Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAGIAN 1 A. PENGERTIAN PEDAGOGIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAGIAN 1 A. PENGERTIAN PEDAGOGIK"— Transcript presentasi:

1 BAGIAN 1 A. PENGERTIAN PEDAGOGIK

2 Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas
Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas. Ruang lingkupnya mencakup seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Setiap orang pernah mendengar tentang perkataan pendidikan, dan setiap orang waktu kecilnya pernah mengalami pendidikan, atau setiap orang sebagai orang tu a, guru, telah melaksanakan pendidikan. Namun, tidak setiap orang mengerti dalam arti yang sebenarnya apa pendidikan itu, dan tidak setiap orang mengalami pendidikan ataupun menjalankan pendidikan sebagaimana mestinya. Karena itu untuk memahami seluk-beluk pendidikan kita perlu mempelajari ilmu pendidikan. Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi pedagogik mencoba menjelaskan tentang seluk-beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak.

3 Pedagogik sebagiai Imu sangat dibutuhkan oleh guru khususnya guru Taman Kanak- kanak dan Guru Sekolah Dasar karena mereka akan berhadapan dengan orang belum dewasa. Tugas guru bukan hanya mengajar untuk menyampaikan atau mentransformasikan pengetahuan kepada para anak di sekolah, melainkan guru mengemban tugas untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani atau kata hati anak, sehingga ia (anak) akan sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan, harkat derajat manusia, dan menghargai sesama manusia. Begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyarakat sehingga ia mampu untuk menghadapi segala permasalahan hidupnya.

4 Pedagogik merupakan suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis, dan obyektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan. Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan perkataan "education", biasanya istilah tersebut dihubungkan dengan pendidikan di sekolah, dengan alasan, bahwa di sekolah tempatnya anak dididik dibimbing oleh para ahli yang khusus mengalami pendidikan dan latihan segai profesi. Kata education berhubungan dengan kata latin "educere", berarti "mengeluarkan sesuatu kemampuan" (e = keluar, ducere = memimpin}, jadi berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak. Kata "educere" kita temukan dalm kata konduktor, yaitu seseorang yang memimpin sekelompok pemain musik, juga seseorang yang "memimpin kereta api dalam perjalanan (kondektur)". Dalam ilmu listrik, konduktor ialah bahan biasanya logam yang dapat "membawa" aliran listrik,

5 Lanjutan … Dalam bahasa Belanda kita temukan untuk pendidikan kata opvoeden" (op = ke atas, voeden = memberi makan). Memberi makan di sini diambil arti kiasannya, yaitu memberi makanan rohani untuk meningkatkan kecakapan dan derajat seorang anak. Dalam bahasa Jerman untuk mendidik dipakai kata "orziehen" (or = ke atas, ziehen = menarik) jadi "orziehen" yang berarti "menarik ke atas" menggambarkan secara kias bahwa mendidik itu meningkatkan (menarik ke atas) kecakapan dan derajat seseorang.

6 Pedagogik : Pendidikan dalam Arti Khusus
Pedagogik merupakan suatu kajian tentang pendidikan anak, berasal dari kata Yunani "paedos", yang berarti anak laki-laki, dan "agogos" artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-Iaki pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan pedagogik ialah seorang ahli yang membimbing anak ke arah tujuan hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak "mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya". Jadi Pedagogik adalah ilmu mendidik Anak. Langeveld (1980), membedakan istilah "pedagogik" dengan istilah "pedagogi". Pedagogik diartikan dengan ilmu mendidik, lebih menitik-beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing anak, mendidik anak. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktik, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.

7 Lanjutan … Selanjutnya makna pendidikan dapat dillhat dalam pengertian secara khusus dan pengertian secara luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Ahmadi dan Uhbiyati (1991) mengemukakan beberapa definisi pendidikan sebagai berikut: Menurut Prof. Hoogeveld, mendidik adalah membantu anak supaya anak itu kelak cakap menyelesaikan tugas hidupnya atas tanggung jawab sendiri. Menurut Prof. S. Brojonegoro, mendidik berarti memberi tuntutan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangan, sampai tercapainya kedewasaan dalam arti rohani dan jasmani.

8 Lanjutan … Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Jadi, pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasai sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaanya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka pendidikan dianggap selesai. Pendidikan dalam arti khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dalam arti tanggung jawab keluarga.

9 Lanjutan …. Hal tersebut lebih jelas, dikemukakan oleh Drijarkara (Ahmadi, Uhbiyati: 1991) bahwa: Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu- anak, di mana terjadi pemanusiaan anak. Dia berproses untuk memanusiakan sendiri sebagai manusia purnawan. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal, ayah-ibu- anak, di mana terjadi pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai manusia purnawan. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal, ayah-ibu-anak, di mana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.

10 Menurut Drijarkara, pendidikan secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan keluarga. Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan figur sentral dalam pendidikan. Ayah dan ibu bertanggung jawab untuk membantu memanusiakan, membudayakan, dan menanamkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya. Bimbingan dan bantuan ayah dan ibu tersebut akan berakhir apabila sang anak menjadi dewasa, menjadi manusia sempurna atau manusia purnawan (dewasa.) Dari uraian di atas pedagogik pembahasannya terbatas kepada anak, jadi yang menjadi obyek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, menurut Langeveld disebut "situasi pendidikan". Jadi proses pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa (pengertian dewasa akan dijelaskan pada bagian pembahasan tujuan pendidikan). Pendidik dalam hal ini bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang tua, membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri.

11 Pendidikan dalam Arti Luas
Pendidikan dalam arti luas merupakan usa ha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Henderson (1959: 44) mengemukakan: “But to see education as a process of growth and development taking place as the result of the interaction of an individual with his environment, both physical and social, beginning at birth and lasting as long as life itself a process in which the social heritage as a part of the social environment becomes a tool to be used toward the development of the best and most intelligent person possible, men and women who will promote human welfare, that is to see the educative process as philosophers and educational reformers conceived it". Menurut Henderson, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan baglan dari lingkungan, masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan inteligen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

12 Lanjutan … Dalam GBHN Tahun 1973 dikemukakan pengertian pendidikan, bahwa, "Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah, dan berlangsung seumur hidup". Dalam ,Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 'Suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulla, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari pengertian-pengertian pendidikan di atas (dalam arti luas) ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan : Pertama, bahwa pendidikan berlangsung seumur hid up. Usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi darlkonsep pendidikan sepanjang hayat adalah, bahwa pendidikan tidak identik dengan persekolahan.

13 1. Karakteristik Ilrnu Pengetahuan
Pendidikan akan berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lebih sempit lagi perkataan latihan, seperti latihan menggambar, latihan membaca dan menulis, latihan berhitung, latihan naik sepeda, latihan menembak. Latihan ialah usaha untuk memperoleh keterompilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisasi atau pembiasaan. Latihan dapat kita terapkan terhadap hewan, misalnya melatih anjing herder, melatih singa di dalam sirkus, atau melatih lumba-Iumba supaya dapat menjawab suatu soal hitungan yang seperti 3 x 4 = 12. Bagi hewan tidak bisa menggunakan istilah pendidikan gajah (yang berarti mendidik, mengajar, dan melatih gajah), namun yang tepat adalah melatih gajah. Proses belajar yang menyangkut intelek atau pikiran, hanya dapat diterapkan pada anak manusia. Ini berarti bahwa proses latihan berada dalam taraf kegiatan yang lebih "rendah" dari proses belajar, sedangkan belajar berada dalam kegiatan yang lebih "rendah" dari proses mendidik. Pendidikan anak manusia meliputi seluruh kepribadiannya, yaitu segi kehidupan inteleknya, sikapnya, dan keterampilannya. Latihan hanya menyangkut segi jasmani-rohaninya, atau dengan istilah teknis, menyangkut segi psikomotoris kepribadian.

14 Tujuan dari tiga jenis kegiatan itu juga berbeda
Tujuan dari tiga jenis kegiatan itu juga berbeda. Mendidik ingin mencapai kepribadian yang terpadu, yang terintegrasi, yang sering dirumuskan untuk mencapai kepribadian yang dewasa. Para ahli ilmu mendidik telah bersepakat, bahwa tujuan mendidik ialah untuk mencapai kedewasaan. Tetapi apa arti kedewasaan itu, dan lebih umum lagi, apa tujuan pendidikan itu dalam arti yang sebenarnya, memerlukan pembahasan yang khusus (dibahas dalam tujuan pendidikan), karena masalahnya tidak semudah seperti kita duga. Tujuan pengajaran yang menggarap kehidupan intelek anak ialah supaya anak kelak sebagai orang dewasa memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal, yaitu diantaranya mampu berpikir abstrak logis, obyektif, kritis, sistematis ana litis, sintetis, integratif, dan inovatif. Apa arti hal-hal itu sebenarnya, akan dapat kita temukan dalam bab mengenai pendidikan sekolah.

15 Lanjutan … Tujuan latihan ialah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu. Keterampilan adalah sesuatu perbuatan yang berlangsung secara mekanis, yang mempermudah kehidupan sehari-hari dan dapat pula membantu proses belajar, seperti kemampuan berhitung, membaca, mempergunakan. Lebih sempit lagi perkataan latihan, seperti latihan menggambar, latihan membaca dan menulis, latihan berhitung, latihan naik sepeda, latihan menembak. Latihan ialah usaha untuk memperoleh keterompilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisasi atau pembiasaan. Latihan dapat kita terapkan terhadap hewan, misalnya melatih anjing herder, melatih singa di dalam sirkus, atau melatih lumba-Iumba supaya dapat menjawab suatu soal hitungan yang seperti 3 x 4 = 12. Bagi hewan tidak bisa menggunakan istilah pendidikan gajah (yang berarti mendidik, mengajar, dan melatih gajah), namun yang tepat adalah melatih gajah.

16 Lanjutan … Proses belajar yang menyangkut intelek atau pikiran, hanya dapat diterapkan pada anak manusia. Ini berarti bahwa proses latihan berada dalam taraf kegiatan yang lebih "rendah" dari proses belajar, sedangkan belajar berada dalam kegiatan yang lebih "rendah" dari proses mendidik. Pendidikan anak manusia meliputi seluruh kepribadiannya, yaitu segi kehidupan inteleknya, sikapnya, dan keterampilannya. Latihan hanya menyangkut segi jasmani-rohaninya, atau dengan istilah teknis, menyangkut segi psikomotoris kepribadian. Tujuan dari tiga jenis kegiatan itu juga berbeda. Mendidik ingin mencapai kepribadian yang terpadu, yang terintegrasi, yang sering dirumuskan untuk mencapai kepribadian yang dewasa. Para ahli ilmu mendidik telah bersepakat, bahwa tujuan mendidik ialah untuk mencapai kedewasaan. Tetapi apa arti kedewasaan itu, dan lebih umum lagi, apa tujuan pendidikan itu dalam arti yang sebenarnya, memerlukan pembahasan yang khusus (dibahas dalam tujuan pendidikan), karena masalahnya tidak semudah seperti kita duga.

17 Lanjutan … Tujuan pengajaran yang menggarap kehidupan intelek anak ialah supaya anak kelak sebagai orang dewasa memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal, yaitu diantaranya mampu berpikir abstrak logis, obyektif, kritis, sistematis ana litis, sintetis, integratif, dan inovatif. Apa arti hal-hal itu sebenarnya, akan dapat kita temukan dalam bab mengenai pendidikan sekolah. Tujuan latihan ialah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu. Keterampilan adalah sesuatu perbuatan yang berlangsung secara mekanis, yang mempermudah kehidupan sehari-hari dan dapat pula membantu proses belajar, seperti kemampuan berhitung, membaca, mempergunakan rasa, dan sebagainya. Baik keterampilan maupun kemampuan berpikir dan membantu proses pendidikan, yang menyangkut pembangunan seluruh kepribadian seseorang.

18 Jika kita perhatikan, kita temukan gejala mendidik dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak (yang belum dewasa). Tetapi tidak setiap pergaulan antara orang dewasa dan anak mengandung arti mendidik, seperti misalnya bila seorang yang sedang berusaha supaya dagangannya kue laku dibeli oleh anak sekolah. Bahkan pergaulan antara orang dewasa dan anak kadang-kadang tidak membawa anak ke tingkatan yang lebih tinggi, misalnya bila ada seorang dewasa mencoba menjual gambar-gambar porno kepada anak-anak. Pendidikan (pedagogik) hanya ditujukan terhadap anak yang belum dewasa oleh orang yang telah mencapai kedewasaan dengan tujuan yang positif dan konstruktif supaya anak itu mencapai kedewasaan. Jika tujuannya negatif dan tidak konstruktif sehingga estruktif (destruktif = merusakkan), hal itu tidak dapat kita sebutkan sebagai pendidikan (pedagogi), namun disebut "demoqoqi". Dalam pergaulan antara orang dewasa dan anak yang bertujuan kendewasakan anak, kita temukan bahwa pergaulan tersebut mempunyai penqaruh tertentu terhadap anak, walaupun tidak setiap pergaulan antara orang dewasa dan anak mempunyai pengaruh. Istilah pendidikan dipergunakan khusus terhadap pergaulan yang berpengaruh positif terhadap anak oleh orang dewasa, sehingga pendidikan akan berakhir bila anak didik telah mencapai kedewasaannya. Tujuan pendidikan untuk mencapai kedewasaan, oleh Hoogveld diartikan "secara mandiri dapat melaksanakan tugas hidupnya". Oleh Langeveld, kedewasaan diartikan "Kemampuan menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggungjawab sendiri".

19 Lanjutan ... Anak hidup dalam berbagai situasi yang mengandung segala kemungkinan, karena ia selalu memperoleh pengaruh oleh berbagai faktor, bukan saja di rumah, di sekolah, melainkan juga dalam masyarakat secara luas cerita karena pengaruh alam sekelilingnya, majalah harian, dan buku-buku bacaan anak, film yang dilihatnya, kawan-kawan sepermainan, sawah, sungai atau laut yang mengelilinginya, semuanya berpengaruh terhadap perkembangannya. Tetapi segala pengaruh tersebut walaupun bersifat positif dan konstruktif, tak dapat disebut pendidikan. Bila ada pendapat, bahwa segala pengaruh positif disebut pendidikan, pendapat itu dapat disebut "panpedagogisme". Pendidikan dalam ilmu mendidik, hanya kita batasi pada pengaruh yang dengan sengaja diusahakan oleh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa, sedangkan pengaruh itu harus bersifat positif dan konstruktif. Sebagai kesimpulan dapat dipertegas apa arti mendidik itu. Mendidik ialah membimbing anak yang belum dewasa supaya anak mencapai kedewasaannya. Bimbingan itu dilaksanakan oleh orang yang telah dewasa.


Download ppt "BAGIAN 1 A. PENGERTIAN PEDAGOGIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google