Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDeddy Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MODUL 1: PENGANTAR AKUNTANSI & KEUANGAN
Disusun oleh: Merinda Noorma Novida Siregar, S.Pd., M.Pd. Wahyu Astri Kurniasari, SE., M.Acc., Ak. PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
2
KEGIATAN BELAJAR 2 Memahami tahapan siklus Akuntansi
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Memahami tahapan siklus Akuntansi 2. Memahami pelaporan keuangan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Tahap Siklus Akuntansi Pelaporan Keuangan Pokok-Pokok Materi
3
A. TAHAP SIKLUS AKUNTANSI
(1) Analisis Transaksi Keuangan (2) Jurnal Transaksi (3) Posting ke Buku Besar (4) Daftar Saldo (5) Jurnal Penyesuaian (9) Daftar Saldo Setelah Penutupan (8) Jurnal Penutup (7) Laporan Keuangan: Laporan Laba-Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Posisi Keuangan Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan (6) Daftar Saldo yang Disesuaikan
4
TAHAP 1 Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam bukti transaksi dan melakukan ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN tersebut. TAHAP 2 Mencatat transaksi keuangan kedalam BUKU JURNAL, tahapan ini disebut MENJURNAL (jurnalizing). Tahap (1) dan (2) merupakan langkah awal dalam siklus akuntansi yang secara ringkas dapat kita gabungkan menjadi “menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi kedalam jurnal” dengan menggunakan langkah-langkah kerja sebagai berikut: Baca dengan hati-hati penjelasan transaksi untuk menentukan apakah transaksi tersebut memengaruhi akun Aset, Liabilitas, Ekuitas Pemilik, Pendapatan, Beban, atau Prive. Untuk setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun tersebut naik atau turun. Tentukan apakah setiap kenaikan atau penurunan tersebut harus dicatat sebagai debit atau kredit dengan mengikuti aturan debit dan kredit. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan ayat jurnal (journal entry).
5
TAHAP 3 Transaksi-transaksi keuangan yang sudah dijurnal, diringkas dalam BUKU BESAR, tahapan ini disebut POSTING. Secara periodik, transaksi-transaksi yang dicatat kedalam jurnal dipindahkan ke akun-akun dalam buku besar. Debit dan kredit untuk setiap jurnal dipindahkan (di-posting) ke akun sesuai dengan urutan tanggal terjadinya kedalam jurnal. Ayat jurnal dipindahkan kedalam akun buku besar dengan menggunakan beberapa langkah: Tanggal dicatat di kolom Tanggal Jumlah dicatat di kolom Debit atau Kredit Halaman jurnal dicatat dalam di kolom Referensi Posting Nomor akun dicatat di kolom Referensi Posting di dalam Jurnal
6
TAHAP 4 Menentukan saldo-saldo buku besar diakhir periode dan menuangkannya kedalam DAFTAR SALDO (trial balance). Daftar saldo yang belum disesuaikan disiapkan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan dalam posting debit dan kredit ke buku besar. Daftar saldo yang belum disesuaikan bukanlah bukti keakuratan yang lengkap mengenai buku besar, tetapi hanya menunjukkan bahwa jumlah debit sama dengan jumlah kredit. Namun, manfaatnya tetap ada karena kesalahan sering kali memengaruhi kesamaan jumlah debit dan kredit. Bila jumlah saldo debit dan kredit tidak dalam daftar saldo tidak sama maka telah terjadi kesalahan yang harus ditemukan dan dikoreksi.
7
TAHAP 5 MENYESUAIKAN buku besar berdasarkan informasi yang paling up-to-date atau mutakhir.
Sebelum laporan keuangan disiapkan, akun-akun harus dimutakhirkan. Penyesuaian data tersebut dalam proses akuntansi dikenal sebagai melakukan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries). Ayat jurnal penyesuaian yang lazim dikenal adalah mengenai: Beban yang diakru (accrued expenses), yakni beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat. Pendapatan yang diakru (accrued income), yakni pendapatan yang masih akan diterima. Beban dibayar di muka (prepaid expenses). Pendapatan diterima di muka (unearned income). Penyisihan piutang tak tertagih (allowance for doubtful accounts). Penyusutan aset tetap (depreciation expenses) kecuali tanah. Amortisasi aset tak berwujud (amortization of intangibles).
8
TAHAP 6 Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya kedalam DAFTAR SALDO YANG DISESUAIKAN. Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah dibuat dan dipindahkan, daftar saldo yang disesuaikan disiapkan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dan kredit sebelum menyusun laporan keuangan. Semua kesalahan yang muncul dari proses pemindahan ayat jurnal penyesuaian harus ditemukan dan diperbaiki.
9
TAHAP 7 Menyusun LAPORAN KEUANGAN (financial statement).
Urutan penyusunan laporan keuangan adalah: laporan laba-rugi laporan perubahan ekuitas laporan posisi keuangan laporan arus kas catatan atas laporan keuangan
10
Jenis laporan keuangan:
Catatan atas laporan keuangan Menampung catatan, skedul tambahan, dan informasi lainnya yang dianggap relevan. Laporan arus kas (statement of cash flows) Ringkasan penerimaan dan pembayaran kas untuk periode waktu tertentu yang terbagi menjadi arus kas kegiatan operasi, kegiatan transaksi, dan kegiatan investasi. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) Daftar aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik pada waktu tertentu. Laporan perubahan ekuitas (statement of chanes in equity) Merupakan ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi (income statement) Merupakan ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu.
11
Hubungan Antarlaporan Keuangan:
Laporan laba-rugi dan laporan perubahan ekuitas Laba atau rugi bersih muncul di laporan laba-rugi dan juga dalam laporan perubahan ekuitas sebagai penambahan (laba bersih) atau pengurangan (rugi bersih) dari ekuitas pemilik awal dan tambahan investasi lain oleh pemilik selama periode berjalan. Laporan perubahan ekuitas dan laporan posisi keuangan Modal pemilik pada akhir periode di laporan perubahan ekuitas juga muncul di laporan posisi keuangan sebagai modal pemilik. Laporan posisi keuangan dan laporan arus kas Kas di laporan posisi keuangan juga muncul sebagai kas akhir periode di laporan arus kas.
12
TAHAP 8 MENUTUP buku besar.
Pada setiap akhir periode akuntansi, agar akun-akun siap digunakan kembali untuk periode berikutnya, maka dibuatlah ayat jurnal penutup. Terdapat empat ayat jurnal penutup sebagai berikut: Semua pendapatan didebit sebesar saldonya dan mengkredit ikhtisar laba- rugi. Semua beban dikredit sebesar saldonya dan mendebit ikhtisar laba-rugi. Ikhtisar laba-rugi didebit sebesar saldonya dan mengkredit modal pemilik. Prive pemilik dikredit dan mendebit modal pemilik.
13
TAHAP 9 Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam DAFTAR SALDO SETELAH PENUTUPAN.
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan daftar saldo setelah penutupan yang bertujuan untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal periode berikutnya. Semua akun beserta saldo dalam daftar saldo setelah penutupan harus sama dengan akun dan saldo di laporan posisi keuangan pada akhir periode.
14
B. PELAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada suatu entitas merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi sangat berguna bagi berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, laporan keuangan dijadikan sebagai alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan suatu entitas sehingga sering disebut language of business.
15
Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan:
Pihak Internal Pihak Manajemen Direktur dan manager keuangan Direktur operasional dan manager permasaran Manager produksi dan supervisor produksi Pemilik Perusahaan Pihak Eksternal Investor Kreditur/ Lembaga Keuangan Pemerintah Karyawan Masyarakat
16
Keterbatasan Laporan Keuangan:
Laporan keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman sejarah, yaitu tentang keadaan dan peristiwa masa lalu dan tidak dapat digunakan sebagai bola kaca untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang bila tidak dilengkapi data dan informasi lain yang diperlukan untuk membuat analisis proyeksi masa depan. Akuntansi melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan dengan menggunakan satuan uang sebagai alat ukur. Namun, tidak semua hal dapat diukur dengan nilai uang dan nilai uang juga cenderung tidak stabil. Konsep dasar akuntansi keuangana ada kalanya tidak sejalan atau bertentangan dengan aspek hukum, misalnya konsep “makna lebih penting dari bentuk” (substance over form). Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang dalam berbagai standar memperbolehkan beberapa alternatif metode akuntansi, yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda tidak selalu dapat diperbandingkan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.