Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis dan Estimasi Biaya

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis dan Estimasi Biaya"— Transcript presentasi:

1 Analisis dan Estimasi Biaya
S1 Teknik Industri – Universitas Gunadarma Oleh : Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM

2 Penilaian Referensi 1. NILAI HARIAN : Absen 10 % Tugas 30 % Quiz 40 %
Keaktifan dikelas 15 % Punya buku teks 5 % 2. UTS 3. UAS Referensi Donatila Agtarap and San Juan Fundamentals of Accounting Basic Accounting Principles; John J. Wild, Ken W. Shaw, Barbara Chiappeta “Fundamental of Accounting Principles”, McGraw-Hill. Colin Drury., 2008, “Management and Cost Accounting”, Pat Bond. Charles Horngren Management and Cost Accounting, 4e CWG powered by CWS. Cecily A Raiborn and Michael R Kinney, Akutansi biaya :dasar dan perkembangannya Ed. 7, Salemba Empat, 2011

3 Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep dasar akuntansi biaya, prosedur pencatatan akuntansi, dan siklus akuntansi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep biaya dan komponen biaya produksi serta penerapannya Mahasiswa mampu menghitung biaya produksi dan harga produk per unit untuk suatu proses produksi Mahasiswa mampu menghitung titik impas (break event point) dari proses produksi

4 What is Accounting?

5 Pengertian Akutansi American  Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996 : 5)mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

6 Definisi Akutansi Dari sudut pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu organisasi. Dari sudut proses kegiatan: Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organsiasi.

7 Bidang Akutansi Akuntansi Publik: Pemeriksaan Laporan Keuangan Akuntansi Perpajakan Konsultasi Manajemen Akuntansi Intern Akuntansi Biaya Peranggaran Perancangan Sistem Informasi Pemeriksaaan Intern Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

8 Apa pengertian akutansi biaya?

9 Akutansi Biaya Bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya. Misalnya, biaya-biaya yang berhubungan dengan proses pembentukan produk. Fungsi utama ialah menyediakan informasi biaya yang diperlukan untuk kepentingan intern (pimpinan perusahaan), yaitu untuk menilai pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana kegiatan di masa datang.

10 Seluruhnya disajikan oleh basis data akutansi yang umum
Hubungan antara Akutansi Keuangan, Akutansi Manajemen dan Akutansi Biaya Biaya Produk Akutansi Keuangan Akutansi Manajemen Akutansi Biaya Seluruhnya disajikan oleh basis data akutansi yang umum

11 Perbedaan antara Akutansi Keuangan, Akutansi Manajemen
Pengguna Utama Pihak eksternal Pihak Internal Fokus organisasi yang utama Secara keseluruhan (agregat) Hanya sebagian (segmen tertentu) Karakteristik informasi Historis, Kuantitatif, Moneter, Diversifikasi Saat ini atau yang diperkirakan, Kuantitatif/kualitatif, Moneter/non-moneter, tepat waktu dan pada tingkat minumum cukup dapat diperkirakan Kriteria Penolakan Prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum, konsistensi dan diverisikasi Bergantung pada situasi kegunaannya, manfaat yang lebih dari biaya, fleksibilitas Cara pencatatan Formal Kombinasi

12 Konsep Dasar Akuntansi
a.    Konsep Kesatuan Usaha (Business Entity) Konsep kesatuan usaha didasarkan pada anggapan bahwa penerapan akuntansi dilakukan pada unit individu ekonomi dalam masyarakat atau dikenal dengan istilah entitas.  Objek dari akuntansi keuangan (selanjutnya disebut dengan akuntansi saja) adalah transaksi. Seluruh transaksi dari entitas ini dicatat, dianalisis dan diikhtisarkan untuk kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan laporan berkala. Transaksi adalah setiap kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan adanya perubahan terhadap posisi keuangan dari suatu organisasi.  b.    Prinsip Harga Pokok (Cost) Barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi. Cara pencatatan ini menggunakan prinsip historical cost (harga historis). Penentuan harga pokok yang terjadi dan penghasilan yang diperoleh merupakan hal yang fundamental dalam akuntansi. 

13 Prinsip Akutansi 1. Prinsip Harga Perolehan Menekankan bahwa aktiva, modal, utang, penghasilan, dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. 2. Prinsip Realisasi Penghasilan Mencakup pengertian, pengukuran dan pengakuan penghasilan. Penghasillan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan utang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan dari : a. Jumlah kas atau ekuivalennya. b. Jumlah aktiva yang diterima. c. Jumlah penurunan utang. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan, yaitu : a. Pada saat penjualan barang dan jasa. b. Sebelum penjualan (sesudah ada perjanjian/kontrak dengan pihak lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). c. Pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih dan jangka waktu relatif lama).

14 Prinsip Akutansi 3. Prinsip Objektif
Menghendaki laporan keuangan yang dihasilkan harus didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang objektif. 4. Prinsip Pengungkapan Penuh Menghendaki laporan keuangan yang dapat memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interpretasi dalam pengambilan keputusan pemakainya. 5. Prinsip Konsistensi Menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan pada tahun sebelumnya. Konsistensi bukan harga mati, maksudnya perusahaan dapt mengganti dengan metode akuntansi yang lain asal perusahaan mengungkapkan perusahaan tersebut dan pengaruhnya terhadap angka-angka dalam laporan keuangan.

15 Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi
1. Relevansi, agar relevan informasi akuntansi harus : a. Bernilai prediktif, artinya informasi tersebut harus mampu membantu pemakai memprediksi hasil atau akibat peristiwa masa lalu, sekarang atau yang akan terjadi. b. Bernilai balikan (feedback value), artinya informasi dapat memperlemah atau memperkuat pengharapan yang ada. c. Tepat waktu, artinya informasi tersedia saat dibutuhkan, tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan. 2. Reabilitas, artinya informasi yang bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dipercaya pemakaiannya sehingga mencerminkan secara tepat keadaan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan. Keandalan informasi dapat ditentukan oleh : a. Daya uji. b. Netralitas. c. Ketepatan dalam penyajian. 3. Daya banding/komparabilitas maksudnya informasi semakin bermanfaat bila dikaitkan dengan standar ukuran tertentu yang menjadikan informasi dapat diperbandingkan. Perbandingan dapat dilakukan terhadap data dari periode yang berbeda dalam satu perusahaan atau perusahaan lain yang sejenisnya pada periode yang sama. Perbandingan iniuntuk melihat kecenderungan posisi kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan, baik secara absolute maupun relatif. 4. Konsistensi atau ketetapan maksudnya agar informasi akuntansi bermanfaat, pilihan penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan laporan keuangan dapat terjaga.

16 Aktiva, Utang, dan Modal

17 Contoh Neraca Sederhana

18 Unsur- unsur dalam Neraca Aktiva : aktiva lancar, aktiva tidak lancar, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, aktiva lainnya Kewajiban : hutang jangka pendek, jangka panjang, kewajiban lainnya, utang yang disubornasikan Ekuitas : Modal disetor, Laba ditahan

19 Contoh Laba Rugi Sederhana

20 Contoh Laporan Perubahan Modal
Prive adalah pengambilan dana oleh pemilik (owner) perusahaan perorangan untuk keperluan pribadi yang akan mengurangi modal. 

21 Siklus Akutansi

22 Peranan Akuntansi Dalam Penyediaan Informasi

23 Siapa Pengguna Informasi Akutansi
Siapa Pengguna Informasi Akutansi? Internal Pengguna internal secara langsung terlibat dalam pengelolaan dan operasi organisasi. Mereka menggunakan informasi akuntansi untuk membantu meningkatkan efektivitas bisnis. Manajer, direktur penggajian, dan staf penjualan adalah contoh pengguna internal akuntansi. Eksternal Pengguna eksternal tidak terlibat langsung dengan menjalankan organisasi. Jenis pengguna biasanya akan memiliki akses terbatas ke informasi, tapi akan mendasarkan keputusan bisnis mereka pada laporan- laporan ini. Yaitu pelanggan, pemegang saham, pengacara dan broker.

24 TUGAS Sebutkan dan Jelaskan :
Alasan pentingnya mempelajari analisis dan estimasi biaya pada Teknik Industri Waktu : 20 menit

25 TERIMA KASIH


Download ppt "Analisis dan Estimasi Biaya"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google