Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB 5 Sistem Pencernaan Makanan
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat : Menganalisis variasi dan komposisi makanan serta menyusun menu seimbang. Memahami jenis dan kandungan makanan bergizi. Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan ruminansia. Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan ruminansia. Mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem pencerrnaan makanan. Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan sistem pencernaan makanan.
2
PENDAHULUAN Manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Fungsi lain dari makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang rusak. Makanan dapat digunakan oleh tubuh setelah diubah menjadi nutrien melalui sistem pencernaan. Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama: Memecah makanan menjadi molekul yang dapat digunakan oleh tubuh, Menyerap molekul-molekul tersebut ke dalam darah, dan dialirkan ke seluruh tubuh, Mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
3
MAKANAN BERGIZI Pola makan yang bermasalah dapat mengakibatkan beberapa penyakit, termasuk penyakit defisiansi (kekurangan zat gizi tertentu). Untuk mencegah hal itu, kita dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi dan bermutu.
4
MAKANAN BERGIZI Nilai gizi suatu makanan ditentukan berdasarkan kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan serat nabati. Kriteria makanan bermutu adalah sebagai berikut; Bergizi tinggi Higienis Mudah dicerna Cukup kalori Berasal dari berbagai jenis bahan makanan Warna, rasa, dan baunya membangkitkan selera makan
5
MAKANAN BERGIZI Usaha Perbaikan Gizi Penyuluhan Gizi
Masyarakat diberikan penyuluhan tentang nilai gizi, yaitu ilmu tentang hubungan antara makanan dengan kesehatan. Penyediaan Bahan Makanan Mengusahakan pemberian makanan-makanan yang mengandung lisin tinggi melalui prinsip genetika, seperti biji gandum. Lisin adalah salah satu asam amino esensial. Membuat makanan suplemen (bahan makanan tambahan), Mengolah bahan makanan dengan cara tertentu agar kandungan gizinya meningkat.
6
Kebutuhan Energi dan Jumlah Makanan
MAKANAN BERGIZI Kebutuhan Energi dan Jumlah Makanan Jenis kelamin, umur, pekerjaan, berat badan dan suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap jumlah makanan yang dibutuhkan seseorang. Berikut contoh variasi kebutuhan makan seseorang. Laki-laki membutuhkan makan lebih banyak daripada wanita. Anak-anak memerlukan protein yang lebih banyak untuk pertumbuhan. Pekerjaa otot relatif memerlukan karbohidrat lebih banyak, sedangkan pekerja otak lebih banyak membutuhkan protein dalam menunya sehari-hari. Semakin besar perbedaan suhu lingkungan dengan suhu badan, semakin banyak makanan yang dibutuhkan.
7
ZAT-ZAT MAKANAN Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kekurangan salah satu atau lebih zat makanan di atas dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik untuk kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi.
8
ZAT-ZAT MAKANAN Vitamin Karbohidrat Mineral Protein Air Lemak
Zat Aditif
9
Karbohidrat Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk protein dan lemak, serta menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh. Zat ini mengandung unsur C, H, dan O. Karbohidrat dibedakan menjadi: Monosakarida atau gula sederhana; merupakan gula yang tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih sederhana lagi. Gula majemuk atau gula kompleks; merupakan gula yang dapat dipecah menjadi gula tunggal (monosakarida). Gula majemuk dibedakan menjadi: Disakarida Polisakarida Setiap reaksi pemecahan glukosa akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Larutan untuk menguji keberadaan amilum pada makanan adalah larutan lugol. Sedangkan untuk pengujian gula dapat menggunakan larutan Fehling A dan B, maupun reagen Benedict.
10
Berdasarkan Jumlah Gugus
Karbohidrat Jenis Karbohidrat Terdapat Pada Berdasarkan Jumlah Gugus Nama Monosakarida (C6H12O6) Glukosa Gula darah Fruktosa Buah, madu Galaktosa Susu Disakarida (C12H22O11) Laktosa (Galaktosa + glukosa) Maltosa (glukosa+ glukosa) Biji-bijian, kecambah Sukrosa (fruktosa + glukosa) Tebu, bit Polisakarida (C6H10O5)n Amilum (Zat pati/ zat tepung) ( gugus gula) Beras, umbi-umbian Glikogen (12-16 gugus) Otot, hati Serat (selulosa) (ratusan hingga ribuan) Tumbuh-tumbuhan
13
Protein Protein tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan N serta kadang-kadang juga mengandung unsur P dan S. Satu molekul protein tersusun dari beberapa asam amino. Protein berfungsi sebagai sumber energi, bahan penting untuk plasma sel, zat pembangun, pengganti sel-sel yang rusak, pembentuk enzim, hormon, dan antibodi, serta mempertahankan viskositas darah. Protein terdapat pada beberapa makanan, seperti telur, ikan, daging, susu, belut, udang, cumi-cumi, hati, ginjal, otak, kedelai, kacang tanah, petai, gandum, kepitingm ranjungan. Larutan untuk menguji keberadaan protein pada makanan adalah biuret atau reagen Milllon Nase.
14
Struktur protein Terdiri dari asam amino.
Asam amino tersusun dari 1 atom C yang mengiktat 1 atom H,1 gugus amin (NH2), dan 1 gugus karboksil (-COOH) dan lain lain (gugus R) Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida disebut polipetida. Terdapat 20 macam asam amino. sembilan diantaranya, disebut asam amino esensial yang harus didatangkan dari luar tubuh melalui makanan, yaitu; isoleusin, leosin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, histidin dan valin. Selebihnya adalah asam amino non-esensial (dihasilkan ditubuh dari asam amino lain) Enterokinase mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
15
Asam amino dalam darah berasal dari :
Penyerapan dinding usus Hasil penguraian protein dalam sel Hasil sistesis asam amino dalam sel.
17
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh melainkan dirombak di dalam hati menjadi :
senyawa yang mengandung N seperti NH3 dan NH4OH disintesis menjadi urea di hati dengan bantuan enzim arginase.kemudian dikeluarkan melalui urin. Senyawa yang tidak mengandung unsur N menjadi bahan baku karbohidrat dan lemak sehingga dapat dioksidasi menjadi energi.
18
Pembentukan urea
19
Lemak Lemak tersusun dari unsur-unsur C, H, O. Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh. Selain itu, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, dan zat lain., pembangun bagian tubuh, pebagai alas organ (bantalan), serta pelindung tubuh dari suhu rendah. Lemak dibedakan menjadi tiga; lemak sederhana (lemak dan minyak), lemak campuran (fasfolipid dan lipoprotein), serta lemak asli (asam lemak dan sterol seperti kolesterol). Selain itu, lemak juga dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhannya: Asam lemak jenuh Dalam suhu kamar biasanya berbentuk padat. Asam lemak ini banyak terdapat pada lemak hewan, misalnya mentega dan gajih. Asam lemak ini dapat meningkatkan kolestrol yang dapat memberi masalah pada jantung dan pembuluh darah. Asam lemak tak jenuh Asam lemak ini banyak terdapat pada lemak nabati dan biasanya berbentuk cair. Untuk mengetahui keberadaan lemak pada suatu makanan, dapat menggunakan kertas minyak.
20
Fungsi lemak Pembawa zat mkanan esensial Sumber energi terbesar
Pelindung alat tubuh yang lunak dan melindungi tubuh dari suhu yang rendah Sebagai penyusun membran sel Penahan rasa lapar karena membutuhkan waktu yang lama untu dicerna.
21
As. Lemak dan gliserida diubah menjadi trigliserida
22
Vitamin Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang kecil. Vitamin berfungsi sebagai regulator (pengatur). Zat ini juga berperan penting terhadap pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Kekurangan vitamin dapat menderita avitaminosis.
23
Vitamin Vitamin Fungsi Contoh sumber Akibat avitaminosis A (retinol)
Menjaga kesehatan mata, hidung, mulut, pencernaan, dan sistem pembuangan air seni. Hati, susu, mentega, keju, wortel, bayam. Hemeralopia, xeroftalmia, keratomalasia. B1 (thiamin, aneurin) Membantu mengubah karbohidrat menjadi energi. Ragi, nasi, roti, serealia, hati, unggas, telur, ikan, buah, dan sayuran. Beri-beri B2 (riboflavin) Membantu pengeluaran enrgi, menjaga kesehatan kulit, sekaout lendir, dan susunan syaraf. Produk susu, hati, ragi buah, gandum, daging tanpa lemak, serealia,sayuran, unggas. keilosis (bibir pecah-pecah), sudut mulut luka.
24
Vitamin Vitamin Fungsi Contoh sumber Akibat avitaminosis H (biotin)
Sebagai perantara metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hampis semua jenis makanan Dermatitis (radang kulit) Asam pantotenat Membantu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Telur, hati, kacang merah, kacang tanah, iji-bijian, sayuran, ikan. Alergi, mual, sakit perut. B12 Membantu persenyawaan sel darah merah dan sel darah putih, membantu reaksi metabolisme. Hati, daging, telur, susu Anemia pernisiosa
25
Vitamin Vitamin Fungsi Contoh sumber Akibat avitaminosis
C (asam aksorbat) Membantu mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang berhubungan, tulang, gigi,tulang rawan; mempercepat pertumbuhan. Brokoli, tauge, jeruk besar, dan sayuran. Skorbut, pendarahan kulit, kerusakan sendi D (kolekalsiferol) Membantu metabolisme kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang dan gigi. Susu yang diperkaya, minyak hati ikan. Rakitis
26
Vitamin Vitamin Fungsi Contoh sumber Akibat avitaminosis B12
Membantu persenyawaan sel darah merah dan sel darah putih, membantu reaksi metabolisme. Hati, daging, telur, susu Anemia pernisiosa E (tokoferol) Mencegah dan mempertahankan selaput sel Minyak nabati, biji-bijian, sayur hijau, kecambah Keguguran K Berguna untuk persenyawaan protrombin (berguna untuk pembekuan darah) Sayuran hijau, kedelai, hati sapi Darah sukar membeku
27
Mineral Mineral Fungsi Contoh sumber Gejala diferensiasi
Mineral merupakan komponen yang vital bagi tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Kekurangan mineral mengakibatkan difisiensi. Mineral Fungsi Contoh sumber Gejala diferensiasi Kalsium (Ca) Pembentukan tulang dan gigi, pembentukan darah, dan menjaga aktivitas syaraf serta otot Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, daging Rakhitis, kejang otot, osteoporosis, darah sukar membeku. Fosfor (P) Pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot, aktivitas syaraf Susu, tepung, kacang-kacangan, daging, sayuran, telur, ikan. Lesu, tulang dan gigi menjadi rapuh.
28
Mineral Fungsi Contoh sumber Gejala diferensiasi
Natrium (Na) Komponen enzim, DNA, RNA, ATP. Daging, garam, mrntega, produk peternakan. Dehidrasi, kejang otot, syok, mual, kelelahan. Zat besi (Fe) Transmisi darah dan kontraksi otot, mengatur pH Daging, sayuran hijau, serealia, buah. Anemia, lesu, pusing. Iodium (I) Pembentukan hemoglobin Makanan laut, telur, susu, garam beriodium. Gondok Kalium (K) Aktivitas kelenjar trioid, mengatur detak janntung, memelihara keseimbangan air dan transmisi syaraf. Sayuran, buah,-buahan, kecap, daging unggas. Gangguan jantu dan pernapasan, serta lemah otot. Magnesium (Mg) Pembentukan tulang, menjalankan fungsi enzim, otot, dan syaraf. Kacang-kacangan, sayuran hijau, daging, makanan laut, serealia. Gangguan mental, emosi, dan otot.
29
Air Air sangat esensial untuk kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Fungsi air adalah sebagai berikut: Mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan. Mengangkut sisia-sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh. Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
30
Kebutuhan dan keseimbangan energi
Untuk menghitung kebutuhan energi perlu diketahui AMB (angka metabolisme basal, aktivitas fisik dan efek makanan. AMB adalah kebutuhan minimal energi untuk melalkukan proses tubuh yang vital. Cara menghitung AMB : Menghitung AMB berdasarkan berat badan. AMB laki-laki = BB kg x 1,0 kkal x 24 jam AMB perempuan = BB kg x 0,9 kkal x 24 jam
31
AMB dengan umurm jenis kelamin, dan BB
Menghitung AMB berdasarkan rumus harris benedict AMB laki-laki = 66, 4730 (13,7516 x BB kg) + (5,0033 x TB cm) – 6,7550 x umur tahun). AMB perempuan = 655, (9,5434 x BB kg) + ( 1,8496 x TB cm) – (4,6756 x umut tahun).
32
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
Pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis merupakan proses perubahan molekul makanan yang besar menjadi molekul makanan yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
33
Saluran Pencernaan pada Manusia
Rongga mulut Esofagus Lambung Usus halus Usus besar Rektum Anus
34
Lidah Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah terdapat papila-papila yang merupakan indra pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah dan mendorongnya masuk ke esofagus. Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gigi
35
Lidah Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gigi
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. Kelenjar ludah di dekat telinga disebut grandula parotis, menghasilkan ludah yang mengandung enzim amilase yang berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Di rahang bawah, terdapat grandula submaksilaris dan granula sublingualis. Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gigi
36
Lidah Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gigi
Gigi manusia tumbuh mulai dari usia 6 bulan. Pada usia 6 tahun, gigi susu anak berjumlah 20. sejak usia 6 sampai 14 tahun, gigi mulai tanggal dan berganti menjadi gigi tetap (permanen). Lidah Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gigi
37
Esofagus (Kerongkongan)
Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm yang memanjang daari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos. Dalam kerongkongan terjadi gerak peristaltik yang mendorong makanan dari rongga mulut menuju lambung.
38
Ventrikulus (Lambung)
Berbentuk seperti huruf J, terletak di perut bagian atas sebelah kiri, dibawah diafragma. Lambung terdiri dari tiga lapisan otot polos yaitu lapisan sirkuler, longitudinal/melintang dan miring Lambung berupa kantung besar yang terdiri dari bagian-bagian berikut: Kardia, terletak di sebelah atas dekat jantung. Fundus, bagian yang membulat dan terletak di tengah. Badan terletak di bawah fundus) Pilorus, bagian yang berada di dekat usus (mengatur keluarnya kim).
39
Ventrikulus (Lambung)
Kelenjar lambung menhasilkan 2-3 liter cairan lambung yang mengandung enzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-garam dan air. Hormon gastrin pada lambung merangsang sekresi HCl. Asam lambung berfungsi untuk mematikan bakteri dalam makanan. Pencernaan secara kimiawi pada lambung: Protein Pepsinogen diubah menjadi pepsin ileh asam klorida. Pepsin dapat bekerja pada pH < 5. pepsin berfungsi untuk menghidrolisis protein menjadi polipetida/proteosa/ pepton Renin (diproduksi pada lambung bayi) berfungsi untuk mengkoagulasi protein susu (kaseinogen) menjad kasein yang tidak larut
40
Ventrikulus (Lambung)
2. Pencernaan lemak Lipase lambung menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas pada pH rendah. 3. Pencernaan karbohidrat Enzim amilase dalam saliva (ptyalin) yang terbawa bersama bolusakan tetap bekerja dalam labung. Lambung tidak memproduksi enzim pencerna karbohidrat.
41
Ventrikulus (Lambung)
Kelenjar getah lambung yang terdapat di dinding lambung, menghasilkan asam lambung. Asam lambung mengandung HCL, enzim-enzim pencernaan, dan mukosa. HCL, berfungsi untuk membunuh kuman dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi untuk memecah protein menjadi protase. Dalam lambung, terdapat pula enzim renin yang menggumpalkan kasein susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Sedangkan moksa (lendir) pada lambung berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.
42
Ventrikulus (Lambung)
Lambung akan bergerak secara peristaltik untuk mengaduk dan mencampurkan makanan dengan getah lambung. Setelah kira-kira tiga jam, makanan tersebut menjadi berbentuk bubur atau kim (chyme). Otot pilorus yang membentuk kleb akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit ke duodenum. Dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dengan bantuan gerak peristaltik dan pencernaan kimiawi oleh asam lambung, enzim pepsin dan enzim renin.
43
Pankreas Penkreas tersusun dari sel sel eksokrin yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan sel-sel endokrin yang menghasilkan insulin (mengatur penyerapan glukosa untuk disimpan sebagai glikogen) dan glukagon (mengatur metabolisme gula darah). Getah pankreas disalurkan ke duodenum. Getah pankreas terdiri dari enzim pencernaan dan senyawa lainnya berikut ini : Lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol Amilase yang mencerna amilum menjadi maltosa. Tripsin dan kimotripsin berfungsi untuk mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida Peptidase : membantu hidrolisis peptida menjadi asam amino. Nuklase : menghidrolisisasam nukleat (DNA dan RNA) menjadi komponen nukleotida. Natrium bikarbonat : menetralkan keasaman isi usus.
44
Pankreas Getah pankreas disekresukan di bawah pengaruh hormon. Jika isi lambung yang bersifat asam masuk ke duodenum, sel tertentu akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesitokinin ke darah. Hormon sekretin akan meransang pelepasan getah pankreas. Sedangkan kolesitokinin meransang empedu mengeluarkan bilus (mengandung empedu dan bilirubun untuk emulsi lemak)
45
HATI DAN EMPEDU Hati memang bukan organ pencernaan, tetapi membantu proses pencernaan karena menghasilkan empedu. Selain itu, hati membantu menyimpan gula darah dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan. Empedu mengandung cairan empedu yang terdiri dari garam empedu yang berperan untuk mengemulsi lemak agar lebih mudah dicerna oleh lipase dan diserap.
46
Intestinum (Usus Halus)
Dalam usus halus, pencernaan lemak dan protein dituntaskan, hasil dari pencernaan diabsorbsi oleh vili (jonjot) usus halus. Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6,8 meter, terdiri atas tiga bagian, yaitu Duodenum (usus 12 jari) yang panjangnya sekitar 25 cm. Jejunum (usus kosong) yang panjangnya sekitar 2,5 cm. Ileum (usus penyerapan) dengan panjang sekitar 3,6 m. Pada dinding usus halus terdapat vili dan makrovili yang berfungsi memperluas permukaan jangkauan absorbsi.
47
Intestinum (Usus Halus)
Pada dinding usus halus terdapat vili dan makrovili yang berfungsi memperluas permukaan absorbsi. Dinding usus halus banyak mengandung kelenjar moksa yang menghasilkan 3 liter getah per hari yang mengandung enzim sebagai berikut. Sakarase, mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase, mencerna maltosa menjadi glukosa. Laktase, mencerna laktosa menjadi glukosa. Erepsinogen, mengubah pepton menjadi asam amino. Kim yang berasal dari lambung bersuasana asam karena mengandung HCL. Hal ini merangsang usus 12 jari untuk mengeluarkan hormon kolesitokinin dan sekretin. Hormon kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu. Sedangkan kerja sama antar kedua hormon tersebut merangsang pankreas meneluarkan sekretnya.
48
Pencernaan kimiawi pada usus
Jenis zat makanan Nama enzim Sumber sekresi aksi Karbohidrat Amilase Pankreas (terjadi di duodenum) Zat tepung disakarida + maltosa Maltase Usus halus Maltosa glukosa Sukrase Sukrosa glukosa + fruktosa laktase Laktosa glukosa + galaktosa Protein tripsin Pankreas (tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase manjadi tripsin Protein dan peptida peptida yang lebih kecil. Kimotripsin Pankreas (kimotripsin diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin) Protein dan peptida peptida yang lebih kecil. erepsin Pepton / dipeptida asam amino
49
Jenis absorbsi di usus halus : Absorbsi karbohidrat :
Jenis zat makanan Nama enzim Sumber sekresi aksi Lemak Lipase pankreas Pankreas Triglierida monogliserida + asam lemak Lipase usus Usus halus (dengan garam empedu Monogliserida asam lemak + gliserol Jenis absorbsi di usus halus : Absorbsi karbohidrat : Glukosa dengan transpor aktif Fruktosa melalui difusi dipermudah Monosakarida lainnya melalui difusi sederhana
50
2. Absorbsi protein. Asam amino masuk ke dalam sel-sel usus halus melalui transpor aktif.
3. Absrobsi lemak. Asamlemak dan gliserol masuk ek sel usus melalui digusi. 4. Absorbsi air, elektrolit dan vitamin Air secara osmosis Vitamin laur air melalui difusi dan vitamin larut lemak diabsrobsi bersama lemak
51
Intestinum (Usus Halus)
Hasil pencernaan kimiawi usus halus berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Asam amino dan glukosa diserap usus halus dan dibawa oleh darah menuju hati. Asam lemak bereaksi dengan garam karbonat dan bi karbonat membentuk sabun. Sabun bersama gliserol diserap ke dalam vili. Di dalam vili, asam lemak melepaskan diri dari garam karbonat dan bikarbonat, kemudian mengikat dengan gliserin membentuk lemak kembali dan masuk ke tengah vili. Melalui pembuluh kil (limfa), emulisi lemak bergerak menuju vena. Sedangkan garam empedu masuk ke darah menuju hati dan diubah kembali menjadi empedu.
52
Kolon (Usus Besar) Fungsi utama organ ini adalah menyerap air, membentuk massa feses, dan membentuk lendir (mukus) untuk melapisi mukosa Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membantu manusia untuk menghasilkan vitamin K dan biotin. Vitamin K dan biotin diserap masuk tubuh melalui dinding kolon.
53
Kolon (Usus Besar) Usus besar terdiri atas bagian-bagian :
Sekum, merupakan kantong tertutup dan memiliki apendiks vermiform (umbai cacing) Kolon terbagi menjadi kolon menanjak (asenden), kolon melintang (transversus) kolon menurun (desenden) dan kolon sigmoid berbentuk huruf s. Rektum memiliki panjang cm. Terdiri dari lipatan-lipatan certikal berisi arteri dan vena, sfingter anal otot polos, sfingter anal otot rangka yang mengitari anus
54
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan
Kolik , adalah rasa nyeri pada perut karena mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang merangsang , misalnya cabe, lada, dan jahe Malabsorpsi , adalah kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya. Malnutrisi , adalah gangguan kesehatan gizi , dapat karena kelebihan , kekurangan , atau ketidakseimbangan gizi. Keracunan makanan , dapat terjadi karena alergi terhadap makanan tertentu atau zat adiktif yang terkandung didalamnya. Keracunan makanan dapat mengakibatkan gatal-gatal, kelumpuhan, mual-mual, sakit kepala, bahkan kematian. Konstipasi, adalah sulit buang air besarkarena fases terlalu keras. Peritonitis, adalah infeksi pada rongga perut Apendisitis, adalah radang pada apendiks ( umbai cacing ), disebut juga radang usus buntu Parotitis, adalah radang pada kelenjar parotis ( penyakit gondok )
55
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan
Diare, adalah keluarnya feses dalam bentuk encer karena infeksi pada kolon. Infeksi bakteri shigella atau jenis protozoa entamoeba histoly, disebut penyakit disentri Sirosis hati, adalah radang pada hati karena pergantian sel-sel hati dengan jaringan serabut Heart burn , adalah mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu asam (karena banyaknya HCI) ke bagian esofagus Ulkus peptikum (tukak lambung) , adalah kerusakan selaput lendir karena faktor-faktor psikosomatis, toksin, ataupun kuman-kuman seperti streptococcus. HCI akan merusak selaput lendir lambung. Ulkus peptikum disebut juga penyakit mag. Stomatitis , adalah radang jaringan-jaringan halus dalam rongga mulut Gastroenteritis , adalah radang akut pada selaput lendir dinding lambung dan usus , yang disertai diare dan kejang-kejang Gastritis , adalah radang selaput lendir pada dinding lambung
56
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA
Sistem pencernaan manusia pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia, kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung, khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivor.
57
Rongga Mulut Rongga mulut mamalia dibentuk oleh tiga tahap, yaitu platum durum (langit-langit keras), platum mole (langit-langit lunak), velum palastini (bagian tepi). Jenis gigi mamalia sama dengan gigi manusia, tetapi mengalamai perubahan bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya .
58
Rongga Mulut Gigi pada hewan mamalia :
Gigi seri (dens insisivus) ,Berbentuk pahat dan berfungsi untuk memotong. Pada hewan pengerat (rodentia), gigi seri berfungsi untuk mengerat. Gigi taring (dens caninus), berbentuk runcing dan berfungsi untuk merobek. Pada hewan karnivor, gigi taring tumbuh dan berkembang dengan baik, sedangkan pada herbivor , gigi taring tidak berkembang Geraham muka (premolar), berfungsi untuk mengunyah Geraham belakang (molar), berfungsi untuk mengunyah
59
Lambung Khusus hewan pemamah biak (ruminansia), seperti sapi, rusa, dan kambing, lambungnya terbagi menjadi 4 ruang, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
60
Proses pencernaan di lambung sapi adalah sebagai berikut :
Rumput atau daun-daunnya dikunyah sekadarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus makanan masuk ke rumen Di rumen terdapat simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagelata yang dapat menghasilkan enzim Di retikulum, makanan dibentuk menjadi gimpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus . pada saat sapi beristirahat , bolus yang disimpan sedikit demi sedikit dikeluarkan dari retikulum untuk dikunyah lagi. Sesudah itu ditelan lagi masuk keretikulum, lalu ke omasum dan selanjuntnya ke abomasum. Di abomasum ini terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim pencernaan
61
Intestinum ( Usus ) Usus pada mamalia dapat dibedakan atas, Usus halus (intestinum tenue) terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum Usus besar (intestinum krasum) Di dalam usus halus terjadi perombakan terakir dan proses penyerapan sari-sari makanan. Usus berakir dengan rektrum dan lubang besar disebut anus
62
Perjalanan Makanan pada Pencernaan Hewan Ruminansia
Rumput di mulut dikunyah Esofagus Rumen Retikulum Mulut Retikulum Abomasum Omasum
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.