Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
UKURAN NILAI SENTRAL Sri Mulyati
2
UKURAN NILAI SENTRAL UKURAN NILAI SENTRAL MERUPAKAN NILAI TUNGGAL YANG MENUNJUKKAN DI SEKITAR MANA BILANGAN YANG ADA DALAM SEKUMPULAN DATA TERSEBAR. OLEH KARENA ITU UKURAN NILAI SENTRAL SERING DISEBUT “HARGA RATA-RATA” Sri Mulyati
3
MEAN DATA YANG TIDAK DIKELOMPOKKAN
MEAN DIHITUNG DENGAN CARA MENJUMLAHKAN NILAI-NILAI OBSERVASI KEMUDIAN HASILNYA DIBAGI DENGAN JUMLAH OBSERVASINYA, DG FORMULA SBB Xi X = n Sri Mulyati
4
MEAN DATA YANG TIDAK DIKELOMPOKKAN
UNTUK MENGHITUNG MEAN GABUNGAN DARI BEBERAPA OBSERVASI, YANG MASING-MASING OBSERVASI MEMPUNYAI FREKUENSI TERTENTU, DIGUNAKAN FORMULA SBB : fi . Xi X = fi Sri Mulyati
5
MEAN DATA YANG DIKELOMPOKKAN
UNTUK MENGHITUNG MEAN DARI DATA YG SUDAH DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN TITIK TENGAH SEBAGAI WAKIL NILAI DATA DARI MASING-MASING KELASNYA. FORMULANYA : fi .mi X = fi Sri Mulyati
6
MEAN DATA YANG DIKELOMPOKKAN
MENGHITUNG MEAN DENGAN MEMAKAI SKALA U (RUMUS SINGKAT) FORMULANYA : X = m0 + I [ fi Ui ] fi Sri Mulyati
7
MEDIAN DATA YANG TIDAK DIKELOMPOKKAN
MEDIAN ADALAH NILAI TENGAH DARI SEKUMPULAN DATA YANG SUDAH DIURUTKAN (BILA JUMLAH DATA GANJIL) ATAU RATA-RATA DARI DUA NILAI DATA YANG ADA DI TENGAH (BILA JUMLAH DATA GENAP) Sri Mulyati
8
MEDIAN DATA YANG DIKELOMPOKKAN
MEDIAN ADL SUATU NILAI YANG MEMBAGI KURVA FREKUENSI MENJADI 2 BAGIAN YANG SAMA LUASNYA, SEHINGGA SETENGAH DARI DATA NILAINYA NILAI MEDIAN DAN SETENGAH LAGI NILAINYA NILAI MEDIAN FORMULANYA : Md = b + I {(n/2) – FK} fmd Sri Mulyati
9
MODUS DATA YANG TIDAK DIKELOMPOKKAN
MODUS MERUPAKAN DATA YANG PALING SERING MUNCUL. MODUS LEBIH MUDAH DITENTUKAN JIKA DATA TELAH DIURUTKAN DARI KECIL KE BESAR. SEKUMPULAN DATA BISA MEMPUNYAI SATU MODUS, DUA MODUS ATAU TIDAK BERMODUS Sri Mulyati
10
MODUS DATA YANG DIKELOMPOKKAN
MODUS BERADA PADA KELAS DENGAN FREKUENSI TERBESAR FORMULA: Mo = b + I _ d1___ d1+ d2 Sri Mulyati
11
HUBUNGAN MEAN, MEDIAN DAN MODUS
MEAN=MEDIAN=MODUS : KURVA AKAN SIMETRIS MEAN>MEDIAN>MODUS : KURVA MENCENG POSITIF /KANAN (EKOR KURVA MEMANJANG KE KANAN) MEAN<MEDIAN<MODUS : KURVA MENCENG NEGATIF/KIRI (EKOR KURVA MEMANJANG KE KIRI) Sri Mulyati
12
CONTOH BERIKUT ADALAH TABEL DISTRIBUSI NILAI TES MASUK SUATU AKADEMI, YANG DIIKUTI OLEH 200 ORANG CALON MAHASISWA. NILAI TES CALON MHS 20 – 29,9 30 – 39,9 40 – 49,9 50 – 59,9 60 – 69,9 70 – 79,9 80 – 89,9 90 – 99,9 15 25 50 35 30 20 10 Sri Mulyati
13
LANJUTAN….. PERTANYAAN : 1. HITUNGLAH MEAN NILAI TES
2. HITUNGLAH MEDIAN NILAI TES 3. HITUNGLAH MODUS NILAI TES 4. BAGAIMANA BENTUK KURVENYA ? 5. BILA CALON MHS YANG MEMPUNYAI NILAI MINIMAL 92 AKAN DIBEBASKAN UANG GEDUNG, HITUNGLAH BERAPA ORANG MHS YANG DIBEBASKAN UANG GEDUNG ? Sri Mulyati
14
Titik Tengah Nilai Penjualan (000 rp)
Tugas Berikut ini adalah titik tengah nilai penjualan suatu produk dari 100 salesman “PT ABC” Titik Tengah Nilai Penjualan (000 rp) Jumlah Salesman 250 5 275 12 300 24 325 28 350 23 375 8 Sri Mulyati
15
Pertanyaan Susunlah distribusi frekuensi nilai penj. PT ABC
Hitung mean, median dan modusnya Bagaimana kemencengan dari kurve frekuensinya? Berapa % salesman yang nilai penjualannya maksimal Rp ,- Berapa orang salesman yang nilai penjualannya minimal Rp ,- Berapa orang salesman yang nilai penjualannya antara Rp ,- sampai Rp ,- Sri Mulyati
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.