Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendri Atmadjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Analisis Beban Mental Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index (NASA-TLX) di PPPPTK BMTI di Departemen Mesin Oleh: Fathirli Rauf
2
Latar Belakang Masalah
Penggunaan mesin dan komputer secara terus menerus akan menyebabkan efek yang negatif bagi user. Pada penggunaan mesin secara terus menerus akan menyebabkan cidera otot secara tidak langsung. Selain itu, pada proses pengerjaan mesin user dituntut untuk memperhatikan tingkat ketelitian dari produk yang mereka kerjakan sehingga user harus menggunakan keahlian mereka. Misalnya dalam membaca gambar produk karyawan harus bisa membaca dengan teliti arti gambar yang diberikan ke mereka. Pada penggunaan komputer, karyawan dituntut untuk memfokuskan apa yang mereka kerjakan dalam pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan beban kerja (overload). Karyawan juga akan mengalami tekanan waktu (time pressure) dan konsentrasi terhadap terhadap informasi atau beban kerja yang rendah (underload) dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan meningkatnya standar performasi dan resiko dalam pekerjaan dimana karyawan bertanggungjawab bila terjadi kesalahan dalam pekerjaan yang mereka lakukan maka kondisi stress karyawan akan meningkat kondisi ini akan mempengaruhi beban kerja yang dialami oleh karyawan.
3
Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian
Seberapa besar beban mental yang ditanggung oleh pekerja PPPPTK BMTI di departemen mesin Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur sejauh mana pengaruh beban mental terhadap pekerjaan yang ditanggung oleh pekerja PPPPTK BMTI di departemen mesin
4
Landasan Teori Beban usaha mental merupakan indikasi yang memberikan gambaran besarnya kebutuhan mental dan perhatian untuk menyelesaikan tugas. Metode NASA-TLX dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E. Staveland dari San Jose State University pada tahun Metode ini berupa kuesioner dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang lebih mudah namun lebih sensitif pada pengukuran beban kerja. Indikator beban mental yang diukur dalam NASA-TLX: Mental Demand (MD) Physical Demand (PD) Temporal Demand (TD) Performance (OP) Frustation Level (FR) Effort (EF)
5
Indikator Beban Mental
Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Pembobotan Pada bagian ini responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan tertentu. Kuisioner NASA-TLX yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang terdiri dari 15 perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh. Jumlah tally ini kemudian akan menjadi bobot untuk setiap indikator beban mental. No Indikator Beban Mental 1 MD (Mental Demand) X 2 TD (Temporal Demand)
6
Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX
Pemberian Ranting Pada bagian ini responden diminta memberi rating terhadap keenam indikator beban mental. Rating yang yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Rating yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Untuk mendapatkan skor beban mental NASA-TLX bobot dan rating untuk setiap indikator dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 (jumlah perbandingan berpasangan).
7
Produk = rating * bobot kerja
Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Menghitung Produk Produk diperoleh dengan cara mengalikan rating dengan bobot faktor untuk masing-masing deskriptor. Dengan demikian dihasilkan 6 nilai produk untuk 6 indikator (MD, PD, TD, OP, FR dan EF). Produk = rating * bobot kerja Menghitung Weighted Workload (WWL) WWL diperoleh dengan cara menjumlahkan keenam nilai produk WWL = ∑ Produk
8
Skor = ∑(bobot * rating) / 15
Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Menghitung Rata-rata WWL Rata-rata WWL diperoleh dengan cara membagi WWL dengan bobot total. Skor = ∑(bobot * rating) / 15 Interprestasi Hasil Nilai Skor Berdasarkan penjelasan Hart dan Staveland (1981) dalam metode NASA-TLX, skor beban kerja yang didapatkan terbagi dalam tiga bagian yaitu nilai > 80 menyatakan beban pekerjaan yang agak berat, nilai menyatakan beban pekerjaan sedang dan nilai < 50 menyatakan beban pekerjaan agak ringan.
9
Kerangka Pemecahan Masalah
10
Analisis Nilai Beban Indikator Mental Demand Operator Konvensional
232.70 Pyhsical Demand Office CNC 196.01 Temporal Demand Operator CNC 263.37 Performance 257.61 Frustation Level 241.13 Effort Office Konvensional 168.77
11
Kesimpulan Berikut ini kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Operator di bagian konvensional di Departemen Mesin memiliki nilai Mental Demand (MD) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian CNC dan office bagian konvensional. Operator di bagian CNC di Departemen Mesin memiliki nilai Temporal Demand (TD) dan Performance (PO) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian konvensional dan office bagian CNC. Office di bagian CNC di Departemen Mesin memiliki nilai Pysical Demand (PD) dan Frustation Level (FL) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian konvensional dan operator bagian CNC. Office di bagian konvensional di Departemen Mesin memiliki nilai Effort (EF) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian CNC dan operator bagian konvensional.
12
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.