Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Welcome Intermediate Accounting II
Utang Jangka Pendek
2
UTANG Pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi masa lalu.
3
UTANG JANGKA PENDEK Suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru.
4
Pembahasan Utang Jangka Pendek
Jumlahnya dapat diketahui Jumlahnya belum ditetapkan Utang-utang bersyarat.
5
Utang Jangka Pendek dikatakan Sudah Pasti
Kewajiban untuk membayar sudah pasti Jumlah yang harus dibayar sudah pasti
6
Utang Dagang Biasanya mengacu pada jumlah uang yang terutang atau harus dibayar atas pengadaan atau pembelian bahan baku & penolong oleh perusahaan manufaktur atau barang dagangan oleh perusahaan dagang.
7
Yang perlu diperhatikan dalam utang dagang
Pembelian persediaan yang masih dalam perjalanan Potongan pembelian
8
Contoh ; PT Ritelindo membeli barang dagangan dengan syarat FOB Shipping point. Neraca saldo 31 Desember 2004 menunjukkan saldo persediaan barang Rp ,- dan utang dagang Rp ,-. Pembelian terakhir dilakukan tanggal 28 Desember 2004 sebesar Rp ,-, yang barangnya sampai perusahaan tanggal 5 januari Jurnal Penyesuaian 31 desember 2004 Persediaan BDg(Pembelian) Rp ,- Utang Dagang Rp ,-
9
Potongan Tunai Jika ada potongan tunai maka utang dagang diukur dan diakui sebesar harga beli neto setelah dikurangi potongan tunai yang diharapkan akan direalisasikan
10
Contoh ; PT Ritelindo tanggal 26 Desember 2004 membeli barang dagangan Rp ,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, jurnal yang dibuat sebagai berikut Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Persed. BDg Utang Dg Persed. Bdg
11
Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg
Utang Dg
12
Pembayaran dilakukan dalam masa potongan (ex, tgl 30-12-2004)
Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Utang Dg Kas Pot. Pembelian
13
Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg
Utang Dg
14
Pembayaran dilakukan setelah masa potongan
Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Utang Dg Rugi Potongan Kas
15
Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg
Laba ditahan Utang Dg ( )
16
Utang Wesel Contoh; PT Ritelindo pada tanggal 2/1/2004 membeli barang dagangan sebesar Rp ,-dengan menyerahkan promes 6 bulan, bunga 15%,
17
Tanggal Rekening Debit Kredit 2/1/04 2/7/04 Persed. Brg Dg Utang Wesel Biaya Bunga Kas
18
Utang Pajak Penghasilan
Contoh; setiap membayar gaji pegawai dipotong 10% sebagai pajak penghasilan pegawai yang nantinya akan disetorkan ke kas negara. Jika gaji pegawai bulan Desember 2004 sebesar Rp ,- maka jurnal yang dibuat sbb: Gaji dan Upah Rp ,- Utang PPh Rp ,- Kas Rp ,-
19
Utang PPN Contoh; Penjualan bualan Desember 2004 sebesar Rp ,- termasuk PPN 10% maka jurnal yang dibuat sbb: Kas Rp ,- Utang PPN Rp ,- Penjualan Rp ,-
20
Utang Biaya Contoh; hari kerja PT ABC 6 hari dalam seminggu, perusahaan mempekerjakan 100 orang yang gaji/upahnya dibayar secara mingguan setiap hari sabtu. Tanggal 31 Desember 2004 jatuh pada hari rabu, gaji dan upah selama 3 hari yang belum dibayar Rp ,- jurnal 31 Desember 2004 sbb: Gaji dan Upah Rp ,- Utang Gaji & Upah Rp ,-
21
Utang Bonus Di hitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan Dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus Dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan
22
Contoh; PT RS memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba tahun 2004 Rp PPh 15% dari laba bersih. a. Dihitung dr laba sblm dikurangi bonus & PPh B = 0,10 x Rp , B = Rp ,- PPh = 15% x (Rp – Rp ) PPh = Rp ,-
23
b. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus B = 0,10 ( Rp – P) P = 0,15 (Rp – B) B = 0,10 { – 0,15(Rp – B)} B = 0,10 ( – ,15B) B – 0,015B = ,985B = B = Rp , P = 0,15 ( – Rp ,40) P = 0,15 x , P = Rp ,84
24
c. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh dan bonus B = 0,10 ( Rp 1
c. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh dan bonus B = 0,10 ( Rp – B - P) P = 0,15 (Rp – B) B = 0,10{ –B-0,15(Rp –B)} B = 0,10 ( – B – ,15B) B = – 0,10B – ,015B B + 0,10B – 0,015B = ,0985B = B = Rp P = 0,15 ( – ) P = 0,15 x P = Rp
25
Pendapatan diterima dimuka
PT Bulaksumur tanggal 30 – menerima kas Rp ,- atas pesanan bernilai Rp ,- penyerahan tanggal 6 januari 2005, perhitungan akhir barang yang dipesan dan disetujui pemesan Rp ,- jurnal yang dibuat sbb: Tgl Rekening Debit Kredit 30/12/04 06/01/05 Kas Utang Pend. Piutang Dagang Utang Pend Penjualan
26
Utang Hadiah PT “AV” menjual produknya dengan menawarkan hadiah sebuah gelas dengan menukar 20 label produk. Harga sebuah gelas Rp 2.500,-. Estimasi 40% dari label akan dimanfaatkan oleh konsumen. Dalam tahun 2004 perusahaan membeli gelas dan label diedarkan. Produk dijual dengan harga Rp 5.000,- per unit. Sampai dengan akhir tahun 2004, 30% label yang beredar ditukarkan dengan hadiah
27
Expense Method Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 31/12/04
(000) Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 31/12/04 Persd. Gelas Kas Penjualan Biaya Hadiah Persed. Gelas Utang Hadiah 30.000 18.750 6.250
28
Sales Reduction Method
Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 Persd. Gelas Kas Penjualan Utang Hadiah Persed. Gelas 30.000 18.750 25.000
29
Utang Garansi PT “AV” menjual compact stereo system dengan garansi penuh selama dua tahun. Pengalaman menunjukkan 10% dari dari unit yang terjual memerlukan reparasi pada tahun pertama dan 20% pada tahun kedua. Estimasi rata-rata biaya reparasi Rp ,- per unit. Penjualan tahun 2004 sebanyak unit. Biaya garansi yang terjadi pada tahun 2004 Rp ,-
30
Tahun Rekening Debit Kredit 2004 31/12/04 Biaya Garansi Kas, Sparepart Utang garansi
31
Thank you…….
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.