Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kepribadian menurut Freud & Erikson

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kepribadian menurut Freud & Erikson"— Transcript presentasi:

1 Kepribadian menurut Freud & Erikson

2 Struktur Kepribadian Freud
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

3 ID Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir.
Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.

4 Ego Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.

5 SUPER EGO Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat mana yang dirasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

6 Karakteristik Sisitem Kepribadian Menurut Freud
ID EGO SUPER EGO Sistem asli (the true psychic), bersifat subjektif (tidak mengenal dunia objektif), yang terdiri dari insting-insting dan gudangnya (reservoir) energy psikis yang digunakan ketiga system kepribadian. Berkembang untuk memenuhi kebutuhan id yang terkait dengan dunia nyata. Memperoleh energy dari id. Mengetahui dunia subjektif dan objektif (dunia nyata). Komponen moral kepribadian, terdiri dari dua subsistem : kata hati (yang menghukum tingkah laku yang salah) dan ego ideal (yang mengganjar  tingkh laku yang baik).

7 DINAMIKA KEPRIBADIAN Freud memandang organisme manusia sebagai sistem energi yang kompleks. Freud berpendapat bahwa apabila energy digunakan dalam kegiatan psikologis seperti berfikir, maka energi itu merupakan energi psikis.

8 1. Instink Instink merupakan kumpulan hasrat atau keinginan (wishes).
Tujuan dari instink-instink adalah mereduksi ketegangan (tension reduction) yang dialami sebagai suatu kesenangan. Sumber dan tujuan instink bersifat tetap, sedangkan objek dan penggerak sering berubah-berubah. Apabila energi instink digunakan untuk mensubstitusi objek yang tidak asli, maka tingkah laku yang dihasilkannya disebut instink derivative.

9 a. Instink Hidup Instink hidup merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk melayani tujuan manusia agar tetap hidup dan mengembangkan rasanya. b.Instink Mati Instink ini merupakan motifasi dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku yang bersifat negative atau destruktif.

10 Instink mempunyai empat macam karakteristik, yaitu :
(a) sumber (source): kondisi rangsangan jasmaniah atau needs, (b) tujuan (aim): menghilangkan rangsangan jasmaniah atau mereduksi ketegangan, sehingga mencapai kesenangan dan terhindar dari rasa sakit, (c) objek (object): meliputi benda atau keadaan yang berada di lingkungan yang dapat memuaskan kebutuhan, termasuk kegiatan untuk memperoleh objek tersebut, (d) mendorong/pergerakan (impetus): kekuatan yang bergantung pada intensitas (besar- kecilnya) kebutuhan.

11 2. Pendistribusian dan penggunaan Energi Psikis.
Id menggunakan energi ini untuk memperoleh kenikmatan (pleasure principle) melalui (1) gerakan refleksi dan (2) proses primer (menghayal atau berfantasi). Mekanisme atau proses pengalihan energi dari id ke ego atau dari id ke superego disebut identifikasi.

12 Ego menggunakan energi untuk keperluan :
(1) memuaskan dorongan atau instink melalui proses sekunder, (2) meningkatkan perkembangan aspek-aspek psikologi, (3) mengekang menangkal id agar tidak bertindak impulsive atau irasional dan (4) menciptakan integrasi di antara ketiga sistem kepribadian dengan tujuan terciptanya keharmonisan dalam kepribadian, sehingga dapat melakukan transaksi dengan dunia luar secara efektif.

13 a. Konflik Freud berasumsi bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari rentetan konflik internal yang terus menerus. Konflik (peperangan) antara id, ego, superego adalah hal yang biasa (rutin).

14 b. Kecemasan Kecemasan mempunyai peranan sentral dalam teori psikoanalisis, kecemasan digunakan oleh ego sebagai  isyarat adanya bahaya yang mengancam 3 Tipe kecemasan a. Realistik b. Neurotik c. Moral

15 3. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus  yaitu : (1) tidak disadari dan (2)menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan. Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah

16 Represi Proyeksi Pembentukan Reaksi (reaction formation) Pemindahan Objek (displacement) Fiksasi Regresi Rasionalisasi Sublimasi Identifikasi

17 4. Perkembangan kepribadian
Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

18 Tahapan Perkembangan 1. Tahap Oral
Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makan. Dua macam aktivitas oral  ini, yaitu menelan makanan dan mengigit, merupakan prototipe bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari.

19 2. Tahap Anal Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung bawah dari usus dan secara reflex akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu.

20 3. Tahap Phalik Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genetikal.

21 4. Tahap Latensi (6-12th) Masa ini adalah periode tertahannya dorongan- dorongan seks agresif. Selama masa ini anak mengembangkan kemampuannya bersublimasi

22 5. Tahap Genital Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsisistik. Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang- orang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk- bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak

23 Teori Psikososial erikson
Erikson menerima dan mengikuti teori Freud tentang struktur psikologis, kesadaran dan ketidaksadaran, dorongan (drive), tahap- tahap perkembangan psikoseksual, dan metodologi psikoanalisis. Namun, erikson menambahkan ke teori-teori Freud tersebut 8 tahap perkembangan psiko- sosial .

24 Trust vs Mistrust (kepercayaan vs ketidakpercayaan) usia 1-2th
Kepercayaan dasar yg paling awal terbentuk selama tahap sensorik-oral dan ditunjukan bayi lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman, dan membuang kotoran dengan santai

25 Autonomy vs Shame, Doubt (otonomi vs rasa malu dan keragu-raguan) usia 2-4th
Otonomi bagi usia ini bukan berarti bahwa mereka dapat mengambil inisiatif sendiri dan mampu melakukan semuanya sendiri, namun lebih kepada kemampuan menunjukkan keinginannya sendiri, menolak sesuatu yang tidak dikehendaki, dan mencoba sesuatu yang diinginkan .

26 Inisiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah) usia 3-5th
Selama tahap ini anak-anak yang berkembang secara sehat akan belajar : Berimajinasi untuk memperluas keterampilannya termasuk dalam bermain Bekerja sama dengan orang lain Memimpin dan dipimpin Anak-anak yang kurang dapat berkembang secara sehat akan mengalami : Ketakutan Kurang dapat bergabung dalam kelompok Lebih tergantung pada orang dewasa Terhambat perkembangan imajinasi dan perilaku bermainnya

27 Industry vs Inferiority (tekun vs rasa rendah diri) usia 6-12th
Pada tahap ini anak-anak mempelajari keterampilan yang lebih formal, seperti : Berhubungan dengan teman sebaya berdasar pada aturan-aturan terterntu Berkembang dari pola bermain yang bebas menuju permainan yang menggunakan aturan dan memerlukan kerja sama kelompok dan Menguasai materi pelajaran sosial, membaca dan matematika .

28 Identity and Repudiation vs Identity Diffusion (identitas vs kekaburan identitas) usia 13- 20th
Erikson percaya bahwa ketika individu berhasil melalui masa remaja awal, kematangan diri tercapai. Pada kondisi ini, individu mencapai keyakinandirinya. Remaja mencoba mencari model ( seseorang yang dapat dijadikan contoh ) dan secara bertahap mengembangkan nilai-nilai ideal bagi kehidupannya .

29 Intimacy and Solidarity vs Isolation (keintiman dan solidaritas vs isolasi) usia dewasa awal
Pada tahap dewasa awal, individu mulai mengembangkan hubungan sosial  yang mengarah kepada ikatan perkawinan atau hubungan persahabatan yang erat dan bertahan dalam waktu yang panjang

30 Generativity vs Self- absorption (kebangkkitan vs kemandegan)
Individu di tuntut mampu menempatkan peran dirinya secara tepat, baik dalam kerangka perkawinan dan pengasuhan anak, maupun dalam dunia kerja agar lebih kreatif dan produktif, dan juga dalam peran di lingkungan sosial sebagai bagian dari lingkungan kemasyarakatan .

31 Integrity vs Despair (integritas vs kekecewaan)
Apabila tujuh tahap sebelumnya dapat dilalui dengan berhasil oleh individu maka individu akan mencapai penilaian tertinggi : integritas.


Download ppt "Kepribadian menurut Freud & Erikson"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google