Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Ratna Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produk Pen Pada PT Standardpen Industries dengan Menggunakan Peta Kendali P Disusun oleh: Irvan Muhammad Zein JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2
Latar Belakang Masalah
Agar perusahaan dapat bersaing dengan produk-produk lain yang ada di pasaran, maka perusahaan harus mampu mengembangkan atau meningkatkan kualitas produk dari perusahaan tersebut, karena produk yang berkualitas merupakan faktor yang mempengaruhi keunggulan dalam persaingan, disamping harga yang terjangkau.
3
Latar Belakang Masalah
PT Standardpen Industries adalah perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan alat tulis dan kantor. Salah satu produk yang di hasilkan oleh perusahaan ini adalah pen. Namun, PT Standardpen Industries mempunyai masalah mengenai produk cacat yang terjadi selama proses produksi pen berlangsung. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti mengangkat masalah “Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produk Pen Pada PT Standardpen Industries dengan Menggunakan Peta Kendali P” untuk diteliti lebih lanjut.
4
Perumusan Masalah Pada periode Agustus – September 2014 terdapat 5% kecacatan produk, sedangkan PT Standardpen Industries menetapkan produk cacat yang diizinkan hanya 1%. Berdasarkan permasalahan ini maka peneliti ini akan meneliti pengendalian kualitas yang terjadi di PT Standardpen Industries dengan menggunakan peta kendali p. Maka perumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut: Bagaimanakah proses produksi produk Pen? Apa saja penyebab timbulnya kecacatan produk pada PT Standardpen Industries? Bagaimana pengendalian mutu pada PT Standardpen Industries?
5
Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan
Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui proses produksi produk dan pengendalian kualitas dengan cara menganalisa produk cacat dan menentukan apa penyebab dari kecacatan pada produk tersebut, dengan menggunakan bantuan peta kendali P. Tujuan Tujuan dari penelitian proses produksi pada PT. Standardpen Industries adalah sebagai berikut: Mengetahui proses produksi produk Pen. Menganalisa faktor apa saja penyebab dari kecacatam produk pada PT. Standardpen Industries. Mengetahui pengendalian mutu dan kualitas pada PT. Standardpen Industries menggunakan peta P.
6
Pembatasan Masalah Agar masalah ini dapat dimengerti serta tidak terlalu meluas dan menyimpang dari tujuan penelitian maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: Produk pulpen AE9 0.5 mm warna hitam. Penelitian ini dilakukan pada bagian Quality Control di PT Standardpen Industries. Pengamatan dibatasi hanya pada cacat yang sering muncul. Peta kendali yang digunakan adalah peta kendali P.
7
Metode Pengumpulan Data
Pegumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam metode penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu : Wawancara/interview Observasi Studi Pustaka
8
Landasan Teori Proses Produksi Proses Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
9
Landasan Teori Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi Proses kimiawi Proses perubahan bentuk Proses assembling Proses transportasi Proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu : Proses Produksi terus-menerus (Continous processes) Proses Produksi terputus-putus (Intermettent processes)
10
Sistem Produksi Sistem produksi merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Pada setiap produksi selalu terdapat masukan (input),proses, keluaran (output).
11
Peta – Peta Kerja Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Informasi-informasi yang didapatkan melalui peta kerja antara lain: Benda kerja berupa gambar kerja, jumlah dan spesifikasi material, dimensi/ukuran pekerjaan, dan lain-lain. Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatan produksi, tooling, dan lain-lain. Waktu operasi (waktu standar untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping total waktu penyelesaiannya. Kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.
12
Lambang – Lambang Peta Kerja
Operasi Penyimpanan Pemeriksaan Aktivitas Gabungan Transportasi Menunggu
13
Peta Kerja Macam-Macam Peta Kerja
Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja keseluruhan : Peta Proses Operasi (OPC) Peta proses operasi (OPC) yaitu diagram yang mennggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku, khususnya proses operasi dan pemeriksanya. Peta Aliran Proses (FPC) Peta aliaran proses (FPC) yaitu diagram yang menunjukkan urutan-urutan proses operasi, pemeriksaaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Peta Proses Kelompok Kerja (GPC) Peta proses kelompok kerja (GPC) yaitu kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator. Diagram Alir (FD) Dialgram aliran (FD) yaitu diagram yang menggambarkan susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yabg terjadi dalam peta aliran proses.
14
Peta Kerja Macam-Macam Peta Kerja
Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat: Peta Pekerja dan Mesin Peta pekerja dan mesin menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. - Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri Peta tangan kanan dan tangan kiri yaitu peta yang menggambarkan gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan
15
Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas menurut Feigenbaum (1993) ialah suatu proses pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu aktivitas manajemen dalam menopang usaha-usaha atau sarana dalam rangka menjamin hasil-hasil yang memuaskan.
16
Pengertian Kualitas Menurut Crosby B. Philip (1979), kualitas ialah sesuai dengan yang disyaratkan. Suatu produk memiliki kualitas yang sesuai apabila telah ditentukan standar kualitasnya. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Menurut Deming (1982), kualitas ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. Menurut A. V. Feigenbaum (1983), kualitas ialah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman aktual terhadap suatu produk atau jasa yang diukur berdasarkan persyaratan dari pelanggan tersebut, baik dinyatakan atau tidak dinyatakan, disadari atau tidak disadari, dimana kualitas tersebut telah menjadi sasaran dalam pasar yang penuh persaingan.
17
Pengertian Kualitas Menurut Scherkenbach (1991), kualitas ialah suatu produk yang ditentukan oleh pelanggan, dimana pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut. Menurut Elliot (1993), kualitas ialah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, dikatakan sesuai dengan tujuan.
18
Langkah Prosedur Pengendalian Mutu
Pada umumnya pengendalian kualitas terdiri dari empat langkah prosedur kendali mutu, yaitu : Langkah pertama adalah menentukan standar, standar mutu ditetapkan sebagai pedoman untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas sesuai standar mutu. Standar mutu yang biasa ditetapkan ialah standar mutu biaya, standar mutu prestasi kerja, standar mutu keamanan, dan standar mutu keandalan. Langkah kedua menilai kesesuaian, membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat dengan standar yang telah ditentukan. Langkah ketiga bertindak bila perlu, mengoreksi masalah dan penyebab melalui faktor-faktor yang mencangkup pemasaran, perancangan, rekayasa produksi, dan pemeliharaan yang mempengaruhi kepuasan pemakai. Langkah yang terakhir adalah merencanakan perbaikan, merencanakan suatu upaya yang kontinu untuk memperbaiki standar-standar biaya, prestasi, keamanan, dan keandalan.
19
Tujuan Pengendalian Kualitas
Tujuan diadakannya pengendalian kualitas adalah: Menyediakan suatu alat baru yang membuat pemeriksaan proses menjadi lebih efektif. Untuk mendapatkan gambaran bahwa spesifikasi produk yang telah ditetapkan apakah masih sesuai dengan kualitas standar atau perlu pengecekan terhadap kesalahan‑kesalahan yang terjadi, sehingga dapat menurunkan kualitas produk tersebut. Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. Untuk menekan atau mengurangi volume kesalahan dan perbaikan. Untuk menjaga atau menaikkan kualitas sesuai standar. Untuk mengurangi keluhan atau penolakan konsumen. Memungkinkan pengkelasan output (ouput grading). Untuk menaikkan atau menjaga company image.
20
Alat dan Teknik Pengendalian Kualitas
Lembar formulir pencatatan Diagram pareto Peta Kontrol Diagram Sebab-akibat Histogram Diagram Penyebaran
21
Peta Kendali Peta Kendali X dan R Peta Kendali Individual X dan MR
Peta Kendali X dan S
22
Peta Kendali Peta Kendali p . Peta kendali np Peta Kendali c
Peta Kendali u
23
Peta Kendali p Peta Kendali p
Peta Kendali p adalah peta yang digunakan untuk mengetahui proporsi cacat dalam suatu proses produksi, apakah cacat yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan. proporsi cacat ini dalam persen. Ciri-ciri khusus dalam menerapkan peta kendali p adalah sebagai berikut : Jumlah data atau sampel yang diambil bervariasi. Inspeksi dilakukan 100% terhadap produk yang dihasilkan.
24
Jumlah produk cacat (ni)
Peta Kendali p Langkah – langkah pembuatan peta p : Kumpulkan data seluruh produk dan banyaknya jumlah cacat per produk Buat tabel penolong Hasil pengamatan Jumlah produk (xi) Jumlah produk cacat (ni) Proporsi (p) 1 2 3 k ∑xi ∑ni ∑p
25
Peta Kendali p 3. Menentukan rata-rata pengamatan 4. Menentukan rata-rata proporsi cacat
26
Peta Kendali p Menentukan simpangan baku
Menentukan batas-batas control Ploting data kedalam peta kontrol (Control chart)
27
Pengujian Data Kecukupan Data Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
28
Pengujian Data Keseragaman Data
Membagi data kedalam subgroup, kemudian mencari nilai rata-rata Menentukan standar deviasi Menentukan standar deviasi subgroup Menentukan batas kontrol
29
Data yang akan digunakan
Data-data yang digunakan dalam laporan ini adalah sebagai berikut: Data proses produksi Pen yang berlangsung di PT. Standardpen Industries. Jumlah cacat pada proses produksi Pen. Penyebab terjadinya cacat pada produk Pen.
30
Sekian & Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.