Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehhamdy hamady Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
2
PENDAHULUAN EMISI KARBON AKIBAT PENGGUNAAN ENERGI FOSIL SEMAKIN MENINGKAT DAN MENJADI PERHATIAN BAGI KERUSAKAN LINGKUNGAN (BHATTACHARYA ET AL. 2003; RAISON 2006); PENINGKATAN EMISI KARBON DIPERKIRAKAN AKAN TERUS MENINGKAT DARI 26 GT PADA TAHUN 2004 MENJADI 40 GT PADA TAHUN 2030 (IEA 2006); TINGGINYA HARGA BAHAN BAKAR ENERGI FOSIL DAN ENERGI NUKLIR MEMBUAT PEMERINTAH MENGELUARKAN KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN BIOENERGI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF (IEA 2002); PENGGUNAAN BIOENERGI DIHARAPKAN BISA MENJADI SALAH SATU SUMBER ENERGI UNTUK MASA DEPAN; BIOENERGI MERUPAKAN SUMBER ENERGI YANG DAPAT TERBARUKAN DAN BEBAS EMISI KARBON. BIOENERGI TELAH DIGUNAKAN LEBIH DARI 2,5 MILIAR ORANG TERUTAMA KAYU BAKAR DAN ARANG UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA (IEA 2006);
3
POTENSI BIOENERGI KEMAMPUAN BIOENERGI BERGANTUNG PADA KEMAMPUAN PERBARUAN, KETERSEDIAAN, DAN KETERSEDIAAN LAHAN; HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMILIKI DAMPAK LINGKUNGAN YANG BAIK TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI, TANGKAPAN NUTRISI, DAN SIRKULASI KARBON TANAH; TANAMAN BIOENERGI DAPAT TUMBUH DI MANA SAJA, BAHKAN PADA TANAH YANG MISKIN HARA; BIOENERGI BISA MENJADI ENERGI TERBARUKAN TERPENTING DALAM WAKTU 25 TAHUN KE DEPAN (LAL DAN SINGH 2000);
4
POTENSI BIOENERGI (LANJUTAN) KETIDAK MAMPUAN NEGARA BERKEMBANG UNTUK MEMBELI BAHAN BAKAR FOSIL, DITAMBAH DENGAN KEGAGALAN INFRASTRUKTUR ENERGI SEPERTI LISTRIK, DAN LAINNYA, MENINGKATKAN KETERGANTUNGAN PADA BIOENERGI (ONYEKWELU DAN AKINDELE 2006);
5
LAHAN UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI LUAS LAHAN YANG CUKUP DIBUTUHKAN UNTUK HUTAN TANAMAN ENERGI; PADA TAHUN 2004, SEKITAR 14 JUTA HA (SEKITAR 1% LAHAN DI DUNIA) TELAH DIGUNAKAN SEBAGAI HUTAN TANAMAN ENERGI, DAN DIPERKIRAKAN AKAN MENINGKAT HINGGA 3,5% PADA TAHUN 2030 (FAO 2008); TARGET LAHAN HUTAN TANAMAN ENERGI ADALAH 500 JUTA HA PADA TAHUN 2050 (BERNDES ET AL. 2003); FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN LAHAN HUTAN TANAMAN ENERGI ADALAH PENGGUNAAN LAHAN UNTUK BAHAN PANGAN; FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI ADALAH LEGALITAS DAN KEBIJAKAN, BIAYA LAHAN, KELAYAKAN FINANSIAL, DAN PERMINTAAN PASAR (ELAURIA ET AL. 2003).
6
LAHAN UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI (LANJUTAN) APABILA HUTAN TANAMAN DIKEMBANGKAN AKAN MEMBUAT LAHAN TERBUKA, PADANG RUMPUT, SERTA AREA PENGGUNAAN LAIN MENJADI PRODUKTIF (MCKENDRY 2002; ELAURIA ET AL. 2003; FAO 2008); AREA YANG DIJADIKAN HUTAN TANAMAN BIOENERGI DIHARAPKAN DAPAT MENOPANG DARI SEGI SOSIAL DAN EKONOMI SECARA BERKELANJUTAN.
7
SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN BIOENERGI SEBAGAI PRODUK INDUSTRI, HUTAN TANAMAN BIOENERGI HARUS MENGHASILKAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL DENGAN MENCAPAI PRODUKSI BIOMASSA MAKSIMUM DALAM KURUN WAKTU TERTENTU DENGAN BIAYA MINIMAL. OLEH KARENA ITU HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMERLUKAN TINDAKAN SILVIKULTUR. BEBERAPA SPESIES TELAH DIUJI DAN YANG LAIN MASIH DALAM PENGUJIAN. PILIHAN SPESIES UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI TERGANTUNG PADA LAJU PERTUMBUHAN, PRODUKSI BIOMASSA, KETAHANAN PENYAKIT, BIOKONVERSI, IKLIM, DAN KONDISI TANAH (MCKENDRY 2002; LAUREYSENS ET AL., 2004).
8
KARAKTERISTIK SPESIES POHON BIOENERGI MEMILIKI ROTASI PERTUMBUHAN SINGKAT DAN KOKOH; VOLUME HASIL YANG TINGGI; MAMPU BERADAPTASI PADA SETIAP KONDISI IKLIM DAN LAHAN; MEMUNGKINKAN DIBANGUN DENGAN SISTEM PENANAMAN HOMOGEN; MUDAH DILAKUKAN PERMUDAAN DENGAN BIJI DAN STEK; BIAYA LEBIH RENDAH;
9
HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMBUTUHKAN TINDAKAN SILVIKULTUR SECARA INTENSIF. PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN INI SEPERTI PADA PERKEBUNAN KONVENSIONAL PADA UMUMNYA MULAI DARI PERSIAPAN LOKASI, HINGGA PEMILIHARAAN PENAUNG. ANALISIS NUTRISI TANAH JUGA HARUS DILAKUKAN UNTUK MENETUKAN TINDAKAN SELANJUTNYA. KEGIATAN PERSEMAIAN DAPAT BERLANGSUNG ANTAR 4-6 BULAN, TERGANTUNG PADA JENIS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TANAMAN. PADA NEGARA-NEGARA TROPIS, PEMBIBITAN DISELESAIKAN PADA AWAL MUSIM PENGHUJAN. PADA HUTAN TANAMAN BIOENERGI TIDAK PERLU DILAKUKAN PEMANGKASAN, PENJARANGAN, DAN LAINNYA KARENA KUALITAS BATANG TIDAK PENTING. MASA DAUR JUGA SANGAT BERVARIASI ANTARA 4-15 TAHUN, TERGANTUNG PADA JENIS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TANAMAN.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.