Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Project Management Agus Wijayanto.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Project Management Agus Wijayanto."— Transcript presentasi:

1 Project Management Agus Wijayanto

2 Pokok Bahasan Pertimbangan Proyek Pembangunan
Tahapan Penyusunan Proyek Pendekatan Logical Framework

3 Proyek Pembangunan

4 TPB (SDGs) RPJMN RENSTRA K/L & RPJMD Program Proyek

5 9/18/2018 Paramadina

6 RPJMN & SDGs Indonesia Berkomitmen mencapai SDGs 2030, ditegaskan dengan Perpres No 59/2017 Tentang SDGs (Lihat disini.) RAN Pencapaian SDGs (Lihat disini). Fakta Indonesia terkini terkait SDGs (Lihat disini). Sasaran RPJMN disandingkan dgn SDGs (Lihat disini). Indikator SDGs (Lihat disini). UNDP membandingkan RPJMN dgn SDGs (Lihat disini).

7 Review RBM

8 Analytical point of departure
HASIL Results: Analytical point of departure Inputs Activities Outputs Outcomes Impact The focus of the current approach RBM and Management for Development Results The focus of traditional approach Macro-economic indicators PFM indicators Sector indicators

9 Analytical point of departure
HASIL Results: Analytical point of departure Outputs Outcomes Impact Input Activities Development intervention Development effects Macro-economic indicators PFM indicators Sector indicators

10 Formulasi Proyek

11 Situational Analysis/key assessment
Project Formulation Situational Analysis/key assessment Policy & program context, Stakeholder Analysis & Institutional capacity assessment, Problem analysis, Lesson learnt and review of ongoing/planned initiatives, Strategy selection. Project Description Overall Objective, Target Group, Location and duration, Results and indicative activities, Resources & cost Coordination & Management Arrangement Coordination & mgt. structure Financial/financing arrangement Monitoring, Evaluation and audit Feasibility & Sustainability Economic and Financial, Environmental, Technical, Social & Governance, Risk Management

12 Logical Framework

13 LFA & Project Design Using OOPP
TAHAPAANALISIS TAHAP PERENCANAAN Stakeholder analysis – identifikasi pemangku kepentingan utama dan menilai kapasitas/keterlibatannya Analisis Masalah - identifikasi masalah utama, menentukan hubungan sebab-akibat Analisis Tujuan - mengembangkan solusi dari masalah yg diidentifikasi Analisis strategi – identiffikasi berbagai pilihan strategi; memilih yg paling tepat. LF Matrix – menyusun kerangka proyek, menguji logika internal, menyusun resiko/asumsi, menyusun indikator keberhasilan Menjadwal Kegiatan– rangkaian waktu pelaksanaan kegiatan Alokasi Sumberdaya – menentukan sumberdaya yang diperlukan Keberlanjutan – bagaimana setelah proyek berakhir 9

14 LFA & Project Implementation
EVALUATION Indikator dipakai kembali untuk memberi informasi sebagai dasar pengambilan keputusan (monitoring dan review berkala) Asumsi memantau asumsi dan manajemen resiko Meng-update activity schedules terkait hasil Meng-update resource schedules dan budget terkait hasil Analisis situasi/masalah yang jelas membantu mengevaluasi relevansi Kerangka Tujuan dan Indikator digunakan untuk mengevaluasi dampak dan efektifitas Penjadwalan aktivitas dan sumberdaya untuk membantu mengevaluasi efisiensi

15 Analisis Stakeholder Stakeholder adalah orang atau kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan atau pengaruh terhadap masalah yang diidentifikasi atau penyelesaian masalah yang akan diintervensi oleh proyek

16 Importance-Influence
Special initiatives needed to protect stakeholder interests B. good working relationship must be created HIGH C. Limited/no involvement low priority D. Source of risk, need for careful monitoring and management INTEREST INFLUENCE LOW HIGH

17 Stakeholder Involment
Partisipasi Tahap Inform Consult Partnership Control Identifikasi Formulasi Implementasi Evaluasi

18 Kepentingan terhadap Proyek Sumberdaya yang dimiliki
Matrik Stakehoders Stakeholder Kepentingan terhadap Proyek Pengaruh Peran dalam Proyek Sumberdaya yang dimiliki

19 Format:Logframe Intervention OVIs SoV Logic Assumptions IMPACT OUTCOME
OUTPUTS Activities Preconditions

20 Problem tree TINGGINYA TINDAK PIDANA DI MASYARAKAT
Rendahnya Kesadaran masyarakat tentang hukum TINGGINYA TINDAK PIDANA DI MASYARAKAT Masyarak at tidak taat hukum Masyarakat tidak aktif menjaga keamanan lingkungannya sendiri Polisi tidak melibatkan masyarakat sbg mitra isi kurikulum pendidikan/pe latihan kepolisian tidak relevan dan out of date Kompetensi dan profesionalitas Anggota Polisi sangat rendah Kurangnya sosialisasi dan pendidikan masyarakat soal pentingnya taat hukum Sistem rekrutmen calon anggota polisi sarat KKN Kualitas siswa akademi kepolisian rendah Kualitas pendidikan/pelatiha n kepolisian rendah Masyarakat tidak mendukung polisi untuk memberikan informasi awal terkait kejahatan Tingginya kegagalan polisi dlm mencegah kejahatan Kualitas pengajar dan pelatih di akademi kepolisian masih rendah Fasilitas dan peralatan pendidikan /pelatihan kepolisian sangat terbatas Penegakan hukum oleh kepolisian tidak berjalan baik Tingginya tingkat kemiskinan di masyarakat Terbatasnya lapangan kerja & kesempatan wirausaha Rendahnya Keterampilan & pendidikan Rendahnya keaman-an di lingkungan masyarakat Masyarakat tidak percaya sistem penegakan & peradilan Sistem penegakan & peradilan tidak fair dan transaksional

21 Objective tree Tingkat kemiski-nan di masyara-kat menurun
Kesadaran masyarakat tentang hukum meningkat TINDAK PIDANA DI MASYARAKAT MENURUN Masyarakat Lebih taat hukum Masyarakat lebih aktif menjaga keamanan lingkungannya sendiri Polisi lebih melibatkan masyarakat sbg mitra isi kurikulum pendidikan/p elatihan kepolisian relevan dan up to date Kompetensi dan profesionalitas Anggota Polisi meningkat sosialisasi dan pendidikan masyarakat soal pentingnya taat hukum lebih banyak Sistem rekrutmen calon anggota polisi tidak sarat KKN Kualitas siswa akademi kepolisian beik / tinggi Kualitas pendidikan/pelatiha n kepolisian lebih baik/tinggi Masyarakat lebih mendukung polisi untuk memberikan informasi awal terkait kejahatan polisi lebih berhasil dlm mencegah kejahatan Kualitas pengajar dan pelatih di akademi kepolisian lebih baik Fasilitas dan peralatan pendidikan /pelatihan kepolisian lebih memadai Penegakan hukum oleh kepolisian berjalan lebih baik lapangan kerja & kesempatan usaha lebih baik Keterampilan & pendidikan lebih baik Keamanan diling- kungan masyarakat meningkat Masyarakat lebih percaya sistem penegakan & peradilan Sistem penegakan & peradilan lebih fair dan tidak transaksional

22 Strategy analysis Tingkat kemiski-nan di masyara-kat menurun
Kesadaran masyarakat tentang hukum meningkat TINDAK PIDANA DI MASYARAKAT MENURUN Masyarakat Lebih taat hukum Masyarakat lebih aktif menjaga keamanan lingkungannya sendiri Polisi lebih melibatkan masyarakat sbg mitra isi kurikulum pendidikan/p elatihan kepolisian relevan dan up to date Kompetensi dan profesionalitas Anggota Polisi meningkat sosialisasi dan pendidikan masyarakat soal pentingnya taat hukum lebih banyak Sistem rekrutmen calon anggota polisi tidak sarat KKN Kualitas siswa akademi kepolisian beik / tinggi Kualitas pendidikan/pelatiha n kepolisian lebih baik/tinggi Masyarakat lebih mendukung polisi untuk memberikan informasi awal terkait kejahatan polisi lebih berhasil dlm mencegah kejahatan Kualitas pengajar dan pelatih di akademi kepolisian lebih baik Fasilitas dan peralatan pendidikan /pelatihan kepolisian lebih memadai Penegakan hukum oleh kepolisian berjalan lebih baik lapangan kerja & kesempatan usaha lebih baik Keterampilan & pendidikan lebih baik Keamanan diling- kungan masyarakat meningkat Masyarakat lebih percaya sistem penegakan & peradilan Sistem penegakan & peradilan lebih fair dan tidak transaksional

23 Format:Logframe Intervention OVIs SoV Logic Assumptions Means Costs
Tindak Pidana dimasyakarakat Rendah Penegakan hukum oleh kepolisian Berjalan efektif Kompetensi & Profesionalisme Polisi Meningkat Membenahi Rekurtmen Membenahi PBM AKPOL Means Costs Preconditions

24 Criteria to chose strategies
Prioritas penerima manfaat Penting dan Urgensi pencapaian Kapasitas, Pengalaman & Mandat organisasi Durasi proyek Sumberdaya yg tersedia Kontribusi terhadap RPJMN/SDGs Kemungkinan Sukses pelaksanaannya Added slide

25 Manajemen Resiko Resiko faktor eksternal yang berpotensi mengganggu keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian hasil proyek Manajemen Resiko terdiri dari identifikasi, analisis dan mitigasi resiko

26 Risk Matrix Probability of occurrence Harm potential Frequent Possible
Small risk, no measures necessary Possible Average risk, Monitor Seldom High Risk, measures to minimize risk necessary Very seldom Unacceptable risk, don’t continue before dealing with risk Improbable Existence- threatening Unimportant Small Noticeable Critical Harm potential

27 Risk Management Risk avoidance: tidak melakukan kegiatan yang memiliki resiko Risk reduction: mengurangi dampak jika resiko terjadi Risk sharing: membagi dampak resiko dengan pihak lain Risk retention: menerima dampak resiko jika terjadi.

28 Asumsi Adalah sebuah kondisi :
yang diperlukan untuk keberhasilan proyek; yang tidak dibawah kendali manajemen proyek; dan yang harus terus dimonitor oleh proyek

29 Asumsi Killer Faktor eksternal yang penting bagi proyek untuk mencapai tujuan yg ditetapkan, tetapi kemungkinan besar tidak terwujud. Maka proyek harus didesain ulang, jika tidak bisa dirancang ulang tanpa tergantung pada terwujudnya asumsi tersebut, maka sebaiknya proyek dibatalkan

30 Assumption (Diagonal) Logic
Intervention Logic Assumptions IMPACT Assumptions OUTCOME Assumptions OUTPUTS Assumptions Activities Pre-Conditions

31 Indikator Sebuah instrumen yang memberikan informasi (Kamus)
sebuah variabel, yang bertujuan mengukur perubahan dalam phenomena atau proses (USAID) Deskripsi tujuan proyek yang mencakup hal-hal yang berubah, kuantitas, kualitas, kelompok sasaran dan tempat (EC) Faktor kuantitatif atau kualitatif atau variabel sebagai alat untuk mengukur capaian, melihat perubahan akibat intervensi atau membantu melihat kinerja institusi pembangunan” (DAC, 2002)

32 Formulating Indicators
VQTTP Variabel: Identifikasi variabel hasil (spesifik dengan kualitas yang diinginkan) Quantity: Tentukan kuantitas perubahan yang diinginkan Timebound: Tentukan jangka waktu Target Group: Pilih Kelompok sasaran (spesifik) Place: Tetapkan lokasi SMART

33 Logframe in the LFA process
The logframe matrix PESTLE analysis Stakeholder analysis SWOT analysis Problem analysis Objective analysis Strategy analysis Schedules Throughout all of the LFA process we have monitoring, review and evaluation, depending what we are working on each time. Reports

34 Terima kasih


Download ppt "Project Management Agus Wijayanto."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google