Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Ani P. Witjaksono DCN, MKes.
2
PENDAHULUAN Asuhan gizi RS bertujuan untuk mengetahui perkembangan status gizi pasien selama pasien dirawat di RS. Asuhan gizi meliputi : a. Identifikasi masalah gizi b. Perencanaan gizi - Pengumpulan data - Penetapan/penilaian status gizi - Perhitungan kebutuhan zat gizi sesuai dengan kondisi - Preskripsi diet berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan zat gizi c.Implementasi dan intervensi gizi d. Monitoring dan Evaluasi gizi e. Dokumentasi Asuhan gizi --- bukan sekedar pelayanan makanan kepada pasien tetapi sudah termasuk didalamnya penetapan kecukupan asupan gizi, manipulasi gizi bila diperlukan, perlu tidaknya dukungan makanan enteral maupun parenteral ( support nutrisi ), bahkan intervensi serta edukasi melalui konsultasi dan penyuluhan gizi
3
PENDAHULUAN Pemecahan masalah gizi melibatkan banyak disiplin ilmu -- Kebijakan RS dalam membentuk Tim Asuhan Gizi / Nutriton Support Team ( Dokter, perawat, dietisen, farmasi )yang terlibat dalam upaya penyembuhan pasien Daldiyono, 1998 ( beberapa penulis) - memprediksikan 40 – 55% pasiem masuk RS mengalami malnutrisi. Setelah 2 minggu perawatan malnutrisi kurang meningkat dari 48 % menjadi 69 %. Rata-rata 75 % status gizi pasien yang masuk rawat RS menurun. Terjadinya malnutrisi di RS --berdampak pada konsekuensi klinik semakin berat, lama masa rawat yang meningkat, berdampak pula pada proses perjalanan penyakit, meningkatnya biaya pengobatan/terapi dan akan menurunkan pendapatan RS akibat LOS yang tinggi
4
IDENTIFIKASI MASALAH GIZI
Dalam upaya mengontrol biaya perawatan dan pengobatan di RS ---melakukan identifikasi masalah gizi melalui Nutritional Screening Prosedure Identifikasi masalah gizi meliputi : - Data karakteristik (umur, nama, jenis kelamin, anak ke berapa, dll ) - Data antropometri (BB&TB seb sakit, ideal, dll ) - Data Pola kebiasaan dan asupan makan sebelum sakit - Data keluhan pasien ( mual, muntah,diare,kembung dsb ) - Data laboratorium yang mendukung diagnosa gizi Waktu screening ( I )dilakukan 3 hari pertama saat pasien masuk rawat. Waktu screening ulang dilakukan pada hari ke 7 – 14 hari setelah dirawat
5
Screening asuhan gizi Screening ya tdk Malnutrisi Risk ? Pengkajian ya
Masalah ya Konsul ya tdk Konsul Terapi ulang Pilih kasus Diit khusus Program lanjutan ? Koreksi Program RRI Masalah ? Telusuri Koreksi ya tdk tdk ya Poliklinik MONEV tdk tdk tdk Terapi Jangka panjang Home care Selesai ya
6
PERENCANAAN GIZI Perencaanan gizi sangat tergantung pada “nutritional assesment “ atau diagnosa gizi Diagnosa gizi ditetapkan berdasarkan dari hasil pengkajian data yang diperoleh dari indentifikasi masalah Penetapan Diagnosa didasari pada data yang meliputimeliputi : Antropometri saat dirawat yang meliputi : BB,TB, Perubahan BB, Parameter yang dipergunakan, Skinfold thickness, Arm circumfernce. Biokimia saat dirawat yang meliputi : Hasil pemeriksaan serum darah, plasma darah, urine, jaringan atau hasil biopsi Hasil pemeriksaan klinis dan diagnostik yang menunjang Data riwayat gizi pasien yang meliputi data asupan makan, data food recall, dan food frekuensi bila memungkinkan. Data pola kebiasaan makan , konsumsi suplemen yang biasa dikonsumsi, pengetahuan tentang makanan, dan kebiasaan olah raga Data pshycososial yang mendukung ( kebiasaan memasak, pola makan keluarga, sosial,ekonomi, suku bangsa ,perilaku hidup keluarga.
7
PENETAPAN DIAGNOSA Diagnosa yang ditetapkan merupakan hasil pengkajian data yang diperoleh Diagnosa meliputi : 1. Diagonsa medis yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik dan medis 2. Diagnosa gizi yang diperoleh dari hasil analisa pengkajian status gizi, asupan makan/ intake , dan pemeriksaan laboratorium yang mendukung status zat gizi pasien.
8
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI CARA PERTAMA ( 1 )
Rumus Broca :---- kategori barat badan BB RBW = X 100 % TB -100 Perhitungan kebutuhan energi berdasarkan status gizi diata. < 90 % = Berat Badan kurang Kebutuhan energi = BB Aktual x kal/kg BB/hari 90 – 110 = Berat Badan normal Kebutuhan energi = BB Aktual x kal/kg/BB/hari 110 – 120 % = Berat Badan Lebih Kebutuhan energi = BB Aktual x kal/kg/BB/hari > 120 % = Obesitas Kebutuhan energi = BB Aktual x kal/kg/BB/hari
9
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI CARA KEDUA ( 2 )
Penentuan status gizi dengan menggunakan IMT ( Cara II ) BB IMT = (TB)2 Klasifikasi IMT ( Klasifikasi Asia Pasific ): BB kurang = IMT < 18,5 BB Normal = IMT , ,9 BB Lebih = IMT > 23 BB Lebih dengan resiko = IMT , ,9 BB Obesitas I = IMT , ,9 BB Obesitas II = IMT > 30
10
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI
Perhitungan Kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan : BB Idaman : ( TB – 100 )- 10 % BMR : BBI x Faktor kebutuahn energi sesuai jenis kelamin Laki-laki : kkal/kg BB/hari Wanita : kkal/kg BB/hari Pengaruh umur : a. 40 – 60 tahun dikurangi % b. Diatas 60 tahun dikurangi 10 % Aktifitas pasien : a. Bed rest kebutuhan energi ditambah 5 – 10 % b. Pasien mampu berjalan energi ditambah 10 – 20 % c. Aktifitas ringan energi ditambah 30 % d. Aktifitas sedang energi ditambah 40 % e. Aktifitas berat energi ditambah 50 % Berat badan kurang kebutuhan energi ditambah 20 – 30 % sedangkan untuk berat badan lebih energi dikurangi 20 – 30 % Kenaikan suhu badan 1 0C kebutuhan energi ditambah 13 %
11
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
BEE x aktivitas x faktor stress Aktivitas = 1.2 bedrest ; 1.3 pasien ambolatory Faktor stress = 0.1 – 0.2 ( CHF stabil ) 10 – 15 % dari total kalori sehari Tergantung kemapampuan ginjal dan lever 25 – 30 % dari total energi sehari 10 % Lemak Jenuh, % Lemak Tidak Jenuh 50 – 60 % dari total kalori sehari Jumlah KH memperhatikan kemungkinan adanya sesak nafas , Hiperglikemik/ Hipoglikemia ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
12
PENYUSUNAN MENU Menu yang disusun sudah dipertimbangkan sesuai dengan penyakit, kebutuhan makan pasien, kondisi pasar, kemampuan pasien dll Bentuk makanan juga sudah dipertimbangkan sesuai dengan penyakit, kebutuhan makan pasien,kemampuan pasien dll. Jenis makanan juga sudah dipertimbangkan sesuai dengan penyakit, kebutuhan makan pasien,kemampuan pasien dll. Pembagian makan sehari juga sudah dipertimbangkan sesuai dengan penyakit, kebutuhan makan pasien,kemampuan pasien dll.
13
Implementasi dan intervensi
Kegiatan ini merupakan penatalaksanan gizi yang telah disusun berdasarkan penyakit, kebutuhan makan pasien, kemampuan pasien dll Kegiatan ini meliputi : Modifikasi intake agar asupan gizi dapat dicapai maksimal Motivasi dan edukasi bagi pasien serta keluarganya agar asupan gizi dapat dicapai maksimal Pemantauan intake makan dan bila memungkinkan diberikan “ nutrition support “atau suplemen Pemecahan masalah kesehatan yang mendukung peningkatan asupan makan dan status gizi
14
MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan ini merupakan upaya memantau kegiatan pelaksanaan intervensi dengan mempergunakan indikator tertentu Kegiatan monitoring dan evaluasi menggunakan form/ceklist yang telah dipersiapkan Hasil analisa monitor dan evaluasi ini akan dipergunakan upaya untuk intervensi selanjutnya
15
MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi meliputi : Monitoring intake dan cairan yang masuk dalam tubuh pasien Monitoring pengetahuan gizi pasien yang menggambarkan perilaku kebiasaan makan ( untuk pemilihan bahan makanan ) Monitoring hasil pemeriksan laboratorium yang dihubungkan dengan status gizi Monitoring data antropometri Monitoring intake makanan pasien Monitoring kondisi klinis pasien
16
DOKUMENTASI Setiap kegiatan asuhan gizi dari pasien mulai datang hingga pasien akan pulang harus tercatat dalam medical record pasien Dokumentasi ini akan berguna : Untuk mengetahui perkembangan status gizi pasien ( Baik/buruk ). Untuk membantu meningkatkan pelayanan asuhan gizi sehingga lebih tepat, komplit, efisien dan efektif Meningkatkan kerja sama tim asuhan nutrisi dalam mencapai tujuan bersama yaitu penyembuhan penyakit pasien Membantu tim asuhan nutrisi dalam ikut berpartisipasi dalam menguatkan/memotivasi pasien melalui kegiatan penyuluhan dan edukasi
17
DOKUMENTASI Data informasi yang ditulis lengkap akan sangat penting sebagai bahan dalam “ hospital care audit “,penyusunan stardart operation prosedure ( SOP ) pelayanan kesehatan, bahan edukasi kepada pasien.dan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.