Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVera Gunardi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Disampaikan Pada Acara Rakor Pengembangan
KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN NASIONAL DALAM PENGEMBANGAN CENTER OF EXCELLENCE LAYANAN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI TENTANG BUDAYA LOKAL d Dra Sri Sumekar, M.Si Disampaikan Pada Acara Rakor Pengembangan Center Of Exellence SURABAYA 18 APRIL 2018
2
Pembangunan Center of excellence
Perencanaan serta roadmap implemen-tasi yang terkait dengan Center of excellence telah ditetapkan pada Grand Design Perpustakaan Digital Nasional Indonesia Melalui CoE diharapkan khazanah budaya lokal yang dimiliki dapat dilestarikan, disebarluaskan, SERTA DIDAYAGUNAKAN oleh masyarakat.
3
Center of Excellence Layanan Perpustakaan Dan Informasi Tentang Budaya Lokal
Definisi: perpustakaan yag menerapkan standar kinerja yang tinggi dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan dan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi tentang budaya masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan: memenuhi kebutuhan pemustaka terhadap informasi tentang budaya-budaya yang ada di wilayah yang telah ditetapkan. Sasaran: terwujudnya 6 (enam) perpustakaan daerah yang mampu menyelenggarakan layanan perpustakaan dan informasi tentang budaya masyarakat yang ada di wilayah yang telah ditetapkan di Indonesia dengan standar kinerja berkualitas prima
4
Kriteria Pemilihan Center of excellence
Sarana dan prasarana serta sistem informasi: terdapat keunggulan sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan program, kelayakan, keberlangsungan dan keberlanjutan program center of excellence di perpustakaan daerah. Koleksi bahan perpustakaan tentang budaya lokal: tersedia koleksi yang disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat muatan budaya lokal yang diorientasikan untuk pelestarian budaya bangsa dengan memperhatikan standar mutu, tujuan dan sasaran center of excellence. Sumber daya manusia: mendayagunakan tenaga perpustakan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang memenuhi kualifikasi bidang perpustakaan, serta menjaga mutu kinerja, dalam jumlah tenaga dan tingkat kinerja yang selaras dengan tuntutan penyelenggaraan center of excellence. Tata Kelola dan Penjaminan Mutu: terdapat sistem administrasi yang berfungsi untuk memelihara efektifitas, efisiensi dan produktivitas dalam upaya pewujudan tujuan, sasaran serta memelihara integritas center of excellence.
5
Ruang lingkup kegiatan
Penetapan perpustakaan daerah mitra yang akan dikembangkan menjadi Centers of Excellence. Pemberian bantuan kepada perpustakaan yang ditetapkan agar dapat mencapai standar minimal sebagai Center of Excellence Layanan Perpustakaan Dan Informasi Tentang Budaya Lokal: Penyediaan bahan perpustakaan dan informasi Center of Excellence budaya lokal Pengolahan Bahan Perpustakaan dan informasi Center of Excellence budaya lokal Layanan dan akses ke Center of Excellence bahan perpustakaan dan informasi budaya lokal: Preservasi Bahan Perpustakaan dan informasi Center of Excellence budaya lokal
6
6 Centers Of Exellence NAMA PERPUSTAKAAN LINGKUP BUDAYA LOKAL
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau Budaya Melayu dan budaya masyarakat lain yang ada di wilayah provinsi-provinsi yang ada di pulau Sumatera. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DI Yogyakarta Budaya masyarakat yang ada di wilayah provinsi-provinsi dan daerah istimewa di Pulau Jawa. Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur Budaya masyarakat yang ada di Pulau Kalimantan dan pulau-pulau sekitarnya. Badan Arsip Dan Perpustakaan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Budaya masyarakat yang ada di wilayah provinsi-provinsi yang ada di pulau dan kepulauan Sulawesi. Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali Budaya masyarakat yang ada di Bali dan pulau-pulau di wilayah Provinsi Bali dan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Timur Budaya masyarakat Melanisia yang ada di wiayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
7
BANTUAN PERPUSTAKAAN NASIONAL UNTUK CENTER OF EXELLENCE
Bahan perpustakaan dan informasi Center of Excellence budaya lokal Pengolahan Bahan Perpustakaan Peningkatan sarana akses layanan Peningkatan kualitas SDM Peningkatan tata kelola dan penjaminan mutu: supervisi dan koordinasi
8
BANTUAN PERPUSTAKAAN NASIONAL
Penyediaan infrastruktur pendukung dan penyiapan ruangan kerja. Peralatan dan bahan untuk pemeliharaan bahan perpustakaan. selama dalam ruang penyimpanan; Peralatan dan bahan konservasi yang meliputi: - Pengadaan peralatan dan bahan untuk perawatan dan perbaikan bahan perpustakaan. - Peralatan dan bahan penjilidan yang meliputi pekerjaan penjilidan, penjilidan kembali, pembuatan kotak dan portepel; Pengadaan peralatan alih media bahan perpustakaan berupa mobile camera Bantuan penyediaan koleksi digital. Khususnya; surat kabar daerah dari koleksi Perpustakaan Nasional RI untuk memperkaya koleksi daerah. Bantuan peningkatan pengetahuan SDM preservasi.; Pelatihan konservasi bahan perpustakaan; Pelatihan alih media digital.
9
AKTIVITAS CENTER OF EXEELLENCE
Pelayanan Preservasi Pengadaan, Pengolahan Kerendahan biaya akses Pemenuhan kebutuhan informasi Kemudahan akses Pelayanan kepada masyarakat pengguna perpustakaan Koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan Konservasi, reporografi, dan transformasi digital
10
Kebijakan pengembangan Koleksi
Koleksi tentang budaya lokal memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Jumlah Koleksi bahan perpustakaan tentang budaya lokal terus dimutakhirkan Koleksi bahan perpustakaan tentang budaya lokal dinilai berdasarkan relevansinya dengan kelengkapan dan kekhasan budaya lokal di berbagai wilayah untuk mendorong terbentuknya masyarakat berbudaya dan berpengetahuan. Koleksi dibangun bekerjasama dg berbagai perpustakaan, pusat dokumentasi, lembaga informasi dan berbagai isntitusi untuk membentuk sebuah repositori budaya baik dlm bentuk BP dan informasi aselinya maupun dlm format digital.
11
CAKUPAN KOLEKSI LOCAL CONTENT ( UNSUR KEBUDAYAAN)
1. BAHASA 2. PERALATAN & TEKNOLOGI Di Indonesia mencakup 784 bahasa daerah termasuk di dalamnya tata bahasa / aksara, kamus, dan hasil kajian bahasa daerah. Sistem untuk mempertahankan hidup dengan membuat peralatan hidup yaitu unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana
12
3. MATA PENCAHARIAN DAN EKONOMI
CAKUPAN KOLEKSI LOCAL CONTENT ( UNSUR KEBUDAYAAN) 3. MATA PENCAHARIAN DAN EKONOMI Sistem mata pencaharian hidup adalah bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain: Berburu dan meramu; Beternak; Bercocok tanam di ladang; Menangkap ikan; Sistem berdagang sederhana (Mis: sistem barter)
13
4. SISTEM KEKERABATAN DAN ORGANISASI SOSIAL
CAKUPAN KOLEKSI LOCAL CONTENT ( UNSUR KEBUDAYAAN) 4. SISTEM KEKERABATAN DAN ORGANISASI SOSIAL Kesatuan sosial yg paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan-2 lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya, termasuk organisasi adat, tata cara adat, dan upacara adat.
14
5. SISTEM PENGETAHUAN 6. RELIGI
CAKUPAN KOLEKSI LOCAL CONTENT ( UNSUR KEBUDAYAAN) 5. SISTEM PENGETAHUAN 6. RELIGI Sistem pengetahuan misalnya pertanian, perbintangan,perdagangan bisnis,hukum dan perundang - undangan, pemerintahan/politik, dsb. Termasuk : ilmu obat-obatan tradisional, masa bertanam. Kepercayaan yang dianut di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Dari kelima agama tersebut terdapat upacara keagamaan yang berbeda-beda.
15
Kerjasama pengembangan koleksi bahan perpustakaan
Focal Point Perpustakaan center of excellence layanan perpustakaan berbasis budaya lokal melakukan inisiatif kerjasama pengembangan koleksi semenjak dari proses identifikasi keberadaan koleksi, inventarisasi hasil identifikasi hingga akuisisi. Untuk mengawali aktifitas-aktifitas tersebut setiap perpustakaan yang tergabung dalam kerjasama diminta menyusun profile masing-masing secara komprehensif. Profile perpustakaan anggota yg lengkap memungkinkan untuk membentuk konsorsium dalam pengembangan koleksi bahan perpustakaan, sekaligus memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya secara bersama, efisiensi penggunaan sumberdaya dan mencegah tumpang tindih dalam pengembangan koleksi. Mengkoordinasikan pertukaran koleksi bahan perpustakaan dilakukan dengan cara saling mempertukarkan publikasi terbitan satu perpustakaan dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Distribusi informasi tambahan koleksi bahan perpustakaan baru ke semua perpustakaan (accession list) untuk mendapatkan updates profile masing-masing
16
Mengkoordinasikan penyusunan dan pengedaran daftar pustaka hasil penyiangan atau surplus yang hendak disumbangkan/dipertukarkan agar masing-masing perpustakaan dapat mengetahui dan memperoleh bahan pustaka yang sesuai dari perpustakaan lain Secara aktif focal point perpustakaan center of excellence layanan perpustakaan berbasis budaya lokal melakukan sosialisasi pentingnya pembangunan center of excellence layanan perpustakaan berbasis budaya lokal ke berbagai komunitas dan pemangku kepentingan di wilayah, untuk mempersuasi perpustakaan, lembaga dan individu secara sukarela memberikan informasi keberadaan bahan perpustakaan dan informasi berbasis budaya lokal, bahkan jika dimungkinkan menghibahkan bahan perpustakaan tersebut ke focal point membangun sebuah sistem respositori bahan perpustakaan berbasis budaya lokal berikut lingkungan pendukungnya di focal point perpustakaan untuk menjamin skalabilitas data dan akses. Sistem dan lingkungan yang dibangun tersebut bersifat saling mendukung dalam menciptakan “koleksi bahan perpustakaan daerah“ dan “pusaka daerah“ dalam berbagai format
17
SUMBER PENGADAAN Pembelian (judul-judul bahan perpustakaan hasil seleksi bahan perpustakaan yang telah diverifikasi). Hadiah/hibah (perorangan, instansi pemerintah/swasta, BUMN/BUMD) Tukar menukar Produksi sendiri (mis: hasil alih media, kemas ulang informasi, DIGITALISASI). Penelitian atau Kajian Budaya
18
PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN
Mencakup pengolahan berbagai jenis dan format bahan perpustakaan yang memuat informasi tentang budaya lokal yang telah ditetapkan sesuai dengan dengan standar pengolahan bahan perpustakaan yang berlaku
19
PENYEDIAAN PRASARANA FISIK PENGOLAHAN
Teknologi Informasi: program aplikasi perpustakaan, khususnya modul pengkatalogan dan Online Public Access Catalog (OPAC). Perpusnas mengggunakan program aplikasi INLIS, perpustakaan daerah mitra menggunakan program aplikasi QALIS; komputer untuk input data katalog; dan jaringan lokal komputer (internet) untuk sambungan ke server pangkalan data (bantuan dari Perpusnas sejak tahun 2008). Alat bantu pengolahan bahan perpustakaan tambahan: komputer, microreader, radiotape, dan lain-lain disediakan oleh perpustakaan daerah.
20
LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS BUDAYA LOKAL
21
tetap diselenggarakan sebagaimana seharusnya.
Layanan Konvensional Penyelenggaraan layanan konvensional yang umum diselenggarakan oleh sebuah perpustakaan, seperti: Layanan baca di tempat; Layanan referensi/rujukan; Bimbingan pemakai; Mendongeng (Story Telling); tetap diselenggarakan sebagaimana seharusnya. Peningkatan kualitas layanan dapat dicapai melalui pemanfaatan bahan perpustakaan dan informasi tentang budaya lokal yang dimiliki.
22
DIVERSIFIKASI LAYANAN
Layanan berbasis TIK Untuk dapat menyelenggarakan layanan online, perpustakaan harus terhubung ke Internet dan memiliki situs atau portal yang merupakan “lokasi” penyelenggaraan layanan. Dengan adanya situs atau portal web perpustakaan, beberapa jenis layanan konvensional dapat dilaksanakan secara online (melalui Internet).
23
Diver DIVERSIFIKASI LAYANAN
Kegiatan Layanan Berbasis Komunitas Kajian berbasis koleksi Bedah buku tentang budaya Diskusi budaya mis: budaya yg hampir punah (baris kraras, wayang wong) Sarasehan/seminar/pertemuan ilmiah budaya lokal Workshop/pelatihan Temu tokoh budaya dll.
24
PRESERVASI BAHAN PERPUSTA-KAAN BERBASIS BUDAYA LOKAL
25
PRESERVASI (Pelestarian) BAHAN PUSTAKA TERDIRI DARI:
Pelestarian fisik melalui peliharaan, perawatan, perbaikan bahan pustaka. Pelestarian informasi melalui alih media bentuk mikro. Pelestarian informasi melalui alih media ke fotmat digital Pelestarian Bahan Pustaka / by M. Razak
26
Pemeliharaan BP Program pengukuran dan pengendalian kondisi lingkungan tempat penyimpanan BP Penggunaan dehumidifier dan silica gel untuk penurunkan kelembaban udara. Pembersihan BP secara berkala. Peletakkan bahan naftalena untuk mencegah serangga dan jamur. Penyusunan Kebijakan Pelestarian Penyuluhan kepada staf dan pemustaka Pembentukan Tim Kesiapan Menghadapi Bencana
27
PERAWATAN, PENGAWETAN & PERBAIKAN BP
Pembersihan debu Membongkar jilidan Pembersihan noda/selotape Deasidifikasi koleksi yang sudah mengandung asam Perawatan, pengawetan dan perbaikan BP: a. menambal/menyambung kertas yang berlubang/robek b. Memberikan lapisan penguat dari tiap-tiap lembar BP (dengan laminasi dan lining). Perbaikan Cover dan mengganti/menambahkan lembar pelindung dengan kertas bebas asam Menjilid ulang.
28
PRINSIP ALIH MEDIA Sasaran utama: menunjang akses bagi pengguna.
Sasaran kedua: melestarikan koleksi langka dan rapuh dengan menyediakan digital/bentuk mikro sebagai surrogate (wakil, pengganti). Prioritas utama alih media (pelestarian digital, bentuk mikro) adalah BP yg ada kaitannya budaya lokal
29
Hal Penting Dalam Penyimpanan Koleksi Digital
Struktur data dan data yang tersimpan harus mengikuti standar internasional (UNESCO), untuk mempermudah proses identifikasi dan inventarisasi / pendataan koleksi. Media penyimpanan harus berkapasitas besar dan dikelola secara profesional. Idealnya kondisi tempat penyimpanan harus konstan dengan: Temperatur antara 18 – 20 0 C RH antara 35 – 45 % Dan disimpat dalam Cold Storage
30
KAJIAN SURVEI PELAKSANAAN Center Of Exellence
DI Yogjakarta : 23 – 25 Agustus 2015 Prov. Bali :3– 5 September 2015 Prov. Kaltim :26 – 28 OKT 2015 Prov. Sulsel : 27 – 29 Sept 2015 Prov. NTT : 19 – 21 Sept 2015 Prov. Riau : 23 – 25 Nov. 2015
31
Metode Pelaksanaan : menggunakan metode survey melalui kuesioner, observasi lapangan, dan wawancara dengan pejabat terkait. KISI-KISI SURVEI: 1.Manajemen CoE : 2.Perencanaan Dan Pengembangan Program 3. Proses Pelaksanaan Program 4.Koordinasi Dan Kerja sama
32
KESIMPULAN HASIL SURVEY
Pimpinan dan stake holder pada setiap BPAD memberikan dukungan dalam pengembangan program Center of Exellence (CoE). Dokumentasi pelaksanaan evaluasi program CoE belum dilaksanakan dengan baik, data dukung masih belum lengkap. Sarana mini laboratorium bantuan dari Perpustakaan Nasional tahun2011, belum didayagunakan secara optimal. Belum semua BPAD melakukan kegiatan alih media, hasil alih media belum menunjukkan peningkatan yang siginifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
33
Hasil observasi dan wawancara menyebutkan dalam merencanakan kegiatan pelestarian di 6 (enam) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan mengacu pada program jangka pendek, menengah dan jangka panjang, program kegiatan pelestarian mendapatkan anggaran yang cukup untuk mengembangkan kegiatannya. Dengan adanya anggaran yang memadahi diharapkan dalam upaya pelestarian warisan dokumenter di daerah bahan perpustakaannya bisa di daya gunakan oleh pemustaka dan masyarakat luas pada umumnya.
34
HASIL PENGEMBANGAN CENTER OF EXELLENCE http.pusakaindonesia.perpusnas.go.id
JENIS KOLEKSI CoE BALI CoE KALTIM CoE NTT CoE RIAU CoE SUL-SEL CoE DIY ARTIKEL - 24 AUDIO BUKU 5 FOTO 280 311 320 420 325 LUKISAN MANUSKRIP SURAT KABAR VIDEO 10 6 7 4
35
REKOMENDASI Diperlukan peningkatan intensitas komunikasi dan koordinasi antar Anggota CoE dalam pelaksanaan kegiatan CoE; Perlunya disusun kebijakan terkait dengan Program COE; Kebijakan yang perlu disusun adalah Kebijakan Pengembangan Koleksi dan kebijakan pelestarian.
36
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.