Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diare.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diare."— Transcript presentasi:

1 diare

2 KELOMPOK 4 : SURIATI (C12115003) NURFAIDAH (C12115004)
MONALISA (C ) SUMITA RIANTI BAHRIS (C ) MUSFIKA HADDISE (C ) VIVI ANGREINI (C ) MUTMAINNAH (C ) SITI HARDIYANTI BASRI (C ) SARNIDA (C ) HASTUTI (C ) TITIK (C ) JUNINGSIH YISLIANA KRONS (C ) ADE SAFAR (C )

3 Definisi Diare adalah penigkatan frekuensi, volume, dan kandungan cairan fases. Pada diare, kandungan air mineral dalam fases menigngkat, biasanya disebabkan oleh malabsorbsi atau sekresi air didalam usus. Diare lebih merupakan manifestasi bukan gangguan air. Diare akut Diare Kronik

4 etiologi Enteritis Diare psikogenik Kolitis Ulserativa

5 Manifestasi klinik Manifestasi diare bergantung pada penyebab, durasi, dan keparahannya, dan area usus yang terkena dan kesehatan umum pasien. Diare dapat muncul dalam bentuk fases harian yang cair dan keluar dalam jumlah banyak, atau sedikit tetapi sering mengandung darah, mukus, atau eksudat

6 komplikasi Kolaps vaskuler Syok hipovolemik hipokalemia kipomagnesemia
Dehidrasi

7 penatalaksanaan Pemberian Oralit Zinc Pemberian ASI/Makanan
Pemberian antibiotika hanya atas indikasi Pemberian Nasihat

8 pencegahan Pencegahan yang dilakukan pada penyakit diare adalah sebagai beirkut : Pemberian ASI Pemberian Makanan Pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Mencuci Tangan Menggunakan Jamban Membuang Tinja Bayi yang Benar Pemberian Imunisasi Campak

9 Jenis-jenis larutan Larutan isotonic Larutan hipertonik
Larutan hipotonik

10 Klasifikasi dehidrasi
Klasifikasi dehidrasi menurut jenisnya :  Dehidrasi hipotonik  Dehidrasi hipertonik  Dehidrasi isotonik

11 Klasifikasi dehidrasi menurut derajat beratnya dehidrasi yang didasarkan pada tanda interstitial dan tanda intravaskuler yaitu ;  Dehidrasi ringan ( defisit 4% dari BB)  Dehidrasi sedang ( defisit 8% dari BB)  Dehidrasi berat ( defisit 12% dari BB)  Syok ( defisit dari 12% dari BB)

12 ASKEP 1. PENGKAJIAN Pengkajian keperawatan dapat membantu mengidentifikasi penyebab diare yang dialami pasien, serta komplikasi. Berikut data pengkajian yang dikumpulkan: Riwayat kesehatan Durasi dan rentang diare, manifestasi terkait, asupan makanan, perjalan ke luar kota atau daerah liar akhir-akhir ini, riwayat diare sebelumnya, penyakit kronik, medikasi yang diresepkan dan tidak diresepkan. Pemeriksaan fisik Tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi perifer, suhu), kelembapan, turgor kulit, warna dan kelembapan membrane mukosa, kontur dan lingkar abdomen, bising usus, feses yang bercampur darah, pus, mucus, atau steatorea (feses berbau busuk berukuran besar) samar atau jelas.

13 2. Diagnosis dan intervensi keperawatan
Asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami diare berfokus pada mengidentifikasi penyebab,meredakan manifestasi, mencegah komplikasi dan mencegah potensi penyebaran infeksi kepada orang lain. Diare Intervensi keperawatan untuk diare diberikan untuk membantu pasien kembali ke pola eliminasinormal tanpa konsekuensi simpang. Pantau dan catat frekuensi dan karakteristik defekasi untuk memberikan perkiraan efektivitas terapi. Ukur lingkar abdomen dan auskultasi bising usus setiap 8 jam sesuai indikasi. Bising usus yang cepat dan keras (borborigimi) mengindikasikan peningkatan peristaltic, dan dapat terdengar pada pasien yang mengalami diare akut. Berkurang atau tidak adanya bising usus dapat mengindikasikan komplikasi terapi, seperti konstipasi atau toksik megakolon. Gunakan tindakan pencegahan standar, termasuk penggunaan sarun tangan dan hygiene tangan. Tindakan pencegahan standar membantu mencegah penyebaran infeksi ke orang lain. Berikan akses segera ke kamar mandi, kamar kecil, atau vispot. Pasien mungkin tidak sempat mnegatakn keinginan untuk defekasi. Fasilitas toilet yang mudah dijangkau mengurangi resiko mengotori atau cedera.

14 b) Risiko defesiensi volume cairan
Berikan medikasi anti diare sesuai resep untuk meningkatkan rasa nyaman dan mencegah kehilangan cairan secara berlebihan Batasi asupan makanan jika terjadi diare akut, lanjutkan kembali makanan padat secara tahap, dalam porsi kecil, untuk memungkinkan usus beristirahat dan mukosa untuk sembuh pada kondisi diare akut. b) Risiko defesiensi volume cairan Peningkatan kandungan air di dalam feses ketika diare membuat pasien berisiko mengalami deficit cairan. Catat asupan dan haluaran, timbang berat badan setiap hari, kaji turgor kulit, membrane mukosa, dan berat jenis urine setiap 8 jam. Pengkajian ini digunakan untuk memantau volume cairan. Pantau tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah ortostatik. Hipotensi otrostatik diidentifikasi melalui penurunan tekanan darah lebih dari 10 mmHg dan denyut nadi meningkat sebesar 10x/menit ketika berubah posisi dari berbaring menjadi duduk atau dari duduk menjadi berdiri. Kondisi ini adalah indicator deficit volume cairan. Berikan larutan pengganti cairan dan elektrolit sesuai indikasi. Pastikan dalam jangkauan untuk pemberian cairan, bantu pasien yang lemah untuk mendapatkan asupan cairan. Beritahukan penyedia asuhan kesehatan jika pasien tidak mampu menoleransi cairan oral. Cairan oral dianjurkan sesuai toleransi pasien untuk mencegah dehidrasi. Cairan intravena harus diberikan jika cairan oral tidak ditoleransi. Asupan sebanyak 3000ml/hari atau lebih seringkali diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang.

15 c) Risiko kerusakan integritas kulit
Penurunan volume cairan ekstraseluler dan efek yang mengganggu dari feses ketika diare akan meningkatkan resiko kerusakan kulit. Bantu untuk membersihkan area perianal sesuai kebutuhan. Gunakan air hangat, pembersih yang lembut, dan pakaian yang lembut. Dengan membersihkan akan menyingkarkan zat yang mengganggu dalam feses. Membersihkan dengan lembut membantu mempertahankan integritas kulit yang mengalami dehidrasi. Oleskan salep pelindung pada area perianal. Salep atau krim pelembap melindungi kulit dari eksoriasi dan membantu mencegah kerusakan jaringan.

16 Daftar pustaka (n.d.). Retrieved from repository.usu.a.id James, J., Baker, C., & Swain, H. (2008). Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta: Erlangga. LeMone, P., Burke, K., & Bauldoff, G. (2016). Buku ajar : Keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC. Salam, S. H. (2016). Dasar-dasar terapi cairan dan elektrolit. Retrieved from med.unhas.ac.id Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2015). Nursing Interventions Classification (NIC). Kidlington: ELSEVIER. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Defenisi & Klasifikasi Edisi 10. Jakarta: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC. Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2015). Nursing Outcomes Classification (NOC). Kidlington: ELSEVIER.

17 Thank you


Download ppt "Diare."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google