Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYohanes Sumadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Hanifah Nur Fitria Hasyim Asngari Hizbatul Ikrima
2
Periodisasi Masa Bani Abbasiyah
Periodisasi Masa Bani Abbasiyah dibedakan menjadi 5 Periode : Periode Pertama (132 H/750 M H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama. Periode Kedua (232 H/847 M H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama. Periode Ketiga (334 H/945 M H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. Periode Keempat (447 H/1055 M H/l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk agung). Periode Kelima (590 H/1194 M H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
3
Pendirian Bani Abbasiyah
Pemerintahan Dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al-Abbas, paman Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah As-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas As-Saffah, dan sekaligus sebagai Khalifah pertama. Selama lima abad dari tahun (132 H-656 H = 750 M-1258 M). Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyah terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan peranya untuk menegakkan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib. Dari nama Al-Abbas paman Rasulullah inilah nama ini di sandarkan pada tiga tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah, Kufah, dan Khurasan.
4
Kemajuan Bani Abbasiyah
Kemajuan Bani Abbasiyah disebabkan sikap dan kebijaksanaan para penguasanya dalam mengatasi berbagai persoalan, kebijaksanaan itu antara lain : Para khalifah tetap keturunan Arab sedangkan para menteri, gubernur, panglima perang, dan pegawai diangkat dari bangsa Persia. Kota Baghdad sebagai ibukota, dijadikan kota Internasional untuk segala kegiatan seperti ekonomi, politik, budaya, dan sosial. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat mulia dan berharga. Para khalifah membuka kesempatan pengembangan ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Rakyat bebas berpikir serta memperoleh hak asasinya dalam segala bidang, seperti akidah, ibadah, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Para menteri keturunan Persia diberi hak penuh menjalankan pemerintahan, sehingga mereka memegang peranan penting dalam memajukan kebudayaan Islam. Berkat usaha khalifah yang sungguh-sungguh dalam membangun ekonominya, mereka memiliki perbendaharaan yang cukup melimpah. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan para khalifah banyak mendukung perkembangan tersebut sehingga banyak buku-buku yang dikarang dalam berbagai ilmu pengetahuan.
5
Kemunduran Bani Abbasiyah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran dinasti Bani Abbasiyah. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain : Disintregrasi Politik Perebutan Kekuasaan Ancaman dari Luar
6
Sebab-Sebab Kehancuran Bani Abbasiyah
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang dicapai Dinasti Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa untuk hidup mewah, bahkan cenderung mencolok. Setiap khalifah cenderung ingin lebih mewah dari pendahulunya. Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.