Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

UNIVERS ITAS MEDAN AREA TEKNIK SIPIL PERBAIKAN TANAH GEOTEXTILE NON WOVEN Disusun Oleh : Zion KurniaAndreas Bonanza.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "UNIVERS ITAS MEDAN AREA TEKNIK SIPIL PERBAIKAN TANAH GEOTEXTILE NON WOVEN Disusun Oleh : Zion KurniaAndreas Bonanza."— Transcript presentasi:

1 UNIVERS ITAS MEDAN AREA TEKNIK SIPIL PERBAIKAN TANAH GEOTEXTILE NON WOVEN Disusun Oleh : Zion KurniaAndreas Bonanza

2  Mengetahui secara langsung pengaplikasian Geotextile  Menambah wawasan konstruksi pada kondisi tanah berlumpur  Memenuhi tugas mata kuliah Perbaikan Tanah. TUJUAN

3 Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. APA ITU GEOTEXTILE

4  untuk perkuatan tanah lunak.  untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan tanah.  sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan pelindung. Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus:  Timbunan tanah diatas tanah lunak  Timbunan diatas pondasi tiang  Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence FUNGSI DARI GEOTEXTILE

5 1. Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan. 2. Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’. 3. Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan. 4. Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah timbunan. 5. Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN GEOTEXTILE

6  Woven Geotextile (Anyaman) Pengertian geotextile woven adalah salah satu jenis Geotextile teranyam. yang terbuat dari bahan dasar Polypropilene. agar mempermudah pengaplikasiannya, Geotextile Woven seperti karung beras tapi bukan yang terbuat dari bahan goni tetapi berwarna hitam dari bahan sintetik. Geotextile Woven memiliki fungsi sebagai bahan stabilisasi tanah dasar terutama tanah dasar lunak agar tanah tersebut bisa terlapisi dan tidak mudah turun permukaannya karena dilapisi geotextile woven, karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan denganGeotextile Non Woven sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama.  Non-Woven Geotextile (Nir-Anyam) Geotextile Non Woven, adalah Filter Fabric yang jenisnya tidak teranyam, berbentuknya seperti karpet kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther atau Polypropylene. 2 JENIS GEOTEXTILE

7  Penyaring (Filter) Penyaring Geotextile Non Woven bermanfaat untuk mencegah terbawanya partikel tanah pada aliran air. Geotextile Non Woven bersifat permeable (tembus air) oleh karena itu air dapat melewati Geotextile dan partikel tanah dapat tersaring,. Aplikasi Geotextile Non Woven biasanya digunakan sebagai aplikasi filtrasi pada proyek drainase bawah tanah.  Aplikasi Separator / Pemisah Bahan geotextile non woven digunakan sebagai aplikasi pemisah agar mencegah tercampurnya material yang satu dengan material yang lain. Seperti penggunaan Geotextile pada proyek pembangunan jalan di atas tanah yang dasarnya lunak. Pada proyek tersebut, Geotextile berguna untuk mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan, Supaya tidak terjadi pumping effect yang akan merusak perkerasan jalan yang sudah terbentuk. Keberadaan Geotextile dapat mempermudah proses pemadatan sistem pengerasan.  Aplikasi Stabilisator Manfaat Geotextile biasa disebut sebagai Reinforcement / Perkuatan. Contohnya dipakai untuk proyek timbunan tanah, penguatan lereng agar tidak longsor dll. Fungsi tersebut masih dijadikan perdebatan dikalangan ahli geoteknik, karena Geotextile metode kerjanya menggunakan membrane effect yang hanya mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya penurunan pada timbunan setempat masih besar, dan geotextile kekuatannya kurang karena bahan geotextile memiliki sifat mudah mulur bila terkena air (terjadi reaksi hidrolisis) hal tersebut rawan untuk bahan penguatan lereng.  Fungsi Lainnya Fungsi Geotextile lainnya yaitu sebagai pengganti karung goni pada proses curing beton karena dapat mencegah terjadinya retak saat proses pengeringan beton baru. GEOTEXTILE NON WOVEN DIGUNAKAN SEBAGAI :

8 1. Jenis geotekstil yang akan digunakan 2. Sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang terjadi pada konstruksi perkuatan kecil. 3. Sifat pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan yang lebih besar akan memerlukan perkuatan dengan tensile strength yang lebih besar pula. 4. Kondisi lingkungan, Perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa serta mikro organisme seperti bakteri akan mengurangi kekuatan geotextile. 5. Bahan timbunan yang akan digunakan DALAM PENGGUNAAN GEOTEKSTIL KITA HARUS MENETAPKAN PERKUATAN SEBESAR APA YANG DIBUTUHKAN, BERIKUT FAKTOR- FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN :

9 1. Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan. 2. Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping terhadap lembaran berikutnya. 3. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), geotekstil dipasang mengikuti arah kurva. 4. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda (beban lalu-lintas). 5. Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka digunakan geotekstil yang berwarna hitam. METODE ATAU CARA PEMASANGAN GEOTEXTILE

10 Teknik penjahitan menjadi alternatif yang lebih praktis dan ekonomis apabila lebar tumpang tindih geotekstil yang dibutuhkan sangat besar (1,0 m atau lebih). Penjahitan dapat dilakukan di pabrik maupun di lapangan. Variabel-variabel berikut perlu diperhatikan jika ingin memperoleh kualitas jahitan yang baik dan efektif: A. Jenis benang; Bahan dasar benang berdasarkan urutan kekuatan dan harga tertinggi adalah polietilena, poliester, atau polipropilena. Durabilitas benang harus sesuai dengan persyaratan proyek. B. Tegangan benang; Pada aplikasi di lapangan, benang sebaiknya ditegangkan dengan cukup kencang tetapi tidak sampai merobek geotekstil. C. Kerapatan jahitan; Biasanya digunakan 200 jahitan sampai dengan 400 jahitan per meter untuk jenisngeotekstil ringan, dan hanya 150 jahitan sampai dengan 200 jahitan yang diperbolehkan untuk geotekstil yang lebih berat. D. Jenis jahitan: 1) Tipe 101, dengan rantai jahitan tali tunggal 2) Tipe 401, dengan rantai jahitan tali rangkap atau terkunci, untuk menghindari lepasnya jahitan TEKNIK PENJAHITAN UNTUK GEOTEXTILE Tipe 101Tipe 401

11 E. Jumlah baris; Dua baris atau lebih dan sejajar untuk meningkatkan keamanan. F. Jenis penyambungan. -Sambungan jenis datar Tipe SS -Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa - Sambungan kupu-kupu Tipe SSd-2 - Sambungan J Tipe SSn-2 LANJUTAN

12 a. Akibat kerusakan jarum dan konsentrasi tegangan pada jahitan, lokasi sambungan terjahit akan lebih lemah daripada geotekstilnya; b. Kekuatan maksimum penyambungan di lapangan yang pernah dicapai adalah 200 kN/m (berdasarkan pabrik pembuatnya) dengan menggunakan geotekstil 330 kN/m; c. Kekuatan penyambungan di lapangan akan lebih rendah daripada kekuatan penyambungan di laboratorium atau pabrik; d. Semua jahitan berpotensi untuk terlepas, bahkan jahitan yang terkunci sekalipun; e. Penjahitan harus diawasi. Untuk mempermudah pengawasan maka gunakan benang yang berwarna kontras untuk mempermudah pengawasan. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN MENGENAI KEKUATAN JAHITAN:

13  Stecking : Penumbangan kayu-kayu yang terdapat pada lokasi yang akan di bangun.  Clearing: Pembersihan area yaitu seperti sampah lautan dan sampah kayu yang terdapat pada tanah lumpur di lokasi tersebut.  Pengukuran survey lebar timbunan yang akan di timbun luas lahan sekitar 6930 Meter persegi. Menggunakan tanah timbunan tanah balai tinggi lapisan tergantung pasang-surut air laut ± 31 cm  Penentuan patok timbunan dari koordinat awal +0.00  Pembangunan jeti tempat masuk matrial dari Ponton (tongkang-red).  Penghamparan geotex non woven  Masuk timbunan tanah balai setebal 2m dipadatkan menggunakan alat berat  Lapisan sertu (batu pasir) LANGKAH KERJA :

14 GAMBAR POTONGAN LAYOUT PELABUHAN Keterangan : -Cerucuk kayu mahang, sangat cocok untuk daerah rawa karena kayu tersebut akan hidup/mengembang pada daerah rawa. Ø 6cm panjang 4m -Susunan batu 5-10kg/buah didudukan pada cerucuk kayu mahang Penghamparan geotextile non woven ketebalan 400 mm -Timbunan tanah balai 2m dipadatkan. Susunan batu 25-40kg/buah untuk penahan gelombang air laut. -Kastein, untuk mengunci agar batu penahan gelombang tidak bergeser Lapisan sertu, untuk menutup lapisan timbunan paling atas terdiri dari pasir dan kerikil ketebalan 40 cm dan dipadatkan

15 Geotextile Non Woven masih dalam gulungan Lapisan Penghamparan Geotextile Proses penyambungan Geotextile dengan penjahitan

16 Kondisi tanah yang lunak dan berlumpur Lokasi penghamparan Geotextile


Download ppt "UNIVERS ITAS MEDAN AREA TEKNIK SIPIL PERBAIKAN TANAH GEOTEXTILE NON WOVEN Disusun Oleh : Zion KurniaAndreas Bonanza."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google