Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)"— Transcript presentasi:

1 Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Selama Perkuliahan Berlangsung, setiap alat telekomunikasi, semisal HP wajib dimatikan. (amanat kode etik mahasiswa) 14 mata kuliah : Kapita Selekta Pendidikan (KSP) PROBLEMATIKA PEMBINAAN KESADARAN SISWA MADRASAH-SEKOLAH MENGENAI ZAT-ZAT BERBAHAYA PADA MAKANAN DAN MINUMAN Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

2 إنّ الدين عند الله اﻹسلام
لكم دينكم ولي دين ل إنّ الدين عند الله اﻹسلام selalu bertoleransi selalu fanatik berIslam

3 “Wahai sekalian manusia, makanlah yang “halālan thayyiban” dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu“ (Q.S. Al Baqarah: 168)

4 MEGATREND Food, Fashion and Fun
PENGARUH MAKANAN: Tumbuh Kembang fisik & kecerdasan otak Pada sifat dan perilaku Perkembangan janin anak Diterima atau ditolaknya doa Pengaruh pada kehidupan dunia akherat MEGATREND Food, Fashion and Fun Sugijanto (Ketua Umum LPPOM MUI Jatim, Kriteria Mak-Min Halal, ppt, h. 4.

5 Paradigma Islam mengajarkan : kedamaian, keselamatan, kesejahteraan bagi manusia dalam konteks individual dan sosial. 2. Yang paling mengetahui kebutuhan manusia secara pisik dan psikis adalah hanya Allah swt.

6 3. Melalui QS al-Baqarah 168, Allah mendidik manusia menjadi konsumen yang cerdas agar mengkonsumsi makanan-minuman dalam kategori حلالا طيّبا. 4. Dengan mengkonsumsi makanan-minuman dalam kateogori حلالا طيّبا; maka organ-organ tubuh manusia menjadi damai dalam kinerja masing-masing untuk menciptakan kesehatan prima.

7 5. Dengan mengkonsumsi makanan-minuman dalam kateogori حلالا طيّبا; maka organ-organ tubuh manusia cenderung lebih memiliki daya tahan terhadap serangan berbagai penyakit. 6. Kesehatan prima secara fisik memungkinkan manusia mengaktualisasikan tugas-tugas sebagai عبداللهdan sebagai خليفةالله, termasuk dalam urusan pendidikan-pembelajaran.

8 7. Iblis-Syetan dari bangsa jin dan manusia memiliki strategi menyeru manusia agar membangkang Allah swt, menggoda manusia agar menjadi konsumen yang bodoh minimal mengkonsumsi makanan-minuman dalam kategori حلالاغيرطيّب yang memprioritaskan rasa aroma warna belaka agar kesehatan manusia menjadi kacau balau sehingga tugas-tugas sebagai عبداللهdan sebagai خليفةالله menjadi terbengkelai, dan lebih dari itu sungguh manusia telah berbuat dzalim terhadap tubuhnya sendiri.

9 8. Dalam perspektif pendidikan Islamiy, setiap peserta-didik harus mendapatkan didikan yang holistik mengenai makanan-minuman dalam kategori حلالا طيّبا dan حلالاغيرطيّب, agar benar-benar memiliki kesadaran ilmu pengetahuan dan kesadaran sikap spiritual dengan menerima secara ikhlas ajaran Allah swt sekaligus menolak secara bijak ajaran Iblis-Syetan dari bangsa jin dan manusia.

10 9. Dalam perspektif kepentingan ketahanan nasional Indonesia, maka para peserta didik dalam setiap lembaga pendidikan informal formal nonformal harus mendapatkan pembinaan mengenai makanan-minuman dalam kategori حلالا طيّبا dan حلالاغيرطيّب agar menjadi konsumen yang cerdas demi penciptaan kesehatan pisik bagi kepentingan individual dan nasional.

11 10. Guru PAI di madrasah-sekolah dituntut semakin mendalami ajaran Islam secara tekstual sekaligus kontekstual, termasuk dalam urusan makanan-minuman yang ternyata perlu pembuktian secara sains modern agar manusia menjadi yaqin 100% bahwa apapun jenis makanan-minuman yang akan dikonsumsi adalah dalam kategori حلالا طيّبا .

12 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Psl 3) PEMBINAAN KESADARAN PARA SISWA MADRASAH-SEKOLAH MENGENAI ZAT-ZAT BERBAHAYA PADA MAKANAN DAN MINUMAN adalah amanat UU Sisdiknas.

13 Problem : Pembinaan Kesadaran Para Siswa Madrasah-Sekolah
Mengenai Zat-Zat Berbahaya pada Makanan dan Minuman Belum Ditangani Secara Serius.

14 Fenomena Atas Ketidak Seriusan tersebut
Sebanyak 10 pelajar SMAN 55 di Jakarta Selatan tiba-tiba saja mual dan muntah-muntah, bahkan 1 di antaranya pingsan. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi bubur ayam di kantin sekolah. “10 Pelajar SMA 55 Jakarta Muntah, Diduga Keracunan Bubur Ayam”, online: - diakses

15

16 Miftahul Huda adalah salah satu dari 7 siswa SD 03 Talun, Blitar, Jawa Timur, yang keracunan usai makan cilok. Cilok merupakan sebutan untuk makanan yang terbuat dari campuran tepung aci atau kanji dengan tepung terigu. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/4/2014), usai makan cilok yang dibeli dari pedagang yang berjualan di area sekolah, tiba-tiba para siswa merasa pusing dan mual-mual. Ketujuh siswa itu langsung dibawa ke Puskesmas Talun untuk pengobatan lebih lanjut. Dari 7 orang siswa, 5 orang siswa yang kondisinya telah pulih sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing- masing. Sementara itu, Miftahul dan Brianda Rahmadana terpaksa harus diinfus karena kondisi tubuh mereka masih lemas. Pihak puskesmas telah mengamankan sisa-sisa cilok yang masih ada dan akan melakukan uji laboratorium ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. “Jajan Cilok, 7 Siswa SD Keracunan”, online, - diakses

17

18 Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi, lomba minum Coca-Cola paling banyak, Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen. Setelah kejadian tersebut, Rektor melarang semua soft drink di semua kantin universitas. “Soft Drink”, online,

19 Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 17.

20 Anda pengemar makanan laut (sea food)
Anda pengemar makanan laut (sea food)? Biasa membeli ikan, cumi-cumi, udang, kerang, dan sejenisnya di tradisional? Mulai sekarang, Anda sebaiknya, lebih tepatnya Anda harus hati-hati! Karena ternyata selama ini – entah sejak kapan – hampir semua jenis ikan, cumi-cumi, udang, kerang, dan sejenisnya yang Anda beli di pasar tradisional mengandung zat yang sangat berbahaya sekali bagi kesehatan Anda. ”Jangan-jangan Selama Ini Anda Telah Makan Ikan Berklorin, Berformalin, ...”, online : berformalin_55004e09a33311a96f510c3f - diakses

21

22 Menikmati segelas es cendol atau cincau memang sungguh menggugah selera,apalagi ketika cuaca sedang terik minuman ini tentu merupakan sebagai salah satu solusi terbaik.maka tak heran mulai dari anak-anak sampai orang dewasa suka meminumnya.CNN go pun menyebutkan bahwa cendol merupakan salah satu minuman terenak di dunia dengan menempati posisi ke-45,sedangkan rendang menempati posisi pertama. Namun apa jadinya bila cendol atau cincau yang anda nikmati mengandung zat-dan bahan berbahaya seperti pewarna kertas,roda min B dan tawas. “Cendol Dan Cincau Berbahan Pewarna”, online : - diakses

23

24 Bahaya makan mi instan untuk kesehatan sudah banyak diulas, baik itu di media berita resmi, blog hingga media sosial. Salah satunya adalah cerita tentang Hilal, bocah di Garut, Jawa Barat yang ususnya harus dipotong karena lengket dan bocor akibat kebanyakan makan mi instan. “Isu Sering Makan Mi Instan Bikin Usus Lengket dan Bocor”, online : diakses

25

26 Yayasan PIRAC menemukan banyak pengusaha cemilan anak-anak tak mencantumkan adanya MSG dalam kemasannya.Bahaya konsumsi MSG atau monosodium glutamat yang berlebihan masih belum disadari oleh masyarakat luas. Padahal makanan yang mengandung MSG minimum 5 gram dapat memicu penyakit asma. Selain itu berbagai reaksi tubuh dapat muncul setelah mengkonsumsi MSG seperti gatal, mual dan muntah, migrain, gangguan hati serta ketidakmampuan belajar serta depresi.

27 Saat otak kita mendapatkan cukup nutrisi, maka apa yang akan kita lakukan bisa diselesaikan. Karena otak merupakan pusat koordinasi, yang memerintahkan gerakan tubuh. Untuk itu, sangat penting bagi kita menjaga asupan makanan dan nutrisi yang dikandungnya. Untuk menjaga ingatan tetap prima, kita harus mengetahui makanan apa saja yang mampu menurunkan kinerja otak, yang akhirnya akan menurunkan kecerdasan kita secara tidak langsung. Lalu makanan apa saja yang dapat menurunkan kecerdasan otak kita? ”8 Makanan yang Dapat 'Membunuh' Kecerdasan”, online : - diakses

28 Fungsi makanan : Untuk memperoleh energi Untuk pertumbuhan (sel baru)
Menggantikan sel-sel yang rusak Penunjang dan pengatur proses dalam tubuh Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 2.

29 Makanan sehat Mengandung bahan yang dibutuhkan oleh tubuh Higienis
Suhunya normal saat dimakan Tidak sulit dicerna Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 3.

30 PROSES MAMIN 1. Penyiapan bahan : nabati – hewani (alami vs sintetis).
2. Pengolahan : aditif (alami vs sintesis dan abal-abal). 3. Pengemasan : 4. Penyimpanan :

31 Zat aditif : Zat yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun tidak disengaja Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 4.

32 Fungsi zat aditif makanan :
Memperbaiki tampilan Meningkatkan cita rasa Memperkaya kandungan gizi Mengawetkan (tidak cepat busuk) Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 5.

33 Pengelompokan Zat aditif berdasarkan asalnya :
Zat aditif alami : berasal dari sumber alami Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik) Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 6.

34 Pengelompokan Zat aditif berdasarkan fungsinya :
Pewarna Pemanis Pengawet Penyedap Perasa Pengenyal Perenyah Pengkriuk dll Diadaptasikan dari Nur Moh Ahadii, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 7.

35 Kategori Zat Aditif pada Mamin
Jenis Kategori alami sintetik abal-abal 1. Penyedap formalin 2. Pemanis borak 3. Perasa plastik 4. Pewarna Lilin 5. Pengawet dll 6. Pengenyal 7. Perenyah 8. dll dinamik bergizi tidak bergizi, sumber penyakit

36

37

38 1. ZAT PEWARNA Tujuan pemberian warna pada makanan : Terlihat menarik
Menggugah selera makan Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 8.

39 Jenis pewarna Alami Sintetik
Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 9.

40 PEWARNA ALAMI Kuning  Kunyit Hijau  Daun suji Coklat  Buah coklat
Merah coklat  daun jati Kuning-merah  wortel Kelebihan : aman dikonsumsi, menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya. Kekurangan : pilihan warnanya terbatas dan warnanya tidak tajam seperti pewarna Sintetis, tidak praktis. Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 10.

41 PEWARNA SINTETIS Tartrazin (kuning), Amaranth  merah
Sunset yellow  orange Briliant blue FCF  biru Kelebihan : Pilihan warna banyak, praktis Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma, Ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko menimbulkan penyakit Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 11.

42

43 Rodhamin B, PERWARNA TEKSTIL metanil yellow,
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan, misalnya : Rodhamin B, Karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. metanil yellow, Menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 12.

44

45

46 2. ZAT PEMANIS Berfungsi menambah rasa manis pada makanan dan minuman
Jenisnya : Pemanis alami Pemanis buatan Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h.13.

47 Pemanis alami : Berasal dari buah dan madu Berlebihan  kegemukan
Berbahaya bagi penderita diabetes Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 14.

48 Pemanis buatan : Tidak dapat dicerna  bukan sumber energi
Pilihan untuk penderita diabetes Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam Manisnya puluhan kali lebih manis Pemakaian berlebihan merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker) Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 15.

49 Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 16.

50 Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 18.

51 Zat pemanis Zat Pemanis Alami Nira Tebu Nira Kelapa Nira Aren
Buah-buahan Madu Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 19.

52 Tingkat Kemanisan Relatif
Pemanis sintetik sakarin, siklamat, aspartam, sorbitol, dan neotam Pemanis Sintetis Tingkat Kemanisan Relatif terhadap glukosa Aspartam 160 Sakarin 500 Sukralosa 600 P-4000 4000 Neotam 13.000 Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 20.

53

54 PENGAWET Fungsi : untuk menghalang pembiakan mikroorganisma supaya makanan tahan lebih lama tanpa rusak. Contoh : natrium nitrit , natrium benzoat Daging beku, daging burger & sosis diawet menggunakan natrium nitrit supaya kelihatan segar & tahan lama Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 21.

55 garam benzoat untuk menghambat pertumbuhan bakteri
3. Pengawet Ada 2 jenis : A. Pengawet Alami : contoh cara pengawetan alami: pengasapan ikan, manisan buah, penggaraman ikan, pendinginan buah di lemari es. B. Pengawet Buatan : contoh dengan cara : garam benzoat untuk menghambat pertumbuhan bakteri gas etilen oksida dan gas propilen oksida membunuh bakteri, jamur dan virus Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 22.

56 Masalah bagi kesehatan, contoh :
Bahaya Bahan Pengawet Masalah bagi kesehatan, contoh : 1. formalin = bahan pengawet tahu dapat menyebabkan kanker paru – paru, gangguan alat pencernaan dan jantung 2. boraks = bahan pengawet bakso dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati dan kulit Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 23.

57 Pengawet Pemakaian Natrium benzoat secara berlebihan dapat mengakibatkan gangguan syaraf dan alergi Berbahaya !!! pemakaian natrium nitrit yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker. Boraks dan formalin dapat mengakibatkan keracunan, gatal-gatal, iritasi paru-paru, gangguan sistem pencernaan dan kematian. Nur Moh Ahadii Anjani, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 24.

58

59

60 Bahan Penyedap Tujuan: menambah cita rasa makanan.
Penyedap rasa alami: gula, garam, rempah-rempah penyedap rasa buatan: Monosodium Glutamate(MSG)/ vetsin,isoamil asetat, etil butirat MSG berlebihan : Chinese Restaurant Syndrome (sesak nafas, sakit dada, pusing, dan mudah letih) Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 25.

61

62 Efek samping bahan kimia makanan
Pemanis: Sakarin dan siklamat dapat menyebabkan kanker. Sorbitol (tidak terurai dalam mulut) sehingga tidak merusak gigi, tetapi pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan diare. INGAT !!!! Pewarna: Rhodamine B (warna merah) dan metanil yellow (warna kuning) memicu timbulnya kanker. Penyedap: MSG yang berlebihan dapat menyebabkan sesak nafas, sakit dada, pusing, dan mudah letih. Gejala penyakit ini disebut Chinese Restaurant Syndrome. Nur Moh Ahadi, Zat Aditif dalam Bahan Makanan, ppt. h. 26.

63

64

65 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan [PP psl 42 (2)] Solusi : Guru PAI Guru IPA (Kimia)

66 K-13 : siswa – kantin – lab IPA/kimia
Siswa dibimbing : 1. Mengobservasi 2. Menanya 3. Mengumpulkan data 4. Menganalisis 5. Mengkomunikasikan untuk menguasai KI-1 KI-2 KI-3 KI-4

67 Networking Multi Institusi + Level :
LOKAL INSTITUSI GLOBAL MADRASAH/ SEKOLAH INSTITUSI NASIONAL BPOM ISNTITUSI REGIONAL LPPOM MUI Dinas Kesehatan dll

68 SILAKAN DIPERTEGAS 01. das Sollen : 02. das Sein : 03. Fenomena :
04. Jenis problem : 05. Kerugian dari problem : 06. Skala problem : 07. Kategori problem : 08. Penyebab dari problem : 09. Alternatif solusi dalam era otoda: 10. Strategi penerapan setiap alternatif solusi : 11. Implikasi dari setiap alternatif solusi : 12. Penanggung-jawab :

69

70

71 مسجد النبوي مدينةالمنوّرة


Download ppt "Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google