Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK “S” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNUT BAOK, PRAYA LOMBOK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK “S” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNUT BAOK, PRAYA LOMBOK."— Transcript presentasi:

1 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK “S” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNUT BAOK, PRAYA LOMBOK TENGAH

2 PENGKAJIAN A. DATA UMUM Nama KK (inisial) : SU Umur : 31 Th
Pendidikan : SD Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Kesambiq Rempung, Bunut Baok, Praya LOTENG

3 Komposisi Keluarga NO NAMA (INISIAL) UMUR KELAMIN HUB.DGN KK PEND
PKRJAAN 1 SU 31 Th L KK SD Wiraswasta 2 IS 28 Th P Istri MTs IRT 3 SAP 8 Th Anak 1 Pelajar 4 HA 2,6 Th Anak 2 -

4 Genogram

5 Tipe Keluarga Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Budaya Suku sasak, bahasa sehari- hari yang digunakan keluarga adalah bahasa sasak. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan Eyang C mengatakan bahwa anak HA pernah diberikan getah Pohon jarak Yg dicampur dengan Kapur sirih, karena menurut kebiasaan warga setempat dapat digunakan untuk mengobati Diare.

6 Agama Islam, menurut Ibu IS dengan senantiasa berusaha dan berdoa anaknya dapat sembuh, serta kesehatan seluruh keluarga dapat terjaga. Meskipun Kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah jarang dilakukan secara bersama, namun shalat sendiri- sendiri rutin dikerjakan

7 Status Sosial ekonomi Klg : a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Yang mencari nafkah untuk biaya hidup sehari-hari adalah bapak SU b) Penghasilan : Penghasilan bapak SU Rp / hari c) Upaya lain : tidak ada, hanya mengandalkan penghasilan per hari. d) Harta benda yang dimiliki : Sebuah rumah dan sepeda motor. e) Kebutuhan yang dikeluarkan : Ibu IS mengatakan uang penghasilan suaminya habis untuk belanja kebutuhan sandang dan pangan untuk makan sehari-hari, untuk biaya sekolah anak anak, dan juga untuk pengobatan jika ada anggota keluarga terserang penyakit.

8 Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang : Menonton TV bersama, makan bersama dan berwisata dengan keluarga jika ada hari- hari besar agama.

9 B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini : Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi : Tidak ada

10 Ayah dari Bapak SU mengalami Hipertensi
Riwayat Keluarga Inti a. Riwayat Penyakit Keturunan : Ayah dari Bapak SU mengalami Hipertensi Ibu dari Ibu IS mengalami Gastritis b. Riwayat Masing-masing Anggota Keluarga : Bapak SU : Tidak ada masalah Ibu IS : Tidak ada masalah Anak SAP : Tidak ada masalah Anak HA : Diare

11 Kakek N : Tidak ada Masalah Nenek M : Gastritis
Riwayat Keluarga Sebelumnya : Pihak Suami Kakek SA : Hipertensi Pihak Istri Kakek N : Tidak ada Masalah Nenek M : Gastritis

12 C. LINGKUNGAN Karakteristik Rumah - Denah Rumah

13 Status Rumah : Layak Huni dengan Jumlah dan ratio kamar / ruangan :
2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 Gudang penyimpanan. - Tipe Rumah : Permanen - Luas Rumah/ : 8 x 4 m Keadaan : Terawat, kokoh dan Layak Huni Kebersihan & pencahayaan : Kebersihan rumah terjaga karena Ibu IS sangat memperhatikan hal itu, namun pencahayaan dirumah ini agak kurang mencukupi sehingga menyebabkan ruangan gelap dan terasa dingin.

14 Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
- Kebiasaan : Keluarga bapak SU biasa bergaul dengan tetangganya sehingga tetangga-tetangganya juga mengetahui bahwa anak bapak SU sakit. - Aturan/kesepakatan : Tidak ada aturan atau kesepakatan pasti yang berkaitan dengan kesehatan. - Budaya : Budaya kumpul-kumpul menjadi kebiasaan keluarga bapak S, khususnya ketika ada waktu senggang .

15 Mobilitas Geografis Keluarga : Keluarga tidak pernah berpindah rumah dan menempati rumah pertama mereka semenjak 9 tahun yang lalu. Transportasi yang digunakan untuk mencapai puskesmas adalah sepeda motor. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Perkumpulan dengan keluarga dilakukan ketika ada waktu luang, keperluan atau acara keluarga. Interaksi dengan masyarakat aktif dilakukan misalnya dengan tetap mengikuti kegiatan di masyarakat seperti Posyandu, Siskamling dan Gotong royong. Sistem Pendukung Keluarga : Keluarga tidak memiliki sistem pendukung kesehatan seperti Jamkesmas ataupun jaminan kesehatan yang lain.

16 D. STRUKTUR KELUARGA Pola Komunikasi Keluarga : Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, tetapi pengambil keputusan adalah bapak ”SU” yang berperan sebagai kepala keluarga saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan bersama - sama dengan istri dan anggota keluarga lain.

17 Struktur Kekuatan Keluarga : Pengambilan keputusan biasanya dirundingkan lebih dahulu bersama anggota keluarga.

18 Struktur Peran : Suami berperan sesuai dengan peran utamanya yaitu keluar mencari nafkah, melindungi anggota keluarga dan memberi rasa aman. Istri tidak ikut bekerja diluar rumah dan hanya bertugas menjaga, merawat dan mendidik anak anak dirumah.

19 Nilai dan Norma Keluarga : Orangtua mengajarkan anak- anak untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi makanan, namun orangtua tidak memberitahu anak untuk tidak berbicara ketika makan. Selain itu Nilai dan norma yang berlaku juga disesuaikan dengan nilai dalam agama Islam.

20 E. FUNGSI KELUARGA Fungsi Afektif : KK dan istri saling memanggil dengan panggilan nama saja, tidak menggunakan panggilan kesayangan yang lain. Meskipun begitu, Istri dan anak tetap merasakan kehangatan dan keindahan hubungan keluarga mereka.

21 Fungsi afektif yang lain seperti :
Tn.A Ny.N An.SAP An. HA Perasaan dimiliki dan memiliki Dukungan terhadap Keluarga Kehangatan Dalam Keluarga Saling menghargai Ya An. HA belum mengerti dengan fungsi afektif

22 Fungsi Sosialisasi dan Reproduksi
Sosialisasi : Orangtua mengajarkan kepada anak- anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar seperti dengan membiarkan anak- anak bermain dengan teman sebayanya dan anak tetangga lainnya serta megajarkan norma, budaya, disiplin dan perilaku. Reproduksi : Keluarga Bapak SU merupakan pasangan yang masih produktif,  berencana mempunyai lebih dari 2 orang anak. Jenis kontrasepsi yg digunakan oleh Ibu IS adalah suntikan.

23 Fungsi Perawatan Kesehatan a
Fungsi Perawatan Kesehatan a. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan : Orangtua mampu mengenal masalah, meskipun hanya dengan menyebutkan definisi sederhana.

24 b. Kemampuan Mengambil Keputusan Untuk Melakukan Tindakan : Ketika anak terserang suatu penyakit misalnya saja Diare, Orangtua mengambil keputusan untuk mengobatinya, dengan memberikan obat- obatan tradisional terlebih dahulu, baru kemudian menggunakan obat-obatan medis jika obat tradisional tadi dianggap tidak cocok untuk si anak.

25 c. Kemampuan Melakukan Perawatan Terhadap Anggota Keluarga Yang Sakit : Istri cukup mampu melakukan perawatan sederhana terhadap anak, Misalnya membuat larutan GG untuk anak Yg terkena diare.

26 d. Kemampuan Menciptakan Lingkungan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan :
Keluarga tidak membuat apotek hidup untuk menanam obat-obatan tradisional yang dapat mendukung penyembuhan anggota keluarga yang sakit.

27 e. Kemampuan Keluaraga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Yang Ada : Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan membawa keluarga yang sakit ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan yng lain.

28 F. STRES DAN KOPING KELUARGA :
Stresor Jangka Panjang : Tidak ada Stresor Jangka Pendek : Keluarga bapak S sangat memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit diare.

29 Koping keluarga : Jika ada masalah keluarga bapak ”SU” menghadapinya dengan mencari alternatif menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, misalnya dalam hal ini ditunjukkan dengan kepedulian keluarga untuk membantu proses penyembuhan anak HA.

30 G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan selama asuhan keperawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh An. HA dapat sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat.

31 H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA BAPAK “S” IBU “IS” ANAK “HA” KEPALA
Kulit kepala bersih Rambut bersih Warna hitam Rambut bersih Warna agak kecoklatan LEHER Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid DADA Simetris ABDOMEN Datar, simetris, tidak ada nyeri tekan Datar, simetris, ada nyeri tekan EKSTREMITAS Tidak ada varises & odem

32 DATA TAMBAHAN  Tanda-tanda vital : Bapak SU TD:120/80 MmHg R:20x/Menit N:80x/menit S:36 0C

33 Ibu IS TD:120/70 MmHg R:20x/Menit N:80x/menit S:36, 50C Anak HA R:24x/Menit      N:100x/menit S:37.50C

34 ANALISA DATA NO HARI/ TANGGAL DATA DX 1 15 Mei 2014 DS :
Keluarga Bapak SU  mengatakan : a. An. HA BAB lebih dari 3x /hari b.Badan lemas c. Anaknya rewel DO : Frekwensi/Intensitas  BAB : Lebih dari 3x /hari b. Kosistensi : Cair c. Bau : Busuk d. Keadaan umum Lemah e. Tanda-tanda vital 1)      Nadi          : 100 x/menit 2)      Suhu          :  37,50C 3)      Respirasi    : 24 x/menit Penurunan volume cairan tubuh pada keluarga bapak SU khususnya An. HA bd kmk melakukan ferawatan sederhana

35 NO HARI/ TANGGAL DATA DX 2 15 Mei 2014 DS : Ibu IS mengatakan : An. HA sulit makan DO : An. HA terlihat Lemas Penurunan Nutrisi pada keluarga bapak SU khusunya An. HA bd. Ketidakmampuan keluarga melakukan ferawatan/ * memodifikiasi lingkungan

36 ARIGAT0o GoZAIMASU


Download ppt "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK “S” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNUT BAOK, PRAYA LOMBOK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google