Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri"— Transcript presentasi:

1 Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri
Color Statistika Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri

2 Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator :
Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika, populasi dan sampel Meningkatnya wawasan tentang penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram Indikator : Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika, populasi dan sampel Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram

3 Motivasi

4 Aplikasi Statistika sering digunakan oleh banyak orang dalam kegiatan nyata sehari – hari. Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) telah beberapa kali mengadakan sensus (Penduduk, Ekonomi, Pertanian). Berdasarkan hasil sensus tersebut dapat digunakan oleh Pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Kependudukan, Lapangan Kerja, Keluarga Berencana, Pendidikan, Sosial maupun RAPBN.

5 Materi

6 HAPUS PETUNJUK INI JIKA TIDAK DIPERLUKAN
PETUNJUK PENGGUNAAN Segala sesuatu yang dapat ditampilkan untuk menumbuhkan semangat Siswa untuk belajar dapat ditampilkan di bagian MOTIVASI ini. Sebagai contoh apa yang akan diperoleh Siswa setelah mempelajari materi dalam media pembelajaran ini, atau contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan ditampilkan. Atau Anda dapat mengubah bagian motivasi ini menjadi APERSEPSI, yaitu mengulang pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi yang akan ditampilkan. Pada bagian ini Anda juga dapat menambah dengan indikator, atau penjelasan SK-KD dari materi. PETA KONSEP

7 Materi PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK?
Pada umumnya, orang tidak membedakan antara statistika dan statistik. Istilah statistika berbeda dengan statistik. STATISTIKA adalah ilmu yg mempelajari tentang pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisa data dan penarikan kesimpulan. STATISTIK adalah Data, informasi atau Himpunan keterangan.

8 Materi Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyajian Data Analisa Data
TAHAPAN KEGIATAN STATISTIKA Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyajian Data Analisa Data Kesimpulan / Interpretasi

9 Materi MACAM-MACAM STATISTIKA?
Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi 2 (dua) : STATISTIKA DESKRIPTIF adalah suatu metode yang berkaitan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan analisa data. STATISTIKA INFERENSIA (INDUKTIF) adalah suatu metode mengenai perumusan atau penarikan kesimpulan dan pengambilan kesimpulan tentang statistik dari hasil analisis data

10 DATA

11 Datum dan Data? DATUM adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan (dapat berupa angka, lambang, atau sifat) DATA adalah himpunan keterangan/informasi (kumpulan dari beberapa datum) atau segala keterangan / informasi yang dapat memberi-kan gambaran tentang suatu keadaan/ kejadian)

12 Syarat-syarat Data yang baik
Obyektif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Relevan, yaitu yang berkaitan atau sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Up to date, yaitu sesuai dengan perkembangan zaman. Reliabel, data harus dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan Representatif, data harus mewakili obyek yang diteliti

13 Populasi dan Sampel? POPULASI adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti. SAMPEL adalah sebagian dari obyek yang benar-benar diteliti (diamati).

14 Macam-macam DATA

15 1. Berdasarkan sifatnya :
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk katagori (tidak dalam bentuk angka), tetapi berupa ciri-ciri, sifat-sifat, keadaan atau gambaran dari kualitas obyek yang diteliti. Contoh : Mutu barang di Supermarket “X” bagus Data Kuantitatif data yang berupa angka / bilangan. Contoh : Data hasil ulangan Matematika klas XII

16 2. Berdasarkan cara memperolehnya :
Data Diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung banyaknya obyek. Data Kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur besaran obyek

17 3. Menurut sebarannya : Data Tunggal adalah data yang belum tersusun menurut tingkatan tertentu Data Berbobot yaitu data tunggal yang memiliki frekuensi lebih dari satu Data Kelompok adalah data yang telah tersusun menurut tingkatan tertentu

18 4. Berdasarkan cara memperolehnya :
Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti (suatu Organisasi/Perusahaan). Contoh : Pemerintah melalui BPS melakukan sensus penduduk tahun 2010 Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh instansi atau peneliti lain. Contoh : Suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari BPS

19 Cara pengumpulan data 1. Wawancara (interview) 2. Angket (kuesioner) 3. Pengamatan ( observasi) 4. Kajian pustaka (literatur)

20 Wawancara (interview)
adalah mengadakan tanya jawab secara langsung atau lisan antara peneliti dan responden

21 Angket (kuesioner) adalah peneliti mengajukan pertanyaan secara tertulis

22 3. Pengamatan ( observasi) adalah peneliti mengamati secara langsung terhadap obyek yang diteliti

23 4. Kajian pustaka (literatur) adalah peneliti menelusuri hasil penelitian yang telah dicatat peneliti sebelumnya

24 PENYAJIAN DATA Tabel Grafik / Diagram Data Berbobot Data Kelompok
Piktogram / Diagram Gambar Diagram Batang Diagram Garis Diagram Lingkaran

25 Penyajian Data Dalam bentuk Tabel
Data dari salah satu kelompok :

26 Array Data diurutkan :

27 Dikelompokkan berdasarkan nilai puluhannya
BERAT BADAN JUMLAH 59 1 60, 60, 62, 63, 65, 66, 67, 67, 68, 69 10 71, 71, 72, 72, 73, 73, 74, 75, 75, 75, 75, 76, 76, 77, 77, 78, 78, 79, 79 19 81, 82, 85, 85, 86, 86, 88 7 93, 93, 93 3 Jumlah Total 40

28 BERAT BADAN JUMLAH 50 – 59 1 60 – 69 10 70 – 79 19 80 – 89 7 90 – 99 3 Jumlah Total 40

29 C O N T O H Data Berbobot Data Kelompok Umur Frekwensi 40 – 44 3
45 – 49 5 50 – 54 12 55 – 59 8 2 Nilai Frekwensi 5 3 6 7 12 8 9 2

30 Unsur – unsur dalam Data Kelompok
Batas Kelas Batas bawah Batas atas Titik tengah/nilai tengah (BB + BA)/2 Batas Nyata / Tepi Kelas Tepi bawah = BB – 0,5 Tepi atas = BA + 0,5 Panjang kelas/interval i = BA – BB + 1 i = TA – TB i = selisih batas kelas yang berurutan

31 Cara menyusun Tabel Data Kelompok
Menentukan Jumlah Data Menentukan Nilai Max dan Min Menentukan nilai Range (R = Xmax – Xmin) Menentukan jumlah kelas, dengan aturan Sturgess : k = 1 + 3,3 log N Menentukan panjang kelas (interval) : i = R/k Menentukan Batas bawah kelas pertama (dengan ketentuan max = nilai min/terkecil)

32 Penyajian Data Dalam bentuk Tabel
Nyatakan data berikut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi data kelompok

33 Langkah – langkah Jumlah Data = 40 Nilai Max = 93 Min = 59
Range = Xmax – Xmin = 93 – 59 = 34 Jumlah kelas, k = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 5,2866 = 6, 2866 = 7 Menentukan panjang kelas (interval) : i = R/k = 34/7 = 4,857 = 5 Batas bawah kelas pertama = 59

34 Berat Badan Tally / Turus Frekuensi 59 – 63 64 – 68 69 – 73 74 – 78 79 – 83 84 – 89 89 – 93 5 7 11 4 3 Jumlah

35 SOAL Hasil pengukuran tinggi siswa (dalam cm)
Dari data tersebut buatlah tabel data kelompok

36 Penyajian Data Dalam bentuk Diagram / Grafik
1. Diagram Gambar / Piktogram Diagram gambar sering digunakan untuk memperoleh gambaran kasar suatu peristiwa. Pada diagram ini, sebuah gambar mewakili jumlah tertentu dari data. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan obyek yang diteliti. Kesulitan yang sering dihadapi saat menggunakan diagram gambar adalah ketika menggambarkan bagian gambar yang tidak sesuai dengan wakil gambar untuk jumlah tertentu.

37 CONTOH Pertumbuhan kendaraan bermotor roda empat disuatu negara selama 4 tahun terakhir (2009 – 2012) ditunjuk-kan dalam tabel berikut : Tahun Produksi (ribuan Unit) Diagram Gambar 2009 1.000 2010 1.250 2011 1.350 2012 1.500 = Unit

38 2. Diagram batang Diagram batang adalah suatu diagram yang penyajiannya dalam bentuk batang-batang tegak ( atau mendatar) yang sama lebarnya, antara batang satu dengan batang yang lainnya tidak saling berhimpit . Contoh : Penjualan sepeda motor suatu daerah tertentu selama 6 bulan sebagai berikut .

39 Bulan ke 1 2 3 4 5 6 Sepeda motor terjual 200 150 300 400 250 100 Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram batang seperti berikut : Banyak sepeda motor terjual 400 300 200 100 Bulan 1 2 3 4 5 6

40 DIAGRAM BATANG TEGAK Banyak televisi di Kota A pada tahun 2006-2010
2000 4000 6000 8000 10000 2006 2007 2008 2009 2010 T a h u n Banyak Televisi

41 DIAGRAM BATANG MENDATAR
2000 4000 Banyak Televisi 6000 8000 10000 2006 2007 2008 2009 2010 T a h u n

42 DIAGRAM BATANG MAJEMUK
Perbandingan jam pel matematika , fisika, kimia dan biologi berdasarkan kurikulum 2004 2 4 6 8 Mat Fisika Kimia Biologi Jam Pelajaran Kelas I atau II Kelas III IPA

43 DIAGRAM BATANG BERSUSUN
Jumlah buku pelajaran SD, SMP, SMA yang dicetak oleh penerbit pada Tahun 2 4 6 8 10 12 SD SMP SMA 2006 2007 2008 2009 2010

44 3. DIAGRAM GARIS Diagram garis adalah diagram yang digambar-kan berdasarkan satu waktu. Biasanya digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang mengalami perubahan yang terus menerus / kontinu Kegunaan : Untuk melihat gambaran tentang perubahan peristiwa dalam suatu periode (jangka waktu) tertentu.

45 CONTOH Diagram garis berikut menunjukkan curah hujan rata-rata perbulan di Indonesia (dalam milimeter) yang tercatat di Badan Meteorologi dan Geofisika

46 Diagram garis bln 250 200 150 Curah hujan rata-rata (mm) 100 50 1 2 3
bln 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

47 Lihat diagram Garis di Atas
a. Sebutkan bulan yang paling basah dan bulan yang paling kering ! b. Berapa mm-kah curah hujan rata-rata pada bulan maret ? c. Sebutkan bulan-bulan dengan curah hujan lebih dari 150 mm !

48 DIAGRAM LINGKARAN Diagram lingkaran adalah diagram untuk menyajikan data dengan menggunakan daerah lingkaran. Seluruh daerah lingkaran menunjukan keseluruhan data (100%)

49 CONTOH Data hasil penjualan bahan-bahan pokok di toko “Daha Makmur” pada bulan Desember 2012 tercatat sbb: Tahun Jenis Bahan Jumlah (Kg) 1 Beras 100 2 Gula 50 3 Minyak Goreng 75 4 Telur 5 Tepung Terigu 25

50 CONTOH Tabel perhitungan besarnya sudut pusat dan persentase sbb : No.
Jenis Bahan Jml (Kg) Sudut Pusat Persentase 1 Beras 100 100/300 x 360o 100/300 x 100% 2 Gula 50 3 Minyak Goreng 75 4 Telur 5 Tepung Terigu 25 Jumlah 300

51 HISTOGRAM DAN POLIGON BERAT BADAN JUMLAH TB TA 50 – 59 1 … 60 – 69 10
70 – 79 19 80 – 89 7 90 – 99 3 Jumlah Total 40

52 HISTOGRAM DAN POLIGON BERAT BADAN JUMLAH TB TA 50 – 59 1 60 – 69 10
70 – 79 19 80 – 89 7 90 – 99 3 Jumlah Total 40 49,5 59,5 59,5 69,5 69,5 79,5 79,5 89,5 89,5 99,5

53 HISTOGRAM DAN POLIGON BERAT BADAN f TB TA 50 – 59 1 49,5 59,5 60 – 69
10 69,5 70 – 79 19 79,5 80 – 89 7 89,5 90 – 99 3 99,5 Jumlah 40

54 Frekuensi Tepi Kelas BERAT BADAN f TB TA 50 – 59 1 49,5 59,5 60 – 69
10 69,5 70 – 79 19 79,5 80 – 89 7 89,5 90 – 99 3 99,5 Jumlah 40 Frekuensi 20 16 12 8 4 Tepi Kelas 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

55 Frekuensi 20 16 12 8 4 Tepi Kelas 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

56 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
Distribusi Frekuensi Kumulatif terdiri dari : Frekuensi Kumulatif Kurang dari Adalah Jumlah Frekuensi yang nilainya kurang dari nilai tepi atasnya Frekuensi Kumulatif Lebih dari Adalah Jumlah Frekuensi yang nilainya Lebih dari nilai tepi bawahnya

57 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Atas Fk < Tepi Bawah Fk > 50 – 59 1 …
60 – 69 10 70 – 79 19 80 – 89 7 90 – 99 3 Jumlah Total 40

58 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Atas Fk < Tepi Bawah Fk > 50 – 59 1
59,5 60 – 69 10 69,5 70 – 79 19 79,5 80 – 89 7 89,5 90 – 99 3 99,5 Jumlah Total 40

59 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Atas Fk < Tepi Bawah Fk > 50 – 59 1
59,5 60 – 69 10 69,5 11 70 – 79 19 79,5 30 80 – 89 7 89,5 37 90 – 99 3 99,5 40 Jumlah Total

60 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Atas Fk < Tepi Bawah Fk > 50 – 59 1
59,5 49,5 60 – 69 10 69,5 11 70 – 79 19 79,5 30 80 – 89 7 89,5 37 90 – 99 3 99,5 40 Jumlah Total

61 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Atas Fk < Tepi Bawah Fk > 50 – 59 1
59,5 49,5 40 60 – 69 10 69,5 11 39 70 – 79 19 79,5 30 29 80 – 89 7 89,5 37 90 – 99 3 99,5 Jumlah Total

62 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Kelas Fk < Fk > 49,5 40 50 – 59 1 59,5
40 50 – 59 1 59,5 39 60 – 69 10 69,5 11 29 70 – 79 19 79,5 30 80 – 89 7 89,5 37 3 90 – 99 99,5 Jumlah Total

63 O G I V E Kurva Ogive adalah kurva yang diperoleh dari Frekuensi Kumulatif. Macam-macam kurva ogive Kurva Ogive Positif Kurva Ogive Negatif Cara Menggambar Kurva Ogive Pada sumbu horisontal (sumbu-x) : Tepi Kelas Pada sumbu vertikal dapat disajikan : Frekuensi Kumulatif Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.

64 CONTOH BERAT BADAN F Tepi Kelas Fk < Fk > 49,5 40 50 – 59 1 59,5
40 50 – 59 1 59,5 39 60 – 69 10 69,5 11 29 70 – 79 19 79,5 30 80 – 89 7 89,5 37 3 90 – 99 99,5 Jumlah Total

65 KURVA OGIVE POSITIF Fk Tepi Kelas 40 32 24 16 8 49,5 59,5 69,5 79,5
89,5 99,5

66 KURVA OGIVE NEGATIF Fk Tepi Kelas 40 32 24 16 8 49,5 59,5 69,5 79,5
89,5 99,5

67 Frekuensi 40 32 24 16 8 Tepi Kelas 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

68 S E L E S A I Persyaratan penggunaan :
HAPUS PETUNJUK INI JIKA TIDAK DIPERLUKAN PETUNJUK PENGGUNAAN Persyaratan penggunaan : Template ini bebas digunakan siapa saja. Tidak diperbolehkan memperjualbelikan template ini dengan maksud dan tujuan apapun. Sebagian atau keseluruhan isi template ini tidak boleh diikutsertakan dalam lomba multimedia atau yang sejenisnya. Silahkan menyebarluaskan template ini, menyebutkan sumber sangat dihargai. Kiriman untuk pembuat template ini berupa DOA untuk kebaikan dunia dan akhirat...sangat tidak ditolak...he..he...amin...amin...amin...semoga mendapat barokah di dunia dan akhirat :)). Please feel free to visit my blog : S E L E S A I Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri


Download ppt "Powered by Agus – SMK Daha 1 Kediri"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google