Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TAHAPAN PENGASUHAN ANAK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TAHAPAN PENGASUHAN ANAK"— Transcript presentasi:

1 TAHAPAN PENGASUHAN ANAK
Serial Parenting 1 TAHAPAN PENGASUHAN ANAK HIKMAH DI DALAM MENDIDIK & HAKIKAT PENDIDIK ROBBANI Oleh : Abu Salma Muhammad [Ketua Yayasan Anak Teladan] Disampaikan Pada Hari Sabtu, 17 Maret 2018 / 29 Rabi’ul Akhir 1439 H Di Masjid An-Nashr, Bintaro Sektor 5, Jurang Mangu, Pondok Aren, Tangerang Selatan

2 Peran Orang Tua Role Model
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ Setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا َ) Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka Lihat : HR Muslim : 1893 Lihat : QS Thoha : 132 Lihat : HR Bukhari : 6605 Lihat : QS at-Tahrim (66) : 6 Pelindung Penanggung Jawab Role Model Pendidik وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya.” من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”

3 ANAK TERHADAP ORANG TUANYA (Berdasarkan al-Qur’an)
PERHIASAN Lihat : QS Ali Imran : 14  Dapat Melalaikan UJIAN Lihat : QS al-Anfal : 28 dan QS at-Taghobun : 15  Melalaikan MUSUH Lihat QS at-Taghobun : 14  Harus diwaspadai QURROH AIN Dalam bentuk doa Lihat QS Ali Imron : 38, QS al-Furqon : 74  Diharapkan Anak Shalih

4 MANFAAT ANAK SHALIH Amal Shalih yang tidak terputus
“Apabila anak Adam wafat, terputuslah amalannya kecuali tiga hal, (diantaranya adalah) Anak Shalih yang mendoakan orang tuanya.” [HR Muslim : 14] Amal Shalih yang tidak terputus “Sesungguhnya seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka ia berkata,”Dari manakah balasan ini?” Dikatakan, “Dari sebab istighfar anakmu kepadamu” [HR Ahmad dan Ibnu Mâjah] Mengangkat Derajat Orang Tuanya di Surga Ada tujuh hal yang pahalanya senantiasa mengalir kepada seorang hamba setelah wafatnya meski ia sudah di dalam kuburannya. (Diantaranya) : orang yang meninggalkan anak yang senantiasa beristighfar bagi orang tuanya setelah orang tuanya tiada.” [HR Ibnu Mâjah Pahala yang senantiasa mengalir

5 KEWAJIBAN ORANG TUA MENDIDIK ANAKNYA AGAR MENJADI SHALIH
QS At-Tahrim : 6 DALIL 1 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” QS Thoha : 132 DALIL 2 وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. [QS Thohâ : 132] HR Abu Dawud DALIL 3 كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa apabila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.”

6 Allah berfirman: وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Luqman : HIKMAH (QS Luqman:12)

7 HIKMAH = KEBAIKAN BERLIMPAH
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَايَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ  Allah menganugerahkan HIKMAH kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi HIKMAH, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” (Al-Baqarah: 269). HIKMAH = KEBAIKAN BERLIMPAH

8 Meletakan sesuatu pada tempatnya
APA ITU HIKMAH وضع الشيء في موضعه Meletakan sesuatu pada tempatnya [Abu Ismail Al-Harowi] = ADIL vs ZHALIM v x

9

10 Mana yang hikmah???

11 وضع الشيء في مواضعه الموافق للغايات المحمودة منه
HIKMAH وضع الشيء في مواضعه الموافق للغايات المحمودة منه Meletakkan sesuatu pada tempatnya (sesuai dengan proporsinya yang pas) yang selaras dengan tujuan mulia darinya (yang dikehendaki)

12 Hikmah & Adil Hikmah Tidak Hikmah Adil Zhalim
Adil = Menempatkan sesuatu pada tempatnya tanpa melihat tujuan mulia yang dicapai Hikmah = Adil + Tambahan (Melihat Tujuan Mulia yang dicapai) Hikmah Adil Tidak Hikmah Zhalim Zhalim = Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya

13 HAKIKAT ADIL Adil itu tidaklah selalu bermakna PERSAMAAN (sama rata), namun Adil itu adalah memberikan hak setiap orang sesuai dengan kebutuhannya

14 Zhalim Adil

15

16 فعل ما ينبغي، على الوجه الذي ينبغي، في الوقت الذي ينبغي
HIKMAH itu adalah : فعل ما ينبغي، على الوجه الذي ينبغي، في الوقت الذي ينبغي Melakukan sesuatu yang tepat, dengan metode yang benar di waktu yang pas [Ibnul Qoyyim]

17 Sifat & Karakteristik Hikmah
Melakukan sesuatu yang benar (tepat) Dengan cara (metode) yang benar (tepat) Di waktu (momen) yang benar (tepat) Berdasarkan ILMU yang selaras dengan al-Qur’an dan Sunnah Harus memiliki metode (manhaj) yang tepat, terarah dan sesuai Harus tepat waktu, momen dan saatnya, sesuai dengan kondisi

18 Kaidah : ليس كل ما يعرف يقال ، وليس كل ما يقال حضر أهله ، وليس كل ما حضر أهله حان وقته ، و ليس كل ما حان وقته صح قوله Tidak semua yang diketahui harus disampaikan – Tidak semua yang disampaikan, hadir orang yang layak mendengarkannya – tidak semua orang yang hadir, tepat waktunya untuk disampaikan – dan tidak semua waktu yang tepat untuk disampaikan, namun benar (shahih) perkataannya.

19 [Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan]
إذا كان قول الحق في غير محله وفي غير وقته وبغير الأسلوب المناسب، فإنه يسبب مفسدة. [Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan] TEMPAT YANG SALAH MERUSAK UCAPAN YANG BENAR WAKTU YANG SALAH CARA YANG SALAH

20 TEMPAT YANG BENAR ? UCAPAN YANG SALAH WAKTU YANG BENAR CARA YANG BENAR

21 [Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan]
إذا كان قول الحق في محله وفي وقته وبلأسلوب المناسب، فإنه من الحكمة العالية [Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan] TEMPAT YANG BENAR HIKMAH UCAPAN YANG BENAR WAKTU YANG BENAR CARA YANG BENAR PENDIDIK ROBBANI

22 MENJADI PENDIDIK ROBBANI
Pendidik Yang Hikmah dan Adil

23 Murobbi Rubban Rabb Tarbiyah Rabbaniyah
Beberapa Istilah dari satu akar kata dan Kaitannya Murobbi Pendidik Rubban Pendidik Rabb yang Mengatur Tarbiyah Mendidik ALLAH Rabb Mutlak Yang Mengatur alam semesta SELAIN ALLAH Mengatur rumah, desa, kantor, dll Ct: Rabbul Ibil (Pemilik Unta) Rabbaniyah Pendidikan Ilahi

24 PERINTAH ALLAH UNTUK MENJADI ROBBANI: كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ "Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang ROBBANI, karena kamu selalu : 1. mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur’an) 2. dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya" (Ali Imron:79)

25 Secara Bahasa (Etimologi) Secara Istilah (Terminologi)
Pengertian ROBBANI Secara Bahasa (Etimologi) Secara Istilah (Terminologi) Di dalam al-Ma’aani : اسم منسوب إلى رَبّ Kata Benda (Ism) yang disandarkan kepada Rabb Ditambahkan huruf “alif” dan “nun” dengan maksud hiperbol (penyangatan) Rabb = Tuhan yang Maha Memelihara, Mengatur, Memiliki, dll. Rabbani = Sifat yang berkaitan dengan ketuhanan ~ Equivalen dengan kata “Ilaahi” Dikatakan bersifat Rabbani, apabila memiliki hubungan yang erat dengan Rabb-nya. هو أن يكون على دين الرب، وعلى طريق الرب Seseorang yang berada di atas agama dan jalan Rabb-nya [as-Sam’aani]  إذا كان الرجل عالماً عاملاً معلماً Seseorang yang alim (berilmu), mengamalkan dan mengajarkan ilmunya [Ibnul A’rabi] الربّاني هو العالم الحكيم Rabbani adalah orang yang berilmu dan memiliki hikmah [Ibnu Razin] الربّاني الذي يربي الناس بصغار العلم قبل كباره Rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu yang ringan dulu sebelum yang berat (besar)

26 هو أن يكون على دين الرب، وعلى طريق الرب
Pengertian ROBBANI هو أن يكون على دين الرب، وعلى طريق الرب Seseorang yang berada di atas agama dan jalan Rabb-nya [as-Sam’aani]

27 إذا كان الرجل عالماً عاملاً معلماً Apabila seseorang itu :
Pengertian ROBBANI  إذا كان الرجل عالماً عاملاً معلماً Apabila seseorang itu : alim (berilmu) mengamalkan Ilmunya mengajarkan ilmunya [Ibnul A’rabi]

28 الربّاني هو العالم الحكيم
Pengertian ROBBANI الربّاني هو العالم الحكيم Rabbani adalah : orang yang berilmu dan memiliki hikmah [Ibnu Razin]

29 الربّاني الذي يربي الناس بصغار العلم قبل كباره
Pengertian ROBBANI الربّاني الذي يربي الناس بصغار العلم قبل كباره Rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu yang ringan dulu sebelum yang berat (besar) [al-Bukhari]

30 Karakter ROBBANI Robbani : Berada di atas : Agama Allah
Alim / Berilmu  Mengetahui ucapan yang benar Mengamalkan & Mengajarkan Ilmu  Mengetahui cara yang benar Memiliki hikmah dan mendidik dari yang ringan sebelum yang berat  Mengetahui waktu dan tempat yang benar Berada di atas : Agama Allah Jalan Allah Berilmu Mengamalkan Ilmu Mengajarkan Ilmu Pendidik Rabbani Alim (Berilmu) Hakim (Memiliki Hikmah) Mendidik dari yang kecil (ringan) dulu sebelum yang besar (berat)

31 Pendidik Sejati dan Rabbani
Pendidik terbaik, terbijak dan paling Rabbani adalah : Nabi Muhammad ﷺ لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Q.S. al Ahzab: 21)

32 Tahapan Pendidikan Yang Diajarkan Nabi bagi anak-anak berdasarkan usia
 مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ   Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil, no. 247)

33 Fase Pendidikan Cara Nabi
Usia 0 – 7 Th Usia 7 – 10 Th 10 th –Baligh Baligh - Wafat Fase Golden Age untuk pembiasaan, karena ini fase mereka meniru Fase Pengokohan Iman dan Karakter Fase dididik MAHABBAH (Mencintai) Allah, Rasulullah, al-Qur’an dan agama. Tidak boleh dipaksa ibadah, menghafal, belajar, dll. Tidak wajib diajar-kan sholat, ber-hijab, dll Fase Pengenalan thd Syariat, dimotivasi namun tidak boleh dipaksa Fase dididik dengan ROJA (harapan), berupa pahala, surga, dll. [Tidak dengan ancaman] Dimotivasi untuk banyak beramal shalih. Belum dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur maupun pergaulannya. Fase persiapan mukallaf (pembebanan syariat), jika melanggar boleh diancam dan dihukum Anak dalam fase ini dikenalkan dengan berbagai ancaman agar timbul KHAUF (Rasa Takut) kepada Allah. Mulai dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur dan pergaulannya. Anak sudah memikul sendiri beban syariat (taklif), dosa dan pahalanya. Anak sudah berhak menentukan jalan hidup sendiri sedangkan orang tua hanya mengarahkan dan memberi nasehat saja. Anak sudah fase mandiri dan sudah mampu bekerja sehingga tidak wajib lagi dinafkahi.

34 Usia 0 – 7 Th Fase Golden Age untuk pembiasaan, karena ini fase mereka meniru Fase Pengokohan Iman dan Karakter Fase dididik MAHABBAH (Mencintai) Allah, Rasulullah, al- Qur’an dan agama. Tidak boleh dipaksa ibadah, menghafal, belajar, dll. Tidak wajib diajar-kan sholat, ber-hijab, dll

35 Usia 7 – 10 Th Fase Pengenalan thd Syariat, dimotivasi namun tidak boleh dipaksa Fase dididik dengan ROJA (harapan), berupa pahala, surga, dll. [Tidak dengan ancaman] Dimotivasi untuk banyak beramal shalih. Belum dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur maupun pergaulannya.

36 10 th –Baligh Fase persiapan mukallaf (pembebanan syariat), jika melanggar boleh diancam dan dihukum Anak dalam fase ini dikenalkan dengan berbagai ancaman agar timbul KHAUF (Rasa Takut) kepada Allah. Mulai dipisahkan antara laki dan wanita, baik tempat tidur dan pergaulannya.

37 Baligh - Wafat Anak sudah memikul sendiri beban syariat (taklif), dosa dan pahalanya. Anak sudah berhak menentukan jalan hidup sendiri sedangkan orang tua hanya mengarahkan dan memberi nasehat saja. Anak sudah fase mandiri dan sudah mampu bekerja sehingga tidak wajib lagi dinafkahi.

38 0 – 7 th Baligh - dewasa 10 - baligh 7-10 th
FASE PENDIDIKAN ANAK MENURUT USIA Lebih dikenalkan MAHABBAH (Cinta Allah, Rasulullah dan Islam) Lebih dikenalkan ROJA (Harapan) akan pahala dan balasan dari Allah Lebih dikenalkan KHOUF (Rasa Takut) akan siksa Allah Mukallaf, bertanggung jawab atas dirinya

39 MEWUJUDKAN ANAK ROBBANI
Anak Rabbani adalah anak yang cinta dengan Rabb-nya, semangat di dalam menuntut ilmu dan antusias di dalam mengamalkan ilmunya. Untuk mewujudkan Anak Robbani, maka harus dimulai dari orang tua terlebih dahulu, untuk menjadi pendidik Robbani. Untuk menjadi Pendidik Robbani, maka orang tua wajib belajar dan terus menuntut ilmu, terutama ilmu agama, baik yang berkaitan dengan aqidah, akhlaq, fiqih, muamalah hingga pola pengasuhan. Memberikan keteladanan dan contoh. Karena anak itu cenderung mencontoh dan melihat orang tuanya. Berdoa, agar dianugerahi anak yang shalih dan bisa menjadi QURROTA A’YUN (Penyejuk mata).

40 Semoga Allah menganugerahkan Anak yang Shalih dan bisa
Menjadi Penyejuk Mata bagi Kedua orang tuanya…

41 UPDATE INFO : . Blog : anakteladan.com |
Telegram : bit.ly/anakteladan | Instagram | WhatsApp : |


Download ppt "TAHAPAN PENGASUHAN ANAK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google