Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehovalinsky saefanius Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Case presentation: Kolelitiasis Nama: Siti Nur Amira Nim: C 111 10 875 Pembimbing: dr. Rizal Basry Supervisor: dr. Sulaihi, sp.KBD
2
IDENTITAS PASIEN Nama : I Jenis Kelamin: laki-laki Tanggal lahir : 22/8/1990 MRS : 17/12/2014 Ruangan : Palem kmr 1/bed2 Rekam Medis: 633061
3
ANAMNESIS Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas Riwayat Perjalanan Penyakit Dialami sejak ±5 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan tertusuk-tusuk, hilang timbul, tidak tembus ke belakang dan tidak menjalar ke tempat lain. Nyeri tidak dipengaruhi oleh makanan saat makan. Nyeri disertai dengan mual, muntah kadang-kadang. Demam tidak ada, batuk tidak ada. BAB: Biasa,warna kuning pekat. BAK: lancar, kuning
4
Riwayat Penyakit Terdahulu/Lainnya Riwayat trauma tidak ada Riwayat penyakit yang sama sebelumnya. Nyeri yang sama pernah dialami ± 2 minggu yang lalu kemudian minum obat mag, keluhan membaik. Pada tanggal 9-12-2014 kembali mengalami nyeri perut kanan atas sampai ulu hati dirujuk ke RSP unhas, di observasi selama satu hari pasien pulang. 5 hari yang lalu pasien kambuh lagi kembali masuk RSP unhas. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada Riwayat kuning tidak ada Riwayat BAK keluar batu tidak ada, keluar nanah tidak ada, keluar darah tidak ada
5
Pemeriksaan Fisik Status Generalis : Sakit sedang/gizi baik/composmentis Status vitalis : Tekanan Darah: 110/80mmHg Nadi : 88 x/menit Pernafasan: 20 x/menit Suhu: 36, 7 o C
6
Status regional Abdomen Inspeksi : datar, ikut gerak napas, warna kulit sama sekitarnya. darm contour tidak ada, darm stefung tidak ada. Auskultasi : peristaltik (+) normal Palpasi : Nyeri tekan ada di daerah hypochondrium kanan, murphy sign positif, tidak teraba massa, defense muskular tidak ada. Perkusi : Nyeri ketok ada di daerah hypochondrium kanan, tympani (+)
7
Gambar 1: Abdomen
8
Pemeriksaan rectal touche Rectal Touche : sfingter mencekik, ampulla berisi feses, mukosa licin, nyeri tekan (-) Handscoon : lendir (-), feses (+), darah (-)
9
Laboratorium (16 DESEMBER 2014) PemeriksaanHasilNilai normal WBC8,254,00-10,0 RBC6,184,00-6,00 HGB12,312,0-16,0 HCT42,837,0-48,0 PLT235150-400 Ureum2010-50 Kreatinin0,8L(<1,3); P(<1,1) GOT74< 38 GPT96< 41
10
PemeriksaanHasilNilai normal Bilirubin Total2,1<1,1 Bilirubin direk1,15<0,3 Asam urat5,43,5-7,0 GDS106140 CT9’00”4-10 BT3”001-7 Na135136-145 K4,03,5-5,1 Cl9997-111 PT13,610-14 APTT32,722,0-30,0 HbsAgnegatif Anti HCVnegatif
11
URIN RUTIN (16 DESEMBER 2014) PemeriksaanHasilNilai normal colorKuningYellow BloodNegatif BilirubinNegatif UrobilinogenNegatif KetoneNegatif ProteinNegatif NitritNegatif Glukosa+250Negatif pH6,54,5-8 Leukosit1,0201,005-1,035
12
pemeriksaan Ultrasonografi Gall bladder : Dinding tidak menebal. Mukosa reguler. Tampak beberapa echo batu dengan diameter terbesar 0,61 cm. Kesan: Choleliths
13
RESUME Seorang laki-laki, 23 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas dialami sejak ±5 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan tertusuk-tusuk, hilang timbul. Nyeri disertai dengan mual, muntah kadang-kadang. Nyeri yang sama pernah dialami ± 2 minggu yang lalu kemudian minum obat magh, keluhan membaik. Pada tanggal 9-12-2014 kembali mengalami nyeri perut kanan atas sampai ulu hati dirujuk ke RSP unhas, di observasi selama satu hari pasien pulang. 5 hari yang lalu pasien kambuh lagi kembali masuk RSP unhas.
14
Continue.... Dari pemeriksaan fisik, pasien sakit sedang, gizi baik dan composmentis. Tanda vital dalam batas normal. Pada palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan di daerah hypochondrium kanan, murphy sign positif. Pada perkusi didapatkan nyeri ketok di daerah hypochondrium kanan. Pemeriksaan Rectal Touche tidak didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan SGOT dan SGPT meningkat yaitu 74 dan 96. Bilirubin total dan bilirubin direk juga meningkat yaitu 2,1 dan 1,15.Pada pemeriksaan ultrasonografi tampak beberapa echo batu dengan diameter terbesar 0,61 cm di gallbladder. Kesan: Choleliths
15
DIAGNOSIS Kolelitiasis
16
Penatalaksanaan Laparoskopik Kolesistektomi
17
Laporan Operasi (21-02-2014) Pasien berbaring supine dalam pengaruh SAB Lakukan desinfeksi dan drapping procedure Lakukan insisi supra umbilikal 1cm, masukkan port 10 mm untuk kamera, insisi 1 cm 2 jari processus xiphoideus, masukkan port 10 mm, insisi 0,5 cm di lumbalis dextra masukkan port ke-3. Identifikasi gallbladder, tampak distended, lakukan procedur kolesistektomi dengan terlebih dahulu identifikasi duktus cysticus, ligasi dengan 4 klips ( 2 klips di proximal dan 2 klips di distal) gunting. Dilanjutkan dengan ligasi dengan 2 klips pada arteri cysticus, bebaskan gallbladder. Gallbladder di angkat, tampak cairan kental dan batu kecil ukuran sekitar 0,5 x 0,5 cm. Gallbladder diangkat untuk pemeriksaan Patologi Anatomi. Kontrol perdarahan Lepas ketiga port Jahit abdomen lapis demi lapis Operasi selesai
18
Foto post Laparaskopik Kolesistektomi (21-02-2014)
19
DISKUSI
20
KOLELITIASIS Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu (kolesistolitiasis) atau di dalam saluran empedu (koledokolitiasis), atau pada kedua-duanya. Referensi: R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-18
21
EPIDEMIOLOGI Prevalensi penyakit batu empedu pada suku Indian di Amerika mencapai tingkat yang tinggi yaitu sekitar 40-70%. 70% diantaranya didominasi oleh batu kolesterol dan 30% sisanya terdiri dari batu pigmen dan komposisi yang bervariasi. meningkat sehubungan dengan usia Perbandingan wanita: pria= 4:1 Referensi: Ginting S. A Description Characteristic Risk Factor of the Cholelithiasis Disease in The Colombia Asia Medan Hospital. Medan. 2011. p 38-44
22
Anatomi vesica felea
23
TRIGONUM CALOT
24
FISIOLOGI Normal sekresi= 500-1000cc/hari. 1. Empedu berperan penting dalam pencernaan dan absorbsi lemak. 2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan penting dari darah, hal ini terutama meliputi bilirubin, dan kelebihan kolesterol yang dibentuk oleh sel-sel hepar.
25
Continue... Tekanan sekresi empedu sekitar 10 – 20 cm. Maksimal= 30 – 35 cm pada obstruksi biliaris total. Tekanan sekresi empedu dipengaruhi oleh sekresi empedu, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledokus.
26
ETIOLOGI Jenis Kelamin (Female) Usia (Forty) Kesuburan (Fertile) Kegemukan (Fat) Genetik(Familial)
27
KLASIFIKASI Batu kolesterol- 70% kolesterol, dan sisanya adalah kalsium karbonat, kalsium palmitif, dan kalsium bilirubinat Batu pigmen- pigmen terjadi karena bilirubin tak terkonjugasi di saluran empedu akibat penyakit infeksi. Batu campuran- batu yang paling banyak ditemukan terdiri atas kolesterol, pigmen empedu, dan berbagai garam kalsium.
28
PATOGENESIS Terdapat 3 mekanisme yang dapat mencegah terjadinya kolelitiasis Supersaturasi Nidus
29
SUPERSATURASI Kolesterol tidak larut air agregasi konsentrasi kolesterol melebihi kapasitas solubilisasi empedu supersaturasi menggumpal menjadi kristal- kristal kolesterol monohidrat yang padat. Batu empedu
30
NIDUS Benda asing, epitel desquamasi, bakteri Diselimuti endapan empedu Membentuk bilirubin- glukuronid kompleks Batu empedu
31
DIAGNOSIS Gejala dan tanda klinis - Asimptomatik - Simptomatik Gejala yang muncul: - dispepsia yang kadang disertai intoleran terhadap makanan berlemak. - kolik bilier di hypochondrium dextra, menjalar ke punggung atau bahu kanan. - Nyeri mendadak dan menetap 15menit- beberapa jam.
32
Continue... Dipengaruhi makanan berlemak Nyeri cenderung makin meningkat frekuensi dan intensitasnya. Disertai mual dan muntah Ikterus Gejala lain seperti demam, nyeri seluruh permukaan perut, perut terasa melilit, perut terasa kembung, dan lain-lain
33
PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI : Mata dan kulit kuning Demam PALPASI : Nyeri tekan abdomen kanan atas Tanda Murphy positif
34
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium USG CT scan
35
ULTRASONOGRAFI Dinding kandung empedu menebal sludge appearance Dilatasi duktus
36
PENATALAKSANAAN Konservatif: antibiotik Operatif: 1. Laparoskopik kolesistektomi 2. Open kolesistektomi
37
KOMPLIKASI Kolesistitis kronik Keganasan Abses hepar Adhesi Fistula Gall stones ileus perforasi
38
PROGNOSIS Pada umumnya, prognosis bergantung dari lokasi dan tindakan operasi. Terkadang prognosis bonam dengan tindakan operatif
39
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.