Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuharto Dharmawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Khusnul Hatimah Ilham N111 15 030 Farmakognosi Analitik (A)
Standarisasi Simplisia & Ekstrak Berdasarkan parameter spesifik & nonspesifik Created By: Khusnul Hatimah Ilham N Farmakognosi Analitik (A)
2
Standarisasi Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi standar (kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan (batas- batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya. Proses menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak atau produk ekstrak) mempunyai nilai parameter tertentu yang konstan dan ditetapkan (dirancang dalam formula) terlebih dahulu Tujuan: agar diperoleh bentuk bahan baku atau produk kefarmasian yang bermutu, aman serta bermanfaat
3
Standarisasi Simplisia & Ekstrak
Syarat yang harus dipenuhi antara lain kemurnian simplisia, tidak mengandung pestisida berbahaya, logam berat, dan senyawabtoksik dan beberapa persyaratan lain dalam Farmakope Indonesia. Standarisasi Ekstrak Kegunaan ekstrak obat terstandar antara lain mempertahankan konsistensi kandungan senyawa aktif batch yang diproduksi, pemekatan kandungan senyawa aktif pada ekstrak.
4
Apa Itu Parameter Spesifik dan Non Spesifik?
Parameter spesifik adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek kuantitatif kadar senyawa kimia yang bertanggungjawab langsung terhadap aktivitas farmakologis tertentu, Sedangkan Parameter NonSpesifik adalah segala aspek yang tidak terkait dengan aktivitas farmakologis secara langsung namun mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang dihasilkan
5
Parameter Spesifik Identitas Parameter Identitas Ekstrak
Pengertian dan Prinsip Deskripsi tata nama : Nama ekstrak (generik, dagang, paten) Nama latin tumbuhan (sistematika botani) Bagian tumbuhan yang digunakan (rimpang daun dsb.) Nama Indonesia tumbuhan Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas, artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu. Tujuan Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas
6
Organoleptik Parameter Organoleptik Ekstrak Pengertian dan Prinsip
Penggunaan pancaindera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, rasa sebagai berikut : Bentuk : padat, serbuk-kering, kental, cair. Warna : kuning, coklat, dll. Bau : aromatik, tidak berbau, dll. Rasa : pahit, manis, kelat, dll. Tujuan Pengenalan awal yang sederhana seobyektif mungkin
7
Senyawa Terlarut Dalam Pelarut Tertentu
Parameter senyawa terlarut dalam pelarut tertentu Pengertian dan Prinsip Melarutkan ekstrak dengan pelarut (alkohol atau air) untuk ditentukan jumlah solut yang identik dengan jumlah senyawa kandungan secara gravimetri. Tujuan Memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan Nilai Nilai minimal atau rentang yang ditetapkan terlebih dahulu
8
Parameter Non Spesifik
Susut Pengeringan Parameter susut pengeringan Pengertian dan Prinsip Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105oC selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen. Tujuan Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
9
Parameter Bobot Jenis Pengertian dan Prinsip
Adalah massa per satuan volume pada suhu kamar tertentu (25˚C) yang ditentukan dengan alat khusus piknometer atau alat lainnya. Tujuan Memberikan batasan tentang besarnya masa per satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang. Nilai Minimal atau rentang yang diperbolehkan Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi. Depkes RI tahun 2000
10
Kadar Air Parameter Kadar Air Pengertian dan Prinsip
Pengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan, dilakukan dengan cara yang tepat diantara cara titrasi, destilasi atau gravimetri. Tujuan Memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi
11
Kadar Abu Parameter Kadar Abu Pengertian dan Prinsip
Bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan menguap, sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik. Tujuan Memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi
12
Sisa Pelarut Parameter Sisa Pelarut Pengertian dan Prinsip
Menentukan kandungan sisa pelarut yang secara umum dengan kromatografi gas. Tujuan Memberikan jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak boleh ada, sedangkan untuk ekstrak cair menunjukkan jumlah pelarut (alkohol) sesuai dengan yang ditetapkan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan, namun dalam hal pelarut berbahay seperti kloroform nilai harus negatif sesuai batas deteksi instrumen. Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi.
13
Residu Pestisida Parameter Sisa Pestisida Pengertian dan Prinsip
Menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja pernah ditambahkan atau mengkotaminasi pada bahan simplisia pembuatan eksrak. Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi
14
Cemaran Logam Berat Parameter Cemaran Logam Berat
Pengertian dan Prinsip Menentukan kandungan logam berat secara spektroskopi serapan atom atau lainnya yang lebih valid. Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd dll.) melebihi nilai yang telah ditetapkan karena berbahay bagi kesehatan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan
15
Cemaran Mikroba Parameter Cemaran Mikroba Pengertian dan Prinsip
Menentukan adanya mikroba yang patogen secara analisis mikrobiologis Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabiitas ekstrak dan berbahaya bagi kesehatan Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan
16
Cemaran Kapang, Khamir dan Aflatoksin
Parameter Cemaran Kapang, Khamir dan Aflatoksin Pengertian dan Prinsip Menentukan adanya jamur secara mikrobilogis dan adanya aflatoksin denga KLT Tujuan Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran jamur melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan. Nilai Maksimal atau rentang yang diperbolehkan
17
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.