Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Hermanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
بسم الله الرحمن الرحيم TATA CARA MERAWAT JENAZAH
2
PENDAHULUAN الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ “Mereka (orang-orang yang sabar) adalah orang-orang yang ketika tertimpa musibah, mereka berkata: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun (Kita ini adalah milik Allah, dan kita semuanya akan kembali kepada Nya)”. (Surat Al- Baqoroh, ayat: 156)
3
PENDAHULUAN عن صهيب بن سنان رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: عَجَبًا لأمرٍ المُؤْمِنِيْنَ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ. وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ . إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. رواه مسلم Dari Shuhaib bin Sinan: Sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda: “Menakjubkan urusan orang- orang beriman itu. Sesungguhnya segala urusannya semuanya baik. Dan demikian itu tak akan terjadi pada seseorang kecuali pada orang beriman. Apabila ia memperoleh kebaikan, iapun bersyukur, maka syukurnya itu baik untuk dia. Dan apabila ia tertimpa musibah, iapun bersabar, maka sabarnya itu baik baginya”. (HR Muslim)
4
PENDAHULUAN KEWAJIBAN BAGI PENDERITA SAKIT.
Sabar, sesuai ayat dan hadits di atas. Ikhtiyar dan berobat tanpa kenal putus asa. (Q.S. Yusuf 87). Terus berdoa untuk kesembuhannya dan tawakkal kepada Allah. (QS.A- Mu’min 44-45) Husnudhon kepada Allah. Berwasiyat.
5
PENDAHULUAN Menasehati dengan kesabaran. (Surat Al- Ashr)
KEWAJIBAN BAGI KAUM MUSLIMIN/TETANGGA/KERABAT MENJENGUKNYA Menasehati dengan kesabaran. (Surat Al- Ashr) Mendo’akan agar lekas sembuh. Di antara doa ma’tsurot yang dicontohkan Nabi adalah: اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، مُذْهِبَ اْلبَأْسِ، إِشْفِ أَنْتَ الشَّافِى، لَا شَافِيَ إِلَّا أنْتَ، شِفاءً لَا يُغَادِرُ سَقَماً. (رواه البخاري) “Ya Allah, Tuhan nya manusia, Penyembuh segala penyakit, Sembuhkanlah dia. Engkaulah Maha Penyembuh. Suatu kesembuhan yang tak terulang sakit lagi”. (HR. Bukhori)
6
PENDAHULUAN Membantu meringankan biaya pengobatannya, atau memberikan makanan yang dapat mendorong kesembuhannya. وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْا عَلىَ الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ “Bertolong-tolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa dan jangan kalian bertolong- menolong dalam dosa dan permusuhan”. (QS. Al- Ma’idah: 2)
7
PENDAHULUAN MENUNTUN (MENTALQINNYA) Dengan kalimah Thoyyibah, Dzikir dan Istighfar. Menuntun saat-saat sakarotul maut dengan kalimat: Laa ilaaha illallah, terus berulang-ulang. ﻋﻦ ﺃﺑﻲ سعيد ﻭﺃﺑﻲ هريرﺓ رضي ﺍلله ﻋﻨﻬﻤﺎ قالا: قال رسوﻝ ﺍلله صلى ﺍلله عليه ﻭسلم: لقنوا موتاكم ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍلله. (رواه مسلم والأربعة) “Dari Abi Sa’id dan Abi Hurairah: Rasulullah Muhammad bersabda: Ajarilah (tuntunlah) orang yang sedang sakarotul maut bacaan Laa ilaaha illallah”. (HR. Muslim dan Empat Mukhijul Hadits yang lain).
8
PEMBAHASAN TATA CARA MENGURUS JANAZAH. SESAAT SETELAH MENINGGAL.
Menutupkan kelopak matanya. Mengikat rahangnya dengan tali yang lembut. Menutupinya dengan kain dari kepala sampai telapak kakinya. Menempatkannya di tempat yang layak dan jauh dari gangguan binatang. Memohonkan ampunan. MEMANDIKAN. PERSIAPAN MEMANDIKAN. Cari tempat yang tertutup. Siapkan air yang suci mensucikan + Air Sabun + Air yang telah dicampur kapur barus. (Secara medis) Sediakan sarung tangan karet, sesuai jumlah yang orang memandikan. (Biasanya tiga orang) Siapkan gulungan kain kasa untuk menyumpal duburnya sehingga kotoran tak keluar lagi saat diangkat.
9
PEMBAHASAN BERSAMAAN DENGAN ITU, SIAPKAN PERALATAN MENGKAFANI, agar mayit tak menunggu setelah dimandikan. Yang meliputi: Sehelai tikar. Kain Kafan, dengan ukuran dan jumlah yang insya Allah akan diterangkan. Gunting.
10
PEMBAHASAN MEMANDIKAN JANAZAH. Gunakan air yang suci mensucikan.
Mulailah dari Anggota Wudlu. Mulailah dari anggota badan yang kanan. Meratakan siraman ke seluruh tubuh. Menjadikan rambut janazah wanita menjadi tiga bagian dan DIKEPANG. Setelah itu diurai kembali. Gunakan Air Sabun. Bersihkan Qubul dan Duburnya. Ratakan ke seluruh tubuh. Jangan lupa gosok giginya. Jangan lupa bersihkan sela-sela kukunya dengan plastik yang runcing atau tangkai daun agar tak melukai mayat. Jumhur ulama’ tidak menganjurkan kuku yang panjang dipotong.
11
PEMBAHASAN Gunakan kembali Air Murni untuk membilas bekas air sabun.
Tutup Permandian dengan menggunakan AIR KAPUR BARUS.,,, Badan Mayit dikeringkan dengan handuk yang lembut. Tutup dengan kain. SARAN: Saat memandikan, sebaiknya mayat ditutup dengan kain agak tipis dan mengguyurkan airnya DARI ATAS PERMUKAAN KAIN. Maka air akan menembus pori-pori kain penutup ke tubuh mayat. Tangan yang menggunakan sarung tangan karet menggosok seluruh tubuh mayat. USAHAKAN TANPA MELIHAT AURAT MAYAT.
12
PEMBAHASAN MENGKAFANI JANAZAH.
Panjang kain kafan adalah seukuran tinggi mayat + 60 cm. Untuk mayat laki-laki sebanyak 3 LAPIS. Untuk mayat perempuan 3 LAPIS + Baju kurung + 1 lembar kain untuk Sarung + 1 lembar kain untuk Celana dalam + kerudung. Kain kafan jangan menggunakan kain yang mahal/ berlebihan.
13
PEMBAHASAN I. JENAZAH LAKI-LAKI. Gelar sehelai tikar.
Letakkan lima utas tali, Tiga utas tali panjang untuk daerah SIKUT, PINGGANG dan LUTUT. Dua utas tali pendek untuk mengikat UJUNG KEPALA/ POCONG dan UJUNG KAKI. Gelar kain I sedikit serong ke kanan untuk KEPALANYA. Gelar kain II sedikit serong ke kiri Hamparkan kain ke III di atas kedua lembar kain yang sebelumnya. Bila mayat kecil, lapisan bisa ditumpuk saja. Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana dan wewangian yang lain di atasnya.
14
GAMBAR CARA MENGGELAR KAIN KAFAN
PEMBAHASAN GAMBAR CARA MENGGELAR KAIN KAFAN
15
PEMBAHASAN II. JENAZAH PEREMPUAN.
Tiga lapis kain kafan seperti untuk jenazah laki-laki. Baju kurung dengan bagian pinggir kanan kiri tak berjahit. Dihamparkan pada daerah se arah punggung kemudian dibuka ke arah atas. Lubang kepala se arah kepala. Lihat gambar di bawah:
16
PEMBAHASAN Satu lembar untuk sarung. Dihamparkan untuk daerah PINGGANG ke bawah. Satu lembar untuk celana dalamnya yang sudah dibuka. Letakkan kerudung se arah kepala mayat. Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana dan wewangian yang lain di atasnya.
17
PEMBAHASAN CARA MENGKAFANI JENAZAH.
Letakkan Jenazah yang sudah dimandikan di atas hamparan kafan yang sudah disiapkan. Letakkan hamparan kapas di atas tubuh Jenazah. Beri wewangian secukupnya. Pakaikan celana dalamnya (jenazah wanita) Balutkan sarungnya, kemudian tutupkan baju kurungnya yang bagian depan. (jenazah wanita) Bungkuslah mayat dengan kain kafan ke 3. Bungkuslah dengan kain kafan ke 2, Kain kafan ke 1 di lipatkan pada bagian atas kafan 2-3 yang sudah terpasang sebelumnya. Ikatlah Janazah dengan 5 (lima) tali yang sudah disediakan PENTING!!!! Bila setelah dikafani keluar kotoran/darah lagi, maka dima’fu, tak perlu disucikan lagi.
18
PEMBAHASAN SHOLAT JENAZAH.
Syarat sah sholat jenazah sama dengan syarat sah sholat lainnya, seperti harus suci hadats besar, hadats kecil dan suci dari najis, baik badan, pakaian ataupun tempat. Untuk daerah Indonesia, Kepala Jenazah berada di arah SELATAN (jenazah laki-laki) dan di arah utara (jenazah perempuan). Untuk Jenazah laki-laki, Imam berada mendekati sejajar dengan KEPALA jenazah. Untuk Jenazah perempuan, Imam berada sejajar dengan pantat jenazah. Makmum di belakang Imam, sebaiknya membentuk 3 SHOF atau lebih.
19
PEMBAHASAN CARA SHOLAT JENAZAH Takbir pertama-membaca FATIHAH. Takbir kedua-membaca SHOLAWAT. Takbir ketiga-membaca: “ALLAHUMMAGHFIRLAHU WAR HAMHU WA ‘AFIHI WA’ FU’ANHU, atau doa yang lain. Sebaiknya doa yang pernah dicontohkan Nabi. Takbir keempat-membaca DOA, seperti: اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ Atau: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَاَب النَّارِ
20
PEMBAHASAN SALAM. Yakni: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته CATATAN: Untuk jenazah anak kecil, KARENA BELUM PUNYA DOSA, kalimat Alloohummaghfirlahu…dst diganti dengan kalimat: اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَهُمَا فَرَطاً وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَثَقِلْ بِهِ مَوَازِنَهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوْبِهِمَا وَلَا تَفْتِنَّهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَحْرِمْهُمَا أَجْرَهُ “Ya Allah jadikanlah mayat anak ini bagi kedua orang tuanya sebagai perintis, jadikanlah ia sebagai simpanan dan jadikanlah ia sebagai tabungan bagi kedua orang tuanya. Beratkanlah timbangan pahala kedua orang tuanya berkat anak itu, limpahkanlah kesabaran ke dalam hati kedua orang tuanya dan janganlah Engkau menguji kedua orang tuanya dengan fitnah sesudahnya serta janganlah Engkau menghalangi pahala kedua orang tuanya”. Atau boleh disingkat: اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَهُمَا فَرَطاً وَسَلَفًا وَذُخْرًا لِأَبَوَيْهِ
21
PEMBAHASAN الكعبة قبلتكم أحياء وأمواتا Menguburkan janazah.
Siapkan liang lahat # PENTING !!! Sebelum digali, ukur dulu ARAH QIBLATNYA memakai kompas . Untuk Jawa Barat _+ 25 derajat KE UTARA dari TITIK BARAT TEPAT. (Jawa Tengah _+ 24,5 derajat, Jawa Timur _+ 24 derajat. Lihat gambar di bawah: Rasulullah bersabda: الكعبة قبلتكم أحياء وأمواتا
22
PEMBAHASAN Dalamnya _+1,5 meter. Panjang = Panjang mayat + 30 cm.
Lebar = kurang lebih 80 cm - 1 meter. Pada bagian atas mayat digali lagi _+ 50 cm menjorok Ke depan. Lihat Gambar di bawah: Siapkan bilah bambu atau papan kayu. Siapkan BANTALAN TANAH sebesar _+ satu kepal, masing-masing untuk kepala pundak dll, agar Jenazah bisa miring dengan wajah menghadap qiblat.
23
PEMBAHASAN بِسْمِ الَله ِوَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ
CARA MEMASUKKAN JENAZAH KE LIANG LAHAT. Jenazah dimasukkan dari arah SELATAN/kepala dulu (Untuk daerah Indonesia). KEPALA jenazah di UTARA. Direngkuh oleh para petugas yang sudah siap di dalam liang dengan mengucapkan: “Bismillah Wa Alaa Millati Rasuulillaah”. بِسْمِ الَله ِوَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ Letakkan Jenazah secara miring, dengan wajah menghadap Qiblat. Tali Kepala dan kaki dibuka agar PIPI dan UJUNG KAKI menempel ke tanah, tapi ini tidak harus. Ganjal badan dan kepalanya dengan bantalan tanah yang sudah disiapkan. Tutup dengan bilah bambu atau kayu. Ditimbun dengan tanah/pasir yang ada. Padatkan Tinggikan urugan sedikit, KIRA-KIRA SEJENGKAL dan gali kedua sisi untuk meletakkan batu nisan.
24
PEMBAHASAN Menganjurkan hadirin agar memintakan keteguhan hati pada mayat tatkala menghadapi Malaikat Munkar dan Nakir, seraya memohonkan ampunan kepada Allah untuknya, sebagaimana Sabda Nabi: إِسْتَغْفِرُوْا لأَخِيْكُمْ وَاسْئَلُوْا لَهُ التَّثْبِيْتَ فَإِنَّهُ اْلآنَ يُسْئَلُ – رواه أبو داود وصححه الحاكم عن عثمان بن عفان Artinya: “Mohonkanlah ampun bagi si mayat dan mintalah dia agar teguh hati karena sekarang ia sedang ditanyai”. Hadist riwayat Abu Dawud dan dinilai shohih oleh Imam Al- Hakim. Menaburkan tanah 3 (tiga) kali di atas kuburan, seraya mengucapkan: “ Minhaa kholaqnaakum – Wa fiiha Nu’iidukum – Wa minhaa nukhrijukum taarotan ukhroo”. (Q.S. Toha 55) Memasangkan batu nisannya. WALLAHU A’LAM TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.