Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehhaira nona Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERTEMUAN KE-3 INVESTASI PADA EFEK TERTENTU OLEH : HASANNUDIN.,SE.,M.SA.,Ak.,CA
2
DEFENISI EFEK ATAU SURAT BERHARGA Menurut IAI (2009 : 43) dalam SAK ETAP, efek atau surat berharga, yaitu surat pengakuan uang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Pengakuan & pengukuran efek utang : 1.Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) 2.Diperdagangkan (Trading) 3.Tersedia untuk dijual Pengakuan & pengukuran ekuitas : 1.Aset lancar 2.Aset tidak lancar
3
EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) Menurut Kieso, Weygand, dan warfield (2007 : 840-841) surat berharga sebagai utang yang diklasifikasi sebagai HTM hanya apabila perushaan mempunyai niat untuk memiliki efek tersebut sampai dengan jatuh tempo. Apabila entitas memiliki investasi utang HTM maka utang tersebut diklasifikasikan dlm kelompok investasi dlm hutang dan disajikan dlm neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi/diskonto. Premi/diskonto diamortisasi dengan effektive-interest method, kecuali menggunakan straight line method menunjukan hasil yang sama.
4
EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) Contoh kasus : Pada tanggal 1 januari 2012, PT lita membeli obligasi dengan bunga 8%, 5 tahun, dan nilai jatuh tempo sebesar Rp.100.000.000 dengan harga Rp.92.278.000. bunga dibayarkan setiap tanggal 1 juli dan 1 januari. PT. Lita menggunakan metode bunga efektif dalam mengalokasikan diskonto/premi yang belum diamortisasi. Obligasi ini dikategorikan dalam Held to Maturity. tingkat bunga efektif adalah 10%. Diminta : a)Buatlah jurnal pada tanggal pembelian obligasi. b)Buatlah daftar amortisasi obligasi. c)Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga yang diterima, amortisasi dan penyesuaiannya. d)Buatlah penyajian dalam laporan keuangan per 31 desember 2012.
5
TanggalKeteranganDebetKredit 01-01-12Investasi pd obligasi kas/bank 92.278.000 TanggalKeteranganDebetKredit 01-07-12Kas/bank Investasi pd obligasi Pendapatan bunga 4.000.000 614.000 4.614.000 31-12-12Piutang bunga Investasi pd obligasi Pendapatan bunga 4.000.000 645.000 4.645.000 EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) PENYELESAIAN KASUS : a) Jurnal Pembelian Obligasi c)Jurnal untuk mencatat bunga yg diterima dan penyesuaian (bunga amortisasi diskonto)
6
EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) b)Daftar tabel amortisasi obligasi (dalam ribuan rupiah) Obligasi 8% dibeli dengan tingkat bunga 10% TGLPnr Kas/bankPd BungaAm DiskontoNlai tc obligasi 01-01-12---92.278 01-07-124.0004.61461492.892 01-01-134.0004.64564593.537 01-07-134.0004.67767794.214 01-01-144.0004.71171194.925 01-07-144.0004.74674695.671 01-01-154.0004.78378396.454 01-07-154.0004.82382397.277 01-01-164.0004.86486498.141 01-07-164.0004.90790799.048 01-01-174.0004.952952100.000 40.00047.7227.722
7
EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) d)PT lita melaporkan investasi obligasi per 31 desember 2012 dalam laporan keuangan sebagai berikut : NERACA Aset Lancar Piutang Bunga Rp. 4.645.000 Aset Tidak Lancar Invesatasi pada efek tertentu Rp.93.537.000 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan/beban lain-lain Pendapatan Bunga Rp.9.259.000
8
EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO ( HELD TO MATURITY) Apabila PT. Lita menjual investasi obligasinya pada tanggal 1 Nov 2016 dengan kurs 99 ¾ ditambah bunga akrual maka : Nilai tercatat pada tanggal juli 2016 99.048.000 + amortisasi diskonto (1 juli-1 nov 2016) = 4 bln 635.000 99.683.000 Harga Jual 99.750.000 Laba penjualan atas investasi obligasi 67.000 4/6 x 952.000 TanggalKeteranganDebetKredit 01-11-16Inves pd efek tertentu pdpt bunga Kas/Bank Investasi Pada efek tertentu Laba Penj Inves obligasi 635.000 - 99.750.000 - 635.000 - 99.683.000 67.000 Jurnal penjualan investasi obligasi diatas :
9
EFEK DIPERDAGANGKAN ( TRADING) Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2007 : 846, 850) surat berharga dalam bentuk utang ataupun saham yang dibeli dan dimilliki untuk dijual kembali dalam periode singkat (krg dri 3 bln atw mngkin diukur dlm hitungan hari). Perusahaan melaporkan efek “trading pada fair value, dengan unrealized Holding gain or losses sebagai bagian dari laba netto. Contoh : Pada tanggal 31 desember 2011, investasi pada efek utang PT barat (dalam ribuah rupiah) adalah sebagai berikut : Nilai tercatatNilai Wajar Laba (rugi) yg belum direalisasi Oblgsi PT. Apel, 10%43.86051.5007.640 Oblgsi PT. Tomat, 11%184.230175.200(9.030) Obligasi PT. Cabai, 8 %86.36091.5005.140 Total314.450318.2003.750
10
EFEK DIPERDAGANGKAN ( TRADING) Saldo awal surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan 0 Surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan- Dr 3.750 TanggalKeteranganDebetKredit 31-12-11Srpls yg ditrans L/R thn brjln L/R yg belum direalisasi 3.750.000 - 3.750.000 Menurut IAI SAK-ETAP (2009 : 46-47) investasi utang yang dikelompokan dalam kelompok trading diukur sebesar nilai wajarnya dalam neraca. Pengelompokan ini biasanya ditunjukan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Laba/rugi yang belum direalisasi atas investasi utang “trading” hrs diakui sebagai penghasilan.
11
EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL ( AVAILABLE FOR SALE-AFS) Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2007:842-845, 848-850) investasi dalam bentuk utang maupun ekuitas yang termasuk dalam kategori AFS dilaporkan sebagai fair value dalam neraca. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi terkait dengan perubahan fair value akan dicatat dalam akun unrealized gain or losses (bagian dari laporan laba rugi) dilaporkan dalam ekuitas. Perubahan fair value tidak akan dilaporkan sebagai bagian dari net income sampai investasi tersebut dijual.
12
PERPAJAKAN UU PPh no 36 Pasal 4 ayat (1) : yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan WP yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. 1.PPh yang dipungut atas bunga obligasi yang tidak dijual dibursa efek tdk boleh dikapitalisasi, tetapi harus dicatat sebagai pajak yang dibayar dimuka (PPh pasal 23 dengan tarif 15% x Penghasilan Bruto). 2.Bunga obligasi di bursa efek dikenakan PPh final (PPh Pasal 4 ayat 2) sesuai dengan peraturan pemerintah (PP). 3.Penghasilan obligasi dapat berupa capital gain dan realisasi diskonto (selisih antara nominal & nilai perolehan) pada saat pelunasan obligasi.
13
PPh Pasal 23 merupakan pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelegaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, bentuk usaha tetap (BUT) atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Tarif 15% x Penghasilan Bruto dan bersifat tidak final dikenakan terhadap penghasilan berupa deviden, bunga, royalti, dan hadiah, penghargaan, dan bonus selain yang sudah dipotong PPh Pasal 21. PERPAJAKAN
14
Penghasilan yang dipotong atas PPh pasal 4 ayat 2 adalah penghasilan berupa bunga deposito, dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekurtitas lainnya dibursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan serta penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajak diatur dengan peraturan pemerintah. PERPAJAKAN PP No 6 tahun 2002 Penghasilan yg terima WP berupa bunga dan diskonto obligasi yg diperdagangkan dan/atau dilaporkan dibursa efek dikenakan pajak bersifat final sebesar 20%. Dari jumlah bruto.
15
PERPAJAKAN Surat Utang Negara (SUN) 1.Penghasilan berupa diskonto SPN sesuai PP 27 tahun 2008 Jo. PMK- 63/PMK.03/2008 yang mulai berlaku 4 April 2008. SPN berjangka waktu paling lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Diskonto SPN merupakan selisih lebih dari : a)Nilai nominal pada saat jatuh tempo dengan harga perolehan di pasar perdana/ dipasar sekunder b)Harga jual di pasar sekunder dengan harga perolehen dipasar perdana/sekunder. Besarnya PPh adalah sebesar 20% dari diskonto SPN bagi WP dalam negeri dan BUT : atau sesuai tarif ketentuan P3B yang berlaku bagi WP luar negeri. Pemotongan PPH tersebut. Dilakukan oleh : Penerbit SPN (emiten) atau kustudian yang ditunjuk selaku agen Pembayar, atau diskonto SPN yang diterima pemegang SPN saat jatuh tempo. Perusahaan efek (Broker) atau bank selaku pedagang perantara maupun selaku pembeli, atau diskonto SPN yang diterima di pasar sekunder.
16
PERPAJAKAN Obligasi Republik Indonesia (ORI) 2.Penghasilan dari transaksi bunga obligasi sesuai dengan PP 16 tahun 2009 jo. PMK-85/PMK.03.2011 tentang PPh atas penghasilan berupa bunga obligasi yang berlaku mulai 1 januari 2009. Besarnya PPh adalah sebagai berikut : a)Bunga dari obligasi dengan kupon (Interest bearing debt securities) sebesar : 15 % bagi WP dalam negeri dan BUT, dan 20 % atau sesuai dengan tarif P3B bagi WP luar negeri selain BUT. Dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (Holding Priod) obligasi dari selisih lebih harga atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). dari selisih lebih harga tanpa bunga atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi
17
Investasi dalam obligasi Pada tanggal 1 juli 2011 PT budi membeli 10 lembar obligasi PT Noni dengan harga nominal Rp. 10.000 dan kurs 110%. Bunga obligasi 12% per tahun dibayar setiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Komisi pialang Rp. 8.000. obligasi akan dilunasi pada 31 desember 2015 (4,5 tahun lagi) Pencatatan Investasi oleh PT. Budi 2011 adalah : TanggalKeteranganDebitKredit 01-07-11 Investasi pada efek tertentu Pendapatan bunga Utang PPh pasal 4 ayat (2) Kas/Bank 110.000 3.300 - 16.500 96.800 TanggalKeteranganDebitKredit 01-07-11Beban Komisi Utang PPh 21 Kas/Bank 8.000 - 200 7.800 CONTOH KASUS & PENYELESAIAN PPh 21 untuk komisi pialang
18
TanggalKeteranganDebitKredit 10-10-11Beban PPh pasal 4 ayat (2) Kas/bank 1.500 - 1.500 TanggalKeteranganDebitKredit 10-08-11Beban PPh 21 Kas/bank 200 - 200 PENYELESAIAN KASUS Transaksi Pembayaran PPh pasal 4 ayat (2) Transaksi Pembayaran PPh 21 Mencatat Pendapatan bunga bulan oktober TanggalKeteranganDebitKredit 1-10-11Kas/bank PPh 23 dibayar dimuka Pendapatan bunga 5.610 990 - 6.600
19
PENYELESAIAN KASUS TanggalKeteranganDebitKredit 31-12-11Piutang bunga Pendapatan Bunga 3.300 - 3.300 TanggalKeteranganDebitKredit 31-12-11Pendapatan bunga Investasi pada efek tertentu 600 - 600 Penyesuaian pada akhir 2011 Penyesuaian Premi obligasi TanggalKeteranganDebitKredit 31-12-11Pendapatan Laba-rugi 6.000 - 6.000 Penutupan yang buat akhir tahun 2011
20
SOAL : 1.Pada tanggal 1 januari 2017, PT lita membeli obligasi dengan bunga 8%, 5 tahun, dan nilai jatuh tempo sebesar Rp.95.000.000 dengan harga Rp.82.278.000. bunga dibayarkan setiap tanggal 1 juli dan 1 januari. PT. Lita menggunakan metode bunga efektif dalam mengalokasikan diskonto/premi yang belum diamortisasi. Obligasi ini dikategorikan dalam Held to Maturity. tingkat bunga efektif adalah 10%. Diminta : a)Buatlah jurnal pada tanggal pembelian obligasi. b)Buatlah daftar amortisasi obligasi. c)Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga yang diterima, amortisasi dan penyesuaiannya. d)Buatlah penyajian dalam laporan keuangan per 31 desember 2017. f) Buatlah jurnal terkait dengan pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 (final) atas transaksi pembayaran bunga pada tahun 2017. 2.Sambungan no 1, Pada tanggal 1 oktober 2019 PT. Lita memutuskan untuk menjual obligasi dengan kurs 88 1/2. Diminta : Buatlah jurnal terkait dengan transaksi yang terjadi TUGAS
21
SOAL : 3.Pada tanggal 1 juli 2017, PT Lita membeli obligasi dari PT. PAL dengan nilai nominal sebesar 95.250.000 tingkat bunga 8% dalam jangka waktu 5 tahun dengan nilai tercatat 100.250.000, dengan tingkat bunga efektif 10%, dan PT BBNI dengan nilai nominal sebesar 85.775.000 tingkat bunga 5%, 5 tahun dengan nilai tercatat 70.000.000. kategori obligasi ini adalah efek yang diperdagangkan. diminta : a)Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pada saat pembelian obligasi b)Buatlah daftar amortisasi obligasi c)Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi dengan asumsi obligasi tersebut akan dijual kembali pada bulan tanggal 1 september 2017 TUGAS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.