Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
GIZI BURUK
2
Definisi Terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting (BB/TB < 70% atau <-3SD), atau ada gejala klinis gizi buruk (kwashiorkor, marasmus, atau marasmik-kwashiorkor)
3
Penentuan Status Gizi Anak
4
Monitoring Pertumbuhan Anak
5
Alur Pemeriksaan
6
Tatacara Pemeriksaan ANAMNESIS LANJUTAN: AWAL:
Kejadian mata cekung yang baru saja muncul Lama dan frekuensi muntah atau diare serta tampilan dari bahan muntah atau diare Saat terakhir kencing Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin LANJUTAN: Kebiasaan makan sebelum sakit Makan / minum/ menyusui pada saat sakit Jumlah makana dan cairan yang didapat dalam beberapa hari terakhir Kontak dengan penderita campak atau tuberkulosis paru Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir Kejadian dan penyebab kematian dari kakak atau adik Berat badan lahir Tumbuh kembang : duduk, berdiri, dll Riwayat imunisasi Apakah ditimbang setiap bulan di Posyandu Apakah sudah mendapat imunisasi lengkap
7
Pemeriksaan Fisik Apakah anak tampak sangat kurus / edema / pembengkakan kedua kaki Tanda-tanda terjadinya syok (renjatan): tangan dan kaki dingin, nadi lemah dan kesadaran menurun Kehausan Suhu tubuh : hipotermia atau demam Frekuensi pernapasan dan tipe pernapasan : gejala pneumonia atau gejala gagal jantung Berat badan dan tinggi badan atau panjang badan Pembesaran hati dan ikterus Adanya perut kembung, bising usus melemah/meningkat, tanda asites atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash) Sangat pucat Gejala pada mata : kelainan pada kornea dan konjungtiva sebagai tanda kekurangan vitamin A Telinga, mulut dan tenggorokan : tanda-tanda infeksi Kulit : tanda-tanda infeksi atau adanya purpura Konsistensi tinja
8
Klasifikasi Tanda Bahaya
9
Jadwal Pengobatan dan Perawatan
10
Jadwal Pengobatan dan Perawatan
12
Hipoglikemia
13
Hipotermia
14
Dehidrasi
15
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Semua anak dengan gizi buruk mengalami defisiensi kalium dan magnesium yang mungkin membutuhkan waktu 2 minggu atau lebih untuk memperbaikinya. Terdapat kelebihan natrium total dalam tubuh, walaupun kadar natrium serum mungkin rendah. Edema dapat diakibatkan oleh keadaan ini. Jangan obati edema dengan diuretikum TATALAKSANA Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan Kalium dan Magnesium, yang sudah terkandung di dalam larutan Mineral-Mix, yang ditambahkan ke dalam F-75, F-100, atau ReSoMal Gunakan larutan ReSoMal untuk rehidrasi Siapkan makanan tanpa menambahkan garam
16
Infeksi Pada gizi buruk, gejala infeksi yang biasa ditemukan seperti demam, seringkali tidak ada, padahal infeksi ganda merupakan hal yang sering terjadi. Oleh karena itu, anggaplah semua anak dengan gizi buruk mengalami infeksi saat mereka datang ke rumah sakit dan segera tangani dengan antibiotik TATALAKSANA Antibiotik spektrum luas Vaksin campak jika anak berumur ≥ 6 bulan dan belum pernah mendapatkannya, atau jika anak berumur > 9 bulan dan sudah pernah diberi vaksin sebelum berumur 9 bulan Jika ditemukan infeksi spesifik laiinya beri antibiotik yang sesuai Jika terdapat infeksi cacing beri mebendazol (100 mg/kgBB/hr) atau albendazol (20 mg/kgBB/hr)
17
Defisiensi Zat Mikro Semua anak gizi buruk mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Meskipun sering ditemukan anemia, jangan beri zat besi pada fase awal, tetapi tunggu sampai anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat badannya (biasanya pada minggu kedua, mulai fase rehabilitasi), karena zat besi dapat memperparah infeksi TATALAKSANA Multivitamin Asam folat (5mg pd hari 1, selanjutnya 1 mg/hr) Zinc (2 mg Zn elemental/kgBB/hr) Cu (0,3mg/kgBB/hr) Ferosulfat 3 mg/kgBB/hr mulai fase rehabilitasi Vitamin A < 6 bulan IU (1/2 kapsul Biru) 6-12 bulan IU (1 kapsul Biru) 1-5 tahun IU (1 kapsul Merah)
18
Terapi Gizi
19
Jadwal Pemberian Makan
21
Pemantauan dan Evaluasi
22
Terapi Gizi pada Fase Tindak Lanjut
23
ReSoMal
24
Tumbuh Kejar TATALAKSANA
Ganti F-75 dengan F-100. Beri F-100 sejumlah yang sama dengan F-75 selama 2 hari berurutan Selanjutnya naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali pemberian sampai anak tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit. Biasanya hal ini terjadi ketika pemberian formula mencapai 200ml/kgBB/hr Setelah trannsisi bertahap beri anak : + pemberian makan yang sering dengan jumlah tidak terbatas (sesuai kemampuan anak) + energi : kkal/kgBB/hari + protein : 4-6 g/kgBB/hari
25
Stmulasi Sensoris dan Emosional
LAKUKAN Ungkapan kasih sayang Lingkungan yang ceria Terapi bermain terstruktur selama menit per hari Aktivitas fisik segera setelah anak sehat Keterlibatan ibu sesering mungkin (memberi makan, bermain, memandikan)
26
Kriteria Pemulangan dari Rawat Inap
27
Daftar Pustaka WHO. Gizi Buruk. In: Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Jakarta: WHO pp Depkes RI. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku 1. Jakarta:Depkes RI.2011 Depkes RI.Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku 2. Jakarta:Depkes RI.2011
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.