Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Yuliani Hadiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Oleh : Mia Sari Utami 21108105 Pembimbing: Wati Arisastuti, S.E.,M.Si.
ANALISIS LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN TERHADAP LABA PADA PT. INDOFARMA Tbk.
2
Latar Belakang Penelitian
BANK Fungsi Intermediasi Penghimpun Dana Penyalur Dana Loan To Deposit Ratio Pendapatan Bunga kredit Laba
3
Latar Belakang Penelitian
NO Nama Perusahaan Tahun Laba LDR % 1 Bank Mega Tbk 2007 46,09 2008 63,81 2009 55,95 2010 56,11 2011 64,72 2012 54,92 2 Bank Cental Asia 42,66 52,52 47,79 54,05 61,35 68,27
4
Identifikasi Masalah RUMUSAN MASALAH
Fenomena yang terjadi pada bank Mega terletak pada tahun yang menunjukan laba bersih mengalami kenaikan yang diikuti oleh penurunan LDR. Adanya penurunan LDR ini disebabkan penurunan kredit karena perubahan aturan kredit Bank Indonesia menganai DP (uang muka) Kendaraan Bermotor. Fenomena yang terjadi pada bank BNP terletak pada tahun yang menunjukan laba bersih mengalami peningkatan yang diikuti oleh penurunan LDR. Adanya penurunan LDR disebabkan tekanan krisis financial global yang ditunjukan dengan tingkat liquiditas yang ketat membuat perbankan menurunkan ekspansi kredit, nilai tukar yang fluktuatif, pasar saham yang semakin melemah, serta suku bunga yang tinggi. Seberapa besar pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Laba pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seberapa besar pengaruh Net Interest Margin terhadap Laba pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seberapa besar pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Net Interest Margin terhadap Laba pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
5
Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Loan to deposit ratio (X1) Menurut Selamet Riyadi (2004:146) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan toal dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh bank.LDR akan menunjukan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Maksimal LDR diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. (Selamet Riyadi: 2004) Rasio Net Interest Margin (X2) Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) NIM adalah rasio selisih pendapatan bunga dan biaya bunga dengan total aktiva yang merupakan indikator rentabilitas bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002) Laba Bersih (Y) Menurut Soemarso (2010:230) Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Laba = Pendapatan –Beban (Soemarso, 2010:230)
6
KETERKAITAN ANTAR VARIABEL
“hidup matinya usaha perbankan sangatlah dipengaruhi oleh jumlah kredit yang disalurkan dalam suatu periode. Artinya, makin banyak kredit yang disalurkan makin besar pula perolehan laba dari bidang ini sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup dan memperbesar usaha yang sudah ada”. A. Keterkaitan antara LDR dengan Laba LDR LABA NI M B. Keterkaitan antara NIM dengan Laba semakin besar Net Interst Margin (NIM) suatu perusahaan maka semakin besar pula laba perusahaan tersebut. Begitu juga dengan sebaliknya jika NIM kecil laba juga akan semakin kecil.
7
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Item Keterangan Objek Penelitian : Amortisasi LDR, NIM dan Laba pada perusahaan publik yang telah melakukan akusisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode Penelitian: Deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber Data: Populasi : Teknik Pengambilan sampel: Sampel: Data Sekunder 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan keuangan tahun Nonprobability sampling purposive sampling 4 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mana laporan keuangannya dari tahun Rancangan Analisis: Analisis Regresi Linier Berganda
8
Kerangka pemikiran
9
Hasil Penelitian (Analisis Deskriptif)
No Nama Perusahaan Tahun Kredit Yang Diberikan (Rp) Total Dana Pihak Ketiga (Rp) LDR (%) 1 PT. Bank Mega Tbk 2007 46,09 2008 63,81 2009 55,95 2010 56,11 2011 64,72 2012 54,92 2 PT.Bank BCA Tbk 42,66 52,52 47,79 54,05 61,35 68,27 3 PT.Bank Victoria Tbk 54,48 42,52 47,96 35,86 60,10 67,95 4 PT.Bank Mandiri Tbk 50,74 56,25 66,91 76,78 77,71 83,69 Hasil Penelitian (Analisis Deskriptif) LDR Kode Perusahaan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata MEGA 46,09 63,81 55,95 56,11 64,72 54,92 56,93 BBCA 42,66 52,52 47,79 54,05 61,35 68,27 54,44 BVIC 54,48 42,52 47,96 35,86 60,10 67,95 51,47 BMRI 50,74 56,25 66,91 76,78 77,71 83,69 68,68 Rata-Rata 48,50 53,78 54,66 55,70 65,97 68,71
10
Hasil Penelitian (Analisis Deskriptif)
No Nama Perusahaan Tahun Jumlah Pendapatan Bunga Jumlah Aktiva Produktif NIM (%) 1 PT.Bank Mega Tbk 2007 4,20 2008 5,01 2009 4,29 2010 452 2011 4,69 2012 5,71 2 PT.Bank Central Asia Tbk 4,71 5,45 5,64 4,27 5,90 5,82 3 PT.Bank Victoria Tbk 1,59 2,19 1,73 1,20 1,51 2,37 4 PT.Bank Mandiri Tbk 4,58 4,55 4,63 5,09 Hasil Penelitian (Analisis Deskriptif) NIM Kode Perusahaan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata MEGA 4,20 5,01 4,29 4,52 4,69 5,71 4,74 BBCA 4,71 5,45 5,64 4,27 5,90 5,82 5,29 BVIC 1,59 2,19 1,73 1,20 1,51 2,37 1,72 BMRI 4,58 4,55 4,63 5,09 4,64 Rata-Rata 3,70 4,31 4,06 3,67 4,19 4,75
11
Hasil Penelitian (Analisis Deskriptif)
LABA Kode Perusahaan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 MEGA BBCA BVIC BMRI Rata-Rata
12
Teknik Hasil Penelitian (Analisis Verifikatif)
No. Metode Pengujian Data Hasil Ket 1. Uji Asumsi Normalitas Nilai probabilitas (Asymp.sig.2-tailed) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,82 (LABA), 0,745(LDR), (0.54) > 5% (0.05) Model regresi berdistribusi normal 2. Uji Asumsi Multikolinieritas Tolerance 0,872 < 10 (x1 &x2) VIF 1,147 < 10 (x1&x2) Tidak terdapat gejala multikolinieritas 3. Uji Asumsi Heterokedastisitas Nilai signifikansi yaitu 0,386 (x1) dan 0,971 (x2)0,557 > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas 4. Uji Asumsi Autokorelasi Nilai Durbin-Watson model regresi (0,742) berada diantara -2 dan +2 Tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regresi.
13
Teknik Pengumpulan Data Hasil Penelitian (Analisis Verifikatif)
Pengaruh amortisasi LDR terhadap laba bersih (Signifikansi 0,003) Korelasi Pearson = 0,546 (+) dan hubungan sedang Koefisien Determinasi = 29,1% sisa 70,1% Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung terhadap ttabel adalah thitung > ttabel (2,985> 2,080, sehingga pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima yang berarti LDR berpengaruh signifikan terhadap laba Pada PT Bank Mega Tbk,PT Bank Central Asia, Bank Victoria dan PT. Mandiri Analisis Regesi Linier Berganda Laba Bersih - Rata-rata 1,616E+13 LDR - Koefisien 2,549E+11(+) Likuiditas - Koefisien 1,809E+11(+) Pengaruh likuiditas terhadap laba bersih (Signifikansi 0,000) Korelasi Pearson = 0,501(+) dan hubungan sedang Koefisien Determinasi = 25,1% sisa 74,9%. Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung terhadap ttabel adalah adalah thitung > ttabel (2,654 > 2,080), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima yang berarti variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap laba Pada PT Bank Mega Tbk,PT Bank Central Asia, Bank Victoria dan PT. Mandiri
14
Hasil Penelitian (Analisis Verifikatif)
Pengaruh loan to deposit ratiol dan net interest margin terhadap laba bersih (Signifikansi 0,000) Koefisien korelasi berganda = 0,736(Hubungan Kuat) Koefisien Determinasi = 86,3% sisa 13,7% Hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Fhitung > Ftabel (3,671> 3,470), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan menolak Ho dan menerima Ha yang berarti kedua variabel independen, yaitu LDR dan NIM berpengaruh signifikan terhadap laba .
15
Pembahasan Pengaruh LDR terhadap laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa LDR memiliki pengaruh positif yang signifikan Terhadap laba bersih. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa LDR berbanding searah Dengan laba bersih . Semakin besar LDR , maka semakin besar pula laba . LDR memiliki tingkat pengaruh sebesar 29,1%. Sedangkan sisanya sebesar 70,9%% dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga kredit yang tinggi, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, kualitas jaminan, jaminan pihak ketiga dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Penelitian yang hampir sama dilakukan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Brock dan Rojak Suraex (2000) dimana mereka menyimpulkan bahwa LDR memiliki pengaruh signifikan positif terhadap bank-bank di Bolivia Columbia. Dan sesuai teori yang dikemukakan Kasmir (2011:102), semakin banyak kredit yang disalurkan semakin besar pula perolehan laba.
16
Pembahasan Pengaruh NIM terhadap laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa NIM memiliki pengaruh positif yang signifikan Terhadap laba bersih. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa NIM berbanding searah Dengan laba bersih . Semakin besar NIM , maka semakin besar pula laba . LDR memiliki tingkat pengaruh sebesar 251%. Sedangkan sisanya sebesar 74,9%% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diantaranya cost of fund, tingkat suku bunga, dan jangka waktu. Penelitian yang hampir sama dilakukan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mawardi(2005 dimana mereka menyimpulkan bahwa NIM menyimpulkan NIM berpengaruh positif terhadap laba. Dan sesuai teori yang dikemukakan Selamet Riyadi (2006), Net Interest Margin menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, semakin besar NIM yang diperoleh oleh bank, maka pendapatan bank meningkat sehingga laba akan meningkat.
17
Pembahasan Pengaruh LDR dan NIM terhadap laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa LDR dan NIM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba . Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa LDR dan NIM memiliki hubungan yang kuat dengan laba bersih. LDR dan NIM hanya memberikan pengaruh sebesar 54,1% terhadap laba . Sedangkan sisanya yaitu 45,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti, diantaranya cost of fund, tingkat suku bunga ,Capital Adequency Ratio.
18
Kesimpulan Rasio loan to depositr ratio (LDR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laba perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menandakan bahwa apabila loan to depost ratio naik maka laba bersih juga mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Dimana loan to deposit ratio memberikan hubungan pengaruh yang sedang terhadap laba perusahaan.dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi laba diantaranya kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintah, jaminan pihak ketiga, dan produk yang kompetitif. Rasio net interest margin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menandakan bahwa apabila net interest margin naik maka laba bersih juga mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Dimana net interest margin memberikan pengaruh hubungan sedang. Dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi laba seperti suku bunga kredit, cost of fund, resiko kredit, jangka waku. Rasio loan to deposit ratio dan net interest margin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih perusahaan perbankan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti loan to deposit ratio dan net interest margin memiliki hubungan yang kuat dengan laba bersih. Dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi laba yang tidak diteliti seperti tingkat suku bunga, strategi pricing managemen, risiko kredit, risiko ekonomi, risiko leverage.
19
Saran Agar loan to deposit ratio sesuai dengan target yang dicapai yitu memberikan peningkatan perolehan maka hal yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan mengaplikasikan lebih meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas penyaluran kreditnya dengan aktif menyalurkan dana kepada masyarakat sampai batas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 80%-110%. Hal ini disarankan karena hasil presentasi loan to deposit ratio yang dicapai oleh beberapa perbankan selama 6 tahun masih dibawah standar tersebut. Pada prinsipnya masyarakat juga perlu mengetahui ketika LDR rendah atau kurang dari standar Bank Indonesia yaitu 80%-110% sedangkan laba meningkat itu dikarenakan bank masih mendapat pendapatan bunga yang cukup besar, pendapatan operasional, mampu meminimalisir kredit bermasalah, dan mendapatkan pendapatan non operasional lainnya dengan cukup optimal. Sehingga penulis menyarankan agar kredit tersalur optimal maka bank harus mendapatkan dana yang optimal pula yaitu dengan meningkatkan promosi-promosi produk simpanan, dan berhati-hati dalam menetapkan suku bunga, berhati-hati dalam megawasi kredit macet. Beberapa cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memepermudah pengajuan syarat kredit dan memberi tingkat bunga yang rendah. Jika nilai LDR optimal maka kegiatan usahanya tentunya akan memperoleh laba yang dicapai.
20
Saran Agar NIM sesuai dengan target yang dicapai yaitu memberikan peningkatan perolehan terhadap laba bersih, maka hal yang harus diperhatikan harus mampu memanfaatkan aktiva produktifnya dengan baik. Masyarakat juga perlu mengetahui ketika net interest margin ini rendah atau kurang dari standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 6% keatas dan laba pun ikut menurun itu dikarenakan kurang optimalnya pengelolaan aktiva produktif bank. Untuk itu penulis menyarankan agar bank harus meningkatkan lagi strategi pricing managemen dalam upaya mendukung bank menguasai pangsa pasar pendapatan. Agar LDR dan dan NIM sesuai dengan target yang dicapai yaitu memberikan peningkatan perolehan terhadap laba bersih secara optimal hendaknya perusahaan mampu meningkatkan presentasi untuk nilai LDR dengan batas ketentuan bank Indonesia yaitu 80%-110% dan NIM dengan batas ketentuan bank indonesaia yaitu 6% keatas. Selian itu juga masyarakat perlu mengetahui kondisi dimana ketika LDR dan NIM rendah atau kurang dari standar yang ditetapkan Bank Indonesia sementara laba meningkat itu dikarenakan bank mampu mengoptimalkan pendapatan bunga, pendapatan operasional, pendapatan non operasional, dan mampu meminimalisir kredit utnuk itu bank masih mendapat laba yang optiomal. Sehingga penulis menyarankan agar kredit terus tersalur optimal karena kredit ini merupakan sumber pendapatan bank yang paling besar, lebih meningkatkan lagi promosi produk simpanan, berhati-hati dalam menetapkan suku bunga, memeprmudah syarat pengajuan kredit agar masyarakat mau mengajukan kredit, mampu meminimalisir risiko kredit, risiko ekonomi, risiko leverage, dan mengelola kativa produktif dengan baik.
21
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.