Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
IP ROUTING
2
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul IP Ruting. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
3
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menyebabkan perubahan pada aktivitas masyarakat. Masyarakat membutuhkan teknologi untuk membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi dibutuhkan oleh pelajar maupun pekerja untuk mendapatkan informasi. Agar informasi ini dapat disampaikan maka dibutuhkan jaringan komputer untuk melakukan penyampaian dan pengiriman informasi tersebut. Pengiriman informasi tersebut mencakup cakupan yang cukup luas baik antar gedung, antar kota, bahkan antar negara.
4
Dengan adanya perkembangan tersebut maka dibutuhkan suatu penghubung yaitu jaringan komputer yang baik untuk dapat digunakan sebagai perantara dalam melakukan pengiriman data. Jaringan komputer berperan sebagai alat atau penghubung yang digunakan untuk mengirimkan data atau informasi dari satu komputer ke komputer yang lain. Dalam membuat jaringan komputer harus diperhatikan topologi jaringan yang digunakan, jenis implementasi media jaringan, sistem operasi yang digunakan dalam tiap-tiap komputer serta pengalamatan dan penamaan tiap-tiap komputer atau biasa dikenal dengan IP Address. Dalam suatu jaringan terdapat juga koneksi antar jaringan yang dikenal dengan istilah routing. Routing adalah proses dimana suatu informasi dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Proses routing ini membutuhkan suatu alat yang dinamakan router.
5
Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui teori routing dan pengertian tabel routing. Untuk mengetahui jenis-jenis dari routing. Untuk mengetahui macam-macam routing dinamis protokol. Untuk mengetahui kelas-kelas yang ada dalam routing dinamis protokol.
6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pemahaman Routing
Ingat dari IP yang menangani dan subnetting bagian yang hal pertama mesin ketika memulai komunikasi dengan mesin lain adalah mencoba untuk mencari tahu apakah alamat tujuan lokal atau remote. Melaksanakan perhitungan pada sumber dan tujuan alamat berdasarkan diberikan subnet mask dan kemudian membandingkan hasil dua. Jika hasil yang sama, alamat tujuan pada jaringan lokal dan ARP kemudian diminta untuk mendapatkan alamat fisik mesin tujuan. Jika,hasilnya tidak cocok, host tujuan terpencil, dan ARP diminta untuk mendapatkan alamat fisik router atau default gateway. Router adalah perangkat yang bekerja di lapisan Internet protokol TCP/IP, dan telah dirancang untuk mentransfer atau meneruskan paket-paket data ke tujuan mereka,bahkan ketika router sendiri tidak tujuan. Pertimbangkan untuk saat bahwa dalam siaran di antarmuka jaringan lapisan (misalnya, broadcast ARP) untuk alamat IP, mungkin semua mesin kecuali satu mengabaikan siaran.
7
Hal ini karena hanya satu mesin memiliki alamat IP yang unik
Hal ini karena hanya satu mesin memiliki alamat IP yang unik. Semua mesin lainnya melewati data ini ke IP dan kemudian diam-diam membuang data karena data tidak dimaksudkan untuk mereka. Router adalah mesin-mesin khusus yang telah diberitahu bukan untuk diam-diam membuang jenis paket, tetapi mencoba untuk menemukan rute benar atau jalan untuk mengirim pesan ketika mereka menerima pesan tidak ditakdirkan untuk mereka. Dengan cara ini, paket dapat melintasi satu jaringan lain melalui router, dan karena iniproses routing terjadi pada lapisan Internet, tidak peduli apa jenis jaringan yang Anda menjalankan pada, baik itu token ring, ethernet, atau FDDI. Mesin yang paling tidak dirancang untuk melakukan hal ini; hanya router dan Gateway. Angka ini router memisahkan tiga segmen jaringan dan terus lalu lintas mereka segmen jaringan yang terisolasi dari satusama lain. Router secara inheren tidak mendukung lewat siaran, dan harus dikonfigurasi secara khusus untuk melakukannya padajaringan. Ini berarti bahwa setiap mesin Penyiaran di jaringan 1 tidak akan dilihat oleh mesin pada jaringan 2 atau 3. Jika mesin perlu berkomunikasi dengan mesin di sisilain dari router, perlu langsung mengidentifikasi mesin dan mengirimkan paket tersebut ke router untuk diteruskan.
8
2.2 Jenis Konfigurasi Routing
1. Routing statis
9
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian :
Routing statis adalah suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual dengan membuat tabel routing pada setiap perangkat router yang ada.Pada jaringan skala kecil yang terdiri hanya dua atau tiga router saja, kita lebih umum menggunakan routing statis. Routing statis harus dikonfigurasi secara manual dan dipelihara secara manual juga karena tidak dapat melakukan pertukaran informasi tabel routing secara dinamis dengan router-router lainnya. Routing statis akan berfungsi dengan baik bila tabel routing pada setiap jaringan didalam internetwork sudah dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian : Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
10
2. Routing Default
11
Default route adalah sebuah rute yang dianggap cocok dengan semua IP address tujuan. Dengan default route ketika IP address destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan dalam tabel routing, maka router akan menggunakan default route untuk mem-forward paket tersebut. Default route paling cocok berfungsi ketika hanya ada satu rute ke suatu network. syarat membuat default routing adalah hanya memiliki satu jalur keluar / 1 gateway ke network lain.
12
3. Routing Dinamis
13
Router Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Router dinamis mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
14
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin.Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan
15
2.3 Tabel Routing
16
Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4. 1. Destination Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. 2. Network Mask Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask. 3. Next-Hop Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway. 4. Interface Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
17
5. Metric Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.
18
2.4 Informasi Protocol Routing
RIP (Router Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services. RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizonwith poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
19
RIP memiliki 3 versi yaitu :
RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing. RIPng
20
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
Menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
21
Kekurangan dari RIP sebagai berikut :
Jumlah host Terbatas RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat. Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan. mClassful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
22
2.5 Informasi Gateway Routing Protokol
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100. Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk menyediakan suatu alternatif RIP (Routing Information Protocol). IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran
23
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan.Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
24
Tujuan dari IGRP : Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel. Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
25
Operasi IGRP : Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
26
Perubahan IGRP: Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari : Routing protocol non EIGRP. Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama.
27
Karakteristik IGRP ; Protokol routing distance vector Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwitch, load, delay, dan realibilty Update routing dilakukan broadcast setiap 90 detik
28
KelebihanIGRP : IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100 IGRP mendukung organisasi banyaak orang dengan besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan IGRP Kekurangan IGRP: Jumlah host terbatas
29
BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Jenis konfigurasi routing dibagi menjadi 3 yaitu routing statis, Default routing dan routing dinamis.
30
3.2. Saran Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri; suatu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar. Agar isian pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari adminstrator untuk mengisikannya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil.
31
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.