Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA"— Transcript presentasi:

1 PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh: Darta, M.Pd. H. Beni Yusepa GP., M.Pd.

2 Rasional Pentingnya Memahami Psikologi Pembelajaran Matematika
Dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika Bukan hanya mengetahui tingkat kedalaman konsep yang harus diberikan kepada siswa, tetapi cara penyampaiannya pun harus diketahui. Dengan mengetahui teori belajar mengajar matematika, guru dapat menyampaikan materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli pendidikan matematika. Dengan menguasai psikologi pembelajaran, guru bisa mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dan bagaimana proses berpikirnya, selain itu dapat mengetahui tentang bagaimana menciptakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajarannya.

3 Pengertian Teori Belajar-Mengajar
Teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa. Terdiri dari uraian tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada intelektual siswa, dan uraian tentang kegiatan intelektual siswa mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia tertentu Teori mengajar berisi tentang petunjuk bagaimana mestinya mengajar siswa pada usia tertentu, bila ia siap mengajar. Jadi pada teori mengajar terdapat prosedur dan tujuan mengajar

4 Aliran Psikologi Tingkah Laku
Teori Thorndike Teori Skinner Teori Ausubel Teori Gagne Teori Pavlov Teori Baruda

5 Teori Thorndike Dikenal dengan hukum belajar dengan sebutan Law of Effect, disebut juga konektivitas. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini timbul akibat siswa mendapat pujian atau ganjaran lainnya. Belajar merupakan proses pembentukan antara stimulus dan respon. Terdapat beberapa dalil atau hukum, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat.

6 Teori Thorndike … (lanjutan) Hukum kesiapan
Hukum kesiapan menerangkan bagaimana kesiapan seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan. Seorang anak yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan kegiatan dan tindakannya benar akan melahirkan kepuasan bagi dirinya. Seorang siswa akan lebih berhasil belajarnya jika ia telah siap untuk melakukan kegiatan belajar.

7 Teori Thorndike … (lanjutan) Hukum latihan
Hukum latihan menyatakan bahwa jika hubungan stimulus respon (S-R) sering terjadi, akibatnya hubungan akan semakin kuat. Semakin jarang hubungan S-R, semakin lemah hubungannya. Makin banyak kegiatan S-R dilakukan, maka hubungannya yang terjadi akan bersifat otomatis. Pengulangan yang akan berdampak positif adalah yang frekuensinya teratur, tidak membosankan dan menarik.

8 Teori Thorndike … (lanjutan) Hukum akibat
Hukum akibat mengatakan bahwa kepuasan yang terlahir dari gurunya akan memberikan kepuasan bagi anak. Guru harus memberikan tanggapan terhadap respon yg salah, karena bila dibiarkan siswa akan menganggap benar kesalahan itu. Jika terdapat asosiasi yang kuat antara pertanyaan dan jawaban, maka bahan yang disajikan akan tertanam lebih lama dalam ingatan siswa. Kualitas dan kuantitas hasil belajar siswa tergantung dari kualitas dan kuantitas S-R. Makin banyak kualitas dan kuantitas S-R yang diberikan semakin banyak dan baik, makin baik pula hasil belajarnya.

9 Implikasi dari Teori Thorndike (aliran Pengaitan)
Dalam menjelaskan suatu konsep tertentu, guru sebaiknya mengambil contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Metode pemberian tugas, metode latihan (drill dan practice) akan lebih cocok. Dalam kurikulum materi disusun dari materi yang mudah, sedang, dan sukar sesuai dengan tingkat kelas dan tingkat sekolah. Konsep prasyarat harus dikuasai dulu agar dapat mengusasi konsep berikutnya.

10 Teori Skiner Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar. Karena penguatan akan membekas pada siswa, maka penguatan diarahkan pada respon yg benar. Jika respon siswa baik, harus segera diberi penguatan. Misalnya berikan komentar “bagus, pertahankan prestasimu”. Penguatan negatif bisa berupa teguran, peringatan, atau sanksi.

11 Teori Ausubel Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai. Membedakan antara belajar menerima dengan belajar menemukan. Belajar menerima, siswa hanya menghapal ilmu yang sudah jadi, sedangkan belajar menemukan siswa menemukan sendiri. Menurut Ausubel metode ekspositori merupakan metode mengajar yang paling baik dan bermakna.

12 Teori Gagne Dalam belajar matematika ada dua objek yang dipelajari, yaitu objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan. Objek tak langsung antara lain: keterampilan menyelidiki dan pemecahan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana cara belajar. Hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku, melalui stimulus respon, dan belajar isyarat. Karena manusia itu organisme pasif yang dapat dikontrol melalui imbalan dan hukuman.

13 Teori Gagne … (lanjutan)
Belajar pemecahan masalah menurut Gagne merupakan belajar yang paling tinggi, karena lebih kompleks. Pemecahan masalah terdiri dari lima langkah yang harus dilakukan: a) menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas. b) menyatakan masalah dalam bentuk yang lebih operasional c) menyusun hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang lebih baik. d) mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya e) mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh.

14 Implikasi Teori Gagne dalam Proses Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar yang demikian maka proses belajar mengajar harus memperhatikan kejadian pembelajaran yang meliputi: (1) menarik perhatian, (2) menjelaskan tujuan, (3) mengingat kembali apa yang telah dipelajari, (4) memberikan materi pelajaran, (5) memberi bimbingan belajar, (6) memberi kesempatan, (7) memberi umpan balik tentang benar tidaknya tindakan yang dilakukan, (8) menilai hasil belajar, dan (9) mempertinggi retensi dan transfer.

15 Teori Pavlov Teorinya terkenal dengan teori belajar klasik. Dia melakukan percobaan terhadap anjing. Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan (conditioning) Dalam kegiatan belajar, agar siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan. Misalnya, agar siswa mengerjakan soal PR dengan baik, biasakanlah dengan memeriksanya, menjelaskannya, atau memberi nilai terhadap hasil pekerjaannya.

16 Teori Baruda Baruda mengemukakan bahwa siswa belajar itu melalui meniru. Meniru bukan menyontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan orang lain, terutama guru. Oleh karena itu, guru harus menjadi model yang profesional.

17 Aliran Psikologi Kognitif
Teori Piaget Teori Bruner Teori Gestalt Teori Dienes Teori Van Hiele Teori Vygotsky

18 Teori Piaget Empat tahap perkembangan kognitif Piaget:
Tahap sensori motor, sd. Umur 2 th. Tahap pra operasi, sekitar umur 2-7 th. Tahap operasi konkrit, sekitar 7-11 tahun. Tahap operasi formal, 11 tahun dst.

19 Teori Bruner Bruner mengatakan bahwa siswa belajar akan lebih berhasil jika proses pengajarannya diarahkan pada konsep atau struktur yang saling terkait antara konsep dan struktur tersebut. Proses belajar anak melalui tiga tahap: enaktif, ikonik, dan simbolik. Enaktif: secara langsung memanipulasi (mengotak-atik) objek Ikonik: kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek, tidak langsung memanipuasikan objek. Simbolik: anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang tertentu.

20 Teori Bruner … (lanjutan)
Dalil-dalil Bruner: Dalil penyusunan: cara belajar paling baik belajar konsep, dalil, dll, dalam matematika dengan melakukan penyusunan representasinya. Dalil notasi: permulaan suatu konsep disajikan supaya mempergunakan notasi yang sesuai dengan perkembangan mental siswa. Dalil pengkontrasan: diperlukan contoh-contoh yang banyak sehingga siswa mampu mengetahui karakteristik konsep matematika. Dalil pengaitan: agar siswa dalam belajar matematika lebih berhasil, maka harus lebih banyak diberikan kesempatan untuk melihat kaitan-kaitan antara topik dengan topik, antara cabang dengan cabang matematika lainnya.

21 Teori Bruner … (lanjutan)
Implikasi dari teori Bruner ini, pembelajaran matematika menggunakan pendekatan spiral. Pendekatan spiral adalah jalan yang ditempuh untuk mengembangkan konsep, mulai dari cara intuitif ke analisis, dari eksplorasi ke penguasaan. Siswa dituntut untuk menemukan sendiri lagi, bukan menemukan sama sekali baru.

22 Teori Gestalt Tokoh teori ini adalah John Dewey
Pelaksanaan KBM harus memperhatikan hal-hal berikut: a) penyajian konsep harus memperhatikan pengertian b) pelaksanaan KBM harus memperhatikan kesiapan siswa c) mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.

23 Teori Dienes Terdapat 6 tahap belajar dan mengajarkan matematika menurut Dienes: Bermain bebas Permainan Penelaahan sifat bersama Representasi Penyimbolan Pemformalan

24 Implikasi dari pandangan Dienes:
Belajar matematika harus mulai dari benda konkrit dan membuat abstraksinya dari konsep atau strukturnya Proses wajar yang harus dialami siswa dalam belajar matematika: tahap bermain dengan benda konkrit, mengurutkan pengalaman menjadi bermakna, tahap pemahaman konsep, tahap pengaplikasian. Matematika adalah ilmu kreatif, karena itu harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.

25 Implikasi dari pandangan Dienes (...lanjutan)
Konsep yang diajarkan harus berhubungan dengan konsep yang sudah dipahami Agar siswa memperoleh sesuatu dari hasil belajar matematika, siswa harus mampu mengubah suasana konkrit ke perumusan abstrak dengan menggunakan simbol.

26 Lima tahap pemahaman Geometri menurut Van Hiele
Tahap pertama, pengenalan. Siswa sudah mengenal bentuk-bentuk geometri seperti: segitiga, segiempat, dll Tahap kedua, analisis. Siswa sudah memahami sifat-sifat konsep atau bentuk geometri. Tahap ketiga, pengurutan. Siswa sudah memahami tahap pertama dan kedua, juga sudah bisa mengurutkan benda-benda geometri yg saling berhubungan.

27 Lima tahap pemahaman Geometri menurut Van Hiele … (lanjutan)
Tahap keempat, deduksi. Berpikir deduktifnya sudah tumbuh, tetapi belum berkembang dengan baik. Tahap kelima, keakuratan. Siswa sudah dapat memahami bahwa adanya ketepatan itu penting. Misalnya, ketepatan dari aksioma-aksioma yang menyebabkan Geometri Euclied itu lengkap.

28 Dalil mengenai pengajaran Geometri Van Hiele:
Kombinasi antara waktu, materi pelajaran, dan metode mengajar yang dipergunakan untuk tahap tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa ke tahap berikutnya. Dua orang yang tahap berpikirnya berbeda dan bertukar pikiran satu sama lain tidak akan saling mengerti. Kegiatan belajar siswa itu harus disesuaikan dengan tahap berpikir siswa.

29 Teori Vygotsky Sumbangan penting teori Vygotsky adalah penekanan pada hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pembelajaran dan lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing–masing  individu dalam konsep budaya.

30 Teori Vygotsky (...lanjutan)
Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas–tugas yang belum dipelajari namun tugas- tugas itu berada dalam “zone of proximal development” mereka. Zone of proximal development adalah jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah secara mandiri  dengan tingkat kemampuan perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.

31 Teori Vygotsky (...lanjutan)
Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“.  Scaffolding adalah memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap–tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.

32 Implikasi Teori Vygotsky
Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu: menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi–strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing–masing zone of proximal development  mereka; Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding.  Jadi teori belajar Vygotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep–konsep dan pemecahan masalah.

33 Tugas Kelompok: Dari teori-teori yang sudah diuraikan di atas, coba analisis kelebihan dan kelemahannya. Selanjutnya kita diskusikan! Selamat bekerja


Download ppt "PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google