Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tradition of Excellence Jember, Jumat 22 Juni 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN APLIKASI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tradition of Excellence Jember, Jumat 22 Juni 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN APLIKASI."— Transcript presentasi:

1 Tradition of Excellence Jember, Jumat 22 Juni 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN APLIKASI TERAPI DAUN MINT DENGAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP PENURUNAN SESAK NAFAS PADA Ny. S DENGAN TUBERCULOSIS DI RUANG SAKURA RSD dr. SOEBANDI JEMBER KELOMPOK 7

2 Tradition of Excellence Nama: Ny. SNo. RM: 2156XX Umur: 51 tahunPekerjaan:Petani Jenis kelamin :Perempuan Status perkawinan :Kawin Agama: IslamTanggal MRS :4 Juni 2018 jam 23.54 WIB Pendidikan: SD Tanggal pengkajian :6 Juni 2018 jam 16.00 WIB Alamat:Krajan probolinggoSumber informasi : Rekam Medis, pasien dan Keluarga pasien IDENTITAS PASIEN

3 Tradition of Excellence RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien melalukan kontrol rutin di poli paru RS Waluyo Jati Kraksan, namun karena tidak ada perkembangan membaik pasien dirujuk ke RSD dr Soebandi pada tanggal 4 Juni 2018, pasien mengeluhkan sesak dan batuk yang memburuk sejak 3 hari yang lalu dan merasa lemah di kedua kakinya. Pasien sampai di IGD RSD dr Soebandi pada jam 23.54 WIB dengan GCS 456, pasien telah dilakukan EKG di IGD dr Soebandi dengan hasil sinus reguler, pasien mendapatkan terapi di IGD yaitu NaCl 7 tpm, Cefoperazone 1g, Methylprednisolone 62,5 mg, Lasix 1 mgpada jam 03.00 WIB 5 Juni 2018. Pasien kemudian di pindahkan ke Ruang Rawat Inap Sakura. Pasien mendapatkan terapi Na Cl 14 tpm, Ceftriaxone 2x1gram, Methylprednisolone 62,5 mg, Lasix 1 mg, Codein 3x10mg, Nebul Combivent 3x /hari, pulmicort 2x/hari Kutoin 3x1, dan obat OAT fase lanjutan. Pada saat pengkajian GCS E4V5M6 dengan TTV; TD:100/80 mmHg, nadi: 100 x/menit, RR: 28x/menit, suhu: 36,5 0 C. Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa bahwa pasien masih merasa sesak nafas, belum bisa menggerakkan ekstremitas bawah dan tidak nafsu makan, pasien juga mengatakan bingung dan merasa sedih dengan keadaannya serta pasien juga mengatakan tidak mengetahui apa-apa tentang penyakitnya tersebut.

4 Tradition of Excellence PENGKAJIAN KEPERAWATAN FOKUS Keadaan umum: lemah, GCS E4,V5, M6 Tanda vital: Tekanan Darah :100/80 mm/Hg Nadi :100 x/mnt Frekuensi napas:28 x/mnt Suhu:36,5ºC Interpretasi : Berdasaran hasil pengkajian tanda-tanda vital, frekuensi napas pasien termasuk dalam takipnea

5 Tradition of Excellence PENGKAJIAN FISIK FOKUS PengkajianParuJantung Inspeksi bentuk dada simetris, terlihat penggunaan otot bantu pernapasan sternokleidomastoideus, terlihat pergerakan dada tidak simetris saat inspirasi dan ekspirasi, pengembangan dada sebelah kanan tertinggal. Iktus cordis tak tampak Palpasi tidak ada nyeri tekan dan adanya masa, vokalfremitus sebelah kanan bawah melemah, pengembangan dada sebelah kanan tertinggal. Iktus cordis teraba Perkusi lapang paru sebelah kanan redup dan sebelah kiri sonor Perkusi jantung pekak Auskultasisuara napas lapang paru kiri vesikuler; suara nafas lapang paru kanan melemah, suara wheezing dan ronchi tidak ditemukan suara jantung S1 dan S2 tunggal, murmur (-), gallop (-) DADA

6 Tradition of Excellence DIAGNOSA KEPERAWATAN NODATA PENUNJANGETIOLOGIMASALAH 1DS: - Pasien mengatakan mulai merasa sesak sejak tiga hari yang lalau - Pasien mengatakan jika dibuat beraktifitas bertambah sesak DO: - RR: 28 x/menit - Terdapat retraksi dada - Vokalfremitus sebelah kanan melemah, pengembangan dada sebelah kanan tertinggal - Suara nafas lapang paru kanan melemah, suara wheezing dan ronchi (-) - Pasien tampak bernafas cepat Penimbunan cairan pada kavum pleura ↓ Penekanan pada paru ↓ Penurunan ekspansi paru ↓ suplai oksigen menurun ↓ kompensasi tubuh RR meningkat, penggunaan otot bantu napas ↓ Ketidakefektifan pola nafas (00032)

7 Tradition of Excellence IMPLEMENTASI WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI 16.30 WIB 16.30 WIB 16.30 WIB 16.30 WIB 17.30 WIB 17.32 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan (cuping hidung, frekuensi, ritme, penggunaaan otot pernapasan) Hasil: RR 28 x/menitm tidak ada pernafasan cuping hidung dab penggunaan otot bantu nafas 2. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan Hasil : tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing 3.Memberikan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 4.Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : masker oksigen 10 lpm 5.Memonitor TTV TD : 100/80mmHg R : 28 x/menit N : 100 x/menit S: 36,5 o C 6.Menjelaskan tentang pemberian obat melalui Nebulizer Yuni Rabu, 6 Juni 2018 Jam 19.30 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien masih merasa sesak nafas. keluarga mengatakan bahwa pasien kesulitan tidur karena sesak O: - tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 100/80mmHg R : 26 x/menit N : 100 x/menit S: 36,5 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV. Rabu, 6 Juni 2018

8 Tradition of Excellence 17.33 WIB 19.00 19.30 7.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer 8.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 9.mengevaluasi pernafasan RR=26x/menit 21.00 WIB 21.00 WIB 05.00 WIB 05.00 WIB 06.30 WIB 07.00 WIB 1.Mengkolaborasikan pemberian obat 2.Mempertahankan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 3.Mempertahankan pemberian terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : masker oksigen 10 lpm 4.Memonitor TTV TD : 110/70mmHg R : 28 x/menit N : 90 x/menit S: 36 o C 5.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer 6.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 7.Mengevaluasi pernafasan RR=25x/menit Fajar Kamis, 7 Juni 2018 Jam 07.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien masih merasa sesak nafas. keluarga mengatakan bahwa pasien kesulitan tidur karena sesak O: - tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 110/70mmHg R : 25 x/menit N : 90 x/menit S: 36 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

9 Tradition of Excellence WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI 08.30 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 11.20 WIB 11.15 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan (cuping hidung, frekuensi, ritme, penggunaaan otot pernapasan) Hasil: RR 28 x/menit tidak ada pernafasan cuping hidung dab penggunaan otot bantu nafas 2.Mempertahankan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 3.Mempertahankan terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : masker oksigen 10 lpm 4.Mengkolaborasi dalam tindakan pungsi pleura. Hasil : cariran sebanyak +- 200 cc 5.Memonitor TTV TD : 110/80mmHg R : 28 x/menit N : 100 x/menit S: 36,4 o C 6.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Nuris dan Yuni Kamis, 7 Juni 2018 Jam 14.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien masih merasa sesak nafas. keluarga mengatakan bahwa pasien kesulitan tidur karena sesak O: - tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 110/80mmHg R : 28 x/menit N : 100 x/menit S: 36,4 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

10 Tradition of Excellence 15.00 WIB 15.00 WIB 15.00 WIB 19.00 WIB 19.00 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 24 x/menit 2.Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : nasal kanul oksigen 5 lpm 3.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint Hasil : pasien mengatakan nyaman 4.Memonitor TTV TD : 110/70mmHg R : 24 x/menit N : 90 x/menit S: 36 o C 5.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Fajar Kamis, 7 Juni 2018 Jam 19.30 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas terasa berkurang. O: - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 110/70mmHg R : 24 x/menit N : 90 x/menit S: 36 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

11 Tradition of Excellence 20.10 WIB 20.10 WIB 21.00 WIB 05.00 WIB 05.10 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 24 x/menit 2.Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : nasal kanul oksigen 3 lpm 3.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 4.Memonitor TTV TD : 120/80mmHg R : 24 x/menit N : 100 x/menit S: 36,1 o C 5.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Indah Jumat, 8 Juni 2018 Jam 06.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas terasa berkurang dan merasa lebih baik dari sebelumnya O: - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 120/80mmHg R : 24 x/menit N : 100 x/menit S: 36,1 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berikan posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

12 Tradition of Excellence WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI 07.00 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 11.40 WIB 1.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 2.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 24 x/menit 3.Mempertahankan pemberian terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : nasal kanul oksigen 3 lpm 4.Mempertahankan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 5.Memonitor TTV TD : 110/80mmHg R : 24 x/menit N : 92 x/menit S: 36,3 o C 6.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Fajar dan Yuni Jumat, 8 Juni 2018 Jam 14.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien masih merasalebih nyaman, dan sesak berkurang O: - tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 110/80mmHg R : 24 x/menit N : 92 x/menit S: 36,3 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

13 Tradition of Excellence 15.00 WIB 15.00 WIB 15.00 WIB 15.00 WIB 19.00 WIB 19.00 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 20 x/menit 2.Mempertahankan pemberian terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : nasal kanul oksigen 3 lpm 3.Mempertahankan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 4.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 5.Memonitor TTV TD : 120/80mmHg R : 20 x/menit N : 92 x/menit S: 36,4 o C 6.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Indah Jumat, 8 Juni 2018 Jam 19.30 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas terasa berkurang. O: - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 120/80mmHg R : 20 x/menit N : 92 x/menit S: 36,4 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berian posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

14 Tradition of Excellence 20.40 WIB 20.40 WIB 21.00 WIB 05.00 WIB 05.10 WIB 1.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 20 x/menit 1.Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi Hasil : nasal kanul oksigen 2 lpm 1.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 2.Memonitor TTV TD : 120/80mmHg R : 20 x/menit N : 100 x/menit S: 36,1 o C 1.Mengkolaborasikan dalam pemberian terapi nebulizer Hasil : telah dilakukan nebulizer Nuris Sabtu, 9 Juni 2018 Jam 06.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas terasa berkurang dan merasa lebih baik dari sebelumnya O: - pasien dalam posisi semi fowler - Hasil TTV TD : 120/80mmHg R : 20 x/menit N : 100 x/menit S: 36,1 o C A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Monitor kepatenan jalan nafas, berikan posisi semifowler Berikan oksigen sesuai indikasi, kolaborasi dalam tindakan pungsi pleura, kolaborasi pemberian terapi nebulizer dan monitor TTV.

15 Tradition of Excellence WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI 07.00 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 08.30 WIB 1.Melakukan pemberian inhalasi sederhana dengan daun mint 2.Mengkaji fungsi pernapasan Hasil: RR 20 x/menit 3.Mempertahankan posisi semi fowler Hasil : pasien dalam posisi semi fowler 4.Mengkolaborasikan pemberian obat Fajar Sabtu, 9Juni 2018 Jam 10.00 WIB S : pasien mengatakan bahwa pasien masih merasalebih nyaman, dan sesak berkurang O: - tidak ada suara tambahan ronkhi ataupun wheezing - pasien dalam posisi semi fowler A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi P: intervensi dihientikan (pasien KRS)

16 Tradition of Excellence EVIDENCE BASED PRACTICE

17 Tradition of Excellence Kandungan penting yang terdapat di daun mint adalah menthol (dekongestan alami). Daun mint mempunyai kandungan minyak essensial menthol dan menthone. Pada daun dan ujung-ujung cabang tanaman mint yang sedang berbunga mengandung 1% minyak atsiri, 78% mentol bebas, 2% mentol tercampur ester, dan sisanya resin, tannin, asam cuka. Oleh karena itu diperlukan health education, demontrasi dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien Tuberculosis Paru agar menganjurkan untuk menggunakan aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana untuk mengurangi sesak nafas sebagai modifikasi terapi nonfarmakologis. Jurnal ini telah diimplementasikan pada pasien dengan tuberculosis yang dilakukan selama 3x sehari selama 15 menit dalam waktu 3 hari ternyata efektif untuk mengurangi saat sesak nafas, dari pernafasan awal 28x/menit setelah dilakukan inhalasi sederhana menggunakan daun mint pernafasannya menjadi 20x/menit. Namun tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh pengaruh lain yang bisa mengurangi sesak nafas, misalnya pemberian oksigen masker dan terapi lainnya.

18 Tradition of Excellence FKep UNIVERSITAS JEMBER JUDUL SOP: TERAPI INHALASI SEDERHANA (DAUN MINT) PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : I HALAMAN : TANGGAL TERBIT DITETAPKANOLEH : Dekan FKep Universitas Jember 1.PENGERTIAN Suatu tindakan menghirup uap air hangat dari air mendidih daun mint yang digunakan untuk mengatasi masalah terkait dengan gangguan pernapasan 2.TUJUAN1.Mengatasi/mengobati inflamasi jalan nafas bagian atas 2.Melonggarkan bagian nafas 3.Merangsang kerja pernafasan 4.Mencegah kekeringan pada selaput lendir pernafasan bagian atas

19 Tradition of Excellence 3.INDIKASI Penggunaan terapi inhalasi ini diindikasikan untuk pengobatan asma, penyakit paru obstruktif kronis dan tuberculosis. 4.KONTRAINDIKASI- 5.PERSIAPAN KLIEN 1.Berikan penjelasan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan 2.Jelaskan alasan tindakan dilakukan. 3.Klien dalam posisi duduk 6.PERSIAPAN ALAT1.Kom berisi air panas 2.Daun mint 3.Handuk besar atau kertas corong

20 Tradition of Excellence 7. CARA BEKERJA : 1.Klien diberitahu dan dianjurkan duduk 2.Bahu diberi handuk supaya tidak kedinginan 3.Kom berisi air panas (40-45 o C) yang telah dicampur daun mint diletakkan di atas meja, kepala klien ditutup dengan handuk agar uap tidak keluar. 4.Anjurkan klien menarik nafas, mata tertutup sambil menghirup uap air panas tersebut selama 2 menit. 5.Jika tidak ada handuk, gunakan kertas yang telah dibentuk seperti corong, kemudian arahkan corong tersebut hanya pada mulut dan hidung klien saat menghirup uap 6.Lakukan tindakan tersebut sampai 10-15 menit, tiga kali sehari 7.Setelah selesai, alat-alat dibereskan 8. HASIL: 1.Evaluasi respon pasien Respon verbal: klien mengatakan pernafasannya tidak sesak Respon non verbal: klien tidak terlihat kesulitan bernafas, frekuensi nafas dalam batas normal, ekspresi wajah segar. 1.Beri reinforcement positif 2.Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3.Mengakhiri kegiatan dengan baik 9.Dokumentasi: 1.Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan 2.Catat hasil pengkajian; keluhan pasien, dan respon klien setelah tindakan 3.Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP 4.Tanda tangan dan nama perawat

21 Tradition of Excellence TERIMAKASIH


Download ppt "Tradition of Excellence Jember, Jumat 22 Juni 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN APLIKASI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google