Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehyolla pa Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
LAPORAN PRESENTASI KASUS Congestif Heart Failure dengan Hipertensi Heart Disease dr. Inti Herdianti
2
A NAMNESIS Keluhan utama Tn. I, Lk, 70 th datang dengan keluhan sesak sejak 4 hari SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 4 hari SMRS. Menurut pasien sesak ini awalnya hilang dengan minum obat, namun selama 4 hari ini tidak hilang dengan obat yang di konsumsi. Pasien sulit tidur karena sesak tersebut sehingga pasien lebih nyaman dengan posisi duduk untuk tidur. Pasien sulit beraktivitas karena sesak sehingga pasien hanya di tempat tidur. Pasien juga mengeluhkan batuk namun dahak sulit keluar. Kedua kaki pasien bengkak sehingga kurang nyaman untuk berjalan. Mual (+), muntah (-), BAB lancar, BAK sedikit-sedikit. Sebelum berangkat ke rumah sakit, pasien sudah mengkonsumsi ISDN untuk mengurangi sesaknya dan sudah berkurang sedikit sesaknya.
3
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit jantung (+) Riwayat hipertensi (+) Riwayat operasi prostat tahun 2005 Riwayat alergi makanan dan alergi obat disangkal. Riwayat keluarga Tidak diketahui riwayat penyakit dalam keluarga Riwayat sosial Pasien tinggal bersama keluarganya dan masih bekerja. Memiliki asuransi kesehatan berupa Kartu BPJS namun sudah tidak dibayar sejak tahun 2015.
4
Riwayat pengobatan Menurut keluarga, terakhir pasien kontrol ke RSMC untuk penyakit jantungnya pada bulan juli 2016. Pasien sering lupa untuk mengkonsumsi obat, Obat- obat yang di konsumsi pasien adalah Furosemid1x 40 mg, Spirolactone 1 x 25 mg, Simarc 1x ½ tablet, Carnico Q 1 x1 tablet, Simvastatin 1 x 10 mg malam, Digoxin 0,25 mg 1x ½ tablet, Allopurinol 1 x 300 mg, Diovan 40 mg 1 x ½ tablet malam, CaCo3 3x 1 Tablet
5
P EMERIKSAAN F ISIK Kesadaran: Compos mentis Keadaan umum: Tampak Sakit Berat Tekanan darah: 140/80 mmHg Nadi: 100 x/menit, ireguler isi cukup Suhu: 36 o C Pernapasan: 26 x/menit Mata: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, Refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+ THT: Tidak ada kelainan Leher: Pembesaran KGB (-) Jantung: Bunyi jantung 1 & 2 reguler, Gallop (-), Murmur (-) Paru: Nafas vesikuler +/+, Rhonki +/+, Wheezing -/- Abdomen: Datar, distensi (- ), supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising usus (+) normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema tungkai +/+
6
P EMERIKSAAN P ENUNJANG Laboratorium Darah Rutin Hb : 12,7 g/dL Ht : 39 % Leukosit : 7400 /uL Trombosit : 173.000 /uL GDS : 122 mg/dL Ureum : 50 mg/dl Creatinin : 1,44 mg/dl
7
EKG EKG dapatkan irama ireguler,N-STEMI, T inverted pada III, aVF, V1,V2,V3.
8
R ADIOLOGI Kesan : CTR ± 70% gambaran pembesaran jantung sudut costo frenikus kanan tumpul terdapat gambaran kabut pada kedua lapang paru bagian atas.
9
D IAGNOSIS NSTEMI + CHF IV+ OEDEM PULMO + HHD + Hipertensi grade I tidak terkontrol
10
P ENATALAKSANAAN Tatalaksana awal Diberikan infuse RL 15 tetes, dipasang Oksigen 3 lt/ menit Rencana diagnosis awal Laboratorium : DR, GDS, Ureum, dan Creatinin Dilakukan pemeriksaan EKG Rencana Terapi Konsul DPJP (Sp.JP) Lasix 2 x 2 ampul Furosemid1x 40 mg, Spirolactone 1 x 25 mg Simarc 1x ½ tablet Carnico Q 1 x1 tablet Simvastatin 1 x 10 mg malam Digoxin 0,25 mg 1x ½ tablet Allopurinol 1 x 300 mg Diovan 40 mg 1 x ½ tablet malam CaCo3 3x 1 Tablet, Diet lunak 1700 kkal Rencana Edukasi Penjelasan mengenai penyakit dan rencana terapi yang akan di jalani pasien Rencana Konsultasi Konsultasi dilakukan oleh spesialis jantung
11
P EMBAHASAN Gagal jantung adalah keadaan menurunnya kemampuan miokardium, dan terutama ventrikel kiri. Dan penyebab yang paling sering adalah penyakit jantung koroner dan hipertensi. Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥140 mmHg dan diastolic ≥ 90 mmHg.
12
. K LASIFIKASI H IPERTENSI BERDASARKAN JNC VII KlasifikasiTD SistolikTD Diastolik Normal Pre-hipertensi Hipertensi Stage I Hipertensi Stage II <120 mmHg 120-139 mmHg 140-159 mmHg >160 mmHg <80 mmHg 80-89 mmHg 80-99 mmHg ≥ 100 mmHg
13
KRITERIA F RAMINGHAM Kriteria Mayor Kriteria Minor Paroxysmal nocturnal dyspnea Distensi vena-vena leher Peningkatan vena jugularis Ronki Kardiomegali Edema paru akut Gallop bunyi jantung III Refluks hepatojugular positif Edema ekstremitas Batuk malam Sesak pada aktivitas Hepatomegali Efusi pleura Kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal Takikardi (>120x/menit)
14
K LASIFIKASI D ERAJAT G AGAL J ANTUNG B ERDASARKAN NYHA NYHA I Penyakit jantung, namun tidak ada gejala atau keterbatasan dalam aktivitas fisik sehari-hari biasa, misalnya berjalan, naik tangga, dan sebagainya. NYHA II Gejala ringan (sesak napas ringan dan/atau angina) serta terdapat keterbatasan ringan dalam aktivitas fisik sehari-hari biasa, NYHA III Terdapat keterbatasan fisik sehari-hari akibat gejala gagal jantung pada tingkatan yang lebih ringan, misalnya berjalan 20-100 m. pasien merasa nyaman saat istirahat NYHA IVTerdapat keterbatasan aktivitas yang berat, misalnya gejala muncul saat aktivitas
15
P EMERIKSAAN P ENUNJANG menunjukkan kardiomegali (rasio kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH,atau kadang oleh efusi perikard. Foto toraks memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebagian besar pasien (80-90%), Elektrokardiografi dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel (sistolik dan diastolik), dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan pekatub jantung dapat disinggirkan. Ekokardiografi untuk menyinggirkan anemia dan menilai fungsi ginjal sebelum terapi di mulai. Disfungsi tiroid dapat menyebabkan gagal jantung sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus selalu dilakukan. Tes darah menilai fungsi ventrikel dan sangat berguna ketika citra yang memadai dari ekokardiografi sulit diperoleh.Pemindahan perfusi dapat membantu dalam menilai fungsional penyakit jantung koroner. Pencitraan radionuklir
16
Terapi Umum dan Faktor Gaya Hidup Aktifitas fisik Oksigen Penghentian konsumsi alkohol Berhenti merokok
17
T ERAPI F ARMAKOLOGI Diuretik Beta Blocker AntikoagolanAntiaritmiaDigoksinVasodilator
18
PROGNOSIS Prognosis tergantung pada kondisi yang dialami pasien. Jika terdapat banyak penyakit penyerta ataupun penyakit yang sebelumnya serta ketidakpatuhan pasien dalam konsumsi obat, maka akan memperburuk prognosis pada pasien tersebut.
19
KESIMPULAN Pasien datang ke IGD dengan sesak nafas. Kemudian dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan tatalaksana. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan pasien dengan NSTEMI, CHF IV, HHD, disertai edema paru dan juga didapatkan hipertensi grade I pada pada pasien.
20
Pasien di tatalaksana sebagain CHF dan ditangani sesaknya. Tatalaksana yang diberikan kepada pasien adalah memasangkan oksigen nasal kanul sebayak 3 liter, pemasangan infuse RL sebanyak 15 tetes permenit, pemeriksaan EKG, lalu memberikan obat-obatan yang dapat meringankan keadaan pasien, serta konsul DPJP spesialis jantung untuk tindakan lebih lanjut.
21
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.