Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hukum Karma dan Akibatnya

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hukum Karma dan Akibatnya"— Transcript presentasi:

1 Hukum Karma dan Akibatnya

2 OUTLINE KARMA Penjelasan outline Lamrim  2 metode untuk terlahir ke alam tinggi (untuk mencapai pencerahan) Analogi tentang seorang pelaku tindak kriminal berat Kisah Guru Avadhutipa dan YM Atisa Kisah tetua Biara Vikramasila Bahkan seorang Bodhisatva pun dapat terlahir ke alam rendah apabila mengabaikan prinsip hukum karma

3 OUTLINE KARMA Bait: Matangnya karma diluar pemahaman;
Bahkan seorang yang penuh cinta kasih pun dapat terlahir sebagai binatang HAL pertama yang dilakukan adalah MEMPERBAIKI MOTIVASI Pandangan benar “duniawi” vs pandangan benar Ultimate

4 APA ITU KARMA Karma fisik & Karma mental
Apakah karma adalah perbuatan (fisik) lalu karma mental bukan karma? Faktor mental niat faktor mental yg selalu hadir yg berfungsi membawa batin menuju obyek persepsinya Niat disini = karma

5 Pikiran Pikiran terbagi 2; 1. Pikiran Utama 6 jenis kesadaran
2. Faktor-faktor mental yang selalu hadir terbagi 5; 1. Faktor mental yg selalu hadir 2. Faktor mental obyek tertentu 3. Faktor mental bajik 4. Faktor mental kilesa 5. Faktor mental netral

6 Jejak Karma (karmic imprints)
Muncul selama proses proses pencerapan tetapi karma ini tidak selalu berada dalam kondisi itu Jejak karma, sekali dihasilkan oleh karma mental, akan tetap bersama Kita sebagai suatu kesan dalam batin Kita, sebagai suatu potensi, sampai terdapat suatu lingkungan/ keadaan yang menyebabkan potensi tersebut menjadi matang dan berbuah. Anda mempunyai jejak karma yang tak terhitung jumlahnya dalam arus batin Kita sekarang ini

7 Bagaimana mengembangkan keyakinan terhadap prinsip-prinsip hukum karma
Merenungkan aspek-aspek umum dari karma dan akibatnya Aspek-aspek umum Jenis-jenis karma Merenungkan aspek-aspek khusus dari karma dan akibatnya Setelah merenungkan, bagaimana cara menghindari dari perbuatan tidak bajik, dan mempraktekkan kebajikan

8 1. Merenungkan Aspek-Aspek Umum
Aspek-aspek umum dari karma Karma itu pasti Karma berlipat ganda dengan cepat Kita tidak akan menanggung akibat karma yang tidak kita lakukan Karma yang telah kita perbuat tidak akan kehilangan kekuatannya untuk berbuah

9 Karma itu Pasti Kebahagian dari bajik, Penderitaan dari ke-tidak-bajikan Kitab vinaya menyebutkan: Apapun jenis perbuatan yang dilakukan Buah yang terjadi akanlah selaras Contoh: YM Yasobhadrika-> sikap tidak menghormati stupa dan mempersembahan bell emas ke stupa: lahir dengan rupa yang jelek, tetapi memiliki suara yang bagus. Contoh: Visakha -> memiliki 32 anak yg semuanya mati di penggal krn perbuatan masa lalu mencuri seekor sapi dan membunuhnya

10 Karma Berlipat Ganda dengan Cepat
Benih kecil tumbuh menjadi pohon besar, berdaun dan berbuah Faktor internal berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan faktor eksternal. Kisah tentang seseorang yg lahir sebagai seekor anjing sebanyak 500 kali (Sutra tentang yg Bijak dan yg Dungu Bab 52) Kisah seorang Bhiksu yg terlahir sebagai kera sebanyak 500 kali (Sutra tentang yg Bijak dan yg Dungu Bab 48) Kisah seorang wanita yg mengalami berbagai macam penderitaan krn sumpah yg diucapkan pd kehidupan sebelumnya kali (Sutra tentang yg Bijak dan yg Dungu Bab 26)

11 Karma Berlipat Ganda dengan Cepat
Savaka & Pacceka Buddha mampu merealisasikan kesunyataan akan tetapi u/hukum karma beserta akibatnya hanya bs di pahami seorang Samma Sambudhha. Kumpulan Ucapan-ucapan yang Menggembirakan: Jangan mengabaikan kejahatan, berpikir “Hal itu tidak akan mengikutiku.” Bahkan sebuah bejana besar pun dpt terisi Oleh air setetes demi setetes. Begitu pula orang bodoh mengisi dirinya Dengan kejahatan yang dilakukan sedikit demi sedikit.

12 Karma Berlipat Ganda dengan Cepat
Tidak hanya perbuatan tak bajik akan tetapi perbuatan bajik kecil pun dapat berlipat menjadi luar biasa besar. Kisah seorang Chakravartin akibat persembahan segenggam kacang (Sutra YBYD Bab 46) Kisah seseorang yg bisa memunculkan koin emas dari tangannya (Sutra YBYD Bab 9) Kisah wanita yg terlahir dengan pakaian katun halus (Sutra YBYD Bab 19)

13 Kita Tidak akan Menanggung Akibat Karma yang Tidak Kita Lakukan
Jimat Pelindung Kisah kecelakan pesawat Kisah se-ekor gajah emas milik seorang pemuda (Sutra YBYD Bab 43) Kisah seorang bhiksuni selamat dari kebakaran (buku SotPtE) Ketika waktunya tiba untuk sebuah karma matang, tidak ada jalan untuk menghindari konsekuensi tersebut.

14 Karma yang Telah Kita Perbuat Tidak akan Kehilangan Kekuatannya untuk Berbuah
Sutra: Perbuatan-perbuatan para makhluk tidak akan terhancurkan Meskipun ratusan kalpa telah terlewati Ketika mencapai kondisi matang pada masa yang tepat, Mereka pasti akan berbuah Kisah Arya Bongkol kecil Kisah jataka Apakah ada jalan lain untuk menghindarinya ?

15 Merenungkan Aspek-Aspek Umum
Metode Sesungguhnya untuk merenungkan karma dan akibatnya secara umum Merenungkan jenis karma dan akibatnya Merenungkan Jalan Karma Hitam Penjelasan Sesungguhnya Perbedaan tingkat beratnya Akibatnya Merenungkan Jalan Karma Putih Penjelasan sesungguhnya Penjelasan singkat tentang beberapa jenis perbuatan yang berkekuatan besar

16 1. Merenungkan Jalan Karma Hitam
10 Jalan Karma (hitam dan Putih) Dengan mengumpulkan yang paling menonjol Jalan karma diajarkan dalam sepuluh Masing-masing Bajik dan tidak bajik (Abhidharma-kosa-karika) Jalan Karma melalui tubuh, ucapan dan pikiran

17 Merenungkan Jalan Karma Hitam
Sepuluh Jalan Karma Hitam: Tubuh: Membunuh Mencuri Seksual Tidak Pantas Ucapan: Berbohong Ucapan memecah belah Ucapan kasar Perbincangan yang tidak berguna Mental: Keserakahan Niat Jahat Pandangan Salah

18 Merenungkan Jalan Karma Hitam
Empat unsur Jalan Karma : Dasar Keadaan batin Identifikasi Motivasi Kilesa Tindakan pendahuluan Penyelesaian

19 Membunuh Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi: Kilesa
Makhluk hidup selain diri sendiri Keadaan batin Identifikasi: Mengenal dengan tepat suatu objek sebagai objek yang dimaksud Motivasi: Kehendak untuk membunuh Kilesa Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan Tindakan membunuh dengan berbagai cara, seperti dengan menggunakan racun, senjata, ilmu hitam, menyuruh orang lain untuk melakukannya. Penyelesaian Korban mati sebelum si pelaku

20 Mencuri Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi: Kilesa
Barang milik orang lain Keadaan batin Identifikasi: Mengenal bahwa barang tersebut milik orang lain Motivasi: keinginan untuk mengambilnya walaupun tidak diberikan Kilesa Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan Dilakukan sendiri atau menyuruh orang lain untuk melakukan Mengambil secara langsung atau dengan paksaan atau secara diam-diam Mengambil untuk kepentingan diri sendiri atau untuk keuntungan orang lain Penyelesaian Mempunyai pemikiran bahwa: “Barang ini sekarang sudah punya saya”

21 Tindakan seksual tidak pantas
Dasar: Bagi Perumah tangga: Melalui bagian tubuh yang tidak pantas Pada saat yang tidak pantas Pada tempat yang tidak pantas Dengan orang yang tidak pantas Bagi anggota Sangha: semua bentuk hubungan seksual merupakan tindakan seksual yang tidak pantas. Keadaan batin Identifikasi: Bagi Perumah tangga: tepat mengenali pasangan tersebut Bagi anggota Sangha:tidak peduli pasangan tersebut tepat atau tidak Motivasi: keinginan untuk terlibat dalam perbuatan yang merupakan tindakan seksual yang tidak pantas

22 Tindakan seksual tidak pantas
Kilesa Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan Bertemunya 2 organ seksual Penyelesaian Terjadi pada saat kenikmatan dialami

23 Berbohong Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi:
Objek langsung (kebohongan itu sendiri): Sesuatu yang telah dilihat, didengar, dirasakan, disadari Sesuatu yang tidak dilihat, didengar, dirasakan, disadari Objek Tidak Langsung (yang kepadanya kebohongan disampaikan): Seorang manusia yang tahu cara berbicara dan memahami Keadaan batin Identifikasi: Mis. Ketika kita melihat sesuatu, tetapi timbul pikiran untuk mengatakan kita tidak melihatnya, kemudian kita harus menyusun kata-kata yang menyatakan kita tidak melihatnya. Motivasi: keinginan untuk mengatakan suatu kebohongan, untuk membalikan kenyataan

24 Berbohong Kilesa Tindakan pendahuluan Penyelesaian
Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan mengucapkan kata-kata yang mengandung kebohongan, melalui ekspresi wajah atau gerak tubuh lainnya. Penyelesaian Orang mengerti apa yang ingin kita sampaikan

25 Ucapan Memecah Belah Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi:
Orang-orang yang saling berhubungan baik ataupun yang sedang berselisihan Keadaan batin Identifikasi: Kepada orang atau beberapa orang yang memang kata-kata tersebut akan ditujukan Motivasi: keinginan untuk menciptakan perpecahan Kilesa Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan ucapan apapun yang memecah belah (baik hal itu benar maupun tidak) yang bermaksud untuk memisahkan mereka yang memiliki hubungan baik ataupun mencegah mereka yang sedang berselisih untuk damai Penyelesaian Kata-kata yang memecah belah dipahami.

26 Ucapan Kasar Dasar: Keadaan batin: Identifikasi: Motivasi:
Objeknya dua hal: Makhluk hidup dan benda mati. Keadaan batin: Identifikasi: Objek yg dituju harus tepat sasaran. Motivasi: Keinginan untuk mengucapkan kata-kata kasar.

27 Ucapan Kasar. KILESANYA:kemelekatan, kebencian,kebodohan.
Pendahuluan: dengan mengkritik orang lain tentang karakter,keturunan ,kwalitas fisik dan lain-lain. Penyelesaiannya: orang yg dikasari memahami apa yg kita katakan.

28 Perbincangan yang tidak berguna
Dasar: Topik apapun yang tidak berarti Keadaan batin Identifikasi: Memikirkan suatu topik yang ingin kita ucapkan (tidak peduli apakah ada orang yang mendengarkan kata-kata kita atau tidak Motivasi: keinginan untuk mengucapkan kata-kata tersebut

29 Perbincangan yang tidak berguna
Kilesa Salah satu dari 3 racun: Kemelekatan, Kebencian, Ketidaktahuan Tindakan pendahuluan Berbicara topik-topik tertentu

30 Keserakahan Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi: Kilesa
Kekayaan atau barang milik orang lain Keadaan batin Identifikasi: Memikirkan bahwa objek yang menjadi dasar bagi keserakahan Motivasi: Mengharapkan untuk memiliki objek tertentu Kilesa Salah satu dari ketiga racun Tindakan pendahuluan: Ketika pikiran yang hadir dalam motivasi kita menjadi lebih kuat dan kita membentuk keinginan untuk memiliki barang tersebut Penyelesaian Ketika pikiran-pikiran kita menjadi lebih kuat lagi dan kita memutuskan untuk mengambil beberapa tindakan yang akan memungkinkan kita memperoleh barang tersebut

31 Niat Jahat Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi: Kilesa
Makhluk hidup dan benda mati. Keadaan batin Identifikasi: Sesuatu makhluk atau benda yg tepat. Motivasi: Dapat berupa keinginan untuk membunuh,memukul atau cara apapun yg dapat membahayakan pihak lain. Kilesa Salah satu dari ketiga racun Tindakan pendahuluan: Memikirkan niat jahat tersebut. Penyelesaian Ketika kita memutuskan untuk melakukan niat jahat yang kita pikirkan tersebut.

32 Pandangan Salah Dasar: Keadaan batin Identifikasi: Motivasi: Kilesa
Dasarnya harus sesuatu yg benar-benar ada. Contohnya; karma dan akibatnya,empat kebenaran Arya dan sejenisnya. Keadaan batin Identifikasi: Menyangkal keberadaan salah satu dari suatu kebenran. Motivasi: Menyangkal kebenaran. Kilesa Salah satu dari ketiga racun Tindakan pendahuluan: Merenungkan penyangkalan terhadap hal-hal yg ada. Penyelesaian Menyimpulkan bahwa hal-hal tersebut tidak ada.

33 Perbedaan tingkat beratnya
Karma yang berat karena: Sifat esensialnya Komponen batinnya Tindakan pendahuluannya Dasarnya Dilakukan terus-menerus Ketidakhadiran penawar

34 Akibat dari jalan karma hitam
Akibat yang matang sepenuhnya Berat: Neraka Sedang: Hantu kelaparan Ringan: Binatang Akibat yang serupa dengan penyebabnya Tindakan yang serupa dengan penyebabnya kecenderungan untuk mengulangi tindakan buruk yang sama Pengalaman yang serupa dengan penyebabnya Akibat yang menentukan lingkungan

35 2. Merenungkan Jalan karma putih
Penjelasan yang sesungguhnya tentang jalan karma puti Jalan karma putih dilakukan dengan serangkaian tahapan yang dimulai dengan mempelajari apa itu sepuluh perbuatan tidak bajik Sepuluh jalan karma putih adalah kebalikan langsung dari kesepuluh jalan karma hitam. Menghindari 10 jalan karma hitam sama halnya dengan mempraktikan 10 jalan karma putih.

36 2.1. Penjelasan yang sesungguhnya tentang jalan karma putih
Karma putih menghindari pembunuhan: Dasar: makhluk hidup Motivasi: keinginan untuk menghindari perbuatan membunuh, keinginan ini muncul setelah kita mempertimbangkan hasil-hasil yang berbahaya dari pembunuhan dan menyadari kekeliruan dari tindakan seperti ini Tiga akar kebajikan: (tidak benci, tidak melekat, tidak tidak-tahu) Tindakan: upaya untuk menahan diri kita dari membunuh. Penyelesaian: terjadi ketika kita dengan sungguh-sungguh memutuskan untuk menghentikan perbuatan membunuh

37 2.1. Penjelasan yang sesungguhnya tentang jalan karma putih
Keempat kondisi tersebut berlaku untuk ke-9 jalan karma putih lainnya seperti Mereka semua tepat kebalikan dari kondisi-kondisi yang diperlukan agar jalan-jalan karma hitam menjadi lengkap

38 2. Merenungkan Jalan karma putih (lanjt.)
Akibat yang matang sepenuhnya Besar: alam dewa yang lebih tinggi Menengah: dewa di alam keinginan Kecil: manusia Akibat yang serupa dengan penyebabnya Tindakan yang serupa dengan penyebabnya Pengalaman yang serupa dengan penyebabnya Akibat yang menentukan lingkungan

39 3. Penjelasan singkat tentang beberapa jenis perbuatan yang berkekuatan besar
Karena ladangnya Karena pelakunya Karena objeknya Karena sikap batinnya

40 Klasifikasi Karma lain
Karma Pelempar dan Karma pelengkap Karma yang dilakukan dan yang diakumulasi Karma yang dialami di kehidupan ini, setelah terlahir kembali, dialami di lain waktu. Urutan matangnya karma (ada 4 poin).

41 B. Merenungkan aspek-aspek khusus dari karma dan akibatnya
Kualitas-kualitas Matang Berumur panjang Memiliki bentuk fisik yang menarik Terlahir dalam keluarga yang berkedudukan tinggi Memiliki kekuasaan yang besar Menjadi orang yang kata-katanya dipercaya Termasyhur Menjadi seorang laki-laki Memiliki tubuh yang kuat Fungsi dari kualitas Matang Bagaiman menghimpun sebab-sebab untuk kualitas-kualitas matang tersebut

42 B. Merenungkan aspek-aspek khusus dari karma dan akibatnya
Bagaiman menghimpun sebab-sebab untuk kualitas-kualitas matang tersebut Berumur panjang Memiliki bentuk fisik yang menarik Terlahir dalam keluarga yang berkedudukan tinggi Memiliki kekuasaan yang besar Menjadi orang yang kata-katanya dipercaya Termasyhur Menjadi seorang laki-laki Memiliki tubuh yang kuat

43 Bagaimana cara melakukan tindakan-tindakan bajik dan menghindari yang tidak bajik, setelah kita merenungkan prinsip-prinsi hukum karma Penjelasan Umum Menyadari bahwa Kita telah mengalai kelahiran kembali damalm eksistensi yang berulang-ulang (samsara) sejak waktu yang tak bermula. Kita telah menghimpun suatu kumpulan karma yang banyak untuk telahir kembali berulang kali dalam eksistensi yang berulang-ulang, dan terlahir di alam rendah Sekarang kita juga memiliki kemungkinan untuk terlahir ke alam rendah, apabila tidak berhati-hati untuk segera mempurifikasi diri sendiri dari karma hitam Salah satu dari karma tersebut akan matang di akhir kehidupan ini, dan menyebabkan kita terlahir ke alam rendah. Karma yang matang tergantung pada kebiasan-kebiasaan kita. Kita lebih terbiasa dengan pikiran yang tidak bajik daripada pikiran yang bajik

44 Bagaimana cara melakukan tindakan-tindakan bajik dan menghindari yang tidak bajik, setelah kita merenungkan prinsip-prinsi hukum karma Secara khusus, bagaimana cara purifikasi melalui empat kekuatan Kekuatan penghapusan Kekuatan penerapan penawar Kekuatan berpaling dari kesalahan Kekuatan fondasi


Download ppt "Hukum Karma dan Akibatnya"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google