Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN 12 SAHAM (1).

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN 12 SAHAM (1)."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN 12 SAHAM (1)

2 Pengertian Saham Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

3 Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 6) :
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim Saham Biasa (common stock) Mewakili klaim kepemilikan pada menghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

4 Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

5 Ditinjau dari cara peralihannya Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. Saham Atas Nama (Registered Stocks) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

6 Keuntungan dan Resiko dalam investasi saham
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain Seperti tabungan dan deposito di Bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kekurangannya keuntungan yang lebih sedikit dibanding potensi keuntungan dari saham Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lam harganya semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, usaha sendiri (wiraswasta) beresiko bangkrut / pailit sementara investasi di emas memiliki resiko harga turun

7 Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membei atau memiliki saham, yaitu:
Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan (tunai / deviden stock) Capital Gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya.

8 Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan:
Saham Bonus Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

9 Kerugian / resiko yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:
Tidak mendapat deviden Perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Capital Loss Investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya (Cut Loss). Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.

10 Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham. Saham di delist dari bursa (delisting) Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk. Saham di Suspend Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangan-nya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend.

11 Saham Biasa Memiliki karakteristik :
Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

12 Apa Kelebihan dan Kelemahan Saham Biasa ?
Kelebihan saham biasa adalah sebagai berikut : Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo. Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen yang relatif kecil.

13 Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan. Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mengamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan tersebut menjadi milik publik. Kelemahan saham biasa adalah sebagai berikut : Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham mayoritas. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar. Timbulnya Agency Problem yang meningkatkan Agency Costs karena adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha, dan karyawan.

14 Contoh Surat Saham

15 Saham Preferen Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut :
Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

16 Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah :
Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar deviden. Pembagian keuntungan (deviden). Deviden yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika kinerja perushaan baik, mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasinya.

17 Apa Kelebihan dan Kelemahan Saham Preferen ?
Kelebihan Saham Preferen, adalah sebagai berikut : Didahulukan dalam pembagian deviden jika perusahaan mengalami keuntungan Saham prioritas dapat ditawarkan dalam berbagai cara : Cumulative Preference Share, yaitu deviden yang tidak dibagikan pada akhir tahun harus dibagikan secara kumulatif (seluruhnya) pada tahun-tahun berikutnya. Participating Preference Share, yaitu pemilik saham memiliki prioritas atas keuntungan perusahaan. Saham prioritas jenis biasa sering pula memperoleh dividen lebih besar daripada dividen yang diterima oleh pemegang saham biasa Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham prioritas akan menerima lebih dahulu uang yang mereka investasikan sebelum pemilik saham biasa memperoleh pengebalian modal.

18 Kelemahan Saham Preferen, adalah sebagai erikut :
Meskipun mendapatkan hak prioritas (istimewa) namun setelah kewajiban-kewajiban perusahaan dilunasi, saham prioritas hanya diprioritaskan sebelum saham biasa Saham prioritas terkadang diterbitkan karena pada perusahaan terjadi kekurangan dana atau memerlukan dana murah dalam waktu yang relatif Kemungkinan terjadi solusi antara emiten dan penjamin emisi untuk memperoleh dana murah dan investor yang kurang berpengalaman, sehingga saham yang dimiliki akan turun nilai atau harganya di lantai bursa.

19 Perbedaan Saham Biasa Dan Saham Preferen
Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu). Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, begitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak.


Download ppt "PERTEMUAN 12 SAHAM (1)."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google