Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ASKEP STEVEN JOHNSON SYNDROME
Ns. Nuning Dwi Merina, S.Kep., M.Kep
4
STEVEN JOHNSON SYNDROME (SJS)
Penyakit mukokutan dengan tanda dan gejala sistemik dari ringan sampai dengan berat berupa lesi dengan bentuk tidak teratur, disertai makula, vesikel, bula dan purpura yang tersebar luas pada tubuh, terjadi pengelupasan epidermis kurang lebih 10% dari area permukaan tubuh, serta melibatkan lebih dari satu membran mukosa. Termasuk dalam kategori penyakit kulit darurat Keadaan umum bervariasi ringan sampai dengan berat
6
Purpura
7
Bula
8
Vesikel
9
Makula
10
SINONIM Ektodermosis erosiva pluriorifisialis
Sindrom mukokutanea-okular Eritema multiformis tipe Hebra Eritema bulosa maligna
11
Tipe penyakit SJS SJS-TEN (Stevens Johnson Syndrome Toxic Epidermal Necrolysis): kasus pengelupasan epidermis antara 10% - 30% TEN (Toxic Epidermal Necrolysis): kasus pengelupasan epidermis > 30%
13
ETIOLOGI Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun faktor yang diduga menjadi pemicu adalah: Obat sistemik Infeksi (bakteri, jamur, virus, parasit) Radiasi Pasca vaksinasi Makanan
14
PATOGENESIS Diduga diperankan oleh reaksi alergi tipe III dan tipe IV
REAKSI TIPE III : terbentuk kompleks antigen-antibodi yang membentuk mikropresipitasi aktivasi sistem komplemen akumulasi sel neutrofil yang melepaskan lisozim kerusakan jaringan organ target REAKSI TIPE IV : akibat dari sel limfosit T yang telah tersensitisasi terjadi kontak ulang dengan antigen yang sama pelepasan limfokin oleh sel T reaksi peradangan
15
PATOGENESIS sist.napas
SJS Ggn.pada saraf/neurologis ggn.saraf pernapasan dan otot napas peningkatan permeabilitas membran alveolar penumpukan cairan alveoli edema pulmo penurunan complain paru dan cairan surfaktan ggn.pengembangan paru inbalanced ventilasi dan perfusi hipoksemia SJS Ggn.pada saraf/neurologis ggn.saraf pernapasan dan otot napas peningkatan permeabilitas membran alveolar ggn.endotelium kapiler cairan masuk ke intestinal kehilangan fungsi silia peningkatan tahanan napas jalan napas tidak efektif
16
SIMTOMATOLOGI Keadaan Umum : compos mentis sampai dengan koma
Kesadaran : bervariasi, dari ringan sampai dengan berat Gangguan prodormal : demam tinggi, malaise, nyeri, batuk, pilek, nyeri tenggorokan
17
TRIAS Kelainan Penyakit SJS
Kulit : eritema, vesikel, dan bula secara simetris pada seluruh tubuh vesikel dan bula pecah erosi yang meluas menyebar dalam hitungan jam/hari ulkus dilapisi pseudomembran pseudomembran lepas, apabila terjadi perdarahan akan menjadi krusta berwarna coklat gelap sampai kehitaman (terkadang muncul rasa gatal dan sensasi terbakar pada kulit).
18
Gejala Khas Penyakit SJS
Selaput lendir orifisium : ditemukan di membran mukosa, membran hidung, mulut, anorektal, vulvovaginal, dan meatus uretra terjadi erosi krusta kehitaman yang tebal Kelainan paling sering pada mukosa mulut(100%), alat genital (50%), lubang hidung (8%), lubang anus (4%) Mata : terdapat konjungtivitis erupsi merata kelainan mata tidak diatasi segera kebutaan
21
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan elektrolit Determine renal function Kultur darah, urine, luka Bronchoscopy Chest radiography Pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia
22
KOMPLIKASI Bronkopneumonia (16%) kematian Gangguan keseimbangan elektrolit Sepsis Syok Kekeruhan kornea sampai pada kebutaan
23
Penatalaksanaan Kortikosteroid Terapi cairan/infus Antibiotik
Pola diet Perawatan luka kulit Perawatan mata Perawatan pada genital Perawatan pada mulut
24
PROGNOSIS Angka kematian : 5 – 15 %
Bila pengobatan cepat dan tepat, prognosis cukup memuaskan Bila KU buruk, purpura, bronkopneumonia (+), maka prognosis bisa menjadi buruk
25
“TERIMAKASIH”
26
BUATLAH PENGKAJIAN DATA FOKUS DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERWATAN TERKAIT KASUS DI BAWAH INI
Nn. S (23 th) datang ke IGD RS.Sehat Sentosa dengan keluhan terdapat lepuhan pada kulit wajah, badan, tangan, paha, sampai area genital. Keluhan disertai rasa perih dan sensasi seperti terbakar (panas). luka di sekujur badan sudah mengelupas dengan prosentase 18%, tampak erosi luka dan purpura. Keluarga klien mengatakan, sebelumnya Nn.S berobat ke bidan dan diberikan beberapa obat. Keluarga dan klien mengaku tidak mengerti manfaat masing-masing obat yang dberikan. Klien selalu gelisah saat dilakukan tindakan perawatan. Klien mengalami diaforesis, tampak meringis, dan terdapat perubahan di pola tidur klien. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kesadaran klien compos mentis, TD: 110/90 mmHg, nadi: 70 x/menit, pernapasan 25 x/menit. Hitung leukosit sel/mm3 , LED 22 mm/jam pertama, eritrosit 5,1 juta sel/mm3.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.