Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGGOLONGAN JENIS OBAT dan BENTUKNYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGGOLONGAN JENIS OBAT dan BENTUKNYA"— Transcript presentasi:

1 PENGGOLONGAN JENIS OBAT dan BENTUKNYA
By ; Rohana manurung

2 Ilmu Farmasi : Penggolongan obat secara luas dibedakan berdasarkan beberapa hal, diantaranya :
1. Penggolongan obat berdasarkan jenis Penggolongan obat berdasarkan jenis telah saya bahas secara lengkap pada artikel sebelumnya, antara lain : - obat bebas - obat bebas terbatas - obat keras - obat psikotropika dan narkotika.

3 2. Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain : obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contoh antibiotik obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh vaksin, dan serum. obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh analgesik obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang, contoh vitamin dan hormon. pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo. Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain.

4 3. Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
dibagi menjadi 2 golongan : - obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi peroral, contoh tablet antibiotik, parasetamol tablet - obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar, contoh sulfur, dll 4. Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian -oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet, kapsul, serbuk, dll -perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh -Sublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-hormon -Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial. -langsung ke organ, contoh intrakardial -melalui selaput perut, contoh intra peritoneal

5 5. Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
dibagi menjadi 2 : - sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran darah. - lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll 6. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi dibagi menjadi 2 golongan : - farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi fisilogis tubuh, contoh hormon dan vitamin - kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.

6 7. Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya
dibagi menjadi 2 : -Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral) -tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dll -hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen. -mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll -Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.

7 Kapsul (capsulae) Kapsul atau capsulae adalah sediaan berupa serbuk yang dimasukkan dalam cangkang kapsul atau sediaan cair atau setengah padat yang dibungkus dengan kapsul dasar. Nama resmi dari kapsul adalah capsulae operculate. Menurut FI III kapsul harus memenuhi syarat : -1. keseragaman bobot : timbang 20 kapsul, untuk bobot rata-rata 120 atau lebih maka tidak boleh terdapat kapsul yang kurang atau lebih 10% -2. waktu hancur :waktu hancur dari 5 kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit Keuntungan kapsul : -dengan adanya cangkang dapat menutupi bau ataupun rasa yang tidak enak. -tidak diperlukan pewarna (coloris) pengaroma (odoris), maupun perasa (saporis) -tidak memerlukan pengisi atau zat tambahan lainnya -cepat melepaskan zat berkhasiat dalam lambung -bentuknya cukup menarikkarna terbuat dari gelatin maka cangkang kapsul akan mudah dicerna Kerugian kapsul : -pada kelembaban tinggi kapsul mudah berubah bentuk, dan kelembaban yang rendah bersifat rapuh, sehingga wadah yang baik menggunakan gelas/kaca dan disimpan pada tempat sejuk dan kering.

8 Penggolongan kapsul 1. kapsul keras kapsul keras umumnya untuk obat padat atau cair yang tidak mudah rusak, terbuat dari gelatin-ait (12-16%) 2. kapsul lunak/kenyal kapsul yang terdiri dari cangkang yang terbuat dari gelatin dan air, kekenyalan ditambah dengan sorbitol atau gliserol, biasanya jg mengandung pengawet beta-naftol, kapsul ini biasanya digunakan untuk membungkus vitamin, minyak ikan. berbentuk bulat atau lonjong. 3. kapsul tepung disebut juga ouwel, dibuat dari air dan amilum, ditambahkan pengawet. 4. kapsul salut enterik kapsul yang disalut sedemikian rupa agar tidak larut dalam lambung tapi larut dalam usus.

9 Pil dan Granula Pil atau pilulae adalah sediaan berbentuk bulat telur, umumnya digunakan secara oral. Pil berasal dari bahasa latin ''pila' yang berarti bola. Menurut farmakope indonesia pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat. umumnya pil bulat berbobot antara mg. bobot pengisi dan zat tambahan diperboleh mg, umumnya berbobot 120 mg. keuntungan sediaan berbentuk pil : - mudah digunakan/ ditelan - mampu menutupi rasa yang tidak enak - relatif stabil dibandingkan larutan - sangat baik untuk sediaan yang dikehendaki penyerapannya lambat Kerugian sediaan berbentul pil : - kurang cocok untuk obat yang diharapkan memberi reaksi yang cepat - waktu absorbsi yang lama Granula Granula adalahbutir-butir berbentuk bulat yang memiliki bobot maksimal 30 mg dan jika tidak dinyatakan lain memiliki kandungan zat aktif sebesar 1 mg

10 Obat Tetes dan Sediaan Cair Topikal
A. Obat tetes mata obat tetes mata adalah sediaan tetes yang digunakan untuk mengobati gangguan pada indra penglihatan. ada yang digunakan untuk menyembuhkan mata merah karena iritasi ringan, maupun mengandung antibiotik untuk menyembuhkan infeksi, serta mengandung antibiotik+steroid untuk mengurangi glukosa (tekanan pada mata). pengawet untuk tetes mata seperti fenilraksa (II) nitrat, fenilraksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0,01% b/v. pemilihan pengawet berdasarkan tingkat kesesuaian kelarutan pengawet dan zat aktif. benzalkonium k. tidak cocok pada tetes mata yang mengandung anestetikum lokal/pembius. obat tetes mata harus jernih, bebas partikel asing, serat, dan benang.

11 B. Obat tetes telinga Obat tetes telinga adalah sediaan yang ditujukan untuk pengobatan telinga, dengan meneteskan kedalam telinga, pembawanya buka air, ditujukan untuk membersihkan telinga, mengobati radang atau rasa sakit. C. Obat tetes hidung Obat tetes hidung adalah obat tetes yang digunaka dengan cara meneteskan pada rongga hidung. biasanya mengandung zat adrenergik untuk mengatasi kemampatan pada hidung. D. Obat kumur Obat kumur adalah sediaan yang ditujukan untuk kesehatan mulut. Beberapa zat yang umumnya digunakan untuk sediaan obat kumur : - paraklorofenol : sebagai antiinfeksi, membersihkan saluran akar gigi - larutan karbamid peroksida : anti infeksi, membunuh/mengikis kuman - eugenol : analgesik untuk gigi

12 E. Obat cuci mulut Obat cuci mulut adalah sediaan larutan pekat dalam air yang mengandung bahan deodorant, antiseptik, analgetik dan astringen, biasanya untuk membersihkan dan menghilangkan bau mulut. F. Obat gosok (linimentum) obat gosok adalah sediaan cair atau kental mengandung analgetikum dan zat yang mempunyai sifat rubefasien, melemaskan otot, atau menghangatkan. G. Lotio Lotio adalah sediaan berupa suspensi atau sistem dispersi yang digunakan sebagai obat luar (topikal), biasanya dikenal dengan sebutan lotion atau losion. H. Enema Enema atau lavement atau clysma adalah cairan untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik. enema untuk terapi seperti sedatif, antelmintik, antiradang, ataupun nutrien. Macam-macam enema : - enema retensi : enema/larutan yang diberikan melalui rektum - enema untuk pengosongan : enema diberikan melalui rektum untuk membersihkan usus. - enema dengan efek terapeutik : enema untuk efek karminatif, sebagai astringen, dsb

13 Tablet A. Pengertian Menurut FI IV (1995), tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan tambahan. berdasarkan metode pembuatan tablet dibagi menjadi tablet cetak dan tablet kempa. B. Kriteria tablet 1. harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan 2. harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil 3. memiliki keseragaman bobot 4.secara visual memenuhi tampilan yang memenuhi persyaratan mis: tidak retak, asimetris dsb 5. memiliki waktu hancur dan disolusi yang memenuhi persyaratan 6. harus stabil terhadap udara dan lingkungan 7. bebas dari kerusakan fisik 8. stabilitas kimia-fisika tahan dalam waktu yang cukup lama 9. harus memenuhi persyaratan farmakope yang berlaku C. Formula umumnya tablet mengandung : -zat aktif -pengisi -pengikat, penghancur -pelicin dan pelincir, -pengawet, -pemanis, pengaroma bila diperlukan dsb

14 D. Jenis jenis tablet 1.tablet kompresi : tablet yang dibuat dalam sekali tekanan/kempa 2.tablet kompresi ganda : tablet yang dibuat dengan lebih dari satu kali pengempaan 3.tablet salut gula : tablet yang dilapisi gula, yang mudah larut apabila ditelan 4.tablet salut enterik : tablet yang dilapisi lapisan yang tidak hancur saat dilambung, tapi hancur didalam usus 5.tablet salut selaput : tablet yang disalut oleh selaput tipis, larut maupun tidak larut air, akan hancur dalam lambung-usus 6.tablet sublingual atau bukal : tablet yang ditujukan untuk disisipkan di pipi maupun dilidah 7.tablet kunyah : tablet yang segera hancur setelah dikunyah, biasanya tablet multivitamin, analgetik dsb 8.tablet effervescent : tablet berbuih, yang dibuat dengan mengkompresi granul yang mengandung garam effervescent (misal: garam karbonat) dengan bahan-bahan yang mengandung asam, sehingga akan melepaskan gas ketika bercampur dengan air. 9.tablet triturat : tablet kecil biasa berbentuk silinder, dikempa mengandung sejumlah kecil obat keras 10.tablet hipodermik : tablet untuk dimasukkan kebawah kulit 11.tablet pelepasan terkendali (controlled release) : tablet yang dibuat untuk lepas secara terkendali

15 Emulsi A. Pengertian Menurut FI IV 1995, emulsi atau emulsion adalah suatu sistem 2 fasa, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Menururt ansel (1981), emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa terdispersi terdiri dari bulatan bulatan kecil yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur Menurut remington (pharmaceutical practice), emulsi adalah sistem heterogen yang terdiri dari tetesan-tetesan cairan yang terdispersi dalam cairan lain. Menurut martin (1971), emulsi adalah sistem yg secara termodinamika tidak stabil dan mengandung dua cairang yang tidak bercampur, salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globul-globul dan distabilkan oleh emulgator. B. Tipe Emulsi 1. emulsi minyak dalam air (m/a atau o/w (oil/water)) adalah sediaan emulsi dimana fasa minyak terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa air 2. emulsi air dalam minyak (a/m atau w/o (water/oil)) adalah sediaan emulsi dimana fasa air terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa minyak.

16 C. Formula Umum Secara umum emulsi mengandung : -zat aktif -pembawa (air dan minyak) emulgator zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis, pewangi, pewarna, pendapar, anticaploking, antibusa sesuai kebutuhan) D. Penggolongan Jenis Emulgator 1. golongan bahan alam : -polisakarida : akasia (gom arab), tragakan, Na-alginat, atarch/amilum, caragen, pektin, agar -senyawa yang mengandung sterol : beeswax, wool-fat 2. golongan semisintetik : metil selulosa, dan CMC-Na (CarboxyMethylCelulosa-Na) 3. golongan emulgator sintetik : surfaktan

17 Sirup dan Eliksir Sirup pagi yang cerah ini admin akan mencoba memposting sirup dan eliksir atau elixir. Sirup adalah sediaan pekat campuran air dan gula atau pengganti gula, dengan atau tanpa zat pewangi dan zat obat. Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat obat disebut pembawa bukan obat atau pembawa yang wangi/harum (sirup), sedangkan sirup obat adalah sediaan larutan gula pekat yang mengandung zat obat, konsentrasi gula berkisar 64-66%, jika konsentrasi gulanya kurang maka akan mudah ditumbuhi mikroba dan bila kelebihan akan terbentuk kristal. Komponen sirup -zat aktif -air dan gula biasanya sukrosa -pengawet anti mikroba -pengaroma -pewarna sirup juga terkadang mengandung antioksidan, pengental dan stabilisator Eliksir atau elixir Eliksir atau elixir adalah sediaan farmasi yang berbentuk cair yang mengandung air dan alkohol (hidroalkohol), defenisi lainnya menyebutkan eliksir adalah sediaan cair hidroalkohol, jernih dan manis, untuk penggunaan oral. Menurut farmakope indonesia edisi III 1979, eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung obat dan selain obat seperti pemanis, pewangi dan pengawet, digunakan secara oral. Pelarut utama biasanya etanol, bisa juga ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilenglikol.

18


Download ppt "PENGGOLONGAN JENIS OBAT dan BENTUKNYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google