Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIndra Dharmawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KONSEP PENDIDIKAN SULUK DALAM THORIQOH NAQSHABANDI ALIYYAH
Oleh : H. E. S Mubarok, Drs., MM., M.Sc.
2
PENGERTIAN Suluk merupakan ikhtiar menempuh jalan menuju kepada Allah, semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya. Thariqoh ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui tahapan-tahapan/ maqamat.
3
AJARAN DASAR THARIQOH NAQSHABANDI ALIYYAH
1. Husy dar dam, “sadar sewaktu bernafas” 2. Nazar bar qadam, “menjaga langkah” 3. Safar bar wathan, “melakukan perjalanannya di tanah kelahirannya”
4
4. Khalwat dar anjuman, “sepi di tengah keramaian” 5
4. Khalwat dar anjuman, “sepi di tengah keramaian” 5. Yad krad, “ingat atau menyebut” 6. Baz ghashat, “kembali, memperbaharui” 7. Nigah dasyt, “waspada” 8. Yad dasyt, “mengingat kembali”
5
METODE SPIRITUAL DAN DAN PERANAN MURSYID DALAM PENDIDIKAN THARIQOH NAQSHABANDI ALIYYAH
Tasawuf pada hakikatnya tidak bisa dipelajari lewat buku, maka latihan spiritual berupa dzikir, atau sama’, adalah cara yang efektif untuk memahaminya lewat pengalaman batin. Daripada mengajar murid-muridnya tentang ajaran-ajaran para sufi, seorang mursyid akan mengajak murid-muridnya untuk melakukan perjalanan spiritual bersama melalui dzikir menuju Tuhan, dengan cara (metode) seperti yang dialami dan dikuasai oleh sang mursyid sendiri.
6
DZIKIR DALAM PENDIDIKAN THARIQOH NAQSHABANDI ALIYYAH
Titik berat amalan penganut Thoriqoh Naqshabandi Aliyyah adalah dzikir. Dzikir adalah berulang-ulang menyebut nama Allah atau menyatakan kalimat Laa ilaaha illaa Allaah (Tiada Tuhan selain Allah) dengan tujuan untuk mencapai kesadaran akan Allah yang lebih langsung dan permanen.
7
Macam-macam Dzikir Dzikir ism-dzat, artinya mengingat nama yang hakiki dengan mengucapkan nama Allah berulang-ulang dalam hati, ribuan kali (dihitung dengan tasbih), sambil memusatkan perhatian kepada Allah semata Dzikir tauhid, artinya mengingat keesaan.
8
Tingkatan Dzikir 1. Mukaasyafah. Mula-mula dzikir dengan menyebut “Allah” dalam hati sebanyak 5000 kali sehari semalam. 2. Latha’if. Setelah melaporkan perasaan yang dialami dalam berdzikir itu, maka atas penilikan syeikh, dinaikkan dzikirnya menjadi 7000.
9
3. Nafi itsbat, setelah melaporkan perasaan yang dialami dalam berdzikir kali itu, maka atas pertimbangan syaikh diteruskan dzikirnya dengan kalimat Laa illaha illa Allah. 4. Wuquf qalbi 5. Ahadiah 6. Ma’iah 7. Tahlil
10
Kaifiat Dzikir Menghadirkan roh syaikh Thariqoh Naqshabandi Aliyyah.
Menghadiahkan pahala hadiah kepada Syaikh Thariqoh Naqshabandi Aliyyah. Melaksanakan rabithah. Mematikan diri sebelum mati. Munajat dengan mengucap ilaahi anta maqshudi wa ridhaka mathlubi. Berdzikir dengan mengucapkan “Allah”, “Allah” dalam hati, dalam keadaan mata terpejam, duduk seperti kebalikan duduk tawarruk dalam shalat, mengunci gigi, melekatkan lidah ke langit-langit mulut.
11
Menghadiahkan pahala hadiah kepada Syaikh Thariqoh Naqshabandi Aliyyah.
Melaksanakan rabithah. Mematikan diri sebelum mati. Munajat dengan mengucap ilaahi anta maqshudi wa ridhaka mathlubi. Berdzikir dengan mengucapkan “Allah”, “Allah” dalam hati, dalam keadaan mata terpejam, duduk seperti kebalikan duduk tawarruk dalam shalat, mengunci gigi, melekatkan lidah ke langit-langit mulut.
12
BENTUK SULUK DALAM PENDIDIKAN THARIQOH NAQSHABANDI ALIYYAH
Orang suluk beriktikaf di masjid atau surau, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW atau Salafus Shaleh. Sebelum menjalani suluk, seseorang harus terlebih dahulu melakukan bai’at, yaitu berjanji untuk mengamalkan ajaran Thariqoh Naqshabandi Aliyyah. Setiap orang yang suluk meyakini, bahwa dirinya akan menjadi bersih dan tobatnya akan diterima oleh Allah SWT, sehingga dia menjadi taqarrub, dekat diri kepada-Nya.
13
Firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu , bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah sdi mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
14
Persiapan Suluk Seseorang yang akan melaksanakan suluk, harus siap fisik dan mental Secara fisik orang yang akan suluk harus menyelesaikan dahulu segala sesuatu urusan duniawinya. Sebab orang yang suluk itu bertekad seolah-olah dia menuju kepada zikrul maut (ingat kepada mati). Secara mental seseorang yang akan suluk, harus terlebih dahulu bertobat dari segala dosa lahir dan dosa batin, serta mengakui bahwa dia mempunyai banyak dosa. Sebelum pelaksanaan suluk, seseorang itu harus mandi taubat, Dengan niat bahwa dia mandi taubat dari dosa lahir maupun batin karena Allah SWT.
15
Syarat Suluk a. Berniat ikhlas, tidak riya dan sum’ah lahir dan batin. b. Mohon izin dan doa dari syeikh mursyidnya, dan seorang salik tidak memasuki rumah suluk sebelum ada izin dari syeikh selama dia dalam pengawasan dan pendidikan. c. ‘Uzlah (mengasingkan diri). d. Melangkah dengan kaki kanan pada waktu masuk rumah suluk.
16
e. Masuk ke Musholla lalu mengucapkan “innii wajjahtu wajhia lilladzii fatharassamaawati wal ardho haniifam muslima wamaa ana minal musyrikiin”. f. Berkekalan wudlu atau senantiasa berwudlu. g. Jangan berangan-angan untuk memperoleh keramat. h. Jangan menyandarkan punggungnya ke dinding. i. Senantiasa menghadirkan musyid
17
Berpuasa Diam, tidak berkata-kata kecuali bedzikir atau terpaksa mengatakan sesuatu yang ada kaitannya dengan masalah syariat Tetap waspada terhadap musuh yang empat, yaitu setan, dunia, hawa nafsu, dan syahwat. Hendaklah jauh dari gangguan suara-suara yang membisingkan.
18
Tetap menjaga shalat Jumat dan shalat berjamaah karena sesungguhnya tujuan pokok dari khalwat adalah mengikuti Nabi SAW. Jika terpaksa keluar haruslah menutupi kepala sampai dengan leher dengan memandang ke tanah. Jangan tidur, kecuali sudah sangat mengantuk dan harus berwudlu.
19
Menjaga pertengahan antara lapar dan kenyang.
Jangan membukakan pintu kepada orang yang meminta berkat kepadanya, kecuali kepada musyidnya. Meniadakan getaran dan lintasan dalam hati, baik yang buruk maupun yang baik. Senantiasa berdzikir dengan kaifiat yang telah ditetapkan oleh Syeikh-syeikh mursyid baginya, hingga sampai dengan dia diperkenankan atau dinyatakan selesai dan boleh keluar.
20
SEKIAN.... SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.