Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72"— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72

2 Agenda Perkembangan Standar Akuntansi Pendapatan
Akuntansi Imbalan Kerja Akuntansi Pajak Penghasilan

3 PERKEMBANGAN PSAK sd 2018

4 Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor). Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

5 Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015. Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar. Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff 2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020. SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

6 PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
PSAK 59 Perbankan Syariah PSAK 31 Perbankan PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas PSAK 33 Pertambangan Umum PSAK 32 Kehutanan PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi PSAK 27 Akuntansi Koperasi PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek PSAK 12 Pengendalian Bersama PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing PSAK 39 Kerjasama Operasi PSAK 17 Penyusutan PSAK 21 Ekuitas PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan PSAK 41 Akuntansi waran PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 47 Tanah PSAK 51 Kuasi Reorganisasi PSAK 52 Mata uang Pelaporan PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah JANGAN DIGUNAKAN

7 PSAK - ISTILAH PSAK Baru PSAK Revisi / Amandemen PSAK Penyesuaian
PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70 PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama PSAK Baru Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013) Didahului dengan penerbitan Exposure draft Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah Amandemen PSAK Revisi / Amandemen Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada. Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK lain Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru hilang. PSAK Penyesuaian

8 PSAK eff 2015 NO STATUS 1 PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015] 5 ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014] 7 ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014] 8 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 9 PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015] 10 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 11 PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 12 PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015] 13 PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015] 14 PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015] 15 PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015] 16 PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]

9 PSAK eff 2016 NO STATUS 1 Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri – eff 1 Jan 2016 2 Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016 3 Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016 4 Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016 5 Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016 6 Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016 7 Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016 8 Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016 9 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016 10 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016 15 16

10 PSAK eff 2017 NO STATUS 1 PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017 2 PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017 3 PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1 Jan 2017 4 PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017 5 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan – eff 1 Jan 2017 6 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1 Jan 2017

11 PSAK eff 2018 - 2020 PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018 ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020 PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020 PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020 PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

12 PSAK 69 – eff 2018 Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup. Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas. Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. Tanaman produktif bukan merupakan aset biologis. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.  Revisi PSAK 16 (2018) Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologis. Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

13 Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan
Menggantikan PSAK 55, Efektif 1 Januari 2020 Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu Klasifikasi amortized cost dan fair value (FVPL dan FVOCI) Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok) Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi lindung nilai

14 PSAK 73 Sewa Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu Dikeluarkan Juli 2015 Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif

15 ISAK 32 IKHTISAR INTERPRETASI
Memberikan interpretasi definisi dan hierarki SAK. SAK menambahkan anak kalimat “serta peraturan regulator pasar modal untuk entias yang berada di bawah pengawasannya”. (termasuk SAK sesuai Par 07 Peraturan regulator mengatur perlakuan akuntansi yang berbeda dengan PSAK atau ISAK / peraturan regulator pasar modal bertentangan dengan PSAK atau ISAK yang spesifik, maka interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk menerapkan PSAK atau ISAK yang spesifk tersebut. 15

16 ISAK 32 INTERPRETASI Dasar interpretasi adalah Par 16 PSAK 1 dan PSAK 25 PSAK 1 Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak dapat dideskripsikan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh persyaratan dalam SAK PSAK 25 Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK tersebut. Dalam hal tidak ada PSAK yang spesifik berlaku mana manajemen dapat menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi untuk menghasilkan informasi relevan dan anl dengan mempertimbangkan keterterapan dari sumber berikut berdasar hirarki = (1) SAK terkait (2) KKPK (3) SAK lain (4) literatur (5) praktik akuntansi industri 16

17 Kerangka Konseptual Peraturan digunakan sebagai standar penyusunan laporan Peraturan regulator tidak bertentangan perlakuan SAK Entitas menerapkan PSAK atau ISAK spesifik tersebut  perbedaan perlakuan akuntansi mengurangi korehensi prinsip perlakuan akuntansi Peraturan regulator bertentangan dengan SAK 17

18 PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode 18

19 AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas dari aktivitas pendanaan perubahan yang timbul dari arus kas perubahan nonkas. (44A) Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut: perubahan dari arus kas pendanaan; perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain; dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; perubahan pada nilai wajar; dan perubahan lainnya. 19

20 Ilustrasi Laporan Arus Kas
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( ) Kas yang dihasilan operasi Pembayaran bunga ( ) Pembayaran pajak penghasilan ( ) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi Arus kas untuk aktivitas investasi Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A) ( ) Pembelian aset tetap (cat B) ( ) Hasil dari penjualan peralatan 20.000 Penerimaan bunga* Penerimaan dividen* Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi ( ) Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka Panjang Pembyaran utang sewa pembiayaan (90.000) Pembayaran dividen ( ) ( ) Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode Ilustrasi Laporan Arus Kas * dapat disajikan sebagai arus kas dari operasi 20

21 Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2 Arus kas dari aktivitas operasi Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Penyusutan Kerugian selisih kurs 40.000 Pendapatan investasi ( ) Beban bunga Kenaikan piutang usaha dan piutang lain Penurunan persediaan Penurunan utang usaha ( ) Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga ( ) Pembayaran pajak penghasilan ( ) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 21

22 Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan Catatan atas Laporan Keuangan
20X1 Arus Kas Akuisisi Sewa Baru 20X2 Pinjaman jangka Panjang 2.080 500 400 2.980 Liabilitas sewa - (180) 1.800 1.620 Utang jangka Panjang 320 1.80 4.600 22

23 Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan Catatan atas Laporan Keuangan
20X1 Arus Kas Perubahan non kas 20X2 Akuisisi Valas Nilai wajar Pinjaman jangka Panjang 44.000 (2.000) - 42.000 Pinjaman jangka pendek 20.000 (1.000) 400 19.400 Liabilitas sewa 8.000 (1.600) 600 7.000 Aset yang dimiliki untuk lindung nilai pinj jk Panjang (1.350) 300 (50) (1.100) Jumlah liabilitas dari aktivitas pendanaan 70.650 (4.300) 67.300 23

24 SAK ETAP SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik PSAK yang disederhanakan: Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran Mengurangi pengungkapan Penyederhanaan • Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

25 ISI SAK ETAP BAB ISI 1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud 2
Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan 3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi 4 Neraca 19 Ekuitas 5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan 6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman 7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja 9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan 24 Pajak Penghasilan 10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan 11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi 15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif Daftar Istilah

26 RUANG LINGKUP SAK EMKM ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, selama dua tahun berturut-turut. Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan menengah Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan menggunaan SAK EMKM 26

27 Isi Pengaturan 27 . Bab 1 Ruang Lingkup
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan Bab 4 Laporan Posisi Keuangan Bab 5 Laporan Laba Rugi Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan Bab 9 Persediaan Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama Bab 11 Aset Tetap Bab 12 Aset Takberwujud Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas Bab 14 Pendapatan dan Beban Bab 15 Pajak Penghasilan Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing Bab 17 Ketentuan Transisi Bab 18 Tanggal Efektif 27

28 Standar Akuntansi Pemerintahan
Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan: Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota Badan Layanan Umum Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi. Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS) Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba

29 STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL (LAMPIRAN I & II)
PSAP BASIS KAS MENUJU AKRUAL (LAMPIRAN II) BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I) PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas PSAP 03 Laporan Arus Kas PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan PSAP 05 Akuntansi Persediaan PSAP 06 Akuntansi Investasi PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan PSAP 09 Akuntansi Kewajiban PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian PSAP 12 - Laporan Operasional PSAP 13 Akuntansi Badan Layanan Umum 29

30 PSAK 23 PENDAPATAN

31 Ikatan Akuntan Indonesia
Ruang Lingkup Ikatan Akuntan Indonesia Standar diterapkan untuk: Penjualan barang Penjualan jasa Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen Tidak mengatur pendapatan dari: Sewa (PSAK 30) Dividen dari investasi dengan metode ekuitas (PSAK 15) Kontrak asuransi (PSAK 28 dan 36) Perubahan nilai wajar instrumen keuangan (PSAK 50 & 55) Perubahan nilai nilai aset lancar lain Pengukuran awal dan perubahan nilai aset bilologi dan produk agrikultur (IAS 41) Ekstraksi hasil tambang (PSAK 29 dan 33) Kontrak konstruksi (IAS 11) Hendang Tanusdjaja 31

32 Ikatan Akuntan Indonesia
Definisi Ikatan Akuntan Indonesia adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik. Pendapatan Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri Pendapatan meliputi nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar Hendang Tanusdjaja 32

33 Ikatan Akuntan Indonesia
Penjelasan Definisi Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga seperti pajak : Bukan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas Tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas Dikeluarkan dari pendapatan Hubungan keagenan : jumlah yang ditagih untuk kepentingan prinsipal Tidak mengakibatkan kenaikan equity Bukan merupakan pendapatan dan yang diakui pendapatan hanya komisi yang diterima Hendang Tanusdjaja

34 Ikatan Akuntan Indonesia
Pengukuran Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed). Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang diberikan merupakan pendapatan bunga Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Hendang Tanusdjaja 34

35 Ikatan Akuntan Indonesia
Identifikasi Kriteria pengakuan diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi Kriteria diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya maka dianggap sebagai transaksi tunggal. Penjualan dengan kontrak pemeliharaan - terpisah Sale and leaseback – transaksi tunggal Hendang Tanusdjaja

36 Ikatan Akuntan Indonesia
Penjualan Barang Ikatan Akuntan Indonesia Jika memenuhi seluruh kondisi: 1 Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual 2 3 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal 4 Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas 5 Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal Hendang Tanusdjaja 36

37 Penjualan Barang Kapan penjual memindahkan risiko dan mafaat signifikan kepada pembeli: Memeriksa kesepakatan dalam transaksi Transaksi penjualan ritel, pemindahan risiko dan manfaat terjadi bersamaan dengan penyerahan barang kepada pelanggan. Transaksi lainnya, terdapat perbedaan waktu antara pemindahan risiko dan manfaat dengan penyerahan barang kepada pelanggan. Penjual menahan risiko kepemilikan yang signfikan  bukan penjualan dan penjual tidak boleh mengakui pendapatan Penjual menahan risiko kepemilikan yang tidak signifikan  penjualan dan penjual boleh mengakui pendapatan Aliran manfaat masa depan mungkin tidak terjadi  tidak boleh mengakui pendapatan Pendapatan diakui sejalan degan dan biaya yang terkait 37

38 Penjualan Barang Contoh Barang dikirimkan dengan syarat:
a) Instalasi dan inspeksi Umumnya, pendapatan diakui ketika pembeli menerima barang dan instalasi serta inspeksi telah selesai dilakukan. Namun, pendapatan boleh langsung diakui ketika pembeli menerima barang jika: Proses instalasi tidak rumit, atau Inspeksi yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengetahui nilai kontrak. Contoh – Instalasi televisi yang hanya menyambungkan dengan listrik dan antena Contoh – Pengangkutan gula atau kacang kedelai 38

39 Penjualan Barang Contoh Barang dikirimkan dengan syarat:
b) pembeli memiliki hak untuk mengembalikan barang Jika ada ketidakpastian mengenai kemungkinan pengembalian barang oleh pembeli, suatu entitas mengakui pendapatan ketika: Pengiriman barang telah sampai kepada pelanggan Barang telah dikirmkan dan periode pengembalian barang telah berlalu. c) Penjualan konsinyasi dimana penerima barang (pembeli) menjual barang atas nama pengirim (penjual) Suatu entitas mengakui pendapatan ketika barang terjual kepada pihak ketiga 39

40 Penjualan Barang Contoh Entitas menahan risiko kepemilikan namun tidak signifikan Seorang penjualan menahan hak milik sah atas suatu barang untuk melindungi kolektibilitas dari nilai jatuh tempo: Pada kasus ini, ketika suatu entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan, transaksi merupakan penjualan dan pendapatan diakui. 40

41 Penjualan Barang Contoh Penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan dan tagihan atas suatu barang. Pendapatan diakui ketika pembeli menerima hak milik, dimana: a) Terdapat kemungkinan yang besar bahwa pengiriman akan dilakukan; b) Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan kepada pembeli saat penjualan diakui; c) Pembeli secara khusus menyatakan perintah penundaan pengiriman; dan d) Pembayaran dilakukan dengan syarat pembayaran yang biasa dilakukan. Pendapatan tidak diakui ketika terdapat intensi untuk memperoleh atau membuat barang pada saat pengiriman. 41

42 Penjualan Barang Contoh Kemungkinan aliran manfaat ekonomi pada masa depan kecil Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil Suatu entitas mengakui pendapatan hanya jika ada kemungkinan yang besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas. Pada beberapa kasus, kemungkinannya kecil Hingga barang diterima atau Hingga tidak ada ketidakpastian. Contoh, terdapat ketdakpastian bahwa pemerintah akan mengizinkan penjual untuk mengirimkan barang atas transaksi penjualan luar negeri. Ketika perizinan telah dijamin oleh pemerintah, ketidakpastian menjadi hilang dan pendapatan diakui. 42

43 Penjualan Barang Contoh “Lay away sales”  barang dikirimkan hanya ketika pembeli melakukan pelunasan atas cicilan. Pendapatan dari penjualan yang demikian ini diakui ketika barang dikirimkan. Namun, jika pengalaman menunjukkan bahwa penjualan tersebut terealisasi maka Pendapatan diakui ketika deposit signifikan telah diterima. Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan kepada pembeli. 43

44 Penjualan Barang Contoh Pemesanan ketika pembayaran atau pembayaran parsial diterima. Barang yang akan akan dijual saat ini di tidak dimiliki dalam persediaan atau barang belum dikirimkan sesuai dengan kontrak penjualan. Barang masih dalam proses pabrikasi, atau belum dikirimkan kepada pelanggan  pendapatan diakui saat dikirimkan 44

45 Penjualan Barang Kesesuaian Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban terkait dengan transaksi yang sama harus diakui secara bersamaan  matching of revenues and expenses Beban, termasuk garansi dan biaya lainnya yang terjadi setelah pengiriman dapat diukur secara andal ketika syarat lain untuk mengakui pendapatan telah terpenuhi. Pendapatan tidak boleh diakui ketika beban tidak dapat diukur secara andal, yakni ketika barang telah diterima untuk dijual diakui sebagai hutang. 45

46 Ikatan Akuntan Indonesia
Penjualan Jasa Ikatan Akuntan Indonesia Transaksi penjualan jasa diakui jika dapat diestimasi secara andal  penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan. Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut: Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas; Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal Hendang Tanusdjaja 46

47 Penjualan Jasa Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan. Estimasi andal dapat dibuat jika ada persetujuan: Hak masing-masing pihak dapat dipaksakan Imbalan yang dipertukarkan Cara dan syarat penyelesaian Pembayaran berkali dan uang muka tidak mencerminkan jasa yang dilakukan 47

48 Ikatan Akuntan Indonesia
Penjualan Jasa Ikatan Akuntan Indonesia Metode estimasi: Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase dari total jasa yang dilakukan; Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya. biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut Hendang Tanusdjaja 48

49 Ikatan Akuntan Indonesia
Penjualan Jasa Ikatan Akuntan Indonesia Imbalan instalasi Diakui sebagai pedapatan dengan mengacu tahap penyelesaian, kecuali imbalan instalasi tidak signifikan terhadap penjualan produk, maka diakui pada saat penjualan Imbalan jasa termasuk dalam harga produk Jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode jasa dilakukan. Jumlah yang ditangguhkan menutupi ekspektasi biaya jasa dalam perjanjian, bersamaan laba wajar atas jasa tersebut. Komisi Komisi iklan diakui ketika iklan terkait muncul Komisi produksi diakui mengacu pada tahap penyelesaian proyek. Komisi keagenan asuransi Diakui pada tanggal efektif permulaan atau pembaharuan atas polis atau selama periode polis jika agen disyaratkan untuk menjual jasa lebih lanjut selama umur polis Hendang Tanusdjaja 49

50 Penjualan Jasa Imbalan pemberian jasa termasuk dalam harga produk
Contoh Imbalan pemberian jasa termasuk dalam harga produk Ketika harga jual produk mencakup nilai dari pemberian jasa setelah penjualan (misal layanan purna jual dan pemutakhirkan perangkat lunak) dapat ditentukan Nilai tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode pemberian jasa. Nilai yang ditangguhkan merupakan Mana yang dapat menutup biaya yang diperkirakan akan terjadi sesuai kontrak pemberian jasa. Bersama dengan laba pada pemberian jasa. 50

51 Penjualan Jasa Hasil pemberian jasa tidak dapat diperkirakan secara andal Pendapatan diakui atas beban yang diakui dapat yang dapat dipulihkan Pada tahap awal transaksi, terdapat kemungkinan hasil dari transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal. Namun mungkin saja entitas akan menutup biaya transaksi yang terjadi. Sehingga pendapatan diakui hanya jika biaya yang terjadi dapat dipulihkan. Tidak ada laba yang diakui karena hasil transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal. 51

52 Bunga, Royalti dan Dividen
Ikatan Akuntan Indonesia Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada entitas; dan Dapat diukur dengan andal Acuan Umum Bunga Suku bunga efektif dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian Royalti jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan Dividen Hendang Tanusdjaja 52

53 Bunga, Royalti dan Dividen
Hanya porsi setelah akuisisi yang diakui sebagai pendapatan Dividen Diakui berdasarkan kesepakatan, namun jika ada basis sistematis dan rasional lain yang dianggap lebih tepat, maka royelti diakui berdasarkan basis lain tersebut. Royalti 53

54 Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh Upah lisensi dan royalti Suatu pemberian hak untuk kontrak dengan tarif tetap atau garansi yang tidak dapat diuangkan kembali yang memungkinkan pembeli lisensi untuk menggunakan hak tersebut dengan bebas dan pemberi lisensi tidak memiliki sisa kewajiban yang masih harus dilakukan  merupakan penjualan. Contoh: Kesepakatan lisensi untuk penggunaan piranti lunak dimana pemberi lisensi tidak memiliki kewajiban setelah pengiriman. Penghibahan hak untuk mengadakan pertunjukan fim dimana pemberi lisensi tidak memiliki kendali atas distributor dan mengharapkan untuk menerima pendapatan lebih lanjut dari box office. Pada kasus-kasus di atas, pendapatan diakui saat penjualan. 54

55 Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh Upah lisensi dan royalti Pada beberapa kasus, apakah upah lisensi akan diterima atau tidak: sifatnya kontinjen pendapatan diakui ketika terdapat kemungkinan bahwa upah atau royalti akan diterima, yang umum ketika kejadian acuan telah terjadi. 55

56 Bunga, Royalti dan Dividen
Tidak ada kemungkinan aliran masuk dari manfaat ekonomi Jika terdapat ketidakpastian tentang kolektibilitas nilai yang tercakup dalam Nilai yang tidak tertagih, atau nilai yang dipulihkan menjadi tidak memungkinkan, diakui sebagai beban. bukan sebagai penyesuaian atas jumlah pendapatan awalnya diakui Tidak meng-offset 56

57 Ikatan Akuntan Indonesia
Pengungkapan Ikatan Akuntan Indonesia Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa ; . Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan Hendang Tanusdjaja 57

58 Kontrak Konstruksi - PSAK 34
Mengatur perlakuan akuntansi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di masa mendatang. Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Metode menentukan tahap penyelesaian: proporsi biaya kontrak, survei atas pekerjaan dan penyelesaian suatu bagian secara fisik. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban 58

59 Aktivitas Pengembangan Real Estat - PSAK 44
Diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat, walaupun aktivitas pengembangan real estat tersebut bukan aktivitas utama perusahaan. Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan tersebut. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. 59

60 AKUNTANSI PENDAPATAN DARI KONTRAK PELANGGAN PSAK 72

61 PSAK 72 PSAK 72 merupakan adopsi IFRS 15 Revenue from contracts with customers effective 2018, kecuali: Item terkait IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi)  hak penggunaan aset Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada Standar ini bersifat principles based Standar komprehensif karena mengatur semua jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga menghilangkan pengaturan dalam standar yang lain. 61

62 PSAK yang Digantikan PSAK 23: Pendapatan PSAK 34: Kontrak Konstruksi,
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat, ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate. 62

63 PSAK 72 Standar Lampiran A - Daftar Istilah
Lampiran B – Pedoman Penerapan Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi Contoh Ilustratif Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain 63

64 PSAK 72 Pendahuluan tujuan dan ruang lingkup Pengakuan
Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban Pengakuan Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan Pengukuran Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai Biaya Kontrak Penyajian Pengungkapan 64

65 Tahapan dalam Pengakuan
Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ; Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan; Menentukan harga transaksi; Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan; Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah menyelesaikan kewajiban pelaksanaan. 65

66 Tujuan Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pencapaian tujuan Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan yang relevan Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak 66

67 Ruang Lingkup Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali:
kontrak sewa - PSAK 30 Sewa; kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi; instrumen keuangan - PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama, PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau pelanggan potensial  kontrak antara dua perusahaan minyak untuk menukarkan minyak untuk memenuhi permintaan dari pelanggan dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu. 67

68 Pengakuan Indentifikasi kontrak Kombinasi kontrak Modifikasi kontrak
Identifikasi kewajiban pelaksanaan Penyelesaian kewajiban pelaksanaan 68

69 Mengidentifikan Kontrak – Par 9
Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi: para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing; entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan; entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan; kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan. Dalam mengevaluasi apakah kolektibilitas terjadi, entitas mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo. Jumlah imbalan yang akan menjadi hak entitas mungkin lebih kecil dari jumlah yang tercatat dalam kontrak jika imbalan bersifat variabel karena entitas dapat menawarkan suatu konsesi harga kepada pelanggan (par 52) 69

70 Mengidentifikan Kontrak – tidak terlaksana
Tidak terdapat suatu kontrak, jika setiap pihak dalam kontrak memiliki hak yang dapat dipaksakan secara sepihak untuk mengakhiri kontrak tak terlaksana penuh (wholly unperformed contract) tanpa adanya kompensasi kepada pihak lain. Sebuah kontrak tak terlaksana penuh jika kedua kriteria berikut terpenuhi: entitas belum mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan; dan entitas belum menerima, dan belum berhak menerima, imbalan apapun dalam pertukaran dengan barang atau jasa yang dijanjikan 70

71 Mengidentifikan Kontrak – tidak memenuhi kriteria
Jika kontrak tidak memenuhi kriteria paragraph 9 dan entitas menerima imbalan dari pelanggan, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan jika salah satu kriteria terpenuhi: entitas tidak memiliki sisa kewajiban untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dan seluruh, atau secara substansial seluruh, imbalan yang dijanjikan pelanggan telah diterima entitas dan tidak dapat dikembalikan; atau kontrak telah diakhiri dan imbalan yang diterima dari pelanggan tidak dapat dikembalikan. 71

72 Kombinasi Kontrak Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang disepakati dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi: kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial tunggal; jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak) merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 72

73 Modifikasi Kontrak Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para pihak dalam kontrak. Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut terpenuhi: ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai dengan paragraf 26-30); dan harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu. 73

74 Modifikasi Kontrak – tidak terpisah
Modifikasi kontrak tidak dicatat sebagai kontrak terpisah Entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara manapun di bawah ini yang dapat diterapkan: Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak. Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan bagian dari kontrak yang ada jika sisa barang atau jasa tidak bersifat dapat dibedakan dan, oleh karena itu, menjadi bagian dari kewajiban pelaksanaan tunggal yang dipenuhi sebagiannya pada tanggal modifikasi kontrak. 74

75 Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan
Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan kepada pelanggan baik: suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang bersifat dapat dibedakan; atau serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf 23). 75

76 Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan
Barang atau jasa memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan jika kedua kriteria berikut terpenuhi: setiap barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam suatu rangkaian di mana entitas berjanji untuk mengalihkan kepada pelanggan akan memenuhi kriteria dalam paragraf 35 sebagai kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu; dan sesuai dengan paragraf 39-40, metode yang sama akan digunakan untuk mengukur kemajuan entitas terhadap terpenuhinya penyelesaian kewajiban pelaksanaan untuk mengalihkan setiap barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam suatu rangkaian kepada pelanggan. 76

77 Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan
Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa yang dijanjikan untuk dialihkan kepada pelanggan. Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak. Janji kontrak dengan pelanggan Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli Pelaksanaan tugas Penyediaan jasa; jasa pengaturan Pembagian hak kepada barang dan jasa, dll Barang atau jasa Bersifat dapat Dibedakan 77

78 Barang atau Jasa Bersifat dapat Dibedakan
Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi: pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada pelanggan (yaitu barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan); dan janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak (yaitu janji untuk mengalihkan barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam konteks kontrak tersebut). Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan, entitas mengombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang dijanjikan sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang atau jasa tersebut bersifat dapat dibedakan. 78

79 Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu Tertentu Metode Pengukuran Kemajuan Pengukuran Kemajuan yang Rasional Pengukuran Kemajuan terhadap Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan secara penuh 79

80 Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan
Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh pengendalian atas aset. Pada awal kontrak entitas menentukan apakah entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu (sesuai dengan paragraf 35-37) atau menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada suatu waktu tertentu (sesuai dengan paragraf 38). 80

81 Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu (Performance Obligation Over Time)
Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu  menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi: pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04); kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph PP05); atau kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan alternatif terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang 81

82 Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time) Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu, maka entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu. Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian. Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut: Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset Pelanggan telah menerima aset 82

83 Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time) Pengendalian mencakup kemampuan untuk mencegah entitas lain mengarahkan penggunaan atas, dan memperoleh manfaat dari, aset. Manfaat atas aset adalah arus kas potensial (arus masuk atau penghematan arus keluar) yang dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai cara, seperti dengan: menggunakan aset untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa (termasuk jasa publik); menggunakan aset untuk meningkatkan nilai aset lain; menggunakan aset untuk menyelesaikan liabilitas atau mengurangi beban; menjual atau mempertukarkan aset; menjaminkan aset untuk perolehan pinjaman; dan memiliki aset. 83

84 Pengukuran kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban – sepanjang waktu
Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu entitas mengakui pendapatan sepanjang waktu dengan mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh. Tujuan: untuk menggambarkan kinerja entitas dalam mengalihkan pengendalian atas barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Entitas menerapkan metode tunggal atas pengukuran kemajuan untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu dan entitas menerapkan metode tersebut secara konsisten terhadap kewajiban pelaksanaan serupa dan dalam keadaan serupa. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas mengukur kembali kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh yang diselesaikan sepanjang waktu. Metode pengukuran kemajuan sesuai dengan sifat barang dan jasa: Metode output Merode input 84

85 Pengukuran Imbalan Variabel Liabilitas Pengemalian
Estimasi Pematasan Imbalan Variabel Penentuan kembali Imbalan Variabel Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak Imbalan Non Kas Uang Imbalan kepada Pelanggan Menentukan harga transaksi Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban Pelaksanaan Perubahan dalam Harga Transaksi 85

86 Pengukuran Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan diselesaikan, entitas mengakui pendapatan atas sejumlah harga transaksi (yang tidak termasuk estimasi atas imbalan variabel yang dibatasi) yang dialokasikan terhadap kewajiban pelaksanaan. 86

87 Menentukan Harga Transaksi
Mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Harga transaksi adalah jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga (contoh:pajak). Imbalan yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat mencakup jumlah tetap, jumlah variabel, atau keduanya. 87

88 Menentukan Harga Transaksi
Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi. Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak dari seluruh hal berikut: imbalan variabel; estimasi pembatas imbalan variabel; keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak; imbalan nonkas; dan utang imbalan kepada pelanggan. 88

89 Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap Kewajiban Pelaksanaan
Tujuan mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan yang diidentifikasi dalam kontrak dengan: dasar harga jual berdiri sendiri relatif (relative stand-alone selling price), kecuali diatur khusus untuk alokasi diskon dan untuk alokasi imbalan yang mencakup variabel. 89

90 Perubahan Harga Transaksi
Entitas mengalokasikan ke dalam kewajiban pelaksanaan dalam kontrak perubahan selanjutnya atas harga transaksi dengan dasar yang sama dengan pada awal kontrak. Entitas mencatat perubahan dalam harga transaksi sebagai hasil dari modifikasi kontrak. Perubahan dalam harga transaksi yang terjadi setelah modifikasi kontrak, entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi dengan salah satu cara berikut yang dapat diterapkan: Entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi sebelum modifikasi jika, dan sejauh perubahan dalam harga transaksi dapat diatribusikan terhadap jumlah imbalan variabel yang dijanjikan sebelum modifikasi dan modifikasi dicatat sbg penghentian kontrak. Modifikasi dicatat sebagai kontrak terpisah  entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan dalam kontrak modifikasian 90

91 Biaya Kontrak Biaya inkremental atas Perolehan Kontrak
Biaya Pemenuhan Kontrak Amortisasi dan Penurunan Nilai 91

92 Biaya inkremental atas Perolehan Kontrak
Biaya inkremental atas perolehan kontrak adalah biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak dengan pelanggan yang tidak akan terjadi jika kontrak belum diperoleh (sebagai contoh, komisi penjualan). Biaya untuk memperoleh kontrak yang terjadi tanpa memperhatikan apakah kontrak yang diperoleh diakui sebagai beban ketika terjadi, kecuali biaya tersebut secara eksplisit dapat dibebankan ke pelanggan tanpa memperhatikan apakah kontrak diperoleh. Entitas mengakui biaya inkremental atas perolehan kontrak dengan pelanggan sebagai aset jika entitas memperkirakan untuk memulihkan biaya tersebut. 92

93 Biaya Pemenuhan Kontrak
biaya berkaitan secara langsung dengan kontrak atau untuk kontrak yang diantisipasi dapat diidentifikasi secara spesifik oleh entitas (sebagai contoh, biaya yang berkaitan dengan jasa yang disediakan dalam pembaruan kontrak yang ada atau biaya merancang (costs of designing) aset untuk dialihkan dalam kontrak spesifik yang belum disetujui); biaya menghasilkan atau meningkatkan sumber daya entitas yang akan digunakan dalam penyelesaian (atau dalam melanjutkan penyelesaian) kewajiban pelaksanaan di masa depan; dan biaya diharapkan akan dipulihkan. Jika biaya yang terjadi dalam memenuhi kontrak dengan pelanggan tidak berada dalam ruang lingkup Pernyataan lain, entitas mengakui sebagai aset atas biaya yang terjadi untuk memenuhi kontrak hanya jika biaya tersebut memenuhi seluruh kriteria berikut: 93

94 Amortisasi Penurunan Nilai
Aset dapat berkaitan dengan barang atau jasa yang dialihkan dalam kontrak yang diantisipasi spesifik. Entitas memperbarui amortisasi untuk mencerminkan perubahan signifikan Aset yang diakui diamortisasi dengan dasar sistematik yang konsisten dengan pengalihan kepada pelanggan atas barang atau jasa yang berkaitan dengan aset. jumlah sisa dari imbalan yang diharapkan entitas untuk diterima dalam pertukaran barang atau jasa yang berkaitan dengan aset; dikurangi biaya yang berkaitan langsung dengan penyediaan barang atau jasa dan yang belum diakui sebagai beban Entitas mengakui rugi penurunan nilai dalam laba rugi jika jumlah tercatat aset yang diakui melebihi: 94

95 Penyajian Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang. 95

96 Pengungkapan Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan informasi yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut: kontrak dengan pelanggan; pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, yang dibuat dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut dan; aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi kontrak dengan pelanggan. 96

97 Pengungkapan Kontrak dengan Pelanggan
Pemisahan Pendapatan Saldo Kontrak Kewajiban Pelaksanaan Harga Transaksi yang Dialokasikan terhadap Sisa Kewajiban Pelaksanaan Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Pernyataan Ini Menentukan Waktu Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan Menentukan harga transaksi dan jumlah yang dialokasikan untuk kewajiban pelaksanaan Aset yang Diakui dari Biaya untuk Memperoleh atau Memenuhi Kontrak dengan Pelanggan 97

98 Tanggal Efektif Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. 98

99 Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08)
Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu dari dua metode berikut: secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan sajian sebelumnya sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tunduk pada panduan (expedients) dalam paragraf C05; atau secara retrospektif dengan dampak kumulatif atas penerapan secara awal Pernyataan ini diakui pada tanggal penerapan awal sesuai dengan paragraf C07-C08. 99

100 Pedoman Penerapan Pemisahaan Pendapatan
kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu (paragraph PP2-PP13); metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh (paragraf PP14-PP19); penjualan dengan hak retur (paragraf PP20-PP27); garansi (paragraf PP28-PP33); imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen (paragraf PP34-PP38); opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa (paragraph PP39- PP43); hak pelanggan yang tidak dilaksanakan (paragraf PP44-PP47); 100

101 Pedoman Penerapan biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan beberapa biaya terkait) (paragraf PP48-PP51); lisensi (paragraf PP52-PP63B); perjanjian pembelian kembali (paragraf PP64-PP76) pengaturan konsinyasi (paragraf PP77-PP78); pengaturan bill-and-hold (paragraf PP79-PP82); penerimaan pelanggan (paragraf PP83-PP86); dan pengungkapan pemisahan pendapatan (paragraf PP87-PP89). 101

102 Contoh MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02 Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan
Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Harga Tertulis – Konsesi Harga Implisit Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria untuk Mengidentifikasi Kontrak MODIFIKASI KONTRAK CI18 Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk Barang Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi Setelah Modifikasi Kontrak Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian Catch Up Kumulatif Terhadap Pendapatan Contoh 9 – Perubahan dalam Ruang Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui 102

103 Contoh 103 MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44
Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SEPANJANG WAKTU CI66 Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat Secara Simultan Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak atas Pembayaran Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan Alternatif Bagi Entitas Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas Pembayaran Pelaksanaan yang Diselesaikan Sampai Saat Ini Contoh 17 – Penilaian Apakah Kewajiban Pelaksanaan Diselesaikan Pada Waktu Tertentu atau Sepanjang Waktu 103

104 Contoh MENGUKUR KEMAJUAN TERHADAP PENYELESAIAN KEWAJIBAN PELAKSANAAN SECARA PENUH CI91 Contoh 18 – Mengukur Kemajuan Ketika Membuat Barang atau Jasa Tersedia Contoh 19 – Bahan Baku Belum Terpakai IMBALAN VARIABEL CI101 Contoh 20 – Denda Menyebabkan Kenaikan Imbalan Variabel Contoh 21 – Mengestimasi Imbalan Variabel MEMBATASI ESTIMASI IMBALAN VARIABEL CI109 Contoh 22 – Hak Pengembalian Contoh 23 – Konsesi Harga Contoh 24 – Insentif Diskon Berdasarkan Volume Contoh 25 – Fees Manajemen yang Bergantung pada Pembatasan 104

105 Contoh KEBERADAAN KOMPONEN KEUANGAN SIGNIFIKAN DI DALAM KONTRAK CI134
Contoh 26 – Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian Contoh 27 – Pembayaran Ditahan Dalam Kontrak Jangka Panjang Contoh 28 – Menentukan Tingkat Diskonto Contoh 29 – Pembayaran di Muka dan Penilaian Tingkat Diskonto Contoh 30 – Pembayaran di Muka IMBALAN NONKAS CI155 Contoh 31 – Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas UTANG IMBALAN KEPADA PELANGGAN CI159 Contoh 32 – Utang Imbalan Kepada Pelanggan 105

106 Contoh MENGALOKASIKAN HARGA TRANSAKSI KEPADA KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI163 Contoh 33 – Metodologi Alokasi Contoh 34 – Mengalokasikan Diskon Contoh 35 – Alokasi Imbalan Variabel BIAYA KONTRAK CI188 Contoh 36 – Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak Contoh 37 – Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset PENYAJIAN CI197 Contoh 38 – Liabilitas dan Piutang Kontrak Contoh 39 – Aset Kontrak Diakui untuk Pelaksanaan Entitas Contoh 40 – Piutang Diakui atas Pelaksanaan Entitas

107 Contoh PENGUNGKAPAN CI209
Contoh 41 – Pemisahan Pendapatan – Pengungkapan Kuantitatif Contoh 42 – Pengungkapan Harga Transaksi yang Dialokasikan ke Sisa Kewajiban Pelaksanaan GARANSI CI222 Contoh 44 – Garansi IMBALAN PRINSIPAL DIBANDINGKAN DENGAN IMBALAN AGEN CI230 Contoh 45 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen) Contoh 46 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Entitas merupakan Prinsipal) Contoh 46A - Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal) Contoh 47 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal) Contoh 48 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen) Contoh 48A – Entitas merupakan Prinsipal dan Agen dalam Kontrak yang Sama

108 Contoh OPSI PELANGGAN ATAS BARANG DAN JASA TAMBAHAN CI249
Contoh 49 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Voucher Diskon) Contoh 50 – Opsi yang Tidak Memberikan Pelanggan Hak yang Bersifat Material (Tambahan Barang atau Jasa) Contoh 51 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Opsi Pembaharuan) Contoh 52 – Program Loyalitas Pelanggan FEES DIMUKA YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CI271 Contoh 53 – Fee Dimuka yang Tidak Dapat Dikembalikan 108

109 Contoh LISENSI CI275 Contoh 54 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual
Contoh 55 – Lisensi Kekayaan Intelektual Contoh 56 – Mengidentifikasi Lisensi yang Bersifat Dapat dibedakan Contoh 57 – Hak Waralaba Contoh 58 – Akses ke Lisensi Intelektual Contoh 59 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual Contoh 60 – Royalti Berbasis Penjualan untuk Lisensi Kekayaan Intelektual Contoh 61 – Akses Kekayaan Intelektual PERJANJIAN JUAL BELI KEMBALI CI314 Contoh 62 – Perjanjian Jual Beli Kembali PENGATURAN BILL-AND-HOLD CI322 Contoh 63 – Pengaturan Bill-and-Hold 109

110 PSAK 24

111 Imbalan Kerja Jangka Pendek Jangka Panjang Lainnya
Ruang Lingkup PSAK 24 Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Pesangon Imbalan Paska Kerja Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Imbalan Jangka Pendek Absen Bagi hasil atau Bonus Kontribusi Pasti Manfaat Pasti Past service cost Current Service Cost Diterapkan oleh pemberi kerja dalam pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham. 111

112 Latar Belakang Perubahan
Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas  opsi ditiadakan Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program Persyaratan pengungkapan PERUBAHAN LAINNYA Imbalan kerja jangka pendek Pesangon Perubahan penting lainnya 112

113 Perubahan Signifikan Melalui OCI Melalui Laba Rugi Koridor Melaui OCI
PSAK 24 R 2010 PSAK 24 R 2013 Pengakuan keuntungan dan kerugian Aktuaria Melaui OCI Pengakuan keuntungan dan kerugian Aktuaria Melalui Laba Rugi Melalui OCI Koridor 113

114 Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat pekerja telah memberi jasa Liabilitas jangka pendek sebagai: Liabilitas setelah dikurangi yang telah dibayar, beban dibayar dimuka jika terjadi kelebihan pembayaran Beban atau pernyataan lain membolehkan sbg biaya perolehan Contoh imbalan jangka pendek u Boleh diakumulasi  diakui pada saat pekerja memberikan jasa Cuti berimbalan jangka pendek cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi  diakui saat cuti terjadi 114

115 Ilustrasi PT. A memiliki 100 karyawan yang diberikan cuti berimbalan sebesar Rp untuk 10 hari kerja. Selama tahun 2015, karyawan yang cuti 6 hari 80 orang sedangkan sisanya cuti 10 hari kerja. JIKA TIDAK DIAKUMULASI Beban cuti berimbalan ((20x10)+(80x6))x ) Kas JIKA DIAKUMULASI Beban cuti berimbalan (80x4)x ) Utang gaji 115

116 Program Bagi Laba dan Bonus
Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus 1 Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif sebagai akibat dari peristiwa masa lalu 2 Dapat diestimasi secara andal Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan pembayaran. Contoh imbalan jangka pendek u 116

117 Bonus PT. Melati pada 15 Februari 2016 menyelesaikan laporan keuangan tahun Berdasarkan laba tahun 2015, ditetapkan bonus untuk karyawan sebesar Rp 200milyar dan tantiem untuk direksi dan komisaris sebesar Ro 40milyar. Dibuat jurnal penyesuaian Beban bonus 240 milyar Utang bonus milyar Contoh imbalan jangka pendek u 117

118 Ilustrasi Imbalan Kerja Jangka Pendek
Karyawan Perusahaan XYZ diberikan hak untuk cuti tahunan yang dapat diakumulasikan cuti tahunan. Cuti tahunan yang tidak terpakai dapat dialihkan tanpa batas waktu dan harus dibayar secara tunai ketika karyawan meninggalkan perusahaan. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan. karyawan menggunakan akumulasi cuti tahunan mereka selama periode lebih dari dua tahun. Pertanyaan Haruskah akumulasi cuti tahunan tidak terpakai tersebut diklasifikasikan sebagai imbalan kerja jangka pendek di bawah PSAK 24 (r2013)? Contoh imbalan jangka pendek u Cuti tahunan yang tidak terpakai tidak akan memenuhi definisi manfaat jangka pendek karena tidak diharapkan akan diselesaikan seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah jasa yang diberikan oleh karyawan. 118

119 Imbalan kerja jangka pendek untuk manajemen kunci sesuai dengan PSAK 7
Pengungkapan Imbalan kerja jangka pendek untuk manajemen kunci sesuai dengan PSAK 7 Pengungkapan dalam laporan keuangan jumlah gaji yang diterima oleh manajemen kunci  direksi dan komisaris Contoh imbalan jangka pendek u 119

120 Elemen dari Proses Pensiun
Imbalan Pascakerja Elemen dari Proses Pensiun Entitas Dana Pensiun Pekerja Kontribusi Manfaat (Pembayaran) Investasi 120

121 Imbalan Pascakerja Tunjangan purnakarya Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja lain Iuran pasti Program imbalan pascakerja bergantung pada substansi ekonomis dari setiap program Contoh imbalan jangka pendek u Imbalan pasti 121

122 Definisi Program iuran pasti entitas membayar kpd pengelola dana, tidak ada kewajiban entitas untuk membayar iuran lebih lanjut jika pengelola dana tidak cukup membayar jasa Program imbalan pasti program imbalan pascakerja yang bukan merupakan program iuran pasti. 122

123 Defined Contribution Plans
Imbalan Paska Kerja EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEE CONTRIBUTIONS BENEFIT Defined Contribution Plans DEFINED VOLATILE RISK LIMIT Defined Benefit Plans VOLATILE DEFINED RISK LIMIT 123

124 Program Iuran Pasti Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan
Diakui sebagai beban Diakui liabilitas (beban terakru) setelah dikurangi dengan iuran telah dibayar atau aset (pembayaran dimuka jika terdapat kelebihan). Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan -> didiskonto jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti. Informasi program iuran pasti untuk personel manajemen kunci 124

125 Program Manfaat Pasti Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun. Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi demografi dan keuangan. Dana diakumulasikan dalam Aset Program Risiko atas manfaat pasti: Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan. RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL 125

126 Nilai Wajar Aset Program
Program Manfaat Pasti Faktor-faktor: Biaya Jasa: Biaya Jasa Kini Biaya Jasa Lalu Biaya Bunga Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial) Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP) Pendapatan Bunga Iuran pensiun oleh perusahaan Penarikan uang pensiun dari Dapen Remeasurement (Keuntungan dan kerugian aktuarial) Nilai Wajar Aset Program (NWAP) 126

127 Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca) +/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti -/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk menyelesaikan kewajiban secara langsung Ekuitas (di Neraca) +/- Penghasilan komprehensif lain  pendapatan atau kerugian 127

128 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Cuti berimbalan jangka panjang Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka panjang lain Imbalan cacat permanen Utang bagi laba dan bonus yang dibayar ≥12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya Kompensasi ditangguhkan yang dibayar ≥12 bulan sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan 128

129 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Diakui sebagai liabilitas total nilai neto dari jumlah: Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain kewajiban yang harus dilunasi secara langsung 129

130 Amandemen 2015 Atribusi Iuran dari Pekerja atau Pihak Ketiga (Paragraf 93) Menetapkan bahwa atribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga bergantung pada apakah jumlah iuran ditentukan berdasarkan jumlah tahun jasa. Jika jumlah iuran bergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran diatribusikan pada periode jasa dengan menggunakan metode atribusi yang sama dengan yang disyaratkan oleh paragraf 70 untuk imbalan bruto. Jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran tersebut diakui sebagai pengurang biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan oleh pekerja. 130

131 Amandemen 2015 131

132 Penyesuaian 2016 - diskonto
Tingkat yang digunakan untuk mendiskontokan kewajiban imbalan pasca kerja (baik yang didanai maupun tidak) ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi pada akhir periode pelaporan. Untuk mata uang yang tidak memiliki pasar yang aktif dan stabil bagi obligasi korporasi berkualitas tinggi tersebut, maka digunakan imbal hasil pasar (pada akhir periode pelaporan) atas obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang tersebut. Mata uang dan jangka waktu dari obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah konsisten dengan mata uang danestimasi jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja. 132

133 Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
Imbalan kerja perusahaan: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 Biaya Jasa Kini 30.000 Tingkat Diskonto 10% Iuran 24.000 Imbalan 16.000 Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 Nilai wajar aset akhir 20X0 133

134 Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO Beban Kas Penghasilan Komprehensif Liabilitas Nilai Kini Kewajiban Aset Saldo awal ( ) Biaya jasa kini 30.000 (30.000) Biaya bunga 20.000 (20.000) Pendapatan bunga Iuran (24.000) 24.000 Imbalan 16.000 (16.000) Rugi Aktuaria Liabiilitas *(16.000) Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 **(6.000) Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung) akturial Jml tahun berjalan 22.000 (28.000) ( ) Saldo Akhir Kerugian *Hitung dulu penjumlahan dari – = Menurut aktuaris sehingga kerugian aktuaria = – = **Hitung dulu penjumlahan dari – = Menurut Dapen aset program pada akhir periode sehingga kerugian aktuaria = – = 6.000 134

135 Jurnal 135 Beban pensiun 30.000 Penghasilan Komprehensif Lain 22.000
Kas Liabilitas Liabilitas Kewajiban manfaat Pensiun Ekuitas Penghasilan komprehensif lain - kerugian Notes Nilai kini Kewajiban Aset Program Net Liabilitas manfaat pensiun 135

136 Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
Imbalan kerja perusahaan: KETERANGAN Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000 Biaya Jasa Kini 34.000 Tingkat Diskonto 10% Iuran 26.000 Imbalan 20.000 Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 Nilai wajar aset – Akhir 20X1 136

137 Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO Beban Kas Penghasilan Komprehensif Liabilitas Kewajiban Program Aset Program Saldo awal 22.000 (28.000) ( ) Biaya jasa kini 34.000 (34.000) Biaya bunga 25.000 (25.000) Pendapatan bunga (22.200) 22.200 Iuran (26.000) 26.000 Imbalan 20.000 (20.000) Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500 Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400 Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntungan) akturial 36.800 (35.900) 25.100 (13.900) (2.900) ( ) 137

138 Jurnal 138 Beban pensiun 36.800 Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas Penghasilan Komprehensif Lain Liabilitas Liabilitas manfaat pensiun Ekuitas Penghasilan komprehensif lain Notes Nilai kini Kewajiban ( ) Aset Program Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900) 138

139 PSAK 46

140 Pajak atas Laba Perusahaan
Pajak Perusahaan Dipotong Pajak oleh pihak lain saat menerima penghasilan Badan Memotong PPh 21 atas gaji PSAK 46 Pajak atas Laba Perusahaan PPN atas penyerahan barang/jasa SPT Pajak Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak Angsuran pajak (PPh25) Dipotong pihak lain (22,23) Pajak luar negeri (24) Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Beban: PBB, Meterai BPHTB, Pajak Daerah Lapor KPP Setor Kas negara

141 Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
Beban pajak adalah jumlah dari : Pajak kini Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan pajak penghasilan Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk) Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini. Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas

142 Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang AKUNTANSI PAJAK PERBEDAAN Permanen Temporer BOOK TAX GAP/ DFFERENCE – Tax Planning atau Tax Avoidance Pajak Tangguhan: Aset / Liabilitas Beban/Pendapatan

143 Definisi Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan. Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Aset Pajak > Aset Akuntansi Laba Pajak > Laba Akuntansi Aset Pajak < Aset Akuntansi Laba Pajak < Laba Akuntansi

144 Pengakuan pajak kini Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset. Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Beban Pajak Kini Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28) Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29) Kompensasi kerugian yang dapat digunakan untuk memulihkan pajak = aset

145 Pajak kini Pajak kini = semua pajak terutang atas penghasilan yang diakui perusahaan pada periode tersebut: Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya atas laba dari induk perusahaan Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit pajak  pajak LN tidak dapat dikreditkan

146 Pajak Tangguhan Pada saat entitas memiliki Aset pajak < aset menurut akuntansi (Laba sebelum pajak < Penghasilan kena pajak)  ada pengakuan pajak menurut akuntansi sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan. Pada saat entitas memiliki Aset pajak > aset menurut akuntansi (Laba sebelum pajak > Penghasilan kena pajak)  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan. Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan di masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.

147 Pertimbangan laba kena pajak memadai ??
Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan (Unused Tax Credits) Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Pertimbangan laba kena pajak memadai ?? Otoritas pajak yang sama Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa Rugi karena kasus tidak berulang Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat dimanfaatkan

148 Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan Tidak Diakui
Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali aset pajak tangguhan. Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dipulihkan. Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan

149 Perlakuan Pajak Penghasilan Final
Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan) merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak atas penghasilan bukan atas pendapatan. Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46 Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk ruang lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban pajak penghasilan  basic conclusion IASB Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai beban pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban. Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak merupakan minimum line item. Seharusnya pajak final yang dikenakan atas pendapatan dipandang sebagai pajak yang dihitung dengan cara berbeda. – (opini)

150 Amandemen 2016 Eksistensi perbedaan temporer
menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan keduanya. 150

151 Amandemen 2016 Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak. Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat dikurangkan pada saat pembalikan perbedaan temporer dapat dikurangkan, maka perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dinilai secara gabungan hanya dengan perbedaan temporer lainnya yang sesuai. 151

152 Amandemen 2016 Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa depan (Paragraf 29(a(i))) Paragraf 29(a(i)) dalam Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A) Paragraf 29A dalam Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut. 152

153 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar dan beban sebesar untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar , dan Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan? 153

154 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan Keuangan 2011 2012 2013 Total Pendapatan Beban Laba sebelum pajak Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total Penghasilan Beban yang boleh dikurangkan Penghasilan kena pajak 80.000 Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 154

155 Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Perbandingan 2011 2012 2013 Total Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 Difference 15.000 (10.000) (5.000) Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun Laporan yang diperlkan 2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah Beban pajak kini ; beban pajak tangguhan 2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang Beban pajak kini ; manfaat pajak tangguhan 2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000 Beban pajak kini ; manfaat pajak tangguhan 5.000 155

156 Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar pada tahun Terdapat perbedaan antara akuntansi dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut: Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi sebesar Pendapatan sewa mesin menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi. Beban sumbangan sebesar tidak diperkenankan menurut pajak. Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo aset/liabilitas pajak tangguhan. 156

157 Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan Laba sebelum pajak (PSAK) Perbedaan depresiasi ( ) Perbedaan pendapatan sewa Perbedaan sumbangan Total penghasilan kena pajak Pajak terutang (fiskal) Pajak tangguhan Jurnal Beban Pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Utang pajak penghasilan 157

158 ILUSTRASI – kerugian fiskal
Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal (diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama). Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba dan 20x4 laba sebesar Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak 20X1 20X2 20X3 20X4 Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000 Beban pajak kini - 500 Beban (manfaat) pajak tangguhan (2.000) 750 Total beban (manfaat) pajak 1.250 Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750 158

159 ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun Jurnal 20X1 Aset pajak tangguhan 2.000 Manfaat pajak tangguhan 20X2 Beban pajak tangguhan 500 20X3 750 20X4 Beban pajak kini Utang pajak kini 159

160 PSAK 70

161 PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari Pengampunan Pajak
Tujuan perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK dan SAK ETAP Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement). Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Entitas memilih Kebijakan Akuntansi : 161

162 PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari Pengampunan Pajak
Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak memenuhi SAK Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan Pengakuan PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan Pengukuran pada Pengakuan Awal PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor Pengukuran setalah Pengakuan Awal Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan dikeluarkan) 162

163 PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari Pengampunan Pajak
Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi Penyesuaian PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka panjang Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK Penyajian Tanggal surat keterangan Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan Pengungkapan 163

164 Contoh 1 Entitas melakukan pengampunan pajak dengan melaporkan aset pajak berupa: tanah miliar Bangunan miliar Nilai total aset perusahaan miliar; penjualan miliar dan ekuitas sebesar miliar Nilai pengampunan pajak total 15 miliar atau 1% dianggap tidak material maka entitas tidak menerapkan ketentuan dalam PSAK 70. Entitas mengakui beban uang tebusan. Mengakui aset tersebut sebagai aset tetap dan mencatatnya sesuai dengan nilai wajar yang dilaporkan. Konsekuensinya dapat diakui sebagai komponen laba rugi. 164

165 Contoh 2 Entitas melakukan pengampunan pajak dengan melaporkan aset pajak berupa: tanah miliar Bangunan miliar Nilai tersebut material dari keseluruhan aset entitas. Diketahui tanah dan bangunan tersebut diperoleh awal tahun 2010 dengan harga 30miliar dan 80miliar. Uang tebusan yang dibayar sebesar 3miliar. Beban akan diakui sebesar 3miliar Jika mengikuti PSAK 25 maka akan diakui nilai tanah sebesar 30miliar dan nilai bangunan sebesar 80miliar. Akumulasi depresiasi dihitung sd 2015 (misl 40 tahun) = 80/40 *6= 12. Selisih akan diakui dalam saldo laba. Laporan keuangan tahun 2014 dan 2015 disajikan kembali. Tanah 30 Bangunan 80 Akumulasi depresiasi 12 Saldo laba 98 165

166 Contoh 3 Jika mengambil opsi khusus maka Entitas akan mengakui aset saat terbit surat keterangan sebesar: Aset TA - Tanah 50 Aset TA - Bangunan Tambahan modal disetor 150 Beban pengampunan 3 Kas 3 Jika pada Desember 2016 entitas menilai kembali ternyata nilainya 60 dan 120 maka akan dibuat jurnal penyesuaian dan dilakukan reklasifikasi. Tanah Bangunan Aset TA - Tanah Tambahan modal disetor 30 Jika penilaian kembali dilakukan 2017 maka laporan keuangan 2016 disajikan kembali dan dilakukan reklasifikasi. 166

167 Contoh 3 Jika mengambil opsi khusus maka Entitas akan mengakui aset saat terbit surat keterangan sebesar: Aset TA - Tanah 50 Aset TA - Bangunan Tambahan modal disetor 150 Beban pengampunan 3 Kas 3 Jika pada Desember 2016 entitas menilai kembali ternyata nilainya 60 dan 120 maka akan dibuat jurnal penyesuaian dan dilakukan reklasifikasi. Tanah Bangunan Aset TA - Tanah Tambahan modal disetor 30 Jika penilaian kembali dilakukan 2017 maka laporan keuangan 2016 disajikan kembali dan dilakukan reklasifikasi. 167

168 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
TERIMA KASIH Dwi Martani atau


Download ppt "AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google