Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Setiawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis I
Proposal Penelitian Perbedaan Kejadian Komponen Sindrom Metabolik Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Dikelompokkan Menurut Indeks Massa Tubuh di RSUP Dr. M. Djamil Padang Selama Tahun 2010 Sampai 2013 Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis I Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP DR.M. Djamil Padang Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2015 Wirdinal
2
BAB SATU
3
PENDAHULUAN obesitas meningkat resistensi insulin diabetes tipe 2
kardiovaskuler resistensi insulin: hipertensi dislipidemia hiperglikemia sindrom metabolik
4
Prevalensi Sindrom Metabolik
Dunia :20% Jakarta :28,4%
5
Sindroma Metabolik : Dunia : Jakarta
(Prevalensi) 20% 28,4 % Prevalensi Dewasa Gemuk : Bogor : 36,2%
6
Diabetes Melitus tipe 2 Peny.Metabolik Disifati Hiperglikemia
Kelainan Sekresi Insulin Gangguan Kerja Insulin Atau keduanya
7
Sindrom Metabolik Obesitas Dislipidemia Hipertensi Hiperglikemia
Peny.Kardiovaskuler DM tipe 2 Peny.Lain,.kanker
8
Resistensi Insulin Ketidaksanggupan Insulin Memberi Efek Biologis
Dibutuhkan Lebih Banyak Insulin Mencapai Glukosa Darah Normal
9
Klasifikasi WHO tentang Diabetes
Kadar Gula Darah Puasa >126 mg/dl Sesudah Pembebanan 75gr glukosa>200mg/dl GlukosaDarah Normal <11o mg/dl Glukosa Plasma Terganggu mg/dl Toleransi Glukosa Terganggu mg/dl
10
Resistensi Insulin Berkaitan dengan kondisi hipertensi,hiperglikemia,dislipidemia. faktor inisiasi terjadinya sindrom metabolik mendasari patofisiologi gejala-gejala sindrom metabolik berkaitan dengan obesitas
11
Rumusan Masalah DM Resistensi Insulin Sindrom Metabolik DM dengan IMT
Hipertensi Hiper TGA Hiper HDL Hiper Glikemia Obesitas
12
Tujuan Penelitian Umum Khusus
komponen sindrom metabolik pada DM tipe2 yg didasarkan pada IMT Khusus mengetahui kejadian hipertensi pada DM tipe2 menurut IMT mengetahui kejadian hiperTGA pada DM tipe2 menurut IMT mengetahui kejadian hiperHDL pada DM tipe2 menurut IMT
13
Hipotesa Penelitian Terdapatkah perbedaan kejadian komponen sindrom Metabolik pada penderita DM menurut IMT Semakin gemuk (semakin besar IMT) semakin banyak terdapat komponen sindrom metabolik pada penderita DM
14
Manfaat Penelitian Akademis
megetahui perbedaaan komponen sindrom Metabolik pada DM tipe2 menurut IMT Klinis Praktis pentingnya mengetahui TB/BB dalam penatalaksaan DM
15
Kerangka Konseptual DM2 IMT Under Normo Over Obes Analisis KSM KSM KSM KSM Sindrom Metabolik
16
BAB DUA
17
Insulin hormon peptida sel betha pankreas rantai A
18
sintesis dan sekresi insulin
pre-proinsulin proinsulin insulin ribosom badan golgi
19
reseptor insulin IRS 1 :otot rangka IRS 2 :liver
IRS 3 :hanya jaringan adipose IRS 4 :timus, otak, ginjal
20
sekresi insulin phase 1 : 3-10 menit phase 2 : 20 menit
21
reseptor insulin
22
glukosa transporter
23
mekanisme molekuler uptake glukosa
24
preseptor reseptor posreseptor
resistensi insulin preseptor reseptor posreseptor jaringan,otot rangka, sel hati hiperinsulinemia
25
INSULIN Hormon penting metabolisme karbohidrat,lemak,protein
Meningkatkan transpor glukosa darah sel target menghambat lipolisis mengurangi asam lemak bebas
26
resistensi insulin cara baku insulin yang dibutuhkan cara umum surogat
28
resistensi insulin sindrom yang heterogen faktor genetik
faktor lingkungan faktor kurang aktivitas fisik faktor makanan mengandung lemak dikaitkan dengan kegemukan ,tp jg dapat pada yg tidak gemuk
29
diagnosis resistensi insulin
deteksi dini resistensi insulin penurunan berat badan perubahan gaya hidup medikamentosa pembedahan
30
diagnosis resistensi insulin
hiperinsulinemic-euglycemic clamp FSIVGTT (frequently sampled intravenous glucose tolerance test) akurat tidak praktis invasif
31
diagnosis resistensi insulin
OGTT kadar insulin puasa indeks HOMA-IR FIGR QUICKI lebih sesuai utk penelitian epidemiologis
32
patomekanisme resistensi insulin
inflamasi peningkatan produksi sitokin obesitas peningkatan produksi asam lemak bebas
33
resistensi insulin terkait obesitas
mekanisme endokrin mekanisme intrinsik sel mekanisme DM pada obesitas
34
mekanisme endokrin disregulasi adipokin
35
mekanisme intrinsik sel
stress oksidatif disfungsi mitokondria
36
mekanisme DM pada obesitas
peningkatan aktifitas JNK1 dihati,otot,sel adipose stress pada Ret.Endo imunitas kronik stress metabolik penurunan signal insulin asam lemak bebas dan sitokin
38
Gambar 1. Mekanisme molekular resistensi insulin
39
Gambar 2. Mekanisme asam lemak bebas dapat menyebabkan resistensi insulin
40
Komponen Sindroma Metabolik
NCEP ATP III WHO AHA IDF Hipertensi Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥130/85 mmHg Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥ 140/90 mmHg Dislipidemia Plasma TG ≥150 mg/dL, HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL Plasma TG ≥ 150 mg/dL dan atau HDL-C L < 35 mg/dL P< 40 mg/dL Plasma TG≥150 mg/dL HDL-C P< 50 mg/dL atau dalam pengobatan dislipidemia Obesitas Lingkar pinggang L >102 cm, P>88cm IMT > 30 kg/m2 dan atau rasio perut-pinggul L >0,90; P>0,85 Obesitas sentral (lingkar perut) Asia:L>90 cm P>80 cm (nilai tergantung etnis) Gangguan metabolisme Glukosa GD puasa ≥ 110 mg/dL DM tipe 2 atau TGT GD puasa ≥100 mg/dL GD puasa ≥100 mg/dL atau diagnosis DM tipe 2 Lain-lain Mikroalbuminuri ≥20 μg/menit (rasio albumin: kreatinin ≥ 30) Kriteria Diagnosa Minimal 3 kriteria DM tipe 2 atau TGT dan 2 kriteria di atas. Jika toleransi glukosa normal, diperlukan 3 kriteria. Obesitas sentral + 2 kriteria di atas Keterangan: TD = Tekanan Darah; L = Laki-laki; P = Perempuan; TG = Trigliserida; HDL-C = Kolesterol HDL; IMT = Indeks Massa Tubuh; DM = Diabetes Melitus; TGT = Toleransi Glukosa Terganggu; GD = Gula Darah
41
Gambar 3. Proses seluler yang berkenaan dengan disfungsi endotel menyebabkan vascular injury dan aterosklerosis. Ang-II, angiotensin-II; ET-1, endothelin-1; FFA, free fatty acids; FGF, fibroblast growth factor; ICAM, intracellular cell adhesion molecule; NO, nitric oxide; PAI-1, plasminogen activator inhibitor-1; PDGF, platelet-derived growth factor; RAGEs, receptor for advanced glycation end products (promotes inflammation and oxidation, particularly in cells involved in atherogenesis); VCAM-1, vascular cell adhesion molecule-1.
42
Tabel 2 Klasifikasi Berat badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT Menurut WHO
43
Tabel 3 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik
44
Gambar 4 Mekanisme keseimbangan lipolisis dan lipogenesis
Gambar 4 Mekanisme keseimbangan lipolisis dan lipogenesis. (Buku Ajar lmu Penyakit Dalam FKUI, 2006)
45
Gambar 5. Jalur eksogen dan endogen (Harrison’s Principle of Internal Medicine, 2005)
46
Gambar 6. Metabolisme HDL dan transport kolesterol terbalik (Harrison’s principle of Internal Medicine, 2005)
47
Tabel 4. Klasifikasi Tekanan Darah dari JNC-VII.
48
Gambar 7. Hubungan antara diabetes dan hipertensi
49
BAB TIGA
50
Metoda Penelitian Desain Jenis
51
populasi:seluruh pasien DM
sampel:pasien DM yang berobat tahun
52
Jenis dan sumber data Data sekunder Tercatat dalam rekam medis pasien
53
Tempat : Bagian Rekam Medis RSUP M.Djamil
Waktu : Januari-Juli 2015
54
Inklusi: semua penderita DM2 yang mempunyai data lengkap dan tercatat Eksklusi: data yang tidak lengkap sesuai penelitian, dikeluarkan dalam penelitian
55
Teknik Pengumpulan Data
Semua data yang diperlukan dicatat dalam tabel yang disiapkan
56
Analisis dikumpulkan disederhanakan diolah
disajikan dalam tabel dan grafik
57
3.8 Kerangka Penelitian Sindroma Metabolik Resistensi Insulin Obesitas Hipertensi HiperTGA HipoHDL DM Tipe 2 BB Kurang BB Normal BB Lebih BB beresiko Obesitas Tingkat I Obesitas Tingkat II IMT < 18,5 IMT 18,5-22,9 IMT≥23,0 IMT 23,0-24,9 IMT 25,0-29,9 IMT≥30,0 BB = Berat Badan
58
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.