Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Orientasi Faktor Penguat

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Orientasi Faktor Penguat"— Transcript presentasi:

1 Orientasi Faktor Penguat
Psikologi, FIP, Universitas Negeri Semarang

2 Psikologi, FIP, Universitas Negeri Semarang
Oleh: Durrotul Hidayatun Ni’ma Hanan Astutik Dafit Andrey Gunawan Fitri Liana Psikologi, FIP, Universitas Negeri Semarang

3 Latar Belakang Sejarah
Behaviorisme merupakan salah satu aliran yang berpengaruh dalam ilmu Psikologi dan menyatakan bahwa psikologi mempelajari perilaku yang tampak(overt) agar tetap ilmiah dan objektif, maka Watson (tokoh behaviorsme) memusatkan stimulus dan respon.

4 Terdapat 2 pendapat yang berbeda :
Orientasi mediational Orientasi Operant

5 Istilah dan Pengertian
Rangsang (Stimulus) adalah peristiwa yang terjadi baik diluar maupun di dalam tubuh kita yang memungkinkan timbulnya perilaku (Sarwono, 2005) sedangkan tingkahlaku balasan dari rangsangan adalah respons. Refleks yaitu tingkah laku yang muncul dengan sendirinya sesuai stimulus tertentu. Skinner (dalam Sarwon, 2005) mengungkapkan tiga fungsi rangsang yang diistilahkan pembangkitan (elicitation), diskriminasi (discrimination), dan penguat (reinforcement). Istilah lain yang sering muncul stimulus respon adalah dorongan (drive).

6 Hull mengemukakan bahwa ada dua jenis yaitu dorongan primer dan dorongan skunder.
Konsep lain yang sering dikemukakan teori stimulus respon adalah penyamarataan (generalization) dan diskriminasi (discrimination).

7 Teori Stimulus Respon (rangsang-balas) untuk Menerangkan Sikap
Teori rangsang balas/ stimulus respon sering juga disebut teori penguat (reinforcement-theory).

8 Breum (Sarwono, 2005) mengungkapkan 4 pendapat :
Setiap tingkah laku, baik yang verbal maupun sosial, merupakan suatu hal yang bebas dan berdiri sendiri, bukan merupakan refleksi (menggambarakan) sikap, sistem kepercayaan, dorongan, kehendak, ataupun keadaan- keadaan tersembunyi lainnya dalam diri individu. Stimulus dan respon adalah konsep-konsep dasar untuk menerangkan suatu gejala tingkah laku. Konsep-konsep ini hanya dapat didefinisikan dan diukur secara fisik dan nyata (tampak mata). Prinsip-prinsip hubungan stimulus respon sebetulnya hanya sedikit. Prinsip ini tampak sangat bervariasi karena variasinya lingkungan dimana hubungan stimulus respon ini berlaku. Dalam analisis tentang tingkah laku perlu dihindari diikutsertakan keadaan-keadaan internal yang terjadi pada waktu tingkah laku itu timbul, baik yang bersifat fisiologik.

9 Hubungan Fungsional Beum :
kontrol penguat (reinforcement control) Hubungan Fungsional kontrol diskriminatif (discrimination control)

10 Teori-Teori Belajar Sosial dan Tiruan

11 Teori Belajar Belajar Fisik Psikis

12 Teori-Teori Belajar Sosial dan Tiruan Menurut Miller dan Dollard
Empat Prinsip Belajar Dorongan (Drive) Isyarat (Cue) Tingkah Laku Balas (Response) Ganjaran (Reward)

13 Mekanisme Tiruan Tingkah laku sama (same behavior);
Tingkah laku tergantung (matched dependent behavior) Tingkah laku salinan (copying)

14 Teori Proses Pengganti Bandura dan Walters
Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku tiruan merupakan suatu bentuk asosiasi suatu rangsang dengan rangsang lainnya. Pengaruh tingkah laku model pada peniru: Efek Modeling (modelling effect) Efek Menghambat (inhibition) dan menghambat (disinhibition) Efek kemudahan (facilitation effect)

15 Teori –Teori Jual Beli Dengan Penguat Sosial

16 Teori tingkah laku sosial dasar
Berpendapat bahwa proses psikologik yang terjadi pada dua orang yang saling berinteraksi pada hakikatnya sama dengan proses jual beli dimana kedua belah pihak saling memberi harga dan mencari keuntungan. Homans membatasi diri pada hubungan dua orang dua orang yang mempunyai hubungan sebagai berikut: Bersifat social, ada interaksi antara dua orang Untuk setiap aksi atau tingkah laku harus ada ganjaran atau hukuman dari pihak kedua Tingkah laku harus nyata, bukan berupa norma atau harapan masyarakat

17 Proporsi1 :Deprivasi dan kejenuhan
Proporsi2 : Kadar penguat lima proporsi atau dalil pada tingkah laku hewan (Meurut Homans) Proporsi3 :Kontrol rangsang Proporsi4 :Hukuman dan Ongkos Proporsi5 :Tingkah laku emosional

18 Proporsi 2: Frekuensi penguat
Proporsi 1: Kontrol rangsang dan generalisasinya Proporsi 2: Frekuensi penguat lima proporsi baru (Meurut Homans) Proporsi 3: Besaran Penguat Proporsi 4: Hambatan reaktif dan kejenuhan Proporsi 5: Keadilan yang merata

19 Teori Basil Interaksi Premis dasar yang dipakai adalah : interaksi sosial hanya akan di ulangi kalau peserta-peserta dalam interaksi itu mendapat ganjaran sebagai hasil dari kesertaannya.

20 Teori Fungsional Interaksi Otoriter
interaksi otoritas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :  Hubungan Otoritas adalah asimetris, salah satu pihak mempunyai kekuatan (power) yang lebih besar. Hubungan otoritas adalah stabil dalam arti bahwa pihak atasan maupun bawahan akan menduduki posisinya 9dalam interaksi itu) dalam waktu yang cukup lama. Meskipun dalam masyarakat ada tata cara yang mengatur hubungan otoritas, namun hubungan otoritas itu sendiri terjadi terlepas dari ada atau tidak adanya tata cara masyarakat tersebut.

21 Terimakasih


Download ppt "Orientasi Faktor Penguat"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google