Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA"— Transcript presentasi:

1 MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Tim Penyusun: Prof. Dr. Patang, S.Pi., M.Si Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si

2 Panen dan Pasca Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura (KB 4)

3 Panen merupakan rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya berdasarkan umur, waktu, dan cara sesuai dengan sifat dan atau karakter produk. Penanganan saat panen sangat penting diperhatikan agar produk dari budidaya yang dihasilkan dapat maksimal. Penanganan saat panen yang salah dapat mengakibatkan kehilangan hasil hingga mencapai 20%.

4 Identifikasi Ciri-ciri Tanaman Siap Panen
Panen yang dilakukan terlalu dini atau terlambat dari waktu yang seharusnya akan mengakibatkan penurunan kualitas produk Secara umum untuk menentukan waktu panen dapat dilakukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu perhitungan, sifat fisik, dan sifat kimia.

5 1. Perhitungan Umur Tanaman
Penentuan saat panen berdasarkan perhitungan dapat dilakukan dengan menghitung hari setelah terjadi antesis,yaitu terjadinya penyerbukan pada bunga betina oleh bunga jantan Masing-masing tanaman memiliki batasan perhitungan yang berbeda dalam menentukan waktu panen. Berbeda spesies berbeda penentuan waktu panennya Sebagai contoh tanaman duku di Lampung dipanen pada umur buah antara HSA (hari setelah antesis) (Widodo et al., 2000)

6 Pada tanaman semangka penentuan saat panen dapat dihitung berdasarkan hari setelah tanam yaitu berkisar antara HST (hari setelah tanam) tergantung dari varietas dan lokasi penanaman atau dengan ciri ciri semangka tua antara lain warna tangkainya berwarna kecoklatan, batangnya mengecil dan lama kelamaan akan mengering

7 2. Berdasarkan Sifat Fisik
Pemanenan hasil budidaya juga dapat dilakukan dengan melihat berdasarkan perubahan sifat fisik yang terjadi, seperti ukuran buah (bobot, diameter, panjang, dan volume), sifat fisik permukaan buah, atau bentuk khusus yang terdapat pada buah Sebagai contoh untuk melakukan pemanenan buah melon dapat dilakukan dengan melihat ciri fisik berupa net pada permukaan kulit tampak jelas dan kasar, warna kulit hijau kekuningan dan mengeluarkan aroma, dan daun terdekat dengan buah telah mengering Pada tanaman nangka, sejalan dengan perkembangan kematangan buahnya dengan ukuran buahnya yang semakin membesar, duri-duri buah nangka akan turut membesar dan melebar.

8 3. Berdasarkan Sifat Kimia
Penggunaan sifat kimia produk sebagai indikator waktu panen sangat penting peranannya pada pemrosesan buah dari pada sayuran. Secara umum untuk memudahkan penentuan saat panen produk dapat menggunakan panca indra manusia, diantaranya adalah: Penglihatan untuk menentukan panen dengan dasar warna, ukuran dan bentuk Rabaan untuk menentukan panen dengan dasar tekstur, kekerasan, dan kelunakannya. Penciuman untuk menentukan panen dengan dasar aroma Rasa untuk menentukan saat panen dengan dasar rasa, seperti manis, asam, atau pahit Pendengaran untuk menentukan saat panen dengan dasar suara atau bunyi saat dipukul atau digerakkan

9 Teknik Panen Cara pemanenan produk sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Cara pemanenan produk pertanian berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman. Secara umum penentuan cara panen dapat dilakukan berdasarkan sifat fisik buah, ketinggian tanaman, dan sifat khusus lainnya

10 Penanganan Panen Pascapanen merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan pengumpulan hasil panen, proses penanganan hingga produk siap dikonsumsi oleh konsumen. Penanganan pascapanen produk tanaman pangan berbeda dengan penanganan produk hortikultura Produk hortikultura umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar.

11 Penanganan pascapanen padi
1. Perontokan Perontokan bertujuan untuk melepaskan gabah dari malainya, dengan cara memberikan tekanan atau pukulan terhadap malai 2. Pengeringan Salah satu cara perawatan gabah adalah melalui proses pengeringan dengan cara dijemur atau menggunakan mesin pengering

12 3. Pengangkutan 4. Penggilingan
Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan gabah setelah panen dari sawah ke rumah atau ke unit penggilingan padi untuk dikeringkan atau memindahkan beras dari penggilingan ke gudang atau ke pasar 4. Penggilingan Kehilangan hasil dalam proses penggilingan disebabkan oleh gabah ikut terbuang bersama sekam, gabah dan beras tercecer, beras menjadi hancur, atau tersangkut pada mesin penggilingan

13 5. Penyimpanan Penyimpanan beras umumnya menggunakan pengemas, yang berfungsi sebagai wadah, melindungi beras dari kontaminasi, dan mempermudah pengangkutan

14 Penanganan Pascapanen Jagung
Kegiatan pascapanen jagung meliputi beberapa hal, yaitu pemisahan tongkol. Pengupasan dapat memudahkan atau memperingan pengangkutan selama proses pengeringan. Pengeringan merupakan kegiatan kritis selama urutan pemanenan pengeringan yang kurang baik mengakibatkan turunnya mutu jagung.

15 Penyortiran dan penggolongan setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung harus dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki , sehingga tidak menurunkan kualitas jagung. Pengemasan bertujuan untuk memudahkan penanganan (pemindahan dan penyimpanan), perlindungan dari cuaca diharapkan pengemasan dapat melindungi biji jagung dari cuaca luar yang merugikan

16 Penyimpanan dilakukan hingga jagung siap untuk digunakan
Penyimpanan dilakukan hingga jagung siap untuk digunakan. penyimpanan juga berarti upaya mempertahankan komoditi panenan tetap dalam kondisi segar dan sekaligus masih memiliki kualitas yang baik.

17 Penanganan Pascapanen Tanaman hortikultura
Produk hortikultura merupakan produk yang umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar Produk hortikultura yang telah dipanen hanya dapat dipertahankan kualitasnya, atau setidaknya meminimalisir kerusakan hingga produk dikonsumsi Penanganan produk hortikultura secara umum meliputi panen, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan

18 1. Panen Untuk produk hortikultura waktu pemanenan yang baik adalah pada saat produk belum terpapar sinar matahari, yaitu pada pagi hari atau pada saat kondisi produk tidak basah 2. Sortasi Sortasi dilakukan untuk memisahkan produk-produk yang tidak diinginkan, seperti busuk, terlalu muda atau terlalu tua, memar, terserang hama atau penyakit 3. Grading Grading merupakan pemisahan produk berdasarkan mutu yang telah ditetapkan, misalnya berdasarkan ukuran, warna, diameter, dan tingkat kemasakan.

19 4. Pengemasan 5. Penyimpanan
Pengemasan produk pada dasarnya dilakukan untuk melindungi produk dari kerusakan atau kehilangan, memudahkan penanganan, meningkatkan pelayanan dalam pemasaran, dan membuat produk lebih menarik 5. Penyimpanan Setelah dipanen dan menunggu produk untuk dikonsumsi maka produk tersebut harus disimpan terlebih dahulu. ruang simpan dengan suhu dingin digunakan untuk membuat produk lebih tahan lama dalam penyimpanan.

20 6. Pengangkutan. Pengangkutan dilakukan bisa saja dari kebun ke tempat penyimpanan atau dari tempat penyimpanan ke pasar Pengangkutan yang baik adalah yang dapat menghindari timbulnya faktor yang merugikan yang muncul akibat pengangkutan. Dalam mempertahankan kualitas produk setelah panen, maka hendaknya transportasi yang dilakukan harus segera mungkin agar mencapai lokasi tujuan

21 Merancang Jenis Usaha Tani
Usaha tani merupakan segala bentuk pengorganisasian dan pengelolaan aset serta tatacara yang dilakukan dalam bidang pertanian dengan tujuan untuk menambah kesejahteraan dan memperbaiki taraf hidup petani Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan Perencanaan usahatani bermanfaat untuk memperoleh petunjuk tentang apa yang akan dilakukan, mengurangi penyimpangan dan kesalahan.

22 Aspek analisis kelayakan usaha
Aspek teknis, yang menganalisis unsur teknologi dan cara (prosedur) suatu usaha dilaksanakan. Misalnya, secara taknis suatu usaha dapat dilakukan oleh pelaku karena telah tersedianya dan dikuasainya teknologi yang diperlukan. Aspek ekonomi, yang menganalisis unsur keuangan dan perekonomian serta perdagangan. Orientasi analisis ekonomi yaitu keuntungan finansial yang akan diperoleh suatu usaha. Aspek sosial budaya, yang membahas unsur adat istiadat, sosial dan budaya masyarakat yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan suatu usaha. Misalnya suatu usaha tidak bertentangan dengan adat istiadat dan sosia - budaya masyarakat.

23 Analisis kelayakan dari segi ekonomi dan keuangan
B/C ratio, yaitu perbandingan antara keuntungan dengan biaya usaha. R/C ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan biaya usaha. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP), yaitu kondisi dimana suatu usaha tidak menghasilkan keuntungan maupun tidak menderita kerugian. Parameter lain sesuai dengan kebutuhan seperti Payback Period, Return of Investmen (ROI),


Download ppt "MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google