Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LARUTAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LARUTAN."— Transcript presentasi:

1 LARUTAN

2 Pengertian - Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Mis : terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. - Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur. - Zat pelarut disebut solvent. - Zat yang terlarut disebut solute. 9/14/2018

3 Jenis larutan 1.Larutan encer : larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut. 2.Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu. 3.Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu. 9/14/2018

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelarutan
9/14/2018

5 - Kelarutan suatu zat memenuhi aturan ”like
1. Polaritas - Kelarutan suatu zat memenuhi aturan ”like dissolves like” artinya solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar, solute yang non polar akan larut dalam solvent yang bersifat non polar. - Garam-garam anorganik larut dalam air. - Alkaloid basa larut dalam kloroform. 9/14/2018

6 2. Co-solvency - Co-solvency adalah peristiwa kenaikkan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. - Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin. 9/14/2018

7 3. Kelarutan Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah : 1. Larut dalam air - Semua garam klorida larut, kecuali : AgCl, PbCl2, Hg2Cl2 - Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti bismuth subnitras - Semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4. 2. Tidak larut dalam air - Semua garam karbonat tidak larut, kecuali K2CO3, Na2CO3, (NH4)CO3 - Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kecuali KOH, NaOH, NH4OH, BaO, Ba(OH)2 - Semua garam posphat tidak larut, kecuali K3PO4, Na3PO3, (NH4)PO4 9/14/2018

8 Kelarutan : No Kelarutan Jumlah Pelarut 1 Sangat mudah larut
Kurang dari 1 2 Mudah larut 1 - 10 3 Larut 4 Agak sukar larut 5 Sukar larut 6 Sangat sukar larut 7 Praktis tidak larut Lebih dari 9/14/2018

9 Kelarutan Zat Anorganik, dalam farmasi :
1. Dapat larut dalam air : a. Klorida, kecuali Hydrargyrosi Chloridum, AgCl, PbCl2 tidak larut. b. Nitrat, kecuali Nitrat base, seperti Bismuthi subnitas, tidak larut. c. Sulfat, kecuali Barii sulfas, Plumbi sulfas tidak larut, Calcii sulfas sedikit larut. 9/14/2018

10 2. Tidak larut dalam air a. Karbonat, kecuali Kalii carbonas, Natrii carbonas Amonii carbonas, dan Lithii carbonas larut. b. Oksida dan Hidroksida, kecuali Kalii, Natrii, Amo nii, Calcii, Barii Oxydum & Hidroksidum larut. c. Fosfat, kecuali Kalii Phosphas, Natrii Phosphas & Ammonii Phosphas. Dalam Farmakope disebutkan, suhu air hangat , dan air panas suhunya C. 9/14/2018

11 Daftar Kelarutan Zat Organik
1 gram zat dalam x ml air : - Benzena Benzyl alcoholum 25 - Carbon Tetrachloridum Chloroformum 200 9/14/2018

12 Cara Penimbangan Zat Cair : - Dengan botol timbang, menggunakan butir2 gotri; - Jika menimbang campuran cairan, secara berurutan, yg mudah menguap belakangan, seperti : Aether, Aethyl acetas, Chloro-form, Aethylis Nitris cum Spiritu, SASA, Valerianae Tinctura. 9/14/2018

13 Daftar Kelarutan (1 g zat dlm X ml pelarut)
No Nama Obat Air Alkohol Keterangan 1 Atropini Sulfat 0,5 5 2 Codeinum 120 3 Codeini Sulfas 30 1280 4 Codeini Phosphas 2,5 325 Morphini Sulfas 16 565 6 Luminal 1000 8 7 Luminal natrium 10 Procaini HCl 15 9 Sulfadiazinum Natrii Sulfadiazinum 13000 agak sukar larut Sedikit larut 9/14/2018

14 Kelarutan suatu zat tergantung 2 faktor : 1. Luasnya permukaan, dan 2
Kelarutan suatu zat tergantung 2 faktor : 1. Luasnya permukaan, dan 2. Kecepatan difusi. Umumnya zat dg molekul besar (As. Sitrat) kecepatan larut lebih kecil dibanding dg molekul yg kecil (Kalium Iodidum). Dengan memperluas permukaan (digerus), meningkat- kan kelarutan. Pemanasan, meningkatkan kelarutan, juga menaikkan kecepatan difusi. 9/14/2018

15 Cara melarutkan zat : 1. Zat mudah larut, dilarutkan dalam botol; 2. Zat sukar larut dilarutkan dgn pemanasan; 3. Zat yg akan membentuk hidrat, air dimasukkan lebih dahulu dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya; 4. Zat yang meleleh dalam air panas, saat melarutkan dalam erlenmeyer, digoyang-goyang atau dikocok; 5. Zat yang mudah terurai pada pemanasan, tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan, jadi dilarutkan secara dingin; 9/14/2018

16 6. Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi, larut kan dalam botol tertutup & dipanaskan serendah- rendahnya sambil digoyang-goyangkan; 7. Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri, untuk meyakini apakah larut semua, dilakukan dalam tabung reaksi lalu kemudian dibilas; 8. Pemanasan hanya diperlukan untuk mempercepat larutnya suatu zat, bukan untuk menambah kelarutan sebab bila keadaan dingin, akan terjadi endapan. Hal ini perlu dipperhatikan. 9/14/2018

17 Cara Penyaringan Alasan : Cairan yang diserahkan pada pasien harus jernih, kalau ada kotoran harus disaring. 1. Obat minum atau kulit : menggunakan kapas hidrofil; 2. Obat cuci mata atau tetes mata : kertas saring yang cocok; 3. Untuk Injeksi, pakai saringan gelas (G3 atau G4); 4. Larutan zat oksidator, dengan saringan gelas, asbes, atau glas wol untuk menghindari reduksi zatnya; 5. Larutan koloidal, tidak disaring, bila diperlukan diendap kan & dituang larutan yang jernih. Caranya : Pada corong diletakkan kapas hidrofil / kertas saring, lalu dituangkan larutan yang akan disaring 9/14/2018

18 Macam-macam Larutan 1. Larutan pekat dan larutan encer : - Larutan pekat, solute lebih banyak dari solven; - Larutan encer, solute lebih sedikit dari solven. 2. Larutan berdasarkan daya hantarnya (Elektrolit): a. Larutan Elektrolit Kuat, semua terurai menjadi kation dan anion (Contoh : HCl); b. Larutan Elektrolit Lemah, tidak semua terurai menjadi kation dan anion; c. Larutan Non Elektrolit, tidak terurai menjadi ion-ionnya. 9/14/2018

19 3. Larutan menurut kejenuhannya : a
3. Larutan menurut kejenuhannya : a. Larutan jenuh, mengandung solute yang larut dan berada dalam keseimbangan; b. Larutan sangat jenuh,larutan yang mengandung solute yang lebih banyak daripada untuk larutan jenuhnya; c. Larutan tidak jenuh, larutan yang mengandung solute yang lebih sedikit daripada untuk larutan jenuhnya. 9/14/2018

20 Jenis-jenis Larutan 1. Larutan Zat Padat dalam Cairan : Dalam suatu zat padat, molekul-molekul atau ion- ionnya tersusun dengan baik dan gaya tariknya maksimum. Agar terbentuk suatu larutan, gaya tarik antar partikel solut dan solven harus baik. Seperti proses larutnya gula dalam air. Hal ini menunjukkan solute dari molekul polar akan lebih mudah larut dalam solven polar juga. Tapi molekul-molekul polar tidak dapat larut dalam pelarut non polar. Hal ini karena gaya tarik antar molekul- molekul polar sangat kuat sehingga tidak bisa tertarik oleh solven non polar. 9/14/2018

21 2. Larutan Cairan dalam Cairan Pada pembentukkan larutan cairan, dua macam zat dapat saling bercampur/melarutkan jika keduanya mempunyai gaya tarik antara molekulnya sama. Proses terbentuknya suatu cairan larut dalam cairan lainnya yaitu diperlukan tambahan energi untuk memisahkan masing-masing molekul dari solute dan solvennya. Setelah solute dan solven yang molekul- molekulnya dalam keadaan terpisah disatukan, energi akan kembali dilepaskan karena adanya gaya tarik antara molekul solute dan solven.setelah energyidilepaskan maka solute dan solven akan bersatu memebentuk larutan. 9/14/2018

22 Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh :beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi). 9/14/2018

23 4. TEMPERATUR a. Zat padat pada umumnya bertambah larut bila
suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm, panas. b. Zat terlarut + pelarut + panas  larutan dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada kelarutannya menghasilkan panas. c. Zat terlarut + pelarut  larutan + panas Contoh : K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang larut. 9/14/2018

24 5. Salting Out a. Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contoh : Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh. Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibanding kelarutan minyak atsiri dalam air, maka minyak atsiri akan memisah. 9/14/2018

25 6. Salting In - Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan penambahan suatu garam dalam larutannya. - Contoh : riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung nicotinamidum karena terjadi penggaraman riboflavin + basa NH4. 9/14/2018

26 7. Pembentukan Kompleks - Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contoh : Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh. KI + I2  KI3 HgI2 + 2 KI  K2HgI4 9/14/2018

27 Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :
- Ukuran partikel : makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin luas solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut. - Suhu : pada umumnya kenaikan suhu akan menambah kelarutan solute. - Pengadukan 9/14/2018

28 Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Solutio
- -Merupakan campuran homogen - Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatan. - Dapat diberikan dalam larutan encer kapsul - Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi. - Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna. - Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan. - Volume bentuk larutan lebih besar. - Ada obat yang tidak stabil dalam larutan. - Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan. 9/14/2018

29 Sediaan Larutan 9/14/2018

30 Potiones (Obat Minum) - Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau berbentuk emulsi atau suspensi. 9/14/2018

31 Elixir Sediaan yang mengandung bahan obat dan
bahan tambahan (pemanis, pengawet, pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol. Etanol berfungsi untuk mempertinggi kelarutan obat. Elixir dapat pula ditambah kan glycerol, sorbitol, atau propilenglikol. 9/14/2018

32 Eliksir 1. Eliksir, berupa sediaan cair yang mempunyai bau & rasa yang sedap, selain mengandung obat, juga zat tambahan lain seperti gula dan atau pemanis lainya, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, diguna- kan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama biasanya etanol,untuk me- ningkatkan kelarutan obat, dapat ditambah gliserol, sorbitol & propilen glikol, sebagai pengganti gula bisa digunakan sirup gula (FI Ed III) 9/14/2018

33 2. Eliksir biasanya kurang manis & kurang kental bila dibandingkan dengan Sirup, karena mengandung gula lebih sedikit. Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat, baik yang larut dalam air maupun alkohol dalam larutan eliksir. Eliksir lebih mudah dibuat, maka lebih disukai dibanding sirup, banyaknya jumlah etanol terendah 3% dan tertinggi 44%, biasanya antara 5-10%. Pemanis biasanya gula/sirup gula, tapi kadang-kadang Sorbitol, Glycerinum dan Saccharinum (terbatas). 9/14/2018

34 SIRUP Adalah Sediaan cair berupa larutan yangmengandung gula (sakarosa) kecuali dinyatakanlain, kadar gula (C12H22O11) tidak boleh kurang dari 64 % dan tidak boleh lebih dari 66 %. Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula cair kadar tinggi. Bentuk sediaan sirup, telah dikenal sebagai bentuk sediaan obat sejak masa Arab kuno yang dikenalkan oleh Avicenna, ahli farmasi berkebangsaan Arab. Nama sirup diduga berasal dari kata "Sirab" (bahasa Arab) yang artinya adalah sari pati gula. 9/14/2018

35 Komponen Sirup 1. Gula, biasanya Sukrosa (C12H22O11); 2. Pengawet, antimikroba : a. Asam Benzoat 0,1 - 0,2%; b. Nipagin-Nipasol 0,1 - 0,2%; c. dsb. 3. Zat pemberi rasa (Corigens Saporis / Flavoring Agent) : a. Minyak Jeruk (Volatile); b. Vanili, dsb. 4. Zat pemberi warna (Corigens Coloris). 9/14/2018

36 Macam-2 Sirup : 1. Sirupus Simpleks (Sirup Gula) : - Larutan Sukrosa 64-66%, hampir jenuh dalam air; 2. Sirup Obat : - Larutan gula yang mengandung satu atau lebih jenis obat dalam larutan yang sama. 3. Sirup Pewangi : - Sirup yang tidak mengandung obat, tetapi berisi zat pewangi untuk menutupi rasa & bau obat yang tidak enak. 9/14/2018

37 Stabilitas Sediaan Sirup
1. Stablitas Kimia : dilakukan untuk mempertahankan keutuhan kimiawi & potensiasi yg tertera pd etiket. a. Identifikasi; b. Penetapan Kadar. 2. Stabilitas Fisika : dilakukan untuk keutuhan sifat2 fisik larutan, meliputi perubahan warna, perubahan rasa, perubahan bau, perubahan tekstur atau pun penampilan. a. Organoleptik, seperti: bentuk, bau, warna & rasa; b. pH; c. Berat jenis; d. Viskositas; e. Kejernihan; g. Kemasan. 9/14/2018

38 Stabilitas Mikrobiologi
Stabilitas mikrobiologi pada sediaan sirup untuk menjaga atau mempertahankan jumlah dan menekan pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat dalam sediaan sirup hingga jangka waktu tertentu yang diinginkan. Uji stabilitas mikrobiologi sediaan sirup : Jumlah cemaran mikroba ( uji batas mikroba ), untuk sediaan oral (sirup, tablet, granul, sirup kering, granul) dan rektal : Total bakteri aerob : Tidak lebih dari CFU / gram atau ml. Total jamur/fungi : Tidak lebih dari 100 CFU / gram atau ml Escherichia coli, staphyloccocus : negative. Uji efektivitas pengawet; Untuk sediaan antibiotik dilakukan Penetapan Antibiotik secara Mikrobiologi 9/14/2018

39 Stabilitas Farmakologi
Stabilitas farmakologi pada sediaan sirup dilakukan untuk menjamin identitas, kekuatan, kemurnian,dan parameter kualitas lainnya dalam kurun waktu ter- tentu sehingga efek terapi tidak berubah selarna usia guna sediaan sirup. Uji stabilitas farmakologi sediaan sirup : 1. Pemerian : warna, bau, rasa 2. Identifikasi 3. Penetapan Kadar 9/14/2018

40 Stabilitas Toksikologi
Stabilitas toksikologi sediaan sirup dilakukan untuk menguji kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakter istiknya sarna dengan yang dimilikinya pada saat dibuat sehigga tidak terjadi peningkatan bermakna dalam toksisitas selama usia guna. 9/14/2018

41 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Sediaan Sirup
1. Faktor Internal : a. Formulasi; b. Kemasan atau wadah primer. 2. Faktor Eksternal : a. Suhu; b. pH; c. Pelarut; d. Kelembaban; dan e. Intensitas Cahaya. 9/14/2018

42 Cara Menstabilkan Sediaan Sirup
1.Sediaan sirup mengandung air dan gula sehingga merupakan media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet. Pengawet yang dapat digunakan antara lain nipagin dan nipasol dengan perbandingan 0,18 : 0,02 (nipagin bersifat fungistatik dan nipasol bersifat bakterio-statik) kombinasi ini efektif untuk pencegahan terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur. 2. Zat aktif stabil pada pH tertentu oleh karena itu diperlukan dapar untuk mempertahankan pH sediaan sirup. Dapar yang biasa digunakan antara lain : dapar sitrat, dapar fosfat, dapar asetat. 9/14/2018

43 3. Dalam sediaan sirup ada senyawa yang peka terhadap cahaya, maka digunakan botol berwarna coklat. 4. Rasa sirup yang kurang menyenangkan dapat diberi pemanis dan perasa agar penggunaannya lebih nyaman. 5. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi dalam sediaan sirup ditambahkan antioksidan. Contohnya : asam askorbat, asam sitrat. 6. Untuk mencegah caplocking karena sirupus simplek maka ditambahkan sorbitol/gliserin/propilenglikol 10% (sebagai pengental). 7. Sediaan cair biasanya bersifat voluminous pada saat disimpan sehingga perlu dikemas pada wadah yang sesuai. 9/14/2018

44 Netralisasi Obat minum yang dibuat dengan men- campurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral. Misal : solutio citratis magnesii. 9/14/2018

45 Saturatio Obat minum yang dibuat dengan mereaksi kan asam dan basa tetapi gas yang terjadi Pembuatan: - Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol. - Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia. - 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan. 9/14/2018

46 Potio Effervescent Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh. Pembuatan :
- Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio - Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop. Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa minuman. Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah : - Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop. - Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar. 9/14/2018

47 Penambahan Bahan-bahan Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian asam
Zat netral dalam jumlah kecil. (jumlah besar dilarutkan dalam asam sebagian dilarutkan dalam basa, berdasarkan perbandingan jumlah airnya). Zat-zat mudah menguap. Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid Sirup Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian basa Garam dari asam yang sukar larut. Misal : Natrii benzoas, Natrii salisilas. Bila saturasi mengandung asam tartrat maka garam- garam kalium dan amonium harus ditambahkan ke dalm bagian basanya, bila tidak akan terbentulk endapan kalium atau amonium dari asam tartrat. 9/14/2018

48 Guttae (drop) Obat tetes : sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi, apabila tidak dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope Indonesia. Pediatric drop : obat tetes yang digunakan untuk anak-anak atau bayi. 9/14/2018

49 9/14/2018

50 Collyrium Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonis digunakan untuk membersihkan mata, dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet. Catatan : Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah tutup dibuka dan ”obat cuci mata”. Collyrium yang tidak mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan selama 2 jam setelah botol dibuka tutupnya. Yang mengandung pengawet dapat digunakan paling lama 7 hari setelah botol dibuka tutupnya. 9/14/2018

51 Guttae ophthalmicae Obat tetes mata : larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea. 9/14/2018

52 Hal-hal yang diperhatikan pada pembuatan obat tetes mata :
- Nilai isotonisitas Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi mata masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi 2,0 % b/v NaCl. - Pendaparan Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya garam-garam alkaloid. - Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki pH seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu merangsang mata. 9/14/2018

53 Cara pembuatan obat tetes mata
1). Obat dilarutkan ke dalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu oC selama 30 menit. 2). Obat dilarutkan dalam cairan pembawa beriar yang mengandung salah satu zat pengawet dan sterilkan menggunakan bakteri filter, masukkan kedalam wadah secara tehnik aseptis dan tutup rapat. 3). Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutu rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, dipanaskan pada suhu 98 – 100oC selama 30 menit. 9/14/2018

54 Gargarisma (Gargle) Gargarisma atau obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan. Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegah an atau pengobatan infeksi tenggorokan. Penandaan : Petunjuk pengenceran sebelum digunakan dan ”hanya untuk kumur, tidak ditelan” 9/14/2018

55 Litus Oris Oles bibir adalah sediaan cair agak kental dan pemakaiannya secara disapukan dalam mulut. Contoh: Lar 10 % borax dalam gliserin 9/14/2018

56 Guttae Nasales Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, Dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet. Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa. 9/14/2018

57 Inhalationes Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan. Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkhioli. Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas. Penandaan : Pada etiket ditulis ”Kocok dahulu” 9/14/2018

58 Epithema/Obat Kompres
Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose, digunakan untuk mengeringkan luka bernanah. Contoh : Sol Rivanol, campuran Borwater- rivanol 9/14/2018

59 Terima kasih


Download ppt "LARUTAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google