Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJohan Jayadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bahan-Bahan Sistem Transmisi dan Distribusi
Rizqa Alfiana
2
Pengertian Sistem transmisi merupakan proses menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lain (dari pembangkit listrik ke gardu induk atau dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya), dengan menggunakan penghantar yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi. Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
3
Sistem Pembangkit Tenaga Listrik
4
Daerah I (Generator) : Bagian pembangkitan
Daerah II (Transmisi) : Bagian penyaluran, bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV) Daerah III (Distribusi) : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV). Daerah IV (Distribusi) : Bagian Distribusi Sekunder (di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.
5
Sistem Transmisi GARDU INDUK
Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-pertama dilakukan pada gardu induk (GI), dimana tegangan diturunkan ke tegangan yang lebih rendah dengan pertolongan trafo step-down, misalnya dari 500 kV ke 150 kV atau dari 150 kV ke 70 kV. Kemudian penurunan kedua dilakukan pada gardu induk distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Tegangan 20 kV ini disebut tegangan distribusi primer.
6
Ada dua kategori saluran transmisi yaitu ;
Saluran udara (overhead lines) yaitu menyalurkan tenaga listrik melalui isolator-isolator. Kelebihan dari penyaluran ini adalah lebih murah dan perbaikannya lebih mudah bila ada gangguan. Namun kekurangannya adalah penyaluran ini mudah terpengaruh oleh cuaca buruk dan kurang estetis karena mengganggu pandangan.
7
2. Saluran kabel tanah (underground cable).
yaitu menyalurkan tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanam dibawah permukaan tanah. Kelebihan dari penyaluran ini adalah terpengaruh oleh cuaca buruk. Saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak mengganggu pandangan. Karena itu saluran bawah tanah banyak digunakan di kota-kota besar. Namun biaya pembangunannya cukup mahal dibandingkan dengan saluran udara, dan perbaikannya lebih sukar bila terjadi gangguan hubungan singkat.
8
Bahan Konduktor Bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. Konduktor merupakan salah satu elemen dalam transmisi tenaga listrik yang berfungsi menghantarkan listrik. Bahan konduktor yang biasa digunakan adalah jenis logam antara lain tembaga, besi dan aluminium.
9
AAC (All Alumunium Conductor)
K awat aluminium selain AAAC yang digunakan dalam saluran transmisi. Berbeda dengan AAAC, AAC seluruhnya terbuat dari aluminium.
10
ACCC Konduktor jenis ini akan memiliki konduktifitas yang lebih tinggi dan dapat menyalurkan arus yang lebih besar.
11
AAAC (ALL ALUMINIUM ALLOY CONDUCTOR)
Sebuah kawat penghantar listrik yang digunakan dalam saluran transmisi dan distribusi tenaga listrik pada saluran sirkuit udara. AAAC memiliki ketahanan mekanik lebih besar dari AAC.
12
ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced)
Kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
13
ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced)
Kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
14
TACSR (Thermal Resistant Aluminium-Alloy Conductor)
Pada saluran transmisi yang mempunyai kapasitas penyaluran / beban sistem tinggi namun berada di daerah yang rawan sosial dan sulit dilakukan pemadaman di semua sisi, maka dipasang konduktor jenis TACSR. Konduktor jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar tetapi berat kawat tidak mengalami perubahan yang banyak.
15
LVTC (Low Voltage Twisted Cable)
Kabel ini direntangkan di antara tiang penyangga. Bagian utama adalah tiang, kabel dan suspension Clamp Bracket, yang berfungsi untuk menahan kabel pada tiang. Kabel jenis ini sekarang banyak digunakan dalam pemasangan JTR baru karena dianggap kontruksi jenis ini lebih handal.
16
BCC (Bare Copper Conductor)
Kawat Tembaga Telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel tanah. Konduktor jenis BCC ini digunakan untuk transmisi daya saluran udara.
17
Bahan Isolator Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet, udara dll.
18
Isolator Porselin (Keramik)
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline
19
Isolator Gelas Bahan gelas juga banyak digunakan sebagai isolator pasangan luar (outdoor insulator) atau isolator saluran udara (overhead insulator), karena bahan gelas mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut: Kuat dielektriknya tinggi, sekitar 140 kV/cm Koefesien muainya rendah Mudah didesain (karena kuat dielektrikanya tinggi) Kuat tekannya lebih besar daripada porselin Karena sifatnya yang tembus pandang, adanya keretakan, ketidakmurnian bahan, adanya gelembung udara dan pecahnya isolator mudah diketahui Bahan hampir merata (homogen)
20
Isolator Pasak Isolator jenis ini adalah yang pertama kali dirancang untuk menopang penghantar saluran. Isolator jenis pasak dapat dipergunakan sampai 80 kV.
21
Isolator Tarik Isolator tarik biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator tumpu biasanya dipasang pada tiang penyangga.
22
Isolator Tumpu Material kelistrikan yang digunakan untuk menyanggah kawat penghantar bertegangan yang menghantarkan tenaga listrik ke pelanggan.
23
TOWER Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Terdapat beberapa jenis tower, diantaranya :
24
Macam-macam Tower : Lattice Tower
Tower dengan rangka kaki 4 (empat) dengan kisaran ketinggian antara 20 – 100 meter dan cocok untuk digunakan di site Greenfield atau Roof Top Terdapat beberapa macam Lattice Tower, yaitu :
25
Macam Lattice Tower Tiang Delta Tiang Zig Zag Tiang Piramida
26
Monopole Tower Tower dengan tiang tunggal dengan ketinggian berkisar 6 – 36 meter. Jenis tower ini umumnya digunakan di kota-kota yang memberlakukan aturan batas tinggi maksimal tower atau karena keterbatasan lahan dan kondisi lainnya seperti persyaratan estetika.
27
Tubular Steel Pole Tubular Steel Pole merupakan tower listrik yang berbentuk pipa-pipa dengan diameter berbeda yang saling disambung.
28
Step Bolt Step bolt merupakan sebuah baut yang dipasang di sepanjang badan tower. Step Bolt difungsikan sebagai alat pijakan oleh petugas yang ingin menaiki tower.
29
Busbar Busbar merupakan sebuah titik pertemuan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan alat-alat listrik lainnya untuk menyalurkan dan menerima tegangan listrik.
30
Transformator Transformator Tegangan atau Trafo Tegangan berguna untuk mengurangi listrik tegangan tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan voltmeter.
31
Komponen dari Transformator
Inti Besi Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.
32
Kumparan Kumparan trafo terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain.
33
Bushing Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagaipenyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
34
Tangki Konservator Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
35
Pendingin transformator
Untuk mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu dilengkapi dengan alat/sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.
36
Tap changer Alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah.
37
Dehydrating Breather Untuk mencegah agar minyak trafo tidak bersentuhan dengan udara maka ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan berupa tabung berisi kristal zat hygrokopis (silicagel).
38
Indikator Untuk mendeteksi transformator yang beroperasi maka dilengkapi dengan indikator suhu minyak, indikator suhu kumparan, indikator level minyak, indikator sistem pendingin serta indikator kedudukan tap changer.
39
Contah Peralatan Proteksi
Relai tangki tanah Relai tekanan lebih Relai thermis Sudden preassure
40
Transformator Arus Transformator Arus berguna untuk mengukur arus yang mengalir pada saluran tegangan tinggi. Di samping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauhdan rele proteksi.
41
Sakelar Pemisah ( PMS ) Disebut juga Disconnecting Switch (DS), berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan.
42
Sakelar Pemutus Tenaga ( PMT )
Disebut juga Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk penghubung & pemutus rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan).
43
Kompensator Kompensator adalah alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan.
44
SCADA (Supervisory Control And Data Acquistion)
Kepanjangan dari SCADA yaitu (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya.
45
Rele Proteksi Rele proteksi adalah alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan
46
Grounding Grounding dipasang di sepanjang jalur SUTT. Berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung.
47
Pentanahan Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
48
Jaringan Pengaman Jaringan pengaman berfungsi untuk pengaman SUTT dari gangguan yang dapat membahayakan SUTT tersebut dari lalu lintas yang berada di bawahnya yang tingginya melebihi tinggi yang dizinkan.
49
Alat Pengaman Tabung Pelindung (Protector Tube)
Alat pengaman tabung pelindung ini digunakan untuk melindungi isolator dan mengurangi besarnya tegangan surya yang mengalir pada kawat penghantar. Selain itu digunakan juga pada gardu induk untuk melindungi peralatan disconnect switches, ril bus, dan sebagainya.
50
Pengaman Arrester Jenis Thyrite
Elemen kran (valve) untuk arrester jenis thyrite ini terbuat dari bahan lempengan keramik yang berkualitas baik, yang bertindak sebagai penghantar tegangan tinggi surja dan memperli-hatkan tahanan tinggi untuk tenaga jaringan (line energy).
51
Gardu Distribusi Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder.
52
Reclocker Peralatan yang bertugas untuk memberikan perintah memutus / menghubungkan daya secara otomatis dalam waktu yang sangat singkat (beberapa detik).
53
Alat Pengaman Celah Batang (rod gap)
Alat pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling sederhana, yang terdiri dari dua batang logam dengan penampang tertentu. Batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos (post type insulator) dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan pada bagian dasar isolator jenis pos yang langsung berhubungan dengan ground.
54
Alat Pengaman Tanduk Api (arcing horn)
Alat pengaman tanduk api ini diletakkan dikedua ujung isolator gantung (suspension insulator) atau isolator batang panjang (long rod insulator). Tanduk api dipasang pada ujung kawat penghantar dan ujung isolator yang berhubungan langsung dengan ground (tanah) yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga busur api tidak akan mengenai isolator saat terjadi loncatan api.
55
Pengaman Arrester Jenis Katup
Alat pengaman arrester jenis katup (valve) ini terdiri dari sebuah celah api (spark gap) yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan non linier atau tahanan katup (valve resistor). Dimana ujung dari celah api dihubungkan dengan kawat fasa, sedangkan ujung dari tahanan katup dihubungkan ke ground (tanah).
56
Pengaman Arrester Katup (Valve) Jenis Saluran
Arrester jenis saluran ini dipakai untuk melindungi transformator dan pemutus daya serta dipakai pada system tegangan 15 kV sampai 69 kV.
57
Pengaman Arrester Jenis Expulsion
Lightning arrester jenis expulsion ini mempunyai dua celah api, yang satu berada di luar dan satu lagi berada di dalam. Ketika terjadi tegangan lebih pada jaringan maka pada elektroda batang sebagai celah api 1 akan terjadi loncatan busur api (flshover). Loncatan busur api ini akan turun ke dalam tabung fiber (fiber tube) diantara elektroda atas dan bawah yang merupakan celah api 2.
58
Pengaman Fuse Cut Off Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over load).
59
Anchor Shackle Sebuah jenis clevis biasanya digunakan untuk mengangkat.
60
Thimble Logam berlekuk yang dirancang untuk mencegah penghancuran atau terlalu menekankan tali kawat di ujung terminal yang digunakan untuk melindungi mata dari tali kawat atau sling.
61
Kawat Tembaga Tembaga murni merupakan logam liat berwarna kemerah merahan, yang mempunyai tahanan jenis 0,0175 dengan berat jenis 8,9 dan titik cair sampai 1083° C, lebih tinggi dari kawat aluminium. Kawat tembaga ini mempunyai konduktivitas dan daya hantar yang tinggi.
62
Kawat Alumunium Aluminium merupakan suatu logam yang sangat ringan, beratnya kira-kira sepertiga dari tembaga, dan mempunyai tahanan jenis tiga kali dari tembaga.
63
Forged Socket Tongue Tempa baja dengan hot dip galvanis. Klip keamanan stainless steel atau perunggu
64
Die Forged Parallel Link
Die Forged Parallel Link memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu instalasi.
65
Bimetal P.G Clamp Untuk menghubungkan semua konduktor menurut DIN & konduktor ACSR menurut DIN dengan tembaga tekan-off konduktor menurut DIN
66
Die Forged Eye Nut Die Forged Eye Nut memiliki fungsi untuk memperkuat suatu instalasi tertentu.
67
Staple U-Nail Staple U-Nail memiliki tubuh membungkuk ke dalam bentuk "U" dan menunjuk pada kedua ujungnya. Fungsinya untuk melampirkan pagar rusa (baik polypropylene dan logam hexagrid) pada pohon dan posting kayu.
68
Stay Wire Clamp Untuk mengklem kawat agar berada pada kedudukan tertentu.
69
U-Bolt Sebuah U-Bolt adalah baut berbentuk U dengan dua lengan berulir menonjol dari basis melengkung. Salah satu kegunaannya adalah melampirkan pipa untuk mesin.
70
Square Head Machine Bolt & Nut
Baut persegi saat ini paling umum digunakan untuk tujuan estetika untuk memberikan tampilan pedesaan dalam struktur baru atau untuk mencocokkan pengencang yang ada dalam struktur yang lebih tua.
71
Die Forged Ball Eye or Ball Clevis
Die Forged Eye or Ball Clevis berfungsi untuk memperkuat suatu instalasi tertentu.
72
Alumunium P.G Clamp Alumunium PG Clamp berfungsi untuk mengklem agar berada pada posisi yang tepat.
73
Stud Ring & Hook Biasanya dipasang di ujung tali kawat, rantai, atau berfungsi mengatasi rigging lainnya.
74
Pigtail Hook Pigtail Hook berfungsi untuk memasang suspension clamp.
75
Malleable Iron Tension Clamp
Malleable Iron Tension Clamp berfungsi untuk rumah konduktor pada saat pembelokan konduktor.
76
Square and Hex Nuts Pasangan sekrup dan mur dapat digunakan untuk mengkonversi torsi berlaku linier. Sebagai sekrup (atau baut) diputar, sekrup bergerak sepanjang sumbu melalui mur tetap, atau mut bergerak tidak berputar sepanjang sekrup timah.
77
Screws with 4 Square Nut Square and Hex Nuts terbuat dari logam bermutu tinggi dan dikenal karena daya tahan mereka.
78
Pole Tap Insulator Pin Pole Tap Insulator Pin adalah tempat untuk memasang insulator.
79
Dead End Tube Terbuat dari PVC, Grease harus diisi ke dalam tabung buntu untuk menghindari air dan kelembaban masuk ke dalam tabung.
80
Dead End Clamp Dead End Clamp berfungsi sebagai klem atau penghubung dengan dead and.
81
Tee Connector Konektor Tee ini sebagai konduktor ACSR Bundle kembar minyak di kedua ujung atas dan sebagai konduktor ACSR tunggal di tingkat bawah.
82
Insulated Piercing Conector for LV ABC
Insulated Piercing Connector dapat ini tahan korosi shell, Anti-perubahan iklim, bahan isolasi ultraviolet intensitas tinggi. Tusuk konstan pengencang mur torsi diinstal lebih sederhana, aman, cepat.
83
Preformed Armor Rods Preformed Armor Rods berfungsi untuk melapisi permukaan konduktor pada saat instalasi.
84
Stocbridge Vibration Damper
Sebuah peredam Stockbridge adalah peredam massa digunakan untuk menekan angin-diinduksi getaran pada kabel tegang, seperti kabel listrik overhead.
85
Performed Guy Grip for Stay Wire
Performed Guy Grip for Stay Wire berfungsi untuk memperkuat kawat dan juga bisa dijadikan sebagai pengaman kawat.
86
Strain Clamp Strain clamp berfungsi untuk mengklem kawat agar berada pada posisi yang tepat.
87
Bi-Metal Cable Lugs Bi-Metal Cable Lugs berfungsi untuk untuk koneksi transisi melingkar Cycle kabel aluminium Hemi kabel Sektor Aluminium dan kabel power supply.
88
Bus Bar Support Untuk memberikan fleksibilitas untuk integrator. Rel lampiran sistem dan mendukung busbar dapat diinstal di hampir semua posisi horizontal atau vertikal dalam tempat yang memungkinkan bus yang akan diposisikan sesuai dengan lokasi sambungan listrik atau beban dari komponen listrik yang digunakan.
89
Conductor Brush Setiap sikat kawat bisa diputar atau diganti dengan melonggarkan 2 setscrews.
90
Filer Paste Gun Untuk mendempul bekas jepitan di kabel.
91
Insulated Piercing Connector For LV ABC
Insulated Piercing Connector adalah alat yang digunakan sebagai konektor LV ABC.
92
Suspension Clamp for Messenger
Terbuat dari aluminium paduan kekuatan tinggi, dilapisi dengan UV dan cuaca fiberglass tahan diperkuat termoplastik.
93
Single String Sheave Sheave bisa berputar bebas dan katrol memiliki kait di kedua sisi.
94
Socket Eye Pelengkap pada bidang transmisi dan distribusi.
95
Waterproof Insulared Compression Sleves
Waterproof Insulared Comparison Sleves berfungsi untuk menyambungkan konduktor pas.
96
Fixing Nail Memperbaiki nail dengan cleat dinding untuk memperbaiki kabel ke dinding.
97
Armor Grip Suspension Clamp
Armour Grip penjepit suspensi adalah solusi terbaik untuk perlindungan terhadap kerusakan konduktor kelelahan. 2 bagian Neoprene yang pertama diterapkan pada konduktor dan satu set batang heliks dibungkus di atasnya. Dua aluminium casting setengah memiliki profil batin yang sesuai dengan profil baja batang kandang dan disambung oleh tali pendukung yang terbuat dari paduan aluminium seperti yang digambarkan dalam foto. Untuk keandalan mekanik tinggi aluminium perumahan juga diproduksi oleh paduan aluminium tempa.
98
Preformed Line Splices
Preformed Line Splices adalah bahan yang mudah untuk menginstal, melakukan seperti konduktor dan memberikan keselamatan pekerja.
99
Core Separator Conductor
Core Separator Conductor digunakan untuk memisahkan fase konduktor udara selama instalasi pas
100
Sistem Distribusi Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi Tegangan Menengah a. System Saluran Udara (SUTM) b. Sistem Kabel (SKTM) A. Saluran Udara Tegangan Menengah merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi.
101
Peralatan Konstruksi Untuk SUTM
Tiang Listrik Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang.
102
b. Cross Arm (Lengan Tiang)/ Travers
Cross Arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang perlu dipasang diatas tiang. Material Cross Arm terbuat dari besi. Cross Arm dipasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung.
103
B. SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah)
Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari luar.
104
Jaringan distribusi Tegangan Rendah
SUTR ( Sambungan Udara Tegangan Rendah ) merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen.
105
Pengaman Distribusi NH-Fuse
Pengaman Lebur : a. Pengaman Tegangan Rendah ( NH- Fuse ) b. Pengaman Tegangan Menengah ( Fuse Cut Out ) NH-Fuse
106
Fuse Cut Out Merupakan peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas kerjanya.
107
Pengaman Tegangan Lebih :
Lightning Aresster Merupakan alat penangkal petir yang berfungsi menangkal gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik. Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan dan penutupan pemutus tenaga atau circuit breaker (switching).
108
Pengaman Trafo (Gardu Induk) :
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.
109
Daftar Pustaka http://electricholic.blogspot.com/
110
Selesai ...
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.