Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Oesman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SHALAT FARDLU DAN TATACARA SHOLAT Oleh: TIM Teaching Lembaga Pengembangan Studi Islam ( LPSI)
LPSI UAD
2
PENGERTIAN SHALAT Katashalat berasal dari kata Arab shalla yang artinyaseruan atau doa Menurut syara’, shalat ialah ibadah dalam bentuk perkataan dan perbuatan tertentu dengan menghadirkan hati secara ikhlas dan khusyu’, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam menurut syarat-syarat dan rukun-rukun yang telah ditentukan syara’ LPSI UAD
3
Dasar tentang wajibnya shalat banyak terdapat di dalam al-Qur’an, diantaranya adalah firman Allah berikut ini: فَأَقِيْمُوا الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا “…dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. an- Nisa’/4: 103) LPSI UAD
4
Shalat di dalam hadis dijelaskan sebagai amal yang pertama kali dihisab, sebagaimana yang diriwayatkan Annas bin Malik r.a.: إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاةُ ، فَإِنْ تَمَّتْ تَمَّ سَائِرُ عَمَلِهِ “Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika ia baik, maka baik pula seluruh amalannya dan jika jelek, maka jelek pula semua amalannya”.(Musnad Abi Ya’la: Juz IV, hlm. 99) LPSI UAD
5
Sholat Fardlu Shalat fardlu dikenal dengan shalat wajib, maksudnya shalat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah SWT dalam sehari semalam yang disyari’atkan pada tahun 11 dari kenabian Muhammad saw atau tahun 621 M ketika beliau dimi’rajkan LPSI UAD
6
Waktu Shalat Fardlu Dhuhur
Permulaan waktu shalat Dhuhur adalah dari tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit, sedangkan akhir waktu shalat Dhuhur adalah ketika bayangan sesuatu benda itu sama panjangnya dengan benda aslinya. Ashar Permulaan waktu shalat Ashar adalah ketika bayangan sesuatu telah sepanjang bendanya, yaitu mulai dari berakhirnya waktu Dhuhur, sedangkan akhir waktu shalat Ashar sampai terbenamnya matahari. Maghrib Permulaan shalat Maghrib adalah telah sempurnanya matahari terbenam, sedangkan akhir waktu shalat Maghrib apabila telah hilang syafaq merah (awan merah telah terbenam) Isya’ Permulaan shalat Isya’ adalah dari terbenamnya awan merah sampai separuh malam yang akhir (menjelang fajar) Shubuh Permulaan shalat Shubuh dari saat terbitnya fajar Shadiq (garis putih yang melintang dari Selatan ke Utara dari kaki langit sebelah Timur) sampai terbitnya matahari. LPSI UAD
7
Tata Cara Shalat Niat ikhlas karena Allah Berdiri menghadap kiblat Mengangkat kedua belah tangan sejurus bahu, serta mensejajarkan ibu jari pada daun telinga, sambil membaca:“Allahu Akbar” Meletakkan tangan kanan pada punggung telapak tangan kiri di dada Membaca do’a iftitah: الَّلهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ اْلمَشْرِقِ وَاْلمَغْرِبِ اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنَ اْلخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اَللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِاْلماَءِ وَالثَّلْجِ وَاْلبَرَدِ LPSI UAD
8
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Membaca ta’awudz اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَجِيْمِ Membaca basmalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ Membaca surat al-Fatihah kemudian membaca amin Membaca salah satu surat/ayat dari al-Qur’an, dengan memperhatikan artinya dan membacanya dengan perlahan Takbir mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbir permulaan, untuk melakukan ruku’ Saat ruku’, punggung sejajar dengan leher, dan kedua tangan memegang lutut Membaca do’a: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ Bangun dari ruku’, mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbirotul Ihram dengan berdo’a: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ LPSI UAD
9
رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ
Setelah berdiri tegak lalu membaca: رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ Bertakbir untuk sujud dengan meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas tanah, lalu kedua tangan, kemudian dahi dan hidung. Dengan menghadapkan ujung jari kaki ke arah kiblat serta merenggangkan tangan dari lambung dengan mengangkat kedua siku, lalu membaca do’a. سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى ,سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى ,سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى Bangun dari sujud dengan bertakbir dan duduk tenang lalu berdo’a: اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ LPSI UAD
10
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ
LPSI UAD Sujud kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca do’a seperti do’a pada sujud pertama, kemudian mengangkat kepala dengan bertakbir. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ، سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ Duduk sejenak, kemudian berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah. Pada raka’at yang kedua, dikerjakan sama seperti pada raka’at pertama, hanya saja tidak membaca do’a “iftitah”
11
Setelah selesai dari sujud kedua kalinya pada raka’at yang kedua, kemudian duduk di atas kaki kiri dan menegakkan (menumpukkan) kaki kanan serta meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjuk (saat mulai membaca do’a) dan menyentuhkan ibu jari pada jari tengah. Kemudian membaca do’a tasyahud dan sholawat التَّحِيَّاتُ للهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. َالسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُولُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ LPSI UAD
12
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Selesai membaca do’a tasyahud dan sholawat, lalu membaca do’a pilihan yang disukai. اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَاْلمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. Kemudian berdiri untuk raka’at yang ketiga bila sedang mengerjakan shalat tiga atau empat raka’at, dengan bertakbir mengangkat tangan seperti takbirotul ihram. Pada raka’at yang ketiga atau keempat hanya membaca al-Fatihah saja (tidak membaca iftitah, surat atau ayat al-Qur’an). LPSI UAD
13
Setelah sujud kedua selesai pada raka’at terakhir (ketiga atau keempat), kemudian duduk tawarruk untuk tasyahud akhir dengan memasukkan (memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, dan menegakkan (menumpukkan) telapak kaki kanan, serta menghadapkan ujung jari-jari ke arah kiblat dan duduk dengan menumpukkan pantat di atas lantai (tanah). Meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjuk (saat mulai membaca do’a) dan menyentuhkan ibu jari pada jari tengah. Kemudian membaca do’a tasyahud dan shalawat kepada nabi seperti pada do’a tasyahud dan sholawat pada tasyahud awwal. Setelah itu berdo’a memohon perlindungan dengan membaca doa seperti pada nomor 22. Mengucapkan salam dengan berpaling ke kanan sampai pipi kanan terlihat dari belakang dan berpaling ke kiri sampai pipi kiri terlihat pula dari belakang LPSI UAD
14
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
LPSI UAD
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.