Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BUDIDAYA IKAN NILEM DI KOLAM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BUDIDAYA IKAN NILEM DI KOLAM"— Transcript presentasi:

1 BUDIDAYA IKAN NILEM DI KOLAM
KELOMPOK 1 MUHAMMAD ILHAM ASKAR ARKAM AGUS MUH. AKBAR

2 LATAR BELAKANG Ketersediaan benih sebagai unsur yang mutlak dalam budidaya. Usaha budidaya tidak cukup bila hanya mengandalkan benih secara alami, karena bersifat musiman seperti ikan nilem (Osteochilus hasselti) yang ditemukan hanya pada awal musim hujan. Penyediaan benih tidak hanya dalam jumlah yang cukup dan terus-menerus, tetapi diperlukan mutu yang baik serta tepat sasaran.

3 Pendekatan Masalah Salah satu faktor utama yang diperlukan untuk meningkatkan produksi benih Ikan nilem (Osteochilus hasselti) adalah penyediaan benih yang cukup sepanjang tahun. Selama ini belum ada yang memproduksi induk ikan nilem yang unggul, seperti ikan mas, akibatnya usaha pembudidaya ikan nilem belum dapat berkembang dengan baik.

4 Sub-class : Actinopterygi Ordo : Ostariophysi Sub-ordo : Cyprinoidea
Ikan nilem (Osteochilus hasselti) menurut Saanin, 1968, diklasifikasikan dalam: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub-phylum : Craniata Class : Pisces Sub-class : Actinopterygi Ordo : Ostariophysi Sub-ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidea Genus : Osteochilus Spesies : Osteochilus hasselti

5 Morfologi Ikan nilem mempunyai bentuk tubuh pipih, mulut dapat disembulkan. Posisi mulut terletak diujung hidung (terminal). Posisi sirip perut terletak di belakang sirip dada (abdominal). Ikan nilem tergolong bersisik lingkaran (sikloid). Rahang atas sama panjang atau lebih panjang dari diameter mata, sedangkan sungut moncong lebih pendek daripada panjang kepala. Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik garis rusuk ke-8 sampai ke-10. Bentuk sirip dubur agak tegak, permulaan sirip dubur berhadapan dengan sisik garis rusuk ke-22 atau ke-23 di belakang jari-jari sirip punggung terakhir. Sirip perut dan sirip dada hampir sama panjang. Permulaan sirip perut dipisahkan oleh 4 – 4 1/2 sisik dari sisik garis rusuk ke-10 sampai ke-12. Sirip perut tidak mencapai dubur. Sirip ekor bercagak. Tinggi batang ekor hampir sama dengan panjang batang ekor dan dikelilingi oleh 16 sisik (Weber dan de Beaufort 1916 dalam Nuryanto 2001).

6 Kebiasaan Makan Ikan nilem dikelompokkan sebagai omnivore (pemakan segala). Pakannya terdiri dari detritus, jasad-jasad penempel, perifiton dan epifiton sehingga jenis ikan Cyprinidae lebih sering hidup di dasar perairan (Khairuman dan Amri 2008 dalam Pratiwi et al. 2011). Selain itu ikan Cyprinidae termasuk pemakan plankton dan tumbuhan air (Huet 1970 dalam Wicaksono 2005).

7 Persiapan Kolam Pengeringan (Pengolahan Tanah Dasar)
Perbaikan Pematang Pemberantasan Hama Pengapuran Dan Pemupukan Pengisian air pemeliharaan Penebaran

8 Seleksi Induk Sebelum dilakukan pemijahan pemilihan induk adalah faktor penting. Keberhasilan pemijahan sangat ditentukan oleh kualitas induk dan lingkungan pemijahan induk harus memenuhi persyaratan yaitu: Betina : Umurnya mencapai 1-1,5 tahun, berat badan sekitar 100 gram, bila diurut pelan-pelan keatrah genital ikan mengeluarkan cairan berwarna kekuning-kuningan. Jantan : Perut mengembung dan terasa empuk ketika diraba, 8 bulan berat badan sekitar 100 gram, bila diurut perlahan-lahan kearah genital induk jantan akan mengeluarkan cairan seperti susu,

9 Pemijahan Buatan Penyuntikan untuk ovulasi, menggunakan hormon ovaprim dengan dosis 0.3 ml/kg bobot ikan diberikan satu kali, sirip punggung. Pengeluaran telur (ovulasi) terjadi 9-11 jam setelah penyuntikan dan biasanya terjadi pada kisaran suhu air inkubasi 21-25°C.

10 Persiapan Pemijahan Mengkoleksi telur dengan melakukan pemijahan atau “stripping” pada bagian perut ikan betina yang sudah di ovulasi. 1. Setelah diketaui terjadi ovulasi dibiarkan sekitar 30 menit - 1jam. 2. Melakukan stripping dan telur ditampung dalam wadah/Waskom. 3. Selanjutnya telur dan sperma dicampurkan dalam wadah dan diaduk secara perlahan menggunakan bulu ayam agar pembuahan dapat merata. 4. Tambahan air sumber yang bersih sebayak 1-2 kali volume telur untuk mengaktifkan sperma. 5. Proses pembuahan berlangsung selama 0.5 menit, setelah itu dilakukan pembilasan dengan air bersih untuk membuang sisa sperma yang mati. 6. Telur yang dibuahi beri tanda dg inti telur berkembang 3-5 kali dari diameter awal dan berwarna transparan. Melakukan aerasi selama 24 jam digunakan sebagai media penetasan. 7. Melakukan inkubasi telur dengan cara menebarkan telur kedalam akuarium. 8. Telur yang dibuahi menetas dala, jam pada suhu inkubasi 21-27°C. Penetasan dapat juga dilakukan didalam corong penetasan system air mengalir.

11 Pemeliharaan Larva Pemeliharaan larva setelah menetas, larva siap diberi pakan dengan nauvili artemia setelah berumur 3-4 hari, dengan frekuensi setiap 4 jam. Selama 5 hari setelah itu ikan biasa diberikan pakan buatan selama 15 hari dalam akuarium, setelah itu benih dideder kekolam pendederan yang sudah dilakukan pemupukan, dengan pupuk TSP dan Urea masing-masing 10 g/m³, dilakukan pemupukan sebanyak ½ dosis dari pemupukan , selama pemeliharaan benih ikan diberikan pakan buatan sebanyak 4% dari bobot biomassa.

12 Panen Umur 3-4 Bulan Waktu pagi/sore Menggunakan Scoppnet yang halus

13 ANALISA USAHA Rincian biaya produksi(1x produksi) sebagai berikut : Biaya bahan : Induk ikan nilem :Rp Pupuk Urea :Rp Pupuk TSP :Rp Hormon Ovavrin :Rp Pellet halus :Rp Pellet besar :Rp Biaya alat : Spoit( 5.000,- :Rp ,- Akuarium( ,- :Rp ,- Blower( ,- :Rp ,- Seser( ,- :Rp ,- Listrik per bulan :Rp ,- Biaya Lain lain & Transportasi Belanja Bahan, :Rp ,- Biaya pembuatan Kolam dan sewa Tanah :Rp ,- Total Biaya :Rp

14 Proyeksi Keuntungan Yang Diperoleh Penjualan ikan konsumsi setelah panen ekor. Untuk mendapatkan 1 kg kira kira sekitar 30 ekor. Jadi total hasil panen 1600 kg. harga 1 kg ikan nilem Rp X = Rp Keuntungan = Hasil Penjualan – Biaya Produksi = Rp – = Rp ,-

15 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "BUDIDAYA IKAN NILEM DI KOLAM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google