Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KEMUHAMMADIYAHAN
2
Nama Kelompok Agus Triwibowo Dani Retno Putri Dian Darmawati Muhammad Ridwan Himawan Risa Anggraini Sinaga Solehah
3
Struktur Organisasi
4
Struktur Organisasi Muhammadiyah
Jaringan Kelembagaan Muhammadiyah: Pimpinan Pusat Pimpinan Cabang Pimpinaan Wilayah Pimpinan Ranting Pimpinaan Daerah Jama'ah Muhammadiyah
5
Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang diserahi tugas sebagai penyelenggara usaha persyarikatan. Majlis ini dibentuk oleh pimpinan pusat, pimpinan daerah, dan pimpinan cabang, sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkat pimpinan.
6
MAJELIS Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam (MT-PPI)
Majelis Tarjih adalah suatu lembaga dalam muhammadiyah yang membidangi masalah-masalah keagamaan, khususnya hukum bidang fiqih. Majlis ini pertama kali didirikan untuk menyelesaikan persoalan khilafiyat, yang pada waktu itu dianggap rawan oleh muhammadiyah
7
Tugas dan Fungsi Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam
Mengembangkan ciri pelaksanaan tajdid dan mengantisipasi perkembangan yang tembuh dalam masyarakat. Memperluas bidang tugas sesuai kebutuhan akan jawaban terhadap tantangan dan permasalahan dunia global. Mendampingi dan membantu pimpinan persyarikatan dalam hal membimbing anggota melaksanakan ajaran islam, Membimbing umat , memberikan arah, menyampaikan fatwa keagamaan dan memberikan sesuatu berdasarkan keagamaan
8
Peran Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam:
Bertanggung jawab mengambil keputusan ketarjihan Mengembangkan pemikiran-pemikiran pembaharuan dalam keislaman dan menampung aspirasi baru yang tumbuh dikalangan umat.
9
Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MT-DK)
Jiwa dan semangat KH.Ahmad Dahlan itu dijabarkan dan oleh lembaga yang bernama Majlis Tabligh atau Majlis Dakwah, pada waktu muktamar ke 38 di Ujung Pandang tahun 1971 ditetapkan program umum sebagai berikut “ Mewujudkan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah islam, amar ma’ruf munkar, yang berkesanggupan menyampaikan ajaran islam yang bersumber kepada al-Quran dan Sunnah SAW, kepada segala golongan dan lapisan masyarakat dalan seluruh aspek kehidupannya, sebagai kebenaran dan hal yang diperlukan
10
Fungsi dan Tugas Majlis Tabligh
Memberikan pertimbangan kepada pimpinan persyarikatan Penggerak dan pembimbing penyelenggaraan Penelenggaraan penelitian dakwah dan perikehidupan anggota umat dan masyarakat. Pembinaan dan peningkatan kemempuan serta pengkoorganisasian Penggerak dan bimbingan pelaksanaan serta pengembangan kegiatan pengajian pimpinan dan anggota serta khutbah-khutbah Penggerak penyajian dan pengembangan pengamalan ajaran islam, Penyelanggaraan pendidikan dan kaderisasi mubaligh dan kemampuan profesional
11
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBANG)
Majelis ini merupakan pemecahan dari Majlis Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang semula membawahi seluruh amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan sejak pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi
12
Dari program pokok diatas kemudian dijabarkan dalam 4 bidang, yaitu :
Bidang peningkatan kualitas PTM Bidang organisasi dan kelembagaan Bidang penelitian dan pengembangan Bidang kerjasama dan kemahasiswaan
13
Majlis Pengembangan Kader dan Sumberdaya Insani (MOK-SDI)
Majlis Pengembangan Kader dan Sumberdaya Insani merupakan majlis yang baru diorganisasi Muhammadiyah yaitu salah satu hasil keputusan Muktamar Muhammadiyah .
14
Tugas dan Fungsi Majlis Insani dan Pengembangan Pemikiran Islam
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan perkaderan yang dilahirkan secara terpadu diseluruh lingkungan persyarikatan Penempatan kader dan proses seleksi yang mempertimbangkan aspek kekaderan, komitmen , dan pengalaman Menyusun konsep perkaderan secara menyeluruh dan terpadu Memprioritaskan pengembangan studi lanjut dalam mengembangkan pelaksanaannya yang dilakukan secara bertahap dan terlembaga.
15
Majelis Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (DIK-DASMEN)
Majlis ini memikirkan kemajuan sarana dan prasarana pendidikan, administrasi, pergedungan, manajemen, kurikulum, dan silabusnya.
16
Tugas dan Fungsi Majlis Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan:
Mananamkan kesadaran akan pentingnya bidang pendidikan dan pengajaran serta budaya Membantu usaha cabang-cabang dalam usahanya di bidang pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan. Membantu dan mengkoordinasi kegiatan anggota dan masyarakat. Mengusahakan bantuan dan vasilitas dari pemerintah dan badan-badan lainnya. Mengadakan pendidikan.
17
Majlis Kesehatan dan Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MKKM)
Majlis ini digerakkan oleh KH.Ahmad Dahlan dibantu oleh murid-muridnya atas kesadaran mengamalkan surat al-Ma’un , KH.Ahmad Dahlan berulang kali mengajarkan ayat dan surat itu, tetapi pengamalannya tidak ada, meskipun santerinya telah hafal namun mendorong mencari anak fakir miskin, menyantuni dan menghimpun, memberikan sandang pangan, mendidik mereka shalat dan memberikan kerja-kerja yang positif.
18
Fungsi dan Tugas Majlis Kesehatan dan Pembinaan Kesejahteraan Sosial :
Menanam kesadaran akan kewajiban hidup tolong-menolong dalam kebaikan. Membantu dan mengkoordinir kegiatan anggota dan masyarakat. Membentuk tenaga dan petugas pertolongan yang berjiwa islam dan sadar terhadap Muhammadiyah. Mempertebal rasa keagamaan dan kesadaran akan keMuhammadiyahan kepada para petugas sosial kemanusiaan. Mempertinggi mutu dan kecerdasan para petugas tenaga pertolongan. Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja Majlis.
19
Majlis Ekonomi (ME) Majlis Ekonomi dibentuk dalam rangka memajukan perekonomian warga anggota Muhammadiyah sesuai yang tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II pasal 3 ayat 8 yang berbunyi : “ membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran islam”.
20
Tugas dan Fungsi Majlis Ekonomi :
Merumuskan dasar tujuan sistem ekonomi islam. Menggiatkan kegiatan anggota-anggota Muhammadiyah dalam bidang perekonomian. Mendorong terbentuknya wadah atau organisasi perekonomian islam diluar persyarikatan. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada organisasi dan menjalin hubungan kerja sama dengan Muhammadiyah. Mengusahakan bantuan dan fasilitas kepada pemerintah dan badan-badan lainnya.
21
Majlis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK)
Muhammadiyah memiliki Majlis Wakaf dan Kehartabendaan dimaksudkan agar barang wakaf dari pewakafan tetap lestari, abadi dan mendatangkan kemanfaatan bagi manusia, bagi agama , nusa dan bangsa.
22
Tugas dan Fungsi Majlis Wakaf Kehartabendaan :
Menggiatkan anggota untuk giat berwakaf. Memelihara serta memanfaatkan barang wakaf dan hak milik persyarikatan. Mengurus barang wakaf yang langsung dikuasai oleh pimpinan persyarikatan. Memecahkan kesulitan dan persoalan barang wakaf yang dikuasai oleh persyarikatan. Menyelenggarakan musyawarah kerja dan memberikan bimbingan praktis bidang wakaf dan harta pusaka.
23
LEMBAGA Lembaga Lembaga adalah pembantu pimpinan yang diserahi tugas bidang tertentu. Lembaga hanya dibentuk oleh pimpinan pusat. Dalam periode paska Muktamar ke 44 Jakarta, 2000 pimpinan pusat Muhammadiyah membentuk tujuh lembaga dan satu badan, yaitu :
24
LEMBAGA Lembaga Hikmah
Lembaga Hikmah dibentuk sebagai lembaga yang bertugas untuk melakukan kajian-kajian strategis dakwah islam amar makruf nahi munkar Muhammadiyah dalam konteks pengembangan polotik nasional, baik politik kepartaian.
25
Lembaga Hubungan Luar Negeri
Lembaga ini dibentuk untuk melaksanakan tugas khusus persyarikatan dalam membangun jaringan kerja internasional, dengan visi dan misi : 1) Muhammadiyah sebagai kekuatan moral bangsa 2) Muhammadiyah sebagai salah satu inspirator peradaban islam 3) Muhammadiyah sebagai kekuatan moral bagi perdamaian dunia.
26
Lembaga Penegakan Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia
Lembaga ini didirikan sebagai kelanjutan dan penyempurnaan dari Lembaga Keadilan Hukum PP Muhammadiyah pada periode sebelum Muktamar 44, Jakarta 2000.
27
Lembaga Seni dan Budaya
Lembaga ini adalah bagian integral dari gerakan dakwah Muhammadiyah dengan mewadai potensi seni budaya warga persyarikatan agar aktifitas terarah dengan nilai-nilai ajaran islam dan menjadi salah satu daya dukung bagi pengembangan dakwah Muhammadiyah.
28
Lembaga Pengembangan Tenaga Profesi (PLTP)
Seiring dengan pesatnya perkembangan Muhammadiyah, sangat diperlukan kader-kader yang memiliki komitmen dan integritas yang kuat bagi penyelenggaraan persyarikatan. Kader-kader yang profesional dalam menjalankan tugas-tugas organisasi dan pengelolaan amal usaha persyarikatan.
29
Lembaga Studi dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup (LSPLH)
Pendirian lembaga ini merupakan bentuk kepedulian Muhammdiyah dalam mencermati masalah-masalah lingkungan hidup, yang dalam perkembangan.
30
Lembaga Pemberdaya Buruh, Tani dan Nelayan
Lembaga ini didirikan setelah Muktamar 44, 2000 Jakarta dengan maksud untuk memberikan peguatan dan pembelaan kepada kaum buruh, tani dan nelayan yang dalam struktur sosial dalam masyarakat indonesia cenderung terpinggirkan.
31
Program dan kegiatannya :
Pengembangan media komunikasi Pembentukan Qoryah Thayyibah di sejumlah wilayah pendampingan sebagai wadah Pembentukan lembaga advokasi dalam melindungi dan membela hak-hak masyarakat dampingan Pelatihan untuk Muhammadyah Comunity Organizer Diskusi Sosialisasi pemberdayaan kaum rentan Pembentukan Ma’had Islamy Li tanmiyatil Ijtima’iyyah (pasantren islam untuk pengembangan masysarakat)
32
Amal Usaha Muhammadiyah
Usaha yang pertama melalui pendidikan, yaitu dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah. Selain itu juga menekankan pentingnya pemurnian tauhid dan ibadah, seperti: Meniadakan kebiasaan menujuh bulan Menghilangkan tradisi keagamaan yang tumbuh dari kepercayaan Islam sendiri Bacaan surat Yasin dan bermacam-macam zikir yang hanya khusus dibaca pada malam Jumat dan hari-hari tertentu adalah suatu bid’ah Mendoakan kepada orang yang masih hidup atau yang sudah mati dalam Islam sangat dianjurkan.
33
Ortom-ortom Muhammadiyah
Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
34
Organisasi Otonom dalam Persyarikatan Muhammadiyah
Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :
35
Aisyiyah Identitas Aisyiyah, organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar, yang berazaskan Islam serta bersumber pada Al-Quran dan Assunnah. Visi ideal Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
36
Misi Misi Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program dan kegiatan meliputi: Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita sesuai dengan ajaran Islam. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkaian terhadap ajaran Islam. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.dll
37
Pemuda Muhammadiyah Prinsip Dasar Organisasi Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar di kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan bersumber pada al-Quran dan Sunnah Rasul.
38
Pencapaian maksud dan tujuan tersebutdilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. Memperdalam ilmu, memperluas pengetahuan dan meningkatan kecerdasan serta mengamatkan sesuai dengan ajaran Islam. Memperdalam dan meningkatkan pemahaman Agama Islam. Menyelenggarakan dan meningkatkan mutu pendidikan kader. Mengadakan dakwah di kalangan pemuda dan remaja.dll
39
Nasyiyatul Aisyiyah “PROGRAM NASYlATUL AISYlYAH ARAH DAN KEBlJAKAN BIDANG PROGRAM” Sebagai tolak ukur bahwa arah periode ini tepat sasaran, maka disusunlah beberapa indikator capaian tahapan sebagai berikut: Terbentuknya kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki ketrampilan utama (core skill) dan kemampuan (capability) Terwujudnya sistem organisasi yang efektif dan sustainable
40
Menguatnya peran advokasi non-litigasi Nasyiah metalui gerakan aksi pemberdayaan perempuan dan anak.
41
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Strategi Gerakan Kader Strategi Gerakan Intelektual Strategi Gerakan Budaya Strategi Gerakan Kewirausahaan Strategi Gerakan Kemasyarakatan Strategi Gerajan Keislaman “STRATEGI GERAKAN KRITIS TRANSFORMATIF” Strategi perjuangan merupakan cara praktis bagi IPM untuk melakukan gerakan-gerakan riil yang sesuai dengan basisnya. Dengan strategi ini, IPM bisa menanamkan nilai-nilai perjuangannya kepada parakaderdan anggotanya.
42
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
“PRINSIP DASAR ORGANISASI” Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melakukan beberapa upaya strategis sebagai berikut: Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah
43
Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun dalam studi, dan mengamalkan ilmu pengetahuannya Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan kepentingannya. Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar kpda masyarakat. Segala usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dan tujuan organisasi dengan mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia.
44
Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Susunan organisasi Tapak Suci dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang. Untuk melancarkan tugas operasional, Pimpinan Daerah dapat mendirikan cabang Tapak Suci di daerahnya. Pimpinan Pusat juga dapat membentuk Perwakilan Wilayah di luar negeri sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional. Keanggotaan Tapak Suci terdiri dari siswa, anggota penuh, dan anggota kehormatan
45
Hizbul Wathan Susunan organisasi Hizbut Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/Kota, dan Kwartir Cabang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.