Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERMASALAHAN Terkurasnya devisa negara akibat impor susu/sapi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERMASALAHAN Terkurasnya devisa negara akibat impor susu/sapi"— Transcript presentasi:

1 PERMASALAHAN Terkurasnya devisa negara akibat impor susu/sapi
Ketersediaan dan harga produk tidak stabil dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Harga di tingkat KUD tidak seragam dan belum ada transparansi harga. Ancaman wabah penyakit sapi gila dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari impor. Rendahnya kualitas dan kuantitas pakan hijauan dan konsentrat. Kurang optimalnya pelayanan IB. Rearing (pembesaran) bibit sapi belum optimal. Skala usaha dan kepemilikan rendah (kurang dari 3 ekor). Ketrampilan peternak dalam manajemen usaha masih rendah.

2 9. Penanganan kesehatan hewan dan reproduksi belum optimal.
10. Kualitas dan kuantitas produk masih kurang optimal. 11. Pasca panen, transportasi, pengolahan dan diversifikasi produk susu masih kurang. 12. Promosi dan distribusi kurang optimal. 13. Rendahnya margin keuntungan di tingkat peternak. 14. Persaingan dengan susu impor. 15. Kelembagaan peternak belum kuat untuk melakukan bargaining position dengan Industri Pengolah Susu (IPS). 16. Permodalan dan asuransi belum optimal diakses peternak. 17. Penelitian, pengembangan, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan masih kurang. 18. Clustering industri perlu segera dikembangkan.

3 SINERGITAS 3 STAKE HOLDERS :
SOLUSI PEMECAHAN SINERGITAS 3 STAKE HOLDERS : 1  Peternak / kelompok dalam wadah koperasi 2  Swasta / perusahaan (IPS) 3  Pemerintah : - Dinas teknis (Disnak) - Dinas terkait (Disperindag, Dinkop-UKM, BPM)

4 PERAN PEMPROV Gubernur telah mengupayakan peningkatan pendapatan peternak (skala usaha 3-4 ekor) melalui surat ke Nestle no. 513/5839/021/2009 tgl 15 Mei 2009 perihal Himbauan Penyesuaian Harga Susu Segar di Tingkat Peternak  harga susu Rp di tingkat peternak (harga sekarang Rp s/d Rp 3.200). Peningkatan skala usaha menjadi 6-10 ekor  peternak butuh bantuan permodalan  fasilitasi agar peternak mendapatkan akses. APBD Provinsi Tahun 2009  rencana ada penambahan dana 15 M untuk penambahan bibit sapi bunting 625 ekor. Memberikan penjaminan modal kepada peternak kecil yang akan memanfaatkan skim kredit program.

5 PERAN DISNAK Mengembangkan usaha peternakan sapi perah di wilayah-wilayah baru yang memiliki potensi serta daya dukung alam. Harga susu berdasarkan kualitas. Untuk mendapatkan Grade I telah dilakukan pembinaan di TPS-TPS yang didukung dengan penempatan cooling unit dengan dana bergulir APBD Rp 5,1 M dan kredit bibit sapi perah sebesar Rp 5,2 M. Untuk memberi dorongan motivasi usaha  dilakukan lomba TPS dengan trophy Gubernur dan uang pembinaan. Gerakan Minum Susu  melakukan sosialisasi minum susu segar. Usulan ke Deptan  mengikuti sekolah lapang orang per tahun.

6 PERAN BPM BADAN PENANAMAN MODAL : Mendorong investor di bidang :
- Pembibitan sapi perah  Rp 1,625 triliun - Industri pakan ternak - Industri peralatan peternakan - Industri prosesing/pengolahan susu

7 PERAN DISPERINDAG Pengolahan dan diversifikasi produk
Promosi dan penciptaan brand image persusuan Pelatihan, magang, training prosesing susu Membangun industri pengolahan susu

8 PERAN DINKOP - UKM Pembinaan kelembagaan koperasi
Fasilitasi dan pembinaan mata rantai pemasaran susu dari koperasi hingga IPS Fasilitasi bantuan peralatan tanpa bunga

9 KEBIJAKAN STRATEGIS GERAKAN MINUM SUSU
GKSI + IPS BBIB KELEMBAGAAN Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi DINKOP-UKM GERAKAN MINUM SUSU DISNAK KADIN PASAR PRODUKSI Puslitnak Loper / Agen Promosi Informasi Teknologi Ternak Alsin Dinas Perindag BKP SASARAN BPPT DIKNAS DINKES PMTAS PNS Posyandu Pemkab/Kota

10 PROSPEKTUS PENGEMBANGAN AYAM RAS DI MADURA
FAKTA Kebutuhan /hari : Telur ayam ras kg Daging ayam kg SUPPLY dipenuhi dari : Telur ayam ras dari Kabupaten Blitar Ayam dari Kab. Gresik, Lamongan dan Mojokerto Pengembangan industri ayam ras Sangat Prospektif

11 SOLUSI PENGEMBANGAN AYAM RAS DI MADURA
Mulai dikembangkan Pola Kemitraan melalui kerjasama Inti-Plasma ( DOC dan sapronak dari Inti ) Perlu dukungan dana bantuan guna pembuatan demoplot kandang sistem closed house tiap Kabupaten 4 Rp. 500 juta  Rp. 8 M (untuk 4 Kab) / Fasilitasi Pemprov Potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak orang Perlu peningkatan SDM melalui pelatihan teknologi peternakan Pemasaran dan pembinaan teknis dijamin oleh Inti Potensi Inti yang dapat mengembangan kemitraan sebanyak 89 perusahaan. Peluang Investasi dan Modal berputar mencapai ± Rp.340 M, (fasilitasi BPM) Pembangunan pabrik tepung telur di Jatim termasuk Madura (BPM dan Disperindag).

12 INTEGRASI, BANTUAN FISIK
POLA PIKIR UPT Pembibitan Ternak Lab Keswan/Kesmavet Puskeswan Karantina Hewan PENDUKUNG Pabrik Pengolahan Hasil Ternak Industri Pengolahan Susu PTN/PTS Asosiasi Organisasi profesi Kadin HULU BUDIDAYA HILIR PENGEM BANGAN SAPI MADURA SAPI BERLIAN Perbankan Pabrik Pakan Pabrik Obat Hewan Breeding Farm Feedlotter BPM PEMASARAN - Disperindag - Dinkop-UKM - BPM KE MITRAAN (KOMERSIAL) MODAL BUNGA RENDAH CSR, BLM, SMD, PMUK, PUAP, INTEGRASI, BANTUAN FISIK

13 KESIMPULAN DENGAN 4 UPAYA TEROBOSAN AKAN DICAPAI :
“SAPI BERLIAN” DENGAN SASARAN PERTUMBUHAN 6,18 % PER TAHUN, DLM WAKTU 5 THN KEDEPAN DIHASILKAN 5 JUTA EKOR SAPI MADURA MENJADI PULAU TERNAK DENGAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SAPI MADURA MELALUI CROSSING DAN MEMPERTAHANKAN KEMURNIANNYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH, SEHINGGA DAPAT MENGURANGI IMPORTASI BAHAN BAKU SUSU INDUSTRI DENGAN JEMBATAN SURAMADU MAKA KEMITRAAN PERUNGGASAN (AYAM )DI MADURA AKAN MEMPUNYAI PROSPEK YANG CERAH

14 ...terima kasih...


Download ppt "PERMASALAHAN Terkurasnya devisa negara akibat impor susu/sapi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google