Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Lie Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd
2
Teori Keterampilan Proses
Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.
3
Keterampilan Dasar Mengajar meliputi:
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akandicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh. Tujuan membuka pelajaran adalah Menyiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akandipelajari atau dibicarakan dan Menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apayang akandibicarakan dalam kegiatan pembelajaran. Awal kegiatan pelajaran seorang guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran.
4
Cara untuk menimbulkan motivasi:
Dengan Hangat dan Antusias Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
5
Jenis-jenis keterampilan proses
Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan- keterampilan terintegrasi (integrated skills).
6
Sejumlah keterampilan proses yang sebelumnya dijelaskan, dalam kurikulum dikelompokan menjadi 6 :
Mengamati Mengklasifikasikan Mengkomunikasikan Mengukur Memprediksi menyimpulkan
7
Alasan perlunya penerapan keterampilan proses
Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkrit, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-benar nyata. Tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi menggiring anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri.
8
Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar 100 %, penemuannya bersifat relatif.
Dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak-anak didik.
9
Model-model mengajar dalam PKP
1. Model Dengar-Lihat-Kerjakan (DeLiKan) Model ini dapat digunakan untuk menyampaikan bahan pengajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas mental siswa dalam penggunaan model mengajar ini adalah: mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menyimpulkan dan menerapkan.
10
Model Mengajar Pemecahan Masalah (Permas)
Pola kegiatan pembelajaran ini mengandung aktivitas belajar siswa yang cukup tinggi, tepat digunakan untuk mengajarkan konsep dan prinsip. Penyusunan satuan pertanyaan hampirsama dengan model lain. Yang perlu diperhatikan adalah menyusunan dan mengorganisasi bahan ajar.
11
Model Mengajar Induktif
Model kegiatan pembelajaran yang dikembangkan melalui caraberfikir induktif yaitu menarik kesimpulan dari fakta menuju kepada hal umum.
12
Model Mengajar Deduktif
Pola belajar mengajar yang didasarkan atas caraberfikir deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum menajadi pernyataan khusus, dari konsep teori menjadi fakta.Petunjuk pembuatan satuan pelajaran dimulai dari pembahasan konsep dan prinsip menuju pembuktian empiris di lapangan atau laboraturium.
13
Model Mengajar Gabungan Deduktif Induktif
Pola BM yang menggabungkan penggunaan kedua model ini dalam satu proses pembelajaran. Tahap pertama menggunakan pendekatan deduktif, kemudian dilanjutkan dengan pendekatan induktif. Pendekatan deduktif menekankan konsep dan prinsip bahan pengajaran secara teoritis, berdasarkan prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah.
14
Langkah-langkah pelaksanaan keterampilan
Observasi Mengklasifikasikan Menginterpretasikan atau Menafsirkan Data Meramalkan (Memprediksi) Membuat Hipotesis Mengendalikan Variabel Merencanakan Penelitian/Eksperimen Menyusun Kesimpulan Sementara Menerapkan (Mengaplikasikan) Konsep Mengkomunikasikan
15
Penilaian keterampilan proses IPA
Supranata (2004) mengemukakan berbagai bentuk penilaian yang dapat digunakan khususnya dalam penilaian berbentuk kelas, yakni : Tes tertulis Tes Perbuatan Pemberian tugas Penilaian proyek Penilaian sikap Penilaian portofolio
16
Peranan guru dalam penerapan PKP
Guru membimbing dan mendidik siswa untuk lebih terampil dalam menggunakan pengalaman, pendapat, dan hasil temuannya. Guna menghidupkan suasana belajar yang kondusif sehingga mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang sehingga siswa terdorong untuk meneliti dan mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Guru memancing keterlibatan siswa dalam belajar. Guru harus memberikan semangat yang tinggi kepada siswa dalam mengajar. Guru melakukan komunikasi yang efektif dan memberikan informasi yang jelas, tepat, dan tidak samar-samar pada siswa. Guru mendorong siswa untuk dapat menyimpulkan suatu masalah, peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui.
17
Keunggguulan pendekatan keterampilan proses
Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari, melatih siswa untuk berpikir lebih aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah. Samatowa (2006:138)
18
Kelemahan pendekatan keterampilan proses
Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyesuaikan bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum, Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakannya, Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak setiap siswa mampu melaksanakannya. Sagala (2003:75)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.