Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehfahmil fahmil hasani Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Nama Anggota : Fahmil Ramdhan 16611001 Nurhadi Budiharto 16611002
2
Definisi Pengertian dari pengedalian adalah cara yang kita gunakan untuk menentukan dan mencapai standard. Untuk memutuskan suatu dengan rencana, kemudian bekerja menurut rencana tersebut untuk meninjau kembali hasilnya. Ada beberapa definisi menurut para ahli:
3
Pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi operasi yang dilaksanakan bisa sesuai dengan yang direncanakan. Menurut Menurut Sofyan Assauri
4
Pengendalian kualtias adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan memastikan kinerja sebenarnya. Menurut Bakhtiar
5
Adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualtias produk perusahaan dapat sesuai yang direncanakan. Menurut Ahyari
6
Tujuan Tujuan pokok pengendalian kualitas adalah, untuk mengetahui sampai sejauh mana proses dan hasi produk atau jasa yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Agar produk akhir mempunyai spesifikasi dengan standard dan desain rpoduk serta biaya produksinya bisa berjalan secara efisien.
7
Proses Secara garis besarnya pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi tiga tahap seperti yang dikemukakan oleh Elwood S. Buffa, yakni :
8
Pemeriksaan selama proses produksi untuk menjamin bahwa hanya bahan baku dan bahan pembantu yang memenuhi syarat untuk diproses serta menjamin jalannya proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan The inspection and control of quality of incoming raw material (pemeriksaan dan pengendalian bahan baku)
9
Pengendalian kualitas pada tahap ini diperlukan untuk mendeteksi penyimpangan-penyimpangan serta untuk melaksanakan koreksi, pada tahap ini dilakukan pemeriksaan pada akhir setiap tahap proses produksi berlangsung. The product inspection and control of process (pemeriksaan dan pengendalian produk proses produksi)
10
Walaupun telah dilakukan pengujian terhadap bahan baku dan proses produksi, tetapi hal itu tidak menjamin bahwa produk yang dihasilkan pasti baik dan diperlukan pemeriksaan pada saat produk akhir yang gagal atau tidak sesuai dengan standar sehingga tidak sampai ke tangan konsumen. The inspection and testing for product performance (pemeriksaan dan pengujian pada proses akhir)
11
Hirarki Susunan dokumen manajemen mutu menganut aturan hirarki, di mana masing-masing dokumen harus ditetapkan sesuai tingkatan yang diperlukan pada kegiatan Perusahaan. Dokumen yang lebih rendah levelnya mengandung penjelasan klausul-klausul dokumen yang lebih tinggi dan isinya tidak boleh bertentangan.
12
Dokumen level-1 menggambarkan kegiatan bisnis Perusahaan secara umum dalam penerapannya harus memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh manajemen. Manual Mutu
13
Dokumen level-2 menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu proses tertentu yang terkait dengan penerapan SMM. Prosedur SMM merupakan penjabaran yang lebih jelas terhadap pemenuhan persyaratan SMM yang terkait dengan fungsi-fungsi kegiatan bisnis Perusahaan. Prosedur
14
Dokumen level-3 sifatnya untuk memberikan petunjuk pada pengoperasian suatu proses kerja yang harus dilakukan oleh satu orang atau satu unit yang terlibat atau yang fungsi tugasnya dapat mempengaruhi kegiatan SMM di Perusahaan. Instruksi Kerja dibuat untuk menghindari atau mengurangi potensi kesalahan terhadap suatu pekerjaan. Instruksi Kerja / Standar Operasional
15
Bukti kerja yang merupakan bagian dari dokumen Mutu, dikatakan sebagai dokumen level-4. Rekaman ini berupa formulir-formulir isian, check sheet, dan lain sebagainya, yang harus diatur dan dikendalikan secara tersendiri. Rekaman
16
Alat Dalam Pengendalian Kualitas Pakar kualitas W. Edwards Deming mengajukan cara pemecahan masalah melalui Statistical Process Control (SPC) yang dilandasi 7 alat statistik utama, yaitu:
17
Adalah alat QC yang dipergunakan untuk meng- identifikasikan dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab dari suatu permasalahan. Diagram Sebab Akibat Cause and Effect Diagram
18
Merupakan tools yang sering dipakai dalam Industri Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi yang kemudian diolah menjadi informasi dan hasil yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Check Sheet atau Lembar Periksa
19
Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan). Diagram Pareto
20
Merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line (garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower control limit (Batas control terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-rata (Average). Run Chart dan Control Chart Control chart (Peta Kendali)
21
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang berkesimbungan (Continous Process Improvement). Histogram
22
Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah Pembagian dan Pengelompokan data ke kategori- kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab pada suatu permasalahan. Stratifikasi
23
Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar. Diagram Scatter
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.