Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
Mesin gabungan banyak elemen mesin “SAMBUNGAN” Sliding Fixed Bentuk sambungan
2
BENTUK SAMBUNGAN SLIDING: Poros dan bantalan Pasangan roda gigi
Sabuk (belt) dan pulley Sprocket dan chain FIXED: Paku keling Las Solder/patri
3
SAMBUNGAN BERDASAR SIFAT
Sambungan elemen mesin PAKU KELING TIDAK TETAP TETAP LAS ULIR-SEKRUP PASAK SUSUT-TEKAN
4
SAMBUNGAN PAKU KELING Merupakan salah satu jenis sambungan tetap/permanen Aplikasi: Kontruksi ketel uap Kapal laut Pesawat udara
5
JENIS PAKU KELING
6
SAMBUNGAN PAKU KELING
7
SAMBUNGAN PAKU KELING KAMPUH BERIMPIT (LAP JOINT)
KAMPUH BILAH (BUTT JOINT) KAMPUH BERIMPIT
8
KAMPUH BILAH (BUTT JOINT)
KAMPUH BILAH TUNGGAL KAMPUH BILAH GANDA
9
KERUSAKAN PADA SAMBUNGAN PAKU KELING
10
TINJAUAN KEKUATAN SAMBUNGAN
BAGIAN YANG DITINJAU: PELAT PAKU KELING Kekuatan sambungan paku keling didasarkan: pelat rusak akibat tarikan paku rusak akibat geseran pelat dan paku rusak akibat tekanan/desak
11
BEBAN TERPUSAT KEKUATAN SAMBUNGAN PAKU KELING – KAMPUH BERIMPIT
Garis gaya beban melewati titik berat sebuah paku atau sekelompok paku BEBAN TERPUSAT
12
KEKUATAN SAMBUNGAN PAKU KELING – KAMPUH BERIMPIT
BEBAN TERPUSAT
13
SAMBUNGAN PAKU KELING KAMPUH BILAH TUNGGAL
BEBAN TERPUSAT
14
SAMBUNGAN PAKU KELING KAMPUH BILAH GANDA
BEBAN TERPUSAT
15
ANALISIS SAMBUNGAN PAKU KELING KAMPUH BILAH GANDA
BEBAN TERPUSAT
16
SAMBUNGAN DENGAN TEBAL PELAT BERBEDA
17
CONTOH SAMBUNGAN DENGAN TEBAL PELAT BERBEDA
18
CONTOH SAMBUNGAN DENGAN TEBAL PELAT BERBEDA
19
SOAL Dua pelat mempunyai tebal sama sebesar 10 mm dan diameter tiap
paku 15 mm, kedua pelat disambung dengan paku keling. Beban tarik = F = N Lebar pelat = b = 200 mm. Pelat dan paku keling terbuat dari bahan yang sama, dengan - tegangan tarik yg diijinkan = 120 MPa - tegangan geser yg diijinkan = 160 Mpa - tegangan desak yg diijinkan = 85 MPa Tentukan tegangan tarik, tegangan tekan, dan tegangan geser yang timbul pada pelat dan paku Cek tingkat keamanannya!
20
SOAL
21
SOAL
22
SAMBUNGAN LAS Merupakan sambungan yang bersifat tetap/permanen
Aplikasi: Kontruksi bangunan baja Konstruksi mesin
23
DEFINISI PENGELASAN Menurut American Welding Society (AWS), las merupakan proses penyambungan yang menyebabkan terjadinya penggabungan material-material melalui: pemanasan sampai titik leleh dengan atau tanpa tekanan atau dengan pemberian tekanan saja dan dengan atau tanpa logam pengisi (filler)
24
DEFINISI PENGELASAN Menurut Deutche Industrie Normen (DIN), las merupakan ikatan metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan cair atau lumer Keuntungan sambungan las versus sambungan paku keling: Kekuatan sambungan lebih besar dan lebih rapat Sambungan lebih ringan sehingga cocok untuk konstruksi yang memerlukan bobot ringan seperti pesawat udara Saat pengelasan relatuf tidak bersuara gaduh Lebih praktis, lebih ekonomis dipandang dari segi bahan maupun biaya
25
METODE PENGELASAN BERDASAR CARA KERJA
Metode Las Cair Penyambungan dengan cara memanaskan bagian yang akan disambung sampai cair Sumber panas: busur listrik, busur gas Metode Las Tekan Penyambungan dengan cara menekan bagian yang akan disambung dengan tekanan tertentu atau kombinasi tekanan dan pemanasan Pematrian Penyambungan dilakukan menggunakan paduan logam yang memiliki titik lebur rendah, logam induk tidak ikut mencair
28
JENIS-JENIS PENGELASAN
29
JENIS-JENIS PENGELASAN
30
JENIS-JENIS PENGELASAN
31
JENIS-JENIS PENGELASAN
32
JENIS-JENIS PENGELASAN
33
JENIS-JENIS PENGELASAN
34
ANALISA KEKUATAN SAMBUNGAN LAS
SAMBUNGAN LAS BERIMPIT DENGAN BEBAN TERPUSAT
35
ANALISA KEKUATAN SAMBUNGAN LAS
SAMBUNGAN LAS BERIMPIT DENGAN BEBAN TERPUSAT
36
ANALISA KEKUATAN SAMBUNGAN LAS
37
PR Tinjaulah sambungan las di bawah ini. Panjang las 1 = 30 mm dan panjang las 2 = 15 mm. Jika kedua las mempunyai tebal throat las yang sama dan tebal pelat sama, maka tentukan tebal throat las (t) bila tegangan geser las yang diijinkan sebesar 95 MPa.
38
Sambungan tekan (Forced Joint) Sambungan susut (Shrink Joint)
SAMBUNGAN SUSUT DAN TEKAN Merupakan sambungan permanen, dapat dibagi: Sambungan tekan (Forced Joint) Sambungan susut (Shrink Joint)
39
SAMBUNGAN S TEKAN diperoleh dengan cara menekan poros (shaft) dengan gaya tertentu ke dalam sebuah naf (hub) yang berlubang dengan diameter lebih kecil dari diameter poros terjadi karena adanya sifat elastis dari elemen- elemen mesin yang akan disambung sambungan tekan lebih banyak dipakai daripada sambungan susut
40
SAMBUNGAN TEKAN Keuntungan sambungan tekan:
Perencanaan cukup sederhana Keandalan cukup tinggi dan bongkar pasang dapat dilakukan tanpa mengurangi kekuatan sambungan Kelemahan sambungan tekan: Ketelitian sulit dikontrol selama pemasangan Membutuhkan ketelitian ukuran dari elemen-elemen yang akan disambung
41
SAMBUNGAN TEKAN DUA SILINDER BERONGGA
42
Sambungan susut dibagi: B. Sambungan susut dingin
Sambungan susut panas B. Sambungan susut dingin
43
SAMBUNGAN S SUSUT PANAS
diperoleh dengan cara memanaskan naf (hub)sehingga mengembang dan selanjutnya poros dapat dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat pada naf tersebut setelah poros berada dalam naf, naf ini didinginkan hingga lubang pada naf mengecil kembali mendekati ukuran semula dan akan menjepit poros
44
sambungan susut lebih kuat daripada sambungan tekan
SAMBUNGAN S SUSUT PANAS terjadi perubahan bentuk dan ukuran struktur bahan karena pemanasan yang dilakukan sebelum penyambungan sedang pada sambungan susut dingin akan kurang stabil pada suhu rendah sambungan susut lebih kuat daripada sambungan tekan
45
SAMBUNGAN ULIR SEKRUP (MUR-BAUT)
Merupakan sambungan tidak tetap/sambungan yang dapat dilepas setiap saat tanpa merusak elemen-elemen yang disambung Keuntungan sambungan ulir sekrup: keandalannya cukup tinggi pemasangan dan pelepasan relatif mudah kuat dan relatif mudah efisiensi proses pembuatannya cukup tinggi Kelemahan sambungan ulir sekrup: pada permukaan ulir terjadi konsentrasi tegangan lebih besar sehingga bagian ini lebih mudah rusak
46
SAMBUNGAN ULIR SEKRUP (MUR-BAUT)
BAUT (BOLT) MUR (NUT)
47
SAMBUNGAN ULIR SEKRUP (MUR-BAUT)
48
BENTUK / PROFIL ULIR
49
ARAH LILITAN ULIR
50
ULIR LUAR DAN ULIR DALAM
51
Atas dasar penggunaannya:
SAMBUNGAN ULIR SEKRUP Atas dasar penggunaannya: Ulir sekrup pengikatan: Ulir Withworth Ulir Sellers Ulir Metrik Ulir sekrup Gerak: Ulir persegipanjang Ulir trapesium C. Ulir sekrup Gas: Ulir Bisectrix Ulir Generatrix
52
MACAM-MACAM ULIR SEKRUP
53
ULIR BENTUK V ATAU BENTUK BULAT
Biasa digunakan untuk maksud pengikatan Kelemahan ulir bentuk V: Ujung-ujung tajam pada puncak ataupun pada alas ulir akan melemahkan ulir tersebut, terutama bila ulir menerima beban berulang atau beban kejut (shock load) Sukar dalam pembuatan ujung-ujung tajam, terutama bila bahan ulir dari besi cor, karena itu banyak dipakai bentuk bulat atau bentuk V dengan puncak dan dasar ulirnya sedikit dibulatkan sebab ujung-ujung tajam mudah rusak
54
ULIR BISECTRIX DAN ULIR GENERATRIX
Merupakan dua buah ulir konis dengan bentuk ulir yang agak berbeda satu sama lainnya Keuntungan penggunaan ulir konis: Beban merata pada seluruh ulir Dapat digunakan untuk sambungan rapat walaupun tanpa seal Cara pemasangan mudah dan cepat Kelemahannya: Cara pembuatannya sulit dan kemungkinan rusak lebih mudah
55
PENGANGKATAN BEBAN (LIFTING LOAD)
56
PENURUNAN BEBAN (LOWERING LOAD)
57
SAMBUNGAN PASAK (KEY) Pasak digunakan untuk mencegah gerakan relatif antara satu elemen dengan elemen lainnya, seperti: poros dengan roda gigi poros dengan puli poros dengan kopling
58
SAMBUNGAN PASAK (KEY)
59
SAMBUNGAN PASAK (KEY) Bila pasangan poros-puli tidak dilengkapi pasak maka puli tidak akan berputar, sedangkan jika ada pasak maka puli akan meneruskan torsi dari poros dengan perantaraan pasak Bahan pasak: baja (steel) dengan kekuatan lebih rendah daripada poros
60
BENTUK-BENTUK PASAK
61
Alur pasak dibuat dengan mesin fris
ALUR PASAK MEMANJANG Alur pasak dibuat dengan mesin fris
62
SAMBUNGAN PASAK MEMANJANG
Di mana: P = gaya tangensial (kg) N = tenaga (HP = horse power) n = rpm = round per minute d = diameter poros (kg)cm
63
SAMBUNGAN PASAK MELINTANG
Pasak melintang (cotter) dipakai untuk menyambung dua elemen yang mendapat beban tarik, tekan, atau puntir Pasak menderita gaya geser Pasak melintang yang digunakan berupa pasak tirus tunggal (single tapered), tirus ganda (double tapered), atau dowel
64
KELEMAHAN SAMBUNGAN PASAK MELINTANG
Pembuatan bentuk tirus pada elemen-elemen yang akan disambung relatif sulit Adanya lubang pada elemen-elemen yang akan disambung akan melemahkan kekuatan elemen-elemen tersebut
65
PASAK MELINTANG
66
SHANK HEAD, SOCKET, DAN PASAK MELINTANG
67
SOAL F = 10000 N Kedua pelat mempunyai tebal sama sebesar 10 mm
dan diameter tiap paku keling 15 mm. Tentukan tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser yang timbul pada pelat dan paku!
68
SOAL-01 Kedua pelat mempunyai tebal sama sebesar 10 mm
dan diameter tiap paku keling 15 mm. Tentukan tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser yang timbul pada pelat dan paku!
69
SOAL-02 Kedua pelat mempunyai tebal sama yaitu 11 mm. Pelat dan paku terbuat dari bahan yang sama dengan: tegangan tarik yang diijinkan 120 MPa tegangan desak yang diijinkan 160 MPa tegangan geser yang diijinkan 85 MPa Tentukan diameter paku keling!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.