Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Farmakoterapi pada Hipertensi
Anggota Kelompok: Helena NIM Heribertus Kurniawan Janggur NIM Luluh Arya Armaningtyas NIM Yossy Mayang Puspita NIM
2
Tujuan Pembelajaran: Mempelajari dan memahami farmakoterapi hipertensi
Tata pelaksanaan penyakit hipertensi Pengobatan non obat dan dengan menggunakan obat untuk hipertensi
3
DEFINISI PENYAKIT HIPERTENSI
PATOFISIOLOGI PENYAKIT HIPERTENSI ETIOLOGI PENYAKIT HIPERTENSI GEJALA DAN TANDA PENYAKIT HIPERTENSI DIAGNOSA PENYAKIT HIPERTENSI
4
Definisi Hipertensi Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Disebut hipertensi, apabila tekanan darah sisitoliknya sama atau ≥ 140 mm Hg atau tekanan darah diastoliknya sama atau ≥ 90 mm Hg.
5
Etiologi Hipertensi Hipertensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Hipertensi primer Yang memegang peranan penting pada patogenesis hipertensi primer adalah faktor genetik. 2. Hipertensi sekunder Merupakan sekunder dari penyakit komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
6
HIPERTENSI PRIMER (ESSENSIAL)
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI SEKUNDER HIPERTENSI PRIMER (ESSENSIAL)
7
Hipertensi Sekunder Kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder antara lain, feokromasitoma, sindrom chusing, hipertiroid, hiperparatiroid, aldosteron primer, kehamilan, dekstruktif sleep apnea, dan kerusakan aorta.
8
Hipertensi Primer (Essensial)
Yang dapat menimbulkan hipertensi primer: Ketidak normalan humoral, meliputi sistem renin, angiotensin, aldosteron, hormon natriuretik, atau hiperinsulinemia. Masalah patologi pada sistem saraf pusat, serabut saraf otonom, volume plasma dan konstriksi arteriol.
9
Gejala pada hipertensi sakit kepala, pusing
Nyeri perut Muntah Anoreksia Gelisah Berat badan menurun Keluar keringat secara berlebihan epistaksis palpitasi poliuri proteinuri hematuri Retardasi/pertumbuhan
10
Hemiplegi Penurunan kesadaran Gejala pada Hipertensi Kronis
Ensefalopati hipertensif Hemiplegi Gangguan penglihatan dan pendengaran Pareses dan facialis Penurunan kesadaran
11
Tanda-tanda dari Hipertensi:
Adanya resistensi insulin ~ Tes Kadar Gula Pembesaran ventrikel kiri Penurunan fungsi arteri (Sistolik > 140 mm Hg, diastolik > 90 mm Hg), dapat dilakukan dengan pengujian tes pengukuran tekanan darah. Peningkatan kadar kolesterol diatas 240 mg/dl) Hasil tersebut diperoleh dari pemeriksaan profil lemak pasien.
12
Kadar Gula Darah dan Hematokrit
Urinalysis Kadar Gula Darah dan Hematokrit Kalium Kreatinin Kalsium Serum Profil Lemak Elektrokardiogram Tanda-tanda Hipertensi
13
Menurut Yogiantoro (2006) cara penegakan diagnosis hipertensi
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium
14
Lamanya mengidap hipertensi
ANAMNESIS Sering sakit kepala bgn belakang (pagi & saat tegang) Keluhan sistem kardiovaskular Keluhan sistem serebrovaskular Lamanya mengidap hipertensi Riwayat hipertensi pada kehamilan, operasi pengangkatan kedua ovarium, monopause. Riwayat keluarga untuk hipertensi. Faktor-faktor resiko penyakit kardiovaskular atau kebiasaan buruk
15
Pengukuran tekanan darah pada 2-3 kali kunjungan berhubung variabilitas tekanan darah
Perabaan denyut nadi diarteri karotis dan femoralis. Adanya pembesaran jantung Pulsasi aorta abdominalis, tumor ginjal, bising abdominal Denyut nadi diekstremitas, adanya paresis atau paralisis Penilaian organ target dan faktor-faktor resiko
16
Funduskopi Elektrokardiografi Foto thoraks Laboratorium
17
TERAPI Tujuan Terapi Jenis Terapi Terapi Non-Farmakologi
Terapi Farmakologi Diuretik ACE ARB Beta blocker CCB Penghambat Reseptor α1 Agonis α2 – pusat Reserpin Vasodilator arteri langsung Inhibitor Simpatetik Postganglion
18
Terapi Non Farmakologi
Gaya Hidup Sehat Menurunkan Berat Badan Diet Makanan Mengurangi Asupan Na Olah Raga Mengurangi Alkohol Mengurangi Rokok
19
TERAPI FARMAKOLOGI CHECK THIS !!!
20
Diuretik tiazid dan sejenisnya
Hidroklorotiazid Klortalidon Bendroflumetiazid Indapamid Xipamid Diuretik kuat Furosemid biasa Furosemid lepas lambat Diuretik hemat kalium Amilorid Spironolakton
21
Beta-blocker Kardioselektif Non Selektif Asebutolol Atenolol
Bisoprolol Metoprolol Biasa Lepas Lambat Non Selektif Alprenolol Karteolol Nadolol Oksprenolol Pindolol Propranolol Timolol
22
Penghambat Reseptor Angiotensin II (ARB)
Alfa-blocker Doxazosin Prazosin Terazosin Bunazosin Alfa,Beta Blocker Labetalol Penghambat Reseptor Angiotensin II (ARB) Losartan Valsartan Kandesartan Eprosartan Irbesartan
23
Inhibitor Simpatetik Postganglion
Penghambat ACE Kaptropil Lisinopril Enalapril Benazepril Delapril Fosinopril Kuinapril Perindopril Ramipril Silazapril Inhibitor Simpatetik Postganglion Guanitidin Guanaderl
24
Verapamil Diltiazem Nifedipin Amlodipin Felodipin Isradipin Nikardipin
Antagonis Kalsium Verapamil Biasa Diltiazem Lepas Lambat Nifedipin Retard Oros Amlodipin Felodipin Isradipin Nikardipin
25
Adrenergik Sentral (α2 agonis)
Metildopa Klonidin Guanfasin Guanabenz Penghambat Saraf Adrenergik Reserpin Rauwolfia (akar) Vasodilator Langsung Hidralazin Minoksidil
26
Compelling Indication
Gagal Jantung Infark Postmyocardial Risiko Tinggi Px. Koroner DM Px. Ginjal Kronik Pencegahan Stroke Berualang
27
ALGORITMA Pengobatan antihipertensi dimulai
Target tekanan darah dicapai Resiko Sedang-Rendah. Check setiap 6 bulan, monitor tekanan darah dan faktor risiko, memperkuat langkah-langkah gaya hidup, Resiko Tinggi: Periksa setiap 3 bulan, Memantau tekanan darah dan faktor risiko, Memperkuat gaya hidup tindakan Target tekanan darah tidak tercapai pada 3 bulan Resiko Sedang-Rendah. Mengintensifkan saran gaya hidup • Jika tekanan darah respon parsial: menambahkan obat dari kelas lain pada dosis rendah Resiko Tinggi: Tambahkan agen kedua dari kelas lain, Meningkatkan dosis untuk mencapai menargetkan tekanan darah Efek samping yang signifikan atau tidak ada pengurangan tekanan darah Jika monoterapi , perubahan untuk agen lain .Jika efek samping terjadidengan terapi kombinasi ,mengidentifikasi agen yang bertanggung jawabdan ganti dengan agendari kelas lain Jika target masih belum tercapai meskipun penyesuaian pengobatan: • Pertimbangkan perawatan spesialis • penyelidikan lebih lanjut sebagaimana ditunjukkan
28
Daftar Pustaka Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia FARMAKOLOGI DAN TERAPI. Jakarta Departemen Kesehatan Pharmaceutical care untuk penyakit HIPERTENSI. Jakarta hypertention guidline 2009
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.