Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

COMBUSTION AND PRINCIPLE OF PLASTIC SURGERY

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "COMBUSTION AND PRINCIPLE OF PLASTIC SURGERY"— Transcript presentasi:

1 COMBUSTION AND PRINCIPLE OF PLASTIC SURGERY
Roberthy D Maelissa

2 Pengertian Plastique, plasticos,plasty artinya memperbaiki.
Cab.ilmu bedah dgn filosofi yang mendasarinya yaitu mengubah bentuk yg tdk normal karena sesuatu hal menjadi sesuatu hal yg mendekati normal Ahli bedah plastik harus mempunyai kemampuan imajinatif,skill dan jiwa seni

3 Cakupan bedah plastik REKONSTRUKSI
Untuk memperbaiki cacat, kelainan bawaan lahir, trauma, ablasi akibat pengangkatan tumor Pasiennya sakit ESTETIK Untuk memperbaiki kondisi tubuh yang kurang harmonik Pasiennya tdk sakit

4 Bedah plastik rekonstruksi
Modalitas : Aplikasi teknik penjahitan yang didasari proses penyembuhan luka ---> hasil akhir yang baik Aplikasi tandur alih komponen tubuh tertentu ( graft,flap) Aplikasi implant

5 Beberapa tindakan bedah plastik rekonstruksi
Rekonstruksi kelainan bawaan lahir Kelainan bawaan pada wajah Bibir sumbing (cleft lip, labioschizis) Sumbing langitan (cleft palate, Palatoschizis) Kelainan bawaan pada alat kelamin Pria  Hipospadia

6 3. Kelainan bawaan kulit Hemangioma Nevus berpigmen

7 4. Cacat akibat luka bakar, trauma, defek kulit
Skin graf Skin flap Bone graft Perbaikan parut dan tindakan penyempurnaan lain 5. Bedah kraniofasial dan maksilofasial 6. Bedah mikro

8 FLAP Pemindahan kulit dan jaringan dibawahnya dari tempat asalnya
(donor) untuk menutupi suatu (resipien) dan tetap terhubung suplai vaskularisasi asal melalui pedikel Kegunaannya Recipien bad yang vaskularisasi jelek Kegagalan skin graft di daerah wajah Padding Restorasi sensitasi dan vasculer

9 Macam skin flap Rotasi flap Advancement flap Tak langsung
Anatomi vaskularisasi Random skin flap Axial pattern flap Reverse flow flap 2. Cara berpindah Rotasi flap Advancement flap Tak langsung

10 3. Jarak dari defek Lokal flap Regional Flap Distant flap Free flap

11 Komponen jaringannya Fascial flap Subcutaneus flap Cutaneus flap
Fasciocutaneus flap Osteo musculocutaneus

12 Skin graft Skin grafting adalah tindakan memindahkan sebagian (Split Thickness) atau keseluruhan tebal kulit (Full Thickness) dari suatu tempat ke tempat lain secara bebas, dan untuk menjamin kehidupannya jaringan tersebut bergantung pada pertumbuhan pembuluh darah kapiler baru di jaringan penerima (resipien).

13 Kegunaan : Penutupan luka secara primer tidak dapat dilakukan Jaringan sekitar luka tidak cukup baik (dalam hal luas, kualitas, lokasi, dan tampilan) untuk dapat dipakai sebagai penutup luka.

14 Terdapat berbagai faktor lain, seperti status gizi, umur, kondisi komorbid, perokok, kepatuhan, atau biaya, yang tidak memungkinkan dilakukannya teknik rekonstruksi yang lebih kompleks

15 Macam skin graft Split Thickness Skin Grafting (STSG) epidermis dan sebagian dermis : Thick :epidermis + ¾ lapisan dermis Medium : epidermis + ½ lapisan dermis Thin : epidermis + ¼ lapisan dermis Full Thickness Skin Grafting (FTSG) Epidermis dan seluruh ketebalan dermis Composit graft Epidermis dermis dan lemak subcutan

16 ASAL SKIN GRAFT HOMO GRAFT HETERO GRAFT XENOGRAFT
Graft berasal dari individu yang sama HETERO GRAFT Graft berasal dari spesies yang sama XENOGRAFT Graft yang berasal dari spesies yang berbeda

17 Bedah Plastik Estetik Tindakan bedah Plastik untuk proses penuaan.
Tujuan memperbaiki struktur otot atau kulit yang kehilangan elastisitas Pengencangan muka (face lift) Perbaikan kelopak mata (blefaropasti)

18 2. Kelainan bentuk anatomi yg kurang harmonis
Operasi pembuatan lipatan kelopak mata atas (blefaroplasti) Bedah estetik hidung (rhinoplasti) Bedah estetik dagu (mentoplasti) Bedah estetik payudara (mammaplasti)

19 3. Tindakan estetik untuk lemak berlebihan
Lipopektomi Liposuction Body countoring

20 LUKA BAKAR Pengertian Luka Bakar  kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak sumber panas: Api,air panas,listrik,bahan kimia,radiasi Kerusakan dapat melibatkan jaringan dibawah kulit Morbiditas dan mortalitas tinggi Penatalaksanaan khusus sejak awal sampai akhir

21 Fungsi kulit Penutup jaringan dibawahnyya Melindungi trauma
Mencegah penguapan Mencegah infeksi bakteri,virus,jamur Mengatur penguapan cairan

22 patofisiologi Keparahan LB. Tergantung suhu dan lamanya paparan dgn sumber panas Kulit memiliki kandungan air yg tinggi mengalami overheat dan pendinginan secara perlahan Panas akan menembus jaringan yg lebih dalam meski sumber panas sdh hilang Pendinginan segera dapat mengurangi suhu kulit,tetapi tdk untuk luka bakar yg luas

23 Daerah luka bakar terbagi atas
Sentral (zona koagulasi) Tengah (zona stasis) Luar (zona hiperemis)

24 Penilaian luka bakar anamnesis/penyebab Kedalaman Luas luka bakar
Lokasi usia

25 Anamnesis/penyebab Api,cairan panas,uap panas,bahan kimia,ledakan
Lama dan lokasi pajanan Konsumsi obat/alkohol Mekanisme cedera yang berhubungan

26 Luka bakar derajat I: Terbatas pada bagian superficialis epidermis Kulit kering hiperemik, eritema Tidak dijumpai bula Nyeri hilang jam

27 Luka Bakar Derajat II Sembuh 2 minggu
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis Dijumpai bula Nyeri Sembuh 2 minggu

28 Luka Bakar Derajat III Seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang dalam
Apendisis kulit, folikel rambut, kel keringat, kel sebasea mengalami kerusakan Tidak dijumpai bula Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, kering dan letaknya lebih rendah ketimbang kulit sekitar Tidak nyeri

29 Luas LB Persentasi dari total area permukaan tubuh (TBSA)
Perhitungan rule of nine Wallace Kepala,leher : 9% Lengan,tangan : 2X 9% Paha,betis kaki : 4 X 9% Dada,perut,punggung,bokong : 4 x 9% Genitalia : 1%

30 Untuk memudahkan perhitungan,1 telapak tangan pasien ¾ % TBSA

31 Penilaian berbeda pada anak krn ukuran kepala-dada dan tungkai berbeda
Anak 5 tahun kepala : 14 % Tungkai kaki : 16 % Bagian lain sama dewasa

32 Bayi 1 tahun Kepala leher :18% Tungkai kaki :14 %
Bagian lain sama dewasa

33 LUND & BROWDER CHART

34 Usia LB pada usia ekstrim morbiditas dan mortalitas meningkat
usia, <3 atau>60 tahun Imunitas kurang dibanding usia lain

35 Lokasi Wajah, leher, tangan, kaki, perineum memerlukan perhatian khusus

36 Pembagian berat luka bakar
Berat kritis Derajat 2 lebih 25 % Derajat 3 lebih 10 % atau di wajah,kaki,tangan Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas atau fraktur Luka bakar akkibat listrik

37 Sedang Ringan Derajat 2 kurang 15 % Derajat 2 :15-25 %
Derajat 3 : kurang 10 % kec. Muka kaki. tangan Ringan Derajat 2 kurang 15 %

38 penyakit kardiovasculer Respirasi Renal Penyakit metabolik
Faktor ko morbid penyakit kardiovasculer Respirasi Renal Penyakit metabolik

39 Indikasi rawat inap Usia thn. luka bakar derajat 2 > 15% TBSA. LB derajat 3 >3% TBSA Usia <10 thn dan >40 thn: LB derajat 2 >10% TBSA, setiap LB derajat 3 LB wajah,tangan.kaki,atau perineum LB sirkumferensial di ekstremitas LB listrik LB dimana penderita tdk bisa menopang hidupnya sendiri

40 penanganan pertolongan pertama Jauhkan dari sumber trauma ABC
Bilas dgn air mengalir sampai pertongan memadai Penutup luka/tubuh diganti dgn yg steril Analgetik dan profilaksis tetanus AB profilaksis iv tdk perlu

41 perawataan luka Cuci dengan detergen encer,bilas dengan air mengalir
Kulit yang terkelupas dibuang,bullae jgn dikupas Bulae >5cc diisap,<5cc biarkan Dikeringkan olesi salep Perawatan terbuka /tertutup dgn balutan Pasien dipindahkan ke tempat steril

42 terapi cairan Tujuan untuk memperbaiki dan memperthankan sirkulasi
Bila derajat 2 atau 3 >25% Bila tdk dapat minum

43 Metode Evans Metode Baxter Metode Parkland paling direkomendasi

44 Dewasa : 3-4 cc kristaloid x kgBB X %LB
Parkland formula Dewasa : 3-4 cc kristaloid x kgBB X %LB Anak : 3-4 cc kristaloid x kgBB x % LB Tambah maintenance 5% glucose in 0,45% normal saline (D51/2NS) Cairan maintenance untuk anak diberikan dengan kecepatn tetap selama 24 jam

45 Pemberian disesuaikan dengan monitoring
½ vol diberikan 8 jam pertama sejak trauma ½ vol diberikan 16 jam berikutnya Monitor kateter urine,cvp Dws:0,5ccxkgBB/jam anak,30kg 1cc/kgBB/jam Guidelines of the American Burn Association 0,5-1 cc /kgBB/jam(dewasa),1-1,5 cc/kgBB/jam Monitor tanda vital

46 Nutrisi Cara pemberian enteral dan parenteral Eksisi dan graft Eksisi LB secara tangensial dan graft dilakukan setelah hemodinamik stabil Eksisi lapis demi lapis sampai kulit yang viable Sebelum graft infeksi harus diatasi

47 KOMPLIKASI Parut yang sukar diperbaiki Kontraktur Cacat tubuh kematian

48 TERIMA KASIH


Download ppt "COMBUSTION AND PRINCIPLE OF PLASTIC SURGERY"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google